MENGEJAR CINTA

KEMBANG API



KEMBANG API

0Juan tercengan menyadari bahwa hadiah yang hey kha maksud itu adalah dirinya .     
0

Juan menatap hey kha begitu lama memandangi wajah wanita yang berada di depannya ini , wanita yang selama 8 tahun tidak ... Tidak 9 tahun bersama dengannya .     

Melewati berbagai macam kesusahan , penderitaan , rasa sakit , kekecwaan dan juga pengorbanan dalam melawan takdir yang selalu saja mencoba memisahkan mereka atau bisa dikatakan takdir yang menguji cinta mereka secara berlabihan .     

Entahlah ....     

Juan yang melihat senyum Manisa dan juga lebar di wajah hey kha perlahan mengangakat tangan dan menyentuh wajah hey kha .     

( Dia adalah wanita yang selama ini aku cintai segenap jiwaku ... Wanita yang selalu kusam bahkan setiap waktu ketika dia tidak berada di sisiku , wanita yang selalu membayangiku di setiap langkahku ... Walau pun aku tahu bahwa rasanya sama dengan rasa ku tapi aku begitu terharu dan seakan tidak ingin melepaskannya , aku ingin mengikatnya hanya untuk diriku saja ... Rasa cinta yang semakin dalam hingga merasuk kedalam tulang . Rasa cinta yang entah berapa banyak manusia merasakan cinta seperti ini . Tapi yang aku rasakan saat ini adalah jika dia tidak berada di sisiku lagi atau orang lain berusaha merebutnya lagi dariku . Maka aku rela hancur berkeping-keping hanya untuk mempertahankan wanita ini . )     

Gumam Juan dalam hatinya , hey kha merasa tatapan Juan semakin aneh namun dalam dalam artian lain .     

Juan masih terus mengelus wajah hey kha dengan lembut, hey bisa merasakan nelayan itu yang terasa semakin hanya .     

" Jangan meninggalkan ku hey kha ... Jangan pergi dariku , Jangan marah padaku , jangan berkorban untukku , jangan mengacuhkan ku dan jangan menjauh dariku ... Kau bisa berbuat apa pun yang kau inginkan , kau bisa mengingkari janjimu , kau bisa berbohong padaku , kau bahkan bisa menghiyanati ku tapi yang aku minta padamu jangan meninggalkanku ... Aku memohon padamu jangan tinggalkan aku hey kha .."     

Hey kha yang sedari tadi mulai bingung dengan perkataan Juan yang semakin lama semakin serius dan mulai ke arah menyeramkan membautnya samakin tidak bisa berpikir lagi terutama mendengar Juan yang memohon seperti itu padanya .     

Hey kha semakin merasa bersalah melihat Juan yang seperti ini .     

Juan bersikap seakan dialah wanita satu-satunya di dunia ini dan dunia ini tidak memiliki wanita lain lagi .     

" Juan ... Apa yang kau bicarakan ..?? Aku tidak mungkin melakukan semua itu , aku tidak mungkin mengabaikan janjiku padamu, aku tidak mungkin membohongimu , aku tidak menghiyanati mu apa pun yang terjadi yang lebih penting lagi Aku tidak mengkin meninggalkanmu lagi .. aku adalah istri mu dan sampai kapanpun tetaplah istrimu .. "     

Hey khe memeluk tubuh Juan begitu juga dengan Juan , pelukan erat Juan tidak biasa kali ini .     

Ini sungguh sangat erat sampai terasa tulangnya akan retak .     

" Ka ... Kau , Inging ... Ingin membunuhku .."     

Juan dengan segera melepaskan pelukannya itu .     

" Maafkan aku ... "     

Hey kha memukul tubuh Juan karena kesal , sementara Juan terus meminta ampun .     

Mereka pun larut dalam kebahagian .     

***     

Semantara elisa dan juga Robin masih menikmati pemandangan kembang api yang menghiasi langit malam .     

Robin menunjuk kearah atas memperlihatkan salah satu cahaya kembang api yang indah pada Elisa .     

Elisa berbalik dan melihat wajah Robin .     

" Seandainya kau bisa mencintaiku sedikit saja pasti itu akan sangat menyenangkan ... "     

Gumam Elisa saat itu , jelas saja eliasa berani mengatakan hal itu karena Robin tidak mungkin mendengarnya karena suara kembang api yang begitu keras .     

Elisa tersenyum melihat kearah Robin , Robin mendekatkan wajahnya pada Elisa , wajah Elisa langsung merona dikala itu .     

" Aku akan turun kebawah untuk ke toilet ... "     

Kata Robin pada Elisa , Elisa yang berpikir mungkin Robin akan menciumnya sempat merasa malu karena pikirannya itu .     

Dengan cepat Elisa berbalik agar Robin tidak melihat wajah canggungnya itu .     

Robin sebenarnya bukan ke toilet tapi pergi ke kamarnya untuk mengambil hadiah yang telah ia siapkan untuk Elisa  .     

Tapi sesampainya di kamar , Robin mereka bingung karena tanpa sadar ia menyiapkan 2 hadiah .     

Robin sempat berpikir untuk memberikan hadiah untuk Adelia tapi ....     

Robin menyimpan kembali kotak hadiah yang satunya lagi kedalam lemari lalu keluar dari kamarnya .     

Namun tanpa sengaja Robin mendengar suara sendok yang jatuh dari arah dapur .     

Robin pergi untuk memeriksanya karena takut jika itu adalah seorang penjahat .     

Karena hampir semua pelayan dan juga  penjaga melihat kembang api dari atas balok dan juga dihalaman rumah .     

Robin perlahan mendekat kearah dapur namun tiba-tiba seorang pengawal mengagetkannya .     

" Tuan ... Ada apa ..?? "     

Tanya pengawal itu dan tiba-tiba seekor kucing keluar dari dapur .     

Robin merasa lega karena itu adalah seekor kucing.     

" Tuan di cari oleh sekertaris Ju ... "     

Kata pengawal itu , sementara Elisa juga turun kebawah dan bertemu Robin .     

" Kau ingin ke mana ..?? "     

Tanya Robin pada Elisa , Elisa mengatakan bahwa ia akan ke dapur untuk mengambil minuman .     

Elisa pamit untuk pergi , sesampainya di dapur Elisa begitu terkejut melihat Adelia yang tenang duduk di lantai dengan tubuh yang lemas serta darah yang mengalir dari hidungnya .     

" Adel ... "     

Panggil eksis dengan panik , Elisa hendak memanggil bantuan namun Adelia melarangnya .     

" Jangan ... Jangan lakukan itu . "     

Elsa mengambil tisu lalu mengelap darah yang ada di hidung Adelia dan juga darah yang sempat menetes di lantai .     

" Dimana ... Dimana obatnya ..?? "     

Tanya Elisa dengan panik , Adelia yang melihat Elisa begitu panik menggenggam tangannya.     

" Aku tidak apa-apa ... Aku telah meminum obatnya , tapi tolong aku kembali ke kamar dan jangan sampai ada yang tahu hal ini .."     

Elisa merasa kesal karena selama ini dirinya hidup dalam kebohongan.     

Tapi apa yang bisa ia lakukan , itulah yang harus ia lakukan .     

Elissa membatu Adelia kembali ke kamarnya , mereka berjalan secara perlahan agar tidak dilihat oleh siapapun.     

Setelah sampai di dalam kamar Adelia , Elisa mengembil air hangat lalu mengompres kepala Adelia .     

" Aku kan memanggil nona hey kha untuk memeriksa mu ... "     

Adelia merasa senang karena mereka tetap akur dan berteman baik , saling membatu dan pengertian satu sama lainnya .     

Walau pun mereka tahu bahwa mereka adalah saingan cinta .     

Namun hal itu tidak menghilangkan perasaan mereka untuk sesama wanita .     

Jody mengetuk pintu kamar Adelia meminta ijin untuk masuk .     

Jody melihat Elisa sedang mengeompres kelapa Adelia bergegas menghampirinya.     

" Ada apa Adel ...?? Apakah kau baik-baik saja .."     

Adelia pun mengaggukkan kepalanya .     

" Elisa kau kembalilah ... Biarkan Jody yang menemaniku . "     

Elisa pun beranjak dari tempat duduknya dan pergi meninggalkan mereka .     

Robin yang mengantar sekretaris Ju Samapi ke depan rumah , bertemu dengan Elisa .     

Elisa memberikan senyuman pada Robin dan menyapa sekertaris Ju .     

" Apakah tuan Ju akan kembali ...?? "     

Sekrtaris Ju pun mengaggukkan kepalanya , Elisa ikut mengantar sekretaris Ju Samapi ke depan rumah .     

Setelah sekrtaris Ju pergi Robin mengajak Elisa masuk kedalam namun tiba-tiba Robin mengehentikan langkanya dan meminta Elisa berhenti .     

Perlahan Robin mengangakat tangan Elisa .     

" Noda darah ..?? Apakah kau terluka ..?? Di bagian mana ..?? Biar aku lihat . "     

Kata Robin dengan sedikit panik ketika melihat noda darah dilengan baju Elisa .     

Elisa merasa terharu melihat perlakuan Robin seperti itu padanya .     

( Jika ini perhatian cinta ... Aku pasti akan merasa senang dan terlebih lagi jika kau tahu apa yang terjadi , apakah kau masih ingin tetap bersamaku ..?? )     

Gumam pilu Elisa dalam hatinya .     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.