MENGEJAR CINTA

RENCANA THIKA



RENCANA THIKA

0hey kha tercengang mendengar apa yang thika katakan sekaligus hey kha juga sangat marah saat itu.     
0

hey kha mencoba menarik kaki thika namun mundur selangkah dan berkata.     

" Kau pikir Aku bodoh Eline .."     

hey kha lebih terkejut lagi sebab thika tahu nama aslinya.     

thika menatap tajam pada hey kha saat itu.     

" kau hanya bisa mendapatkan Juan dengan menggunakan wajahku..sungguh menyedihkan!! Selain wajah ini apakah kau bisa mendapatkan Juan..?? Ku peringatkan dirimu untuk terakhir kali pergi dari kehidupan keluarga jika tidak.."     

hey kha berdiri dan mengatakan pada thika.     

" Jika tidak apa..?? Apa yang akan kau lakukan..? walau pun aku hanyalah seorang pengganti tapi aku bisa bersama dengan Juan tapi dirimu..? Kau sama menyedihkannya denganku.. hey kha.!!"     

thika mengepalkan kedua tangannya, serasa ia sangat ingin memukul wajah ini sampai babak belur.     

namun kemudian thika tertawa dan berkata.     

" Apa..?? aku sama seperti mu.?! kita bagaikan langit dan bumi. Aku wanita terhormat yang menjunjung tinggi harga diriku..tapi kau wanita rendahan yang hanya bisa mengambil milik orang lain tanpa malunya Tapi sialnya dirimu kau tidak mendapatkan perhatian dari suamiku, Tubuh indah mu hanyalah makan bagi anjing liar diluar sana.!!"     

thika pun pergi meninggalkan hey kha yang masih merasa kesal padanya dan juga terus berteriak memakinya.     

thika kembali kerumah sakit untuk membereskan semua barang-barangnya, karena ia telah berjanji pada nenek untuk keluar dari ruang sakit ini.     

hey kha kembali kerumah saat itu dan bertemu dengan Aroun, thika menceritakan semuanya pada Aroun sebenarnya dalam hati Aroun merasa senang karena thika bisa jauh dari juan., Aroun menawarkan hey kha untuk bekerja dirumah sakit yang sama dengannya.     

namun hey kha menolak pekerjaan itu, ia masih ingin menyendiri dan memikirkan bagaimana cara agar bisa membongkar Eline yang telah berpura-pura menjadi dirinya tanpa harus melibatkan orang yang ia sayangi.     

thika yang tidak melihat Adelia bertanya padanya, aroun pun menjawab bahwa ia diundang oleh nyonya Yin untuk membantu hey kha palsu itu berdandan yang cantik karena malam ini hey kha dan Juan akan makan malam romantis di halaman belakang sesuai dengan permintaan dari nyonya Yin.     

thika sangat terkejut mendengar hal itu.     

" makan malam romantis..?? cihh jangan mimpi kau.."     

pada saat itu juga handpone thika berbunyi dan ternyata ada pesan dari Adelia, setelah melihat pesan itu hey kha menjadi bertambah marah lagi.     

Pesan Vidio yang Adelia kirimkan menunjukan suasana romantis dihalaman belakang yang hanya diperuntukkan untuk Juan dan juga hey kha.     

" Semangat hey kha hancurkan segala sesuatu yang merusak pandangan mata."     

gumam thika saat itu.     

thika dan juga Adelia telah menyusun rencana untuk membuat semuanya kacau.     

Waktu menunjukan pukul 20:00 malam.     

Adelia pun membatu thika untuk masuk kerumah keluarga Yin, karena penjagaan disana begitu ketat.     

thika sudah mempersiapkan segala hal yang ia butuhkan.     

namun Juan belum juga terlihat.     

" Juan..jangan bilang kau tidak akan hadir untuk makan malam ini dan merusak rencana ku untuk memberikan pelajaran pada wanita itu."     

gumam kesal thika yang sudah sejak tadi menunggu.     

beberapa saat kemudian akhirnya tiba juga, thika kesal sekaligus senang.     

gaun yang hey kha gunakan tampak anggun dan juga elegan serta sedikit terbuka.     

thika sangat kesal melihatnya karena hey kha palsu merusak penampilannya.     

" Yang paling aku ngga suka dari rancangan desainer adalah bajunya yang tidak lengkap seperti itu".     

Juan sendiri tampak tidak perduli dengan penampilan hey kha saat itu, Juan pun duduk terlebih dahulu setelah itu hey kha.     

pelayan mulai menuangkan wine untuk keduanya serta musik mulai klasik mulai terdengar menambah suasana romantis saat itu.     

thika mulai tampak tersenyum karena ia akan segera menjalankan rencananya.     

" Apakah kamu ingat ini sayang(Juan)...?!!"     

gumam senang thika saat itu.     

* Byuuuurrrrr*     

Semuanya berantakan karena air hujan yang thika buat, mulai dari meja makan serta lilin-lilin yang padam dan lebih parahnya lagi Juan dan juga hey kha ikut basa kuyup.     

Hey kha sangat marah saat itu serta berteriak memanggil pengawal untuk mencari tahu apa yang terjadi, hey kha pun mendekati Juan yang tampak tenang saja tidak bereaksi apa-apa padahal Juan sendiri basah kuyup.     

nyonya Yin dan yang lainnya datang untuk melihat apa yang terjadi, semuanya begitu terkejut melihat semuanya berantakan.     

nyonya Yin bertanya pada hey kha namun hey kha sendiri tidak mengetahui apa-apa dan sedang menyuruh pada pengawal untuk mencari sumber air ini.     

Juan segera masuk ke kamarnya tanpa menghiraukan hey kha yang juga basa kuyup, hey kha mengepalkan kedua tangannya karena kesal.     

(dia tetap saja dingin terhadap ku.!! ini semua pasti kerjaan wanita itu.).     

setelah selesai mengganti pakaiannya Juan menyuruh para pengawal untuk membereskan kekacauan dihalaman belakang dan Juan ke belakang tembok untuk mencari seseorang.     

saat itu Juan melihat sosok sekarang wanita yang mandar mandir seperti sedang mencari seseorang.     

" Adelia..?? "     

panggilan Juan yang membuat Adelia sangat terkejut dan berbalik menyapa Juan.     

" Kak Juan..? sedang apa kakak disini..? "     

tanya Adelia pada Juan.     

juan pun balik bertanya hal itu pada Adelia yang membuatnya terdiam, Adelia tidak tahu lagi harus berkata apa-apa.     

ketika Adelia ingin menjelaskan nya Juan menyuruhnya untuk segera masuk kedalam karena diluar tidak baik apa lagi bagi sekarang wanita.     

adelia mengikuti perintah Juan lalu kembali kerumah.     

( semoga saja kak hey kha telah pergi jika tidak habislah dia kali ini.!! Entah apa yang kak Juan akan lakukan ketika mengetahui bahwa kak heykha yang mengguyur mereka dengan air).     

gumam Adelia dalam hatinya yang penuh dengan rasa khawatir.     

Juan berjalan terus menelusuri halaman belakang karena Juan tahu pasti akan menemukannya.     

thika yang saat itu masih berada di atas pohon mendengar suara langkah seseorang yang sedang berjalan menuju kearahnya.     

thika menutup mulutnya dengan kedua tangannya, Juan berhenti karena merasa bahwa orang yang dia cari tidak berada ditempat itu namun tiba-tiba Juan mendengar desahan dari atas pohon, Juan pun tersenyum mendengarnya.     

thika mendesah karena semut mulai menggigit tubuhnya.     

( Sial!! kapan dia akan pergi...badanku sangat sakit karena semut-semut ini).     

Juan yang mengetahuinya ada diatas pohon tetap berdiri dibawah pohon itu.     

karena Juan tidak kunjung pergi dan juga tubuhnya sudah terasa sangat sakit, thika pun berteriak kecil pada Juan.     

" Hei paman..? bisakah kau membantuku turun..? tubuhku sakit digigit oleh semut."     

Juan mengabaikan thika dan terus berpura-pura tidak mendengarnya     

thika lebih kesal lagi karena Juan mengabaikannya.     

" Dasar Juan Yin, si gunung es.. Hatimu batu ya.?? tidakkah kau mengasihani diriku.."     

Juan pun melihat ke atas dan berkata.     

" Ternyata ada monyet yang bisa bicara rupanya."     

thika bertambah kesal karena Juan mengejeknya.     

" Kau bisa naik..tapi kau tidak bisa turun..?? itu sungguh tidak masuk akal.!! ku hitung sampai tiga, jika kau tidak turun aku akan memanggil penjaga dan menyerahkan mu ke kantor polisi."     

kekesalan thika berubah jadi sebuah rasa takut.     

( Jangan membuatnya marah dia adalah mahkluk jadi-jadian, dia pasti akan benar-benar menyerahkan ku kepolisi).     

thika pun turun dari pohon dengan menggunakan sebuah tali.     

setelah turun thika mulai menggaruk tubuhnya karena merasa gatal, Juan yang melihatnya bertanya.     

" Apakah begitu banyak semut yang menggigit mu..?? Kau memang gadis yang begitu ceroboh dan juga bodoh.!! Ayo kita obati dulu.."     

sambil menarik tangan thika, namun thika tidak berjalan dan malah balik bertanya pada Juan.     

" mengapa kau tidak bertanya..apa yang aku lakukan disini..? "     

Juan pun berbalik dan Manarik tangan thika lalu menyandarkannya di batang pohon.     

" Karena aku tahu kau yang melakukannya.."     

Juan pun mencium thika saat itu, Juan semakin tidak dapat mengontrol dirinya lagi.     

( Aku tidak tahu perasaan apa ini.? tapi setiap kali mencium atau memeluknya seakan aku tidak ingin melepaskannya lagi).     

gumam Juan dalam hatinya dan terus mencium thika.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.