BERADA DI ANTAR 2 PILIHAN
BERADA DI ANTAR 2 PILIHAN
Juan mendengar ponselnya berbunyi ternyata itu adalah pesan dari hey kha yang mengatakan bahwa ia akan pulang hari ini dan langsung menuju ke New York , Juan sangat sangat senang membaca pesan itu rasa senang yang tidak bisa ia gambarkan lagi .
Namun rasa senang itu berubah ketika melihat Robin masuk kedalam ruangan Elisa , Robin Perlahan mendekat dan ingin menanyakan keadaan Elisa pada Juan
Juan seketika berdiri lalu melayangkan pukulan di wajah Robin .
" Pria brengsek .!!! Kau menanyakan keadaannya ..?! Apakah kau tidak melihat bahwa istrimu yang hampir saja kau bunuh itu sampai saat ini belum sadarkan diri . Apakah kau puas sekarang ..?!! "
Robin melihat Elisa yang terbaring dengan oksigen di hidungnya membuat tubuh Robin gemetar , Robin tidak menyangka semuanya bisa seperti ini .
Robin berjalan perlahan menghampiri Elisa lalu menggenggam tangannya , Robin menyandarkan kepalanya ditangan Elisa . Juan sesungguhnya sangat kesal melihat Robin yang seperti itu .
" Mengapa baru sekarang ..?!! Mengapa baru ketika istrimu terbaring tidak sadarkan diri dan kau menyesal . Dasar bodoh .!!! "
Juan meninggalkan Robin yang masih bersedih melihat Elisa .
Robin masih terus menandai Elisa yang terbaring tidak sadarkan diri karena perbuatannya , Robin merasakan penyesalan yang teramat dalam ketika mengingat kembali apa yang telah ia lakukan pada Elisa .
Tapi itu semua kerana Elisa memprovokasi dirinya , sehingga membuat Robin menyakiti Elisa .
" Elisa maafkan aku Elisa , maafkan aku ... Aku memang tidak pantas untuk kau cintai dan aku tidak pantas mendapatkan penderitaan seperti ini "
Sementara Juan pergi keruangan Adelia untuk menjenguk Adelia .
Karena mereka berada di rumah sakit yang sama , Elisa di lantai 5 dan Adelia berada lantai 10 .
Juan terus melangka mendekati ruangan Adelia sambil memikirkan hey kha .
" Pasti hey kha akan sangat sedih melihat Adelia dan juga Elisa sama-sama terbaring tidak sadarkan diri . Entah apa yang menimpah kehidupan percintaan 4 orang ini .., sungguh sangat malang . "
Juan mengetuk pintu ruangan Adelia dan masuk kedalam .
Disana ada Jody dan juga around yang sedang duduk menemani adelia , mereka yang melihat Juan berdiri menghampirinya .
" Silakan duduk ... "
Juan melihat Adelia di penuhi dengan alat bantu medis di seluruh tubuhnya. Ia sangat khawatir saat itu tapi yang lebih Juan khawatirkan adalah hey kha .
Juan bertanya pada Aroun bagaimana kondisi Adelia , Aroun sempat diam sejenak sambil melihat Adelia .
" Suatu keajaiban jika ia bisa kembali saja .., kali ini tidak ada yang bisa aku lakukan selain menunggu Adelia sadar dari komanya ."
( Apakah keajaiban itu adakan datang kedai kalinya di kehidupan seseorang )
Gumam Aroun melihat kondisi Adelia yang belum sadar sejak operasi dilakukan .
Aroun juga memikirkan bagaimana caranya menghadapi hey kha jika hey kha bertanya tentang ini padanya .
Sekarang saja hey kha sudah sangat marah padanya , ia tidak sanggup bertemu dengan hey kha nanti .
Jarak penerbangan dari Yerusalem ke new York memakan waktu kurang lebih 10 jam lamanya .
Hey kha masih terus bersabar didalam pesawat dan tidak henti-hentinya berdoa untuk keselamatan Adelia . Penyesalan dan juga rasa bersalah masih saja ia rasakan .
***
Robin tertidur saat menjaga Elisa semalaman, Elisa perlahan sadar dan membuka matanya .
Pandangan yang masih kabur serta kepala yang terasa berat membuatnya sulit untuk menggerakkan tubuhnya .
Tapi Elisa merasa ada yang menahan tangannya , ketika Elisa memalingkan wajahnya ternyata ada Robin yang tertidur dengan menggengam tangan Elisa .
Elisa menarik infus yang ada di hidung perlahan ia memiringkan tubuhnya dan mengusap kepala Robin .
( Mengapa kau masih begitu baik padaku setelah semua yang aku katakan pada mu , tidakkah kau takut aku akan menjadi egis .?! )
Gumam Elisa dalam hatinya , Robin yang merasakan pergerakan terbangun dari tidurnya .
Robin melihat Elisa yang telah sadar langsung berdiri dari tempat tidurnya .
" Apa yang kau rasakan ..?? Apakah kau membutuhkan sesuatu ..? "
Elisa menggelekan kepalanya .
Robin menekan timbol yang terhubung langsung keruangan suster .
Beberapa saat kemudian suster datang bersama dengan seorang dokter untuk memeriksa keadaan Elisa .
Robin menunggu diluar ruangan , Juan mendekat kearah Robin yang menundukkan kepalanya .
Juan memberikan sebuah tas yang berisikan makanan didalamnya .
" Sebaiknya kau sarapan terlebih dahulu ... "
Robin mengangakat kepalanya melihat Juan , Robin masih merasa malu dan juga bersalah saat itu apa lagi mengingat tatapan Elisa padanya saat ia sadar .
" Aku harap setelah ini kau tidak akan menjadi bodoh lagi .!! "
Kata Juan pada Robin sambil menarik tanganya untuk menerima makanan umyang ia berikan itu .
Juan melihat jam tangannya .
" Dua jam lagi hey kha akan sampai ..., Aku akan menjemput hey kha dibandara . Kau jagalah Elisa dengan baik "
Robin pun menganggukkan kepalanya , saat Juan akan pergi dokter yang memeriksa Elisa keluar dari ruangan.
Juan menyempatkan untuk melihat Elisa terlebih dahulu sebelum pergi .
" Apakah kau merasa baikan saat ini ..?? "
Tanya Juan pada Elisa yang masih terbaring lemah .
" Iya ... Semua ini berkat tuan Juan . Saya mengucapkan terima kasih. "
Robin yang mendengar hal ini hanya bisa berdiri tegak sambil menundukkan kepalanya , Robin masih tidak berani menatap Elisa setelah apa yang ia lakukan .
" Syukurlah ... Kau istirahat saja . Aku akan pergi ke bandara untuk menjemput istriku . "
Elisa terseyum tipis dengan wajah pucatnya itu .
Setelah Juan pergi Robin masih tidak berani mendekat kearah Elisa , Robin hanya menyiapkan makanan diatas meja lalu menawarkan makanan pada Elisa .
Robin selalu saja menghindar dari tatapan mata Elisa .
" Kau tidak perlu merasa bersalah .., aku baik-baik saja. Lagi pula semua memang salah ku , jika bukan katena perkataan yang sudah keterlaluan pasti kau tidak akan mungkin melakukan hal sejauh ini . "
Robin masih tetap dia karena menurutnya ia tetap bersalah karena tidak bisa menahan emosinya .
" Seharusnya aku minta maaf , tapi aku terlalu takut akan hal itu ... Aku memang bodoh dan tidak pantas untukmu . Maafkan aku Elisa . "
Hati Elisa seketika terpukul ketika mendengar perkataan Robin yang seperti itu .
Kata tidak pantas untuknya menandakan bahwa Robin memang tidak mempunyai rasa kepadanya dan seakan mendorongnya untuk pergi menjauh .
" Aku belum lapar ... Aku hanya ingin istirahat ."
Kata Elisa pada Robin lalu perlahan menutup matanya .
Robin menjauh dari Elisa laku duduk di sofa yang berada diruangan itu .
Saat itu juga Robin memikirkan keadaan Adelia apakah Adelia telah sadar atau belum .
Pikirannya semakin kacau , kacau sekacau-kakaunya .
Setelah mendengar perkataan dari Juan Robin sadar bahwa Elisa melakukan semua ini agar ia membenci dirinya
Tapi Robin juga tidak bisa selamanya mempertahankan Elisa , Elisa pasti akan menderita bersama dengan orang yang tidak mencintai sama sekali .
Disisi lain , walau pun Robin masih mengharapakan Adelia tapi disana ada Jody yang selalu saja setia mendampingi Adelia .