PERMINTAAN ADELIA
PERMINTAAN ADELIA
Adelia mengangkat kedua tangannya lalu meminta Aroun dan juga Jody menggengam tangannya .
" Kalian jangan bersedih untukku ... Aku tidak ingin suamiku dan juga kakakku menangisi karena diriku .."
Around dan juga Jody begitu terkejut mendengar apa yang Adelia katakan terutama Jody .
Meraka masih tidak percaya dengan apa yang dikatakan oleh Adelia .
" Su ... Suami ..?? "
Tanya Jody dengan gugup karena terkejut , Adelia pun menganggukkan kepalanya .
" Siapa yang kau sebut dengan kata Suamiku ..?? "
Around juga begitu penasaran dengan jawaban Adelia , namun Adelia masih diam saja tanpa mengatakan apa pun .
Jody yang melihat Adelia tidak mengatakan apa pun merasa lebih sakit lagi .
( Hhmm sudahlah ... Ini bukan saatnya untuk marah . )
Gumam Jody dalam hatinya .
" Sebaiknya kau istirahat karena sebantar lagi kau akan menjalani operasi . "
Tangan Jody yang masih menggenggam tangan Adelia di lepasnya perlahan , namun Adelia masih tetap menggenggam tangan Jody tidak ingin melepaskannya .
Jody terseyum melihat hal itu .
" Kau harus terbiasa mulai saat ini untuk melepaskan tanganku ... "
Perlahan gengaman tangan itu lepas .
Jody pergi keluar dari ruangan Adelia , semantara Aroun masih berdiam melihat pada Adelia , Aroun masih sangat bingung saat itu , Aroun sangat ingin meminta penjelasan tapi ini bukanlah waktunya .
Jadwal operasi Adelia pada jam 10 pagi dan itu baru jam 8 pagi masih tersisa 2 jam sebelum operasi dilakukan .
Adelia meminta suster untuk mengajaknya jalan-jalan keluar menghirup udara segar , Aroun pun memperbolehkan hal itu .
Jody yang sejak keluar dari ruangan Adelia belum juga masuk hingga Adelia keluar dari ruangannya , Jody yang menunggu di luar melihat Adelia duduk di kursi roda dan didorong oleh seorang suster.
" Kau ingin kemana ..?? "
Tanya Jody pada Adelia , adelia pun menjawab pertanyaan Jody.
" Aku ingin jalan-jalan sebentar .. "
Jody memengatakan pada suster itu bahwa dia yang akan mendorong kursi roda Adelia .
Suster itu mengikuti mereka dari belakang , Adelia merasa bahwa Jody sedang marah padanya karena Jody tidak mengajaknya bicara sejak tadi .
" Apakah kau sedang kesal padaku ..?? "
Tanya Adelia pada Jody .
" Tidak .. "
Jawaban singkat itu menandakan bahwa Jody pasti sangat kesal saat ini .
" Jika kau kesal padaku ... Kau bisa mendorong kursi roda ini . "
Jody bertambah kesal lagi mendengar hal itu namun Jody tetap menahannya .
" Berhenti ... "
Pinta Adelia pada Jody , Jody pun berhenti mendorong kursi roda Adelia .
Adelia melambaikan tangannya memanggil Jody untuk berdiri di depannya , Jody mengikuti perkataan Adelia dengan wajahnya yang cukup kusut .
Lagi-lagi Adelia memberikan isyarat tanpa berkata , kali ini ia meminta Jody untuk berjongkok tepat di hadapannya .
Jody juga mengikuti perkataan Adelia .
" Kali ini apa la ..."
Ucapan Jody terhenti ketika Adelia menyentuh wajahnya .
Jody menatap Adelia dengan rasa tidak percaya .
" Apakah kau cemburu ..?? "
Tanya Adelia pada Jody , Jody sempat canggung saat Adelia bertanya seperti itu padannya lalu memalingkan wajahnya .
" Un ... Untuk apa . Aku malah senang karena kau ingin hidup demi suamimu itu , entah siapa si brengsek itu "
Kalimat terakhirnya Jody ucapkan dengan begitu pelan namun Adelia masih bisa mendengar hal itu .
Adel tersenyum mendengar perkataan Jody .
" Sebenarnya aku sangat-sangat ingin memberitahunya saat ini , sebelum aku mati ... Aku ingin meminta maaf pada calon suamiku itu karena apa yang aku lakukan selama ini padannya , aku ingin dia tahu bahwa hatiku telah berubah dan hanya ada dia didalam hatiku kini atau mungkin selamanya . "
Rasa kecewa serta kesedihan membuat perasaan Jody tidak karuan tapi ia tidak bisa berbuat apa-apa , karean ia telah berjanji jika Adelia selamat dia berhak memilih kebahagiannya sendiri dan Jody pun akan pergi meninggalkannya .
" Mengapa kau tidak mengatakan padanya tentang perasaanmu padanya ...?? Bukankah lebih baik jika dia tahu . Dia pasti akan menerima keadaanmu saat ini .. "
Jody masih terus menggenggam tangan Adelia .
" Aku sangat ingin memberitahunya tapi ... Aku tidak ingn memberikan harapan padanya , jika operasinya gagal ... Aku "
Jody pun memeluk Adelia .
" Jangan bicara seperti itu ... Kau pasti akan baik-baik saja . "
Adelia balik memeluk Jody dengan erat , itu adalah pelukkan Adelia yang membuat hati Jody menjadi lebih tenang .
Adelia melepaskan pelukannya lalu berkata .
" Bisakah aku meminta sesuatu padamu ..?? "
Jody pun menggukkan kepalanya .
" Katakan apa itu ..?? Sesulit apa pun aku akan melakukannya . "
Lagi-lagi Adelia terseyum mendengar perkataan Jody .
Adelia melihat wajah Jody cukup lama , Jody menjadi lebih canggung .
" Jangan melihatku seperti itu ... Aku bisa berpikir bahwa kau menyukaiku . "
Adelia kembali tertawa mendengar perkataan Jody .
" Kau sungguh lucu .. "
Sambil menyentuh hidung Jody . Namun tiba-tiba Adelia merasakan nyerih di bagian kepalannya .
Jody yang melihat Adelia kesakitan segera memanggil dokter dan juga suster .
" Aku tidak apa-apa ... "
Kata Adelia sambil menahan sakitnya .
( Aku mohon ... Jangan sekarang . Jangan sekarang )
Jody menggendong Adelia ke dalam pelukannya lalu bergegas membawa Adelia kembali keruangannya .
" Jody ... "
Panggil Adelia pada Jody .
" Kau jangan terlalu banyak bicara ..., Kita akan segera sampai . "
Selelah sampai keruangannya , dokter Frans segerah memeriksa Adelia lalu memberikannya obat penghilang rasa nyerih karena Adelia tidak ingin dibius saat itu .
" Tidak ... Aku masih ingin bicara dengan Jody , 2 menit saja setelah itu lakukan apa yang ingin kalian lakukan . "
Dokter Frans menunggu diruangan operasi sementara around menunggu Adelia diruangannya untuk segerah membawah Adelia keruang Operasi.
Jody mendekat kearah Adelia , Adelia melepas oksigen yang ada di mulutnya .
Jody sempat khawatir namun around mengatakan bahwa itu tidak masalah .
" K ... Kau harus berjanji "
Tanpa mendengar panjang lebar Jody langsung mengiyakannya dan berjanji pada Adelia .
" Per ... Persiapkan pesta pernikahan untukku. "
Jody dan juga Aroun yang mendengar hal itu sama-sama terkejut .
" Aku tahu kalian sangat terkejut mendengar hal ini , tapi aku tidak sedang bercanda ... Tolong persiapkan pernikahanku dibulan ini pada tanggal 29 Februari . Aku sadar atau pun tidak , aku mohon persiapkan semuanya ... Setidaknya jika aku mati, aku mempunyai sebuah pesta pernikahan . "
Aroun kembali menetes air matanya mendengar perkataan Adelia , around sangat menyesal tidak bisa membahagiakan adik satu-satunya itu .
Jody menggengam tangan Adelia dan menganggukan kepalanya .
" Akan kau buat pesta pernikahanmu sebaik dan juga semeriah mungkin ... Akan aku buat sesuai keinginanmu . "
Seorang suster datang dan mengatakan bahwa Adelia harus segerah masuk keruang Operasi .
Jody ikut mengantar Adelia hingga sampai didepan pintu operasi .
Aroun mengatakan bahwa jody harus tetap tenang , karena ia akan berusaha sebisa mungkin untuk menyelamatkan Adelia .
* * *
Robin yang sedang mengunjungi temannya diruang sakit itu tanpa sengaja melihat sosok Adelia pada saat Jody memggendongnya .
Robin bertanya pada seorang suster , tentang mereka namun suster itu mengarahkan Robin ke bagian informasi , karena suster yang lewat itu tidak tahu tentang mereka .
Karena penasaran Robin pergi ke bagian informasi dan menanyakan pasien yang bernama Adelia Su .
Seorang suster sedang mencari informasi yang Robin butuhkan , dan saat itu juga teman Robin yang merupakan salah satun teman dari teman yang ingin ia kunjungi itu menyapanya .
" Robin ... Apakah kau ingin menjenguk Cavin ..?? "
Sapa pria itu dan Robin pun balik menyapanya.
" Iya ... "
Sister itu memanggil Robin lalu memberitahukan penyakit pasien yang dia tanyakan .
" Adelia wu .. pasien yang menderita kangker otak dan sekarang sedang menjalani operasi . "
Seketika tubuh Robin menjadi lemas , bahkan keranjang buah yang di pegangnya jatuh kelantai mendengar perkataan suster itu .