MENGEJAR CINTA

AMARAH



AMARAH

0Elisa menahan nafasnya ketika robin memanggil nama Adelia .     
0

Elisa perlahan membaringkan Robin ke sofa dan terus memandangi wajah Robin .     

" Kau begitu mencintainya .., tapi apakah kau tahu bahwa ia sedang berjuang dengan hidupnya saat ini .? Kau pasti tidak tahu dan siapa yang akan memberitahukan mu semua itu .? Siapa yang ingin mengatakan kebenaran bahwa Adelia meninggalkanmu saat pesta pernikahan kalian karna pengakitnya itu . Kau tidak salah Robin ..., Kau seharusnya melupakan wanita yang telah mencampakanmu dihari pernikahan kalian dan memberikanmu seperti barang kepada wanita lain . "     

Elisa memalingkan wajahnya yang tengah berurai air mata itu .     

( Ah ... Ada apa dengan diriku .? Mengapa aku bisa seperti ini .. )     

Gumam Elisa dalam hatinya , Elisa pun beranjak dari tempat duduknya yang berada di samping Robin namun Robin menarik tangan Elisa hingga tubuh Elisa berbaring di tubuh robin .     

Tangan Robin melingkar di pinggang Elisa dan memeluk Elissa.     

Elisa terseyum saat Robin memeluknya .     

" Kau yang memulai hal ini .. kali ini aku mungkin tidak akan segan-segan lagi "     

Elisa pun Memeluk Robin dan berbaring di pelukan Robin menunggu hingga ia bangun nanti.     

Bibi Han yang ingin memanggil Robin dan juga Elisa untuk sarapan terkejut melihat pemandangan yang begitu indah .     

Bibi Han mundur perlahan lalu menutup pelan pintu agar mereka tidak terkejut .     

" Semoga hubungan harmonis ini akan selalu ada selamanya dan mereka segera mendapatkan momongan agar ada tangis serta tawa anak kecil di rumah ini yang akan membuat rumah semakin hidup dan ramai "     

Gumah harapan bibi Han melihat Robin dan juga Elisa seperti itu .     

Sekilas terlihat dark arah pintu masuk mereka sepeti sedang berciuman terlebih lagi tangan Robin yang melingkar di pinggang Elisa membuat bibi Han semakin senang dan berasumsi bahwa dalam waktu dekat Elisa akan segera hamil .     

Beberapa saat kemudian Robin terbangun dari tidurnya dan merasakan ada sesuatu yang berat menimpah tubuhnya .     

Robin membuka matanya perlahan , Robin terkejut saat melihat sebuah kepala tepat di hadapannya .     

Tubuh Robin yang terkejit itu membuat Elisa yang ikut tertidur terkejut di buatnya lalu perlahan bangun dari tidurnya.     

" Ada apa ini ..?? "     

Tanya Elisa pada Robin , Robin bangun dari tidurnya lalu bertanya pada elisa.     

" Mengapa kau bisa disini dan tidur di tubuhku ..?? "     

Elisa menguap lalu meregangkan tubuhnya sebelum menjawab pertanyaan Robin .     

" Kau sendiri yang menarik tubuhku hingga terjatuh ke tubuhmu , saat aku ingin bangkit kau malah merangkul pinggangku dan memintaku untuk tidak pergi . "     

Robin terkejut mendengar perkataan Elisa .     

( Apakah benar yang Elissa katakan .?? Aahh ... Aku terlalu mabuk hingga tidak sadar ).     

" Maafkan aku ..., Aku terlalu mabuk untuk menyadari apa yang telah aku lakukan . "     

Robin pun beranjak dari sofa untuk pergi ke kamar mandi.     

" Kau tidak perlu minta maaf .., kita adalah pasangan suami istri dan hal itu wajar kita lakukan . Jadi tidak perlu ada kata maaf dan memaafkan karena tidak ada yang salah .."     

Langka Robin terhenti mendengar hal itu , lalu perlahan berbalik melihat kearah Elisa .     

Elisa berdiri lalu menghampiri Robin .     

" Ada apa ..?? Mengapa kau melihatku seperti itu .., apakah perkataan ku salah ..? "     

Robin masih tetap berdiri diam melihat sikap Elisa yang menurutnya sedikit berbeda hari ini.     

Selama ini Elisa tidak pernah menyinggungnya sedikit pun tentang pernikahan mereka seperti ini namun kali ini semuanya menjadi berubah membuat Robin kebingung menafsirkan maksud dari perkataan Elisa padanya .     

" Cepatlah turun kebawah ., Kita sarapan bersama , kau juga belum makan sejak semalam bukan .."     

Kata Elisa dengan senyuman manis pada Robin lalu pergi meniggalkan ruangan itu .     

Elisa menutup pintu ruangan Robin setelah keluar lalu bersandar di dinding narik nafasnya dalam-dalam.     

Robin masih tidak mengerti dengan sikap Elisa yang tiba-tiba berubah .     

Robin tidak lagi memikirkan perkataan Elisa lalu bersiap untuk ke kantor .     

Saat robin menuruni tangga , Elisa melambaikan tangannya memenaggil Robin .     

" Robin ... Sarapan terlebih dahulu sebelum kekantor "     

Suasana hati Robin yang memburuk sejak mendengar perkataan Adelia membuatnya tidak bernafsu lagi untuk makan .     

" Aku akan sarapan di kantor .., aku juga sudah terlambat . "     

Sebelum melangka pergi Robin memberikan senyum pada Elisa agar ia tidak terluka .     

" Kau makanlah ... Aku pergi dulu "     

Elisa pun memberikan senyum pada Robin , setelah Robin pergi senyum itu pun seketika hilang dari wajahnya .     

Bibi han menghampiri Elisa .     

" Jangan bersedih nona ..., Makan siang nanti nona Elisa bisa pergi mengantarkan makan siang untuk tuan Robin , pasti ia akan sangat senang dan kalian juga bisa makan bersama "     

Elisa pun menganggukkan kelapanya sambil tersenyum walau pun dalam hatinya masih kesal dengan sikap Robin .     

***     

Tidak terasah hari mulai berganti dan hey kha telah berangkat ke Palestina .     

Juan mencoba untuk menghubungi hey kha namun selalu saja gagal , rasa khawatir Juan mulai tumbuh dalam hatinya namun Robin mencoba untuk menangkan Juan yang selalu saja gelis terlebih lagi hey kha menutupi bahwa ia akan pergi ke negara yang penuh dengan konflik berkepanjangan itu .     

Dimana setiap harinya selalu ada genjatan senjata antara kedua bela pihak terlebih  rudal yang selalu mendarat di kota itu .     

Rudal adalah manakan setiap hari bagi warga muslim yang ada disana , mereka telah terbiasa tapi hey kha ...??     

Juan tidak dapat membayangkan istri terobsesi dengan tempat berbahaya itu .     

Juan mengepalkan tanganya kemudian memukul meja dengan keras sehingga membuat Robin terlejuta di buatnya .     

" Sial ..!!! Mengapa hey kha harus pergi ke tempat itu , walau pun untuk kemanusiaan tapi bukan berarti harus membahayakan nyawa sendiri .!! "     

Robin tidak dapat berkata apa-apa lagi jika sudah seperti ini , hey kha juga tidak bisa di tarik kembali dan pastinya hey kha pun tidak ingin .     

Beberapa saat kemudian hati Juan tenang ketika mendapatkan pesan dari hey kha setelah dua hari tidak mendapatkan pesan dari hey kha .     

* Aku baik-baik saja saya ... Kami telah sampai di RS Indonesia yang berlokasi di Bayt Lahiya , Gaza Utara , Palestina. Kau tidak perlu khawatir dan bekerjalah dengan baik serta Jagan lupa makan . Aku merindukanmu tapi kau tidak perlu merindukanku karena itu berat dan kau pastinya tidak akan kuat .. hehehe *     

Demikian pesan singkat dari hey kha yang membuat hati Juan lebih tenang serta tertawa dengan kalimat terakhirnya.     

Robin kembali senang melihat senyum diwajah Juan .     

" Ayo kita ke ruang rapat .. "     

Ajak Juan pada Robin dengan penuh semangat .     

Seminggu pun telah berlalu sejak kepergian hey kha , Juan dan hey kha saling berkomunikasi walau pun terkadang komunikasi mereka membuat Juan kesal karena jaringan internet dan telepon yang begitu buruk .     

Rapat telah berlangsung kurang lebih setengah jam namun Robin lebih sering melamun ketika di tanyai sesuatu oleh Juan , walau pun Robin selalu dapat menjawab pertanyaan yang di tanyakan oleh Juan tapi hati dan pikirannya tidak berada di tempat itu .     

Dua jam kemudian rapat pun selesai dan Robin meminta ijin pada Juan until keluar sebentar karena ada yang ingin ia lakukan .     

Setelah mendapat ijin dari Juan Robin bergegas pergi , Juan merasa ada yang aneh dengan Robin seharian ini .     

Robin lebih banyak diam dan juga tidak fokus dengan pekerjaannya .     

Robin mengendarai mobilnya dengan terburu-buru saat itu enatah kemana ia akan pergi , author pun tidak tahu . Hehehehe     

Robin berhenti di perempatan jalan karena lampu lalulintas berwarna merah  robin melihat ke arah kanan dan melihat Jody didalam mobil sedang berbincang dengan seorang wanita sambil tersenyum dan juga tertawa.     

Darah Robin terasa mendidi melihat pemandangan saat itu .     

Ketika lampunya berwarna hijau , Robin segerah mengejar mobil Jody dan mengehentikannya .     

Jody yang terkejut dengan ulah pengendara mobil di depannya mengerem mendadak dan kepala wanita yang duduk di sampingnya itu terbetur .     

Robin dengan segerah keluar dari mobilnya , Robin bertambah kesal saat melihat Jody mengusap kepala wanita itu .     

" Brengsek .!!! "     

Teriak Robin sambil menggedor-gedor pintu mobil Jody .     

Jody begitu terkejut melihat Robin lalu bergegas keluar , sebelum Jody mengucapkan sepatah katapun Robin langsing melayangkan pukulan kewajah Jody.     

" Brengsek .!!! Apa yang kau lakukan dengan wanita itu ..??!! Padahal Adel sekarang sedang mengandung anakmu .!!! "     

Jody yang ingin membalas pukulan Robin tiba-tiba tercengang dengan perkataan Robin yang mengatakan bahwa Adelia hamil anaknya .     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.