MENGEJAR CINTA

PERJUANGKAN DAN PERTAHANKAN



PERJUANGKAN DAN PERTAHANKAN

0Saat itu menunjukan pukul 22:00 malam .     
0

Robin tiba dirumah dan disambut oleh para pelayan yang membukakan pintu untuknya .     

" Selamat malam tuan .., apakah tuan ingin saya bawahkan segelas kopi ke ruangan tuan ."     

Tanya bibi Han pada Robin namun Robin terus berjalan lurus tanpa mengatakan sepatah kata pun .     

Bukan karena ia tidak ingin menjawab tapi Robin sama sekali tidak mendengar apa yang di tanyakan bibi Han padanya kerena pikiran Robin melayang ke mana-mana.     

Terlebih lagi Elisa yang telah menunggunya sejak tadi menghampiri Robin untuk mengajaknya makan malam bersama .     

" Rob ... Inn.."     

Panggil Elisa namun terhenti ketika Robin melewatinya tanpa menyapa elisa , padahal biasanya Robin selalu menyapa Elisa apa lagi jika Elisa menunggunya seperti itu pasti Robin akan sangat bawel .     

Robin ingin agar Elisa makan terlebih dahulu dan tidak menunggunya namun eksis tetap saja bawel .     

Tapi kali itu Robin terlihat sangat eneh karena ia mengabaikan semua orang dan tatapannya juag begitu kosong .     

Elisa merasa khawatir lalu menarik tangan Robin untuk menghentikan langkanya .     

" Robin .. ada apa ..?? Apakah ada masalah besar yang terjadi di kantor ..? "     

 Robin pun tersadar dari lamunannya ketika Elisa mengajaknya untuk bicara .     

" Aa .. apa ..?? Apa yang baru saja kau katakan ..? "     

Tanya Robin pada Elisa dengan wajah yang bingung .     

" Apakah terjadi sesuatu yang buruk .?? Kau tampak kebingungan dan juga seperti orang yang menyimpan kesedihan . "     

Robin hanya tersenyum mendengar perkataan Elisa .     

" Semuanya baik-baik saja .., kau istrihatlah , aku akan keruang kerja ku ."     

Robin melepaskan secara perlahan genggaman tangan Elisa di tanganya lalu menaiki tangga menuju ke ruang kerjanya .     

Bibi Han mendekat pada Elisa .     

" Kelihatan sesuatu sedang mengganggu pikirannya ..?? Sebenarnya apa yang terjadi pada tuan Robin , tidak biasa ia seperti itu . "     

Elisa merasa ada benarnya juga perkataan bibi Han , pasti ada sesuatu yang coba Robin sembunyikan tapi hal apa itu tidak ada yang dapat mengetahuinya selain Robin sendiri .     

" Tidak apa-apa bi ..., Mungkin Robin sedikit lelah . "     

Elisa mencoba menenangkan bibi Han karena bibi Han sangat mengkhawatirkan Robin yang bersikap seperti itu .     

Elisa juga membiarkan Robin sendiri untuk malam ini , ia meminta siapa pun untuk tidak menggangu Robin .     

Elisa pergi kekamarnya lalu duduk di tempat tidur sambil memikirkan sikap Robin yang seperti itu .     

" Apa yang mengganggu Robin hingga seperti itu ..?? Jika itu mengenai pekerjaan hal itu sangat tidak mungkin karena Robin tidak mungkin terlihat sedih hanya karena masalah di kantor . Apa mungkin ini ada hubungannya dengan Adelia ..?? "     

Elisa mulai merasa sakit hati dan juga bersedih jika itu menyangkut Adelia .     

" Aku tahu Robin , kau belum bisa melupakan Adelia sampai saat ini ..., Bagaimana pun kerasnya aku berusaha kau tidak akan pernah bisa melihatku dan walau pun kau melihatku kau akan berpura-pura tidak menyadari keberadaan perasaan ku ini . "     

Elisa mengepalkan kedua tangannya menahan rasa sakit hatinya .     

Elisa sedikit terkejut mendengar dengar ketukan pintu kamarnya .     

Elisa pergi untuk membuka pintu kamarnya .     

" Sam ... Kau belum tidur ..? "     

Sapa Elisa pada adik laki-lakinya yang berdiri didepan pintu kamarnya .     

" Ayo masuk ... "     

Elisa merasa bingung melihat adiknya yang terus saja memandangi wajah dirinya .     

" Ada apa sam ..?? Mengapa kau memandangi wajah kak Seperti itu ..? "     

Tidak ada jawban sama sekali keluar dari mulut adiknya itu .     

Sam merupakan anak yang sangat pendiam namun jika Elisa mengajaknya untuk mengobrol pasti ia akan menjawab semua pertanyaan Elisa nami kali ini Sam terus saja mengabaikan Elisa .     

" Ada apa sa ... "     

Elisa pun tercengang mendengar perkataan adiknya itu .     

" Kita pergi saja dari rumah ini , jika kau tidak bahagia .!!! "     

Elisa tidak mampu mengatakan apa-apa lagi ketika Sam mengatakan hal itu .     

Sam bukanlah anak kecil lagi yang tidak tahu apa-apa, Sam akan mulai menginjak dewasa pada bulan Maret ini .     

Di bulan Maret Sam berulang tahun yang ke 18 tahun .     

Selama ini Sam tahu bahwa kakaknya tidak bahagia namun ia hanya diam saja karena Elisa pun tampak tidak memperdulikan hal itu.     

Tapi melihat sikap Robin yang Seperti tadi pada kakanya sam mulai tidak tahan .     

Elisa mendekat kearah Sam lalu mencoba untuk menggenggam tangan adiknya itu namun Sam mensepis tangan Elisa yang membuat elisa begitu terkejut karena walaupun adiknya itu sangat dingin tapi ia tidak perna melakukan hal kasar pada Elisa .     

" Sam ... Kau .. "     

Sam pun memalingkan wajahnya dari Elisa .     

" Jika tidak rela , Pertahankan dan berusaha jangan hanya berpasrah diri .!!! Jika milikmu maka pertahankan , jika membuatmu bahagia maka perjuangkan dan walau pun itu menyakitkan harus tetap melangkah dan jangan pernah mundur kebelakang . Raih bahagianmu sendiri dan jangan berharap pada siapa pun selain dirimu .. karena yang mereka bukannya membatu tapi malah akan menjatuhkan .!!! "     

Elisa seketika terjatuh ke tempat duduknya mendengar perkataan adiknya itu .     

Semantara Sam pergi meninggalkan Elisa yang terlihat begitu kaget dengan apa yang ia katakan .     

" A ... Apakah dia adalah adikku .?? Kata-kata yang membuatku sangat terkejut dan tidak percaya bahwa kata-kata motivasi yang begitu kuat serta tegas diberikan oleh anak berumur 18 tahu itu ."     

Elisa terus memikirkan apa yang dikatakan oleh Sam .     

Menurut Elisa apa pun yang adiknya itu katakan adalah kebenaran .     

" Pertahankan .., perjuangkan dan jangan pernah mundur kebelakang. Milikku dan juga Kebahagianku .., aku berhak mendapatkan semua itu . kau yang memberikan semua ini Adel , kau yang memberikanya dan aku tidak pernah memintanya . Kau yang memberikan ... Kau tidak bisa mengambilnya kembali sesuka hatimu . "     

Gumam Elisa dengan setetes air mata yamg membasahi pipi cantiknya itu .     

***     

Diruang kerja Robin masih duduk merenungkan perktaan Adelia padanya siang tadi .     

Robin mengambil handphone lalu mencari nomor Adelia .     

Robin memperhatikan nomor kontak Adelia dengan gambar wajahnya serta nama *tercinta* air mata Robin menetes di layar handphonenya.     

" Mengapa kita tidak bisa bersama adel .?? Karena mu aku membuka hatiku , aku meyakinkan hatiku dan mengingkari sumpahku hanya untuk bersama mu tapi ..!! Putar kembali waktu Tuhan , aku mohon dan kembalikan dia padaku . Kembalikan wanita yang aku cintai .., kembali dia kesisiku , biarkan cinta kami bersatu di kehidupan ini ."     

Sam yang saat itu ingin bicara dengan Robin mendengar apa yang Robin katakan lalu mengepalkan kedua tangannya.     

( Kau adalah pria beristri tapi masih mengharapkan wanita lain .?!! Dasar pria tidak tahu malu .)     

Gumam kesal sam lalu kembali ke kamarnya .     

Keesokan harinya Elisa bangun lebih pagi untuk membuatkan sarapan untuk Robin karena Robin Belum makan sejak semalam .     

Elisa pergi kedapur dan ternyata bibi Han telah membuat sarapan terlebih dahulu.     

" Bibi Han ... "     

Sapa Adelia pada bibi Han yang tenang sibuk mengaduk sayur yang ada di wajan .     

" Nona Elisa ..., "     

Sapa bibi Han lalu meminta seorang pelayan untuk membuatkan teh hangat untuk Elisa .     

" Nona pasti ingin membuat sarapan untuk tuan Robin ..? "     

Tanya bibi Han sambil menutup sayur yang ada di wajan itu .     

" Iya bi ... Tapi karena bibi telah membuatnya , saya akan membuatkan teh hangat untuk Robin dan mengantar keruangannya "     

Elisa membuat teh untuk Robin lalu membawa teh itu ke ruangan Robin .     

Elisa mengetuk pintu ruangan Robin , Elisa tahu bahwa Robin pasti telah bangun karena Robin tidak pernah bangun lewat dari jam 6 pagi .     

Elisa telah mengetuk pintu kamar itu sampai beberapa kali namun tidak ada jawaban dari Robin , Elisa membuka pintu ruangan itu dan ternyata tidak terkunci .     

Elisa mencium bauh alkohol saat membuka pintu itu .     

Elisa melihat Robin yang tengah tertidur dengan kepalanya berada di atas meja serta sebotol wine kosong berada di atas meja .     

Elisaenarik nafasnya lalu mendekat untuk membersihkan botol serta gelas yang mungkin saja jatuh lalu mengenai Robin .     

" Pasti semua ini karena Adelia .."     

Setelah selesai membersihkan meja Elisa mencoba mengangkat tubuh Robin untuk berbaring di kursi agar lehernya tidak sakit .     

" A ... Adel .."     

Kata yang Robin keluarkan itu seketika membuat Elisa terdiam.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.