MENGEJAR CINTA

PENYEBAB SEMUANYA



PENYEBAB SEMUANYA

0Apa yang dilakukan oleh Soraya membuat Adelia takut .     
0

Karena tidak ada seorang pun di dalam kamar mandi wanita itu dan malah ada seorang pria yang berdiri dihadapannya sedang mengancam Adelia .     

" Jauhi dokter itu ... Jika tidak wajah cantikmu itu akan aku rusak . "     

Tubuh Adelia gemetar ketika melihat sebuah pisau di tangan pria itu .     

" Ka ... Kau salah paham paman . Dia adalah kakakku .. mana mungkin aku menjauhinya .."     

Pria itu terdiam sejenak mendengar apa yang di katakan oleh Adelia .     

Adelia mengambil kesempatan ini untuk mendorong pria itu hingga terbentur ke dinding hingga terjatuh .     

Adelia membuka pintu kamar mandi itu lalu berlari meminta tolong pada security rumah sakit .     

Tubuh Adelia masih gemetar karena takut , seorang dokter yang mengenal Adelia menghampiri Adelia untuk bertanya .     

" Bukankah kau adik dokter  around ..?? "     

Adelia menganggukkan kepalanya.     

Dokter itu menelpon Aroun setelah mengajak Adelia ke ruangannya untuk menunggu around datang .     

Beberapa saat kemudian Around datang keruangan temannya itu dan melihat Adelia yang terlihat ketakutan.     

" Adel ... "     

Adelia berlari memeluk around sambil menangis .     

" Kakak ... "     

Aroun mengusap punggung Adelia untuk menenangkannya .     

" Aku disini ... Kau tidak perlu khawatir ."     

Around mengajak Adelia kembali ke apartemen around , selama dalam perjalanan around bertanya apa yang terjadi pada Adelia.     

Adelia mengatakan apa yang pria itu katakan padanya , around merasa bingung dannjuga marah karena ada yang berani mengancam adiknya itu .     

" Apakah kak sedang dekat dengan seorang wanita ..?? Mungkin dia berfikir bawah aku adalah wanita yang akan menggoda kak around , mungkin dia cemburu dan melakukan ini semua ini "     

Around berpikir keras saat itu , namun ia tidak menemukan siapa pun yang dekat dengannya selama ini karena around sibuk dengan pekerjaannya .     

Setelah mengantar Adelia beristirahat di apartemennya around kembali ke rumah sakit karena pekerjaan belum sepenuhnya selesai.     

Ketika Aroun memarkir mobilnya , ia berjalan masuk kerumah sakit lalu bertemu dengan Soraya .     

" Sore dokter ... "     

Aroun mengabaikan Soraya lalu berjalan masuk kedalam , Soraya berlari mengikuti around hingga masuk kedalam lift .     

" Mengapa kau terus mengikutiku ..?? "     

Tanya around dengan sedikit kesal .     

" Sebentar lagi aku tamat kuliah .., apakah kau senang mendengarnya ..?? "     

Around tetap mengabaikan Soraya yang terus bertanya padanya tanpa henti itu .     

" Apakah kau punya waktu malam ini ..?? Aku ingin mengajakmu makan malam bersama . "     

Aroun tetap berdiri dengan wajah datarnya.     

" Aku sibuk ."     

Soraya memiringkan kepalanya melihat Aroun.     

" Sibuk dengan pacarmu  ..?? Apakah kau menyukai wanita itu ..? "     

Aroun terkejut mendengar perkataan Soraya, lalu segerah berbalik menatapnya .     

Soraya yang menganggap tatapan itu adalah tatapan yang mengakan iya dan itu bukan urusannya .     

" Ciihh.... Wanita itu tidak lebih baik dariku .!! "     

Aroun memarik tangan Soraya keluar dari lift dan membawa Soraya masuk ke salah satu ruangan yang kosong .     

" Apa yang kau lakukan .., jangan seperti ini .., aku malu "     

Aroun menatap Soraya dengan tatapan menakutkan hingga membuat gadis itu sadar dengan situasinya saat itu .     

" Kau yang menyuruh seorang penjahat untuk mencelakai Adelia ..?? "     

Mata Aroun melotot kearah Soraya , Soraya mengaggap around marah karena wanita pujaan hatinya itu .     

" Iya .. aku yang meminta pria itu . Tapi aku hanya menakutinya dan tidak berbuat apa-apa pada gadis pujaanmi itu .. bukankah aku pernah ..."     

Belum cukup Soraya bicara around dengan kesalnya mengangkat tangany untuk menampar Soraya , namun Aroun melampiaskan kemarahannya itu dengan menedang sebuah tong sampah yang berada di dekatnya .     

" Ka .. kau .!! (Sambil menunjuk Soraya ) bersyukur karena aku tidak memukul wanita jika tidak sudah aku cabut lidahmu yang berani mengelurkan kata untuk menyuruh seorang penjahat menyakiti adikku .!!! "     

Aroun berbali untuk meninggalkan Soraya yang terdiam membisu mendengar kata adik dari mulut Aroun .     

Aroun berhenti melangka tepat di depan pintu lalu berbalik lagi .     

" Mulai saat inienjauh dariku ... Aku tidak pernah menginginkan wanita mana pun dan tidak akan pernah dan semua itu karna dirimu. Kau yang membuka mataku lebar-lebar bahwa yang terlihat baik bukanlah yang terbaik tapi merupakan terburuk dengan pemikiran kotor .. kau bahkan tidak pantas memanggil namaku lagi .!!! "     

Kata-kata kasar dan menyakitkan yang di lontarkan Aroun pada gadis itu membuatnya kaget hingga jatuh lemas kelantai .     

" A .. aku tidak seperti itu . Aku bukan wanita jahat , aku hanya menakutinya , aku .. aku ... Aku sungguh menyesal around "     

Tangisan gadis itu mengagetkan seorang suster yang lewat .     

Suster buang melihat Soraya membantunya .     

Sejak kejadian itu Soraya berhenti menemui Aroun , biasanya gadis itu selalu saja menghampiri Aroun selama ia berada di new York .     

Aroun merasa senang saat itu hingga keesokan harinya , ia melihat sebuah ambulance datang .     

Mereka menurunkan seorang pasien wanita , around tidak dapat melihat wanita karena terhalang oleh pihak keluarga yang mengantarnya.     

Waktu pun menunjukan pukul 01:00 siang , Aroun pergi ke kantin bersama teman-temannya untuk makan siang .     

Saat mereka sedang makan seorang teman dokter bercerita bahwa pasien perempuan yang masuk pagi tadi telah sadar tapi ia terap saja tidak ingin makan dan hanya terus menangis tersedu-sedu.     

Arong tua serta saudaranya sangat khawatir , ketika mereka bertanya pasien itu hanya diam saja .     

Teman Dokter satunya bertanya siapa nama gadis itu .     

" Soraya Nia Wang ..."     

Aroun terkejut mendengar nama itu .     

Setelah selesai makan Aroun pergi untuk menengok Soraya dari balik pintu karena merasa sedikit ketelaluan dengan perkataannya walau pun ia masih sangat kesal dengan gadis itu karena berani membahayakan nyawa Adelia .     

Namun tiba-tiba saja Aroun terkejut karena sebuah pukulan melayang kerahnya entah dari arah mana yang membuat ia jatuh tersungkur dilantai.     

" Sialan kau .!!! Apa yang telah kau lakukan pada adikku ... Aku akan membunuhmu sekarang juga jika terjadi sesuatu padanya. "     

Teriak seorang pria yang ternyata adalah Azam Wang .     

Azam yang di tahan oleh sekertarisnya sebab masih mencoba melepaskan diri untuk memukul Aroun .     

" Mengapa kau menyalahkan ku atas apa yang terjadi pada gadis itu ..?? Aku sejak awal tidak ada hubungan apa-apa dengannya , apa pun yang terjadi padannya itu bukanlah urusanku".     

Kata Aroun pada Azam lalu berdiri .     

Soraya yang mendengar suara around mencabut infus yang terpasang di tangannya , namun saat melangka keluar tanpa sengaja ia mendengar ucapa Aroun yang semakin membuat hatinya sakit , Soraya memberanikan dirinya untuk membuka pintu ruangnya .     

" Aya ... Mengapa kau keluar . Bukannya kau masih sakit "     

Kata Azam melihat adiknya itu .     

Around yang melihat Adelia berbalik lalu pergi namun Adelia mengentikannya .     

" Dengarkan penjelasanku Aroun .., aku minta maaf . Apa kau tidak kasihan melihat kondisiku saat ini ..?? "     

Aroun melepaskan tangan gadis itu dan menatapnya dengan rasa jijik setelah mendengar perkataannya .     

" Tadinya aku kasihan padamu .., tapi melihat kau baik-baik saja . Simpatiku pun hilang karena semua ini pasti hanya sandiwara yang kau buat .."     

Azam sangat kesal mendengar perkataan dari Aroun lalu mendorong sekrtarisnya .     

Lagi-lagi Azam melayangkan pukulan kearah around namun kali ini Aroun menghindar lalu terjadi perkelahian di antara mereka .     

Sekertaris Azam dan seoarang dokter melerai keduanya.     

Soraya menarik tubuh Aroun agar berhenti berkelahi karena kesal Aroun menghempaskan tangan Soraya .     

" Sudah aku katakan untuk menjauh dariku .. "     

Sakit hati dan juga rasa malu yang Soraya rasakan karena around selalu saja menolaknya  membuat gadis itu sakit hati serta merasakan kekecwaan yang mendalam.     

Perlahan Soraya melangkah mundur dengan linangan air mata .     

" Aku sungguh menyesal aroun .., aku telah berulang-ulang kali minta maaf padamu . Apakah aku tidak pernah ada di hatimu .."     

Azam menatap Aroun dengan tajam .     

" Tidak .!!! "     

Tegas Aroun yang semakin membuat hancur hati gadis itu .     

" Aya sayang apa yang kau lakukan ..?? "     

Azam melangkah mendekat namun Soraya memintanya untuk berhenti.     

" Apakah aku tidak ada artinya untukmu ..?? Aku telah banyak berkorban dan juga berusaha . Cintaku juga tulus padamu .. apakah kau tidak pernah menginginkan ku sedikit saja .?? "     

Soraya berhenti tepat di jendela rumah sakit yang terbuka saat itu dan kamarnya berada di lantai 10 .     

Azam begitu panik lalu berlari mendekati Soraya namun lagi-lagi Soraya menghentikannya .     

" Jangan mendekat kak ... Atau aku akan lompat "     

Mendengar perkataan Soraya semua orang menjadi panik termasuk Aroun , namun Aroun segerah menenangkan dirinya bahwa itu hanya trik dari gadis manja itu .     

" Apa yang kau lakukan ..., Mengapa kau melakukan hal ini hanya karena pria tidak berperasaan ini . Dia tidak pantas untukmu , masih ada aku yang menyayangi mu dan juga mami .. ayo kemari ."     

Bujuk Azam namun Soraya tetap tidak ingin mendengar apa yang Azam katakan , yang Soraya inginkan adalah pengakuan Aroun .     

" Jangan berbuat seperti ini karena aku tidak akan gampang terpengaruh ... Lakukan saja apa yang ingin kau lakukan "     

Aroun berbalik dan melihat Juan yang tengah berdiri di depan pintu masuk .     

" Aroun apa yang kau lakukan ... "     

Tanya Juan pada around saat melihat situasi saat itu .     

" Maafkan aku Juan ... Aku tidak dapat menjanjikan apa-apa pada gadis itu . Karena aku tidak pernah menginginkannya .."     

Mendengar perkataan aroun yang seperti itu membuat Soraya tertawa kecil .     

" Ha ha ... Terima kasih karena selama ini mau sabar dengan sikapku dan terima kasih juga kak Azam , kakak yang terbaik dan sampaikan juga permohonan maaf ku pada mami dan papi ."     

Gadis itu pun menjatuhkan tubuhnya dari atas jendela.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.