MENGEJAR CINTA

MENGIKHLASKAN DIRINYA



MENGIKHLASKAN DIRINYA

0Robin melihat telpon dari Elisa merasa ragu untuk mengangakatnya .     
0

Robin tidak mengangkat panggilan pertama namun Elisa kembali lagi menelponnya , kali ini Robin mengangakat telpon Elisa .     

" Hallo ... Elisa "     

Elisa menjawab sapaan Robin .     

" Ah ... Apakah kau sedang sibuk ..?? "     

Tanya Elisa pada Robin .     

" Iya ... Saat ini aku sedang berada dirumah sakit . "     

Elisa yang mendengar kata rumah sakit menjadi khawatir namun saat ia ingin bertanya Robin tidak menjawabnya.     

Robin bergegas setelah melihat seorang perawat keluar dari ruang operasi .     

Elisa mendengar suara seorang pria lagi disana yang sedang menanyakan keadaan seseorang , Elissa tidak dapat mendengar lebih jelas lagi karena Robin mematikan telponnya.     

Elisa menelpon Robin berulang kali karena karena khawatir , Robin tidak langsung mengangakat telpon Elisa dan hanya mengirimkan pesan padanya .     

* Aku baik-baik saja ... Aku sedang berada dirumah sakit menjenguk seorang teman . *     

Elisa merasa lega membaca pesan dari Robin , karena penasaran Elisa membalas pesan Robin lalu bertanya siapa temannya itu dan sakit apa , apakah parah Elisa juga mendoakan agar teman Robin itu cepat sembuh .     

Robin membaca pesan yang dikirimkan Elisa dan membalas pesan itu .     

* Adelia ...*     

Ketika membaca pesan dari Robin Elisa sangat terkejut .     

" Adel .? Bukankah adelia baik-baik saja kemarin ..? Tapi Mengapa Adel bisa berada di new York , Mungkinkah ... "     

Elisa segerah memesan tiket ke new York , lalu mengambil kopernya dan tidak ketinggalan pasport.     

Sejam kemudian Elisa turun dengan menyeret sebuah koper , bibi Han yang melihat hal itu bertanya pada Elisa .     

" Nona Elisa ingin kemana dengan koper itu ..??? "     

Elisa berhenti sejenak untuk menjelaskan pada bibi Han .     

" Saya akan ke new York ... Tolong jaga Sam . "     

Kata Elisa kemudian mengangkat kembali koper miliknya .     

Seorang pengawal datang membantu Elisa mengangakat koper itu hingga ke dalam mobil .     

" Bagaimana jika tuan Robin kembali dan menanyakan Nona ..?? "     

Elisa menggengam tangan bibi Han .     

" Aku akan memberitahukan padannya langsung ... Bibi Han tidak perlu khawatir , aku hanya ingin menitipkan Sam ,tolong jaga dia baik-baik bibi "     

Setelah itu Elisa pergi ke bandara di antara oleh supir .     

Dalam perjalanan kebandara Elisa menanyakan pada Robin di rumah sakit mana ia berada melalui pesan singkat yang ia kirimkan .     

Robin belum membalas pesan itu hingga Elisa naik kedalam pesawat .     

" Mungkin Robin sedang sibuk ... Setelah sampai aku akan mengabarinya kembali . "     

Walau pun Elisa merasa sedih tapi ia dapat memaklumi hal itu , setelah di pikir-pikir lagi , pikiran buruknya tentang Adelia salah selama ini , selama ini Adelia tidak pernah ingin mengambil Robin darinya .     

Elisa bertekad setelah ini ia akan meminta bercerai dari Robin dan membiarkan Adelia dan juga Robin bahagia .     

Elisa terus melihat handponenya namun tetap saja tidak ada balas pesan dari Robin .     

" Sebaiknya aku istirahat saja .. "     

Elisa merebahkan tubuhnya yang lelah itu , dalam tidur tanpa sadar air matanya mengalir dan membuat seorang wanita yang duduk disampingnya membangunkan elisa saat itu .     

Elisa membuka matanya ketika merasa tubuhnya yang bergoyang dan sebuah suara yang terus memanggilnya .     

" Apakah kau baik-baik saja ..?? "     

Tanya wanita itu pada Elisa , Elisa cukup bingung mendengar perkataan wanita itu .     

" Iya ... Aku baik-baik saja . "     

Wanita itu pun terus memandangi Elisa .     

" Apakah yang membuatmu begitu bersedih hingga membuatmu menangis dalam tidur seperti itu ..?? "     

Elisa kaget ketika mendengar perkataan wanita itu .     

Elisa merasakan wajahnya cukup lembap lalu mengusap matanya, ternyata memang benar ia menangis .     

Elisa cukup malu saat wanita itu bertanya padannya .     

" Tidak apa-apa ... Walau pun aku tidak tahu apa masalahmu tapi aku yakin semuanya akan cepat berlalu kau hanya perlu bersabar dan mengikuti kata hatimu . "     

Entah mengapa ketika mendengar perkataan wanita yang sama sekali tidak ia kenal itu membuat hatinya tenang dan lebih yakin lagi dengan pilihan hatinya .     

( Mencintai bukan berarti memiliki dan memiliki bukan berarti harus egois . Cinta dipertahankan jika saling mencintai ... Jika tidak untuk apa bertahan dan mengajak orang yang kita cintai masuk kedalam jurang kehancuran bersama kita . Melepaskan lebih baik dari pada memperhankan yang memang bukan milik kita walau pun berada di genggaman kita )     

Elisa bisa bernafas dengan lega dan juga mulai tersenyum bahagia .     

" Mimpi mengajarkan ku sebuah arti pengorbanan dan keikhlasan ."     

Gumam Elisa dan di dengar oleh wanita itu .     

" Kau sungguh bijak ... "     

Elisa terseyum mendengar hal itu .     

(Bijak ...?? Ha ... Tidak ada wanita yang bijak didunia ini jika menyangkut orang yang dia cintai yang ada hanyala wanit egois yang terus bertahan dengan rasa sakit . Aku melepaskan bukan berarti bijak hanya karena tidak mampu memperjuangkan cintaku saja dan yang paling penting dia bahagia ..)     

Gumam Elisa dalam hatinya dan kembali menutup matanya .     

Setelah beberapa jam mereka pun sampai di new York .     

Ketika di bandara Elisa mengambil handphonenya , melihat apakah ada balasan pesan dari Robin .     

Namun belum juga ada balasan pesan dari Robin , Elisa berusaha agar tidak kecewa .     

Elisa terlebih dahulu pergi ke hotel untuk istirahat sejenak , setelah sampai di hotel lagi-lagi Elisa melihat handponenya . Ingin rasanya Elisa menelpon Robin tapi Elisa takut mengganggu waktu Robin , Elisa memutuskan untuk menelpon Juan .     

Juan yang saat itu sedang bolak-balik melihat handponenya , merasa sangat kesal karena hey kha tidak dapat dihubungi lagi dan lagi .     

" Harus aku apakah satelit yang mengarah ke sana ..?? Satelit yang memancarkan jaringan disana adalah yang terbaik tapi mengapa hanya di kota itu saja yang jaringannya bermasalah . Sungguh sial ...!!! "     

Juan mengangkat tangannya untuk membanting handpone itu namun tiba-tiba handpone berdering , dengan segera Juan menarik kembali tangnnya dan melihat , ternyata itu adalah telpon dari Elisa , Juan tampak kecewa karena bukan dari hey kah namun Juan agak bingung karena Elisa menelponnya .     

" Halo , selamat malam tuan Juan ... Apakah aku mengganggu istrhat tuan .?? "     

Juan menjawab sapaan Elisa .     

" Tidak ... Ada apa kau menelpon malam begini ..?? "     

Waktu menunjukan pukul 10 malam waktu new York .     

" Ah ... Tidak , eh begini .., kebetulan saya sedang berada di new York saat ini , saya mengirim pesan pada Robin tapi belum dibalas , saya juga takut menelponnya .."     

Juan sedang berpikir saat itu , mengapa Elisa bisa sampai takut menelpon Robin , apakah mereka sedang bertengkar .     

" Kebetulan aku tidak bersamanya saat ini , Robin pamit untuk mengunjungi tamannya yang berada dirumah sakit . Aku akan menghubunginya untuk dan mengatakan bahwa kau ada disini "     

Elisa yang mendengar hal itu mengucapkan terima kasih .     

Juan menutup telponnya lalu menelpon Robin , Robin yang sedang menunggu di depan ruang operasi melihat Juan menelponnya .     

" Ya tuan ... "     

Juan bertanya di mana keberadaannya sekarang .     

" Saya sedang berada di rumah sakit , sedang berdiri di depan ruang operasi . "     

Juan yang mendengar hal itu tampak bingung , karena yang Juan tahu teman Robin itu baru saja selesai operasi .     

" Temanmu menjalankan operasi lagi ..?? "     

Tanya Juan pada Robin .     

" Bukan tuan ... Tapi Adel . Adelia yang sedang melakukan operasi pengangkatan kangker yang ada di otaknya . "     

Seketika Juan berdiri dari tempat duduknya .     

" Adelia ..?? Melakukan operasi kangker ..?? Mengapa kau tidak memberikan hal ini padaku ..?? "     

Juan sangat merah mendengar hal itu .     

" Maafkan saya tuan ... Saya juga baru tahu akan hal ini . "     

Juan meminta Robin untuk mengirimkan alamat rumah sakitnya sekarang .     

Juan menelpon Elisa dan menanyakan di mana hotel tempat ia menginap .     

" Saya ... Berada di hotel Liberty "     

Kata Elisa pada Juan .     

" Tepat sekali ... Aku akan menunggumu di loby hotel saat ini . Cepat turun .. "     

Kata Juan pada Elisa lalu mematikan handphone , Elisa masih bingung namun mengingat Juan memintanya untuk cepat ia pun bergegas turun setelah mengambi tasnya.     

Setelah sampai di loby hotel , Elisa tidak melihat Juan tapi ada seorang pria mendekat padanya .     

" Apakah nona Elisa ..?? "     

Elisa pun mengaggukkan kepalanya .     

" Tuan Yin menunggu nona di mobil ... "     

Elisa mengikuti pria itu dan melihat Juan yang telah duduk di dalam mobil menunggunya .     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.