MENGEJAR CINTA

AKHIRNYA DIA SADAR



AKHIRNYA DIA SADAR

0Di kota E      
0

Keadaan Adelia mulai membaik seiring berjalannya waktu , jody sangat senang karena kerja kerasnya selama ini membuahkan hasil yang baik .     

Jody tetap dengan sabar menjaga Adelia , Aroun pun mulai bisa bernafas lega karena Adelia sudah melewati masah kritisnya .     

Jody bahkan membawa semua pekerjaannya dirumah sakit selama ini , rumah sakit sudah seperti rumah baginya .     

Dia pagi hari cuaca bersinar cerah sementara Jody masih terlelap tidur disamping Adelia .     

Adelia perlahan membuka matanya , penglihatannya masih terasa samar-samar.     

Adelia masih perlahan-lahan membuka dan menutup kembali matanya .     

Kemudian kembali membuka matanya , Adelia terkejut ketika memegang sesuatu .     

Ternyata itu adalah kepala Jody yang tidur di kursi di sampingnya.     

" Jody .. "     

Panggil Adelia dengan nada suara yang pelan.     

Jody yang dapat merasakan seseorang menyentuh kepalanya terbangun dan betapa terkejutnya Jody saat melihat Adelia terbangun dari komanya .     

Jody tidak dapat berkata apa-apa saat itu melihat Adelia , Jody masih merasa tidak percaya dengan apa yang ia lihat .     

Jody bahkan menggosok kedua matanya sangking tidak percayanya dia .     

" A ... Adel .. ka .. kau "     

Adelia masih terus menatap Jody tanpa ekspresi wajah yang datar tanpa tersenyum sedikit pun .     

Jody berlari keluar memanggil dokter , dokter bergegas karena mengira Adelia kritis lagi tapi mereka terkejut melihat Adelia yang terbangun dari komanya setelah hampir dua tahun .     

Seorang suster berlari memanggil Aroun untuk memberikan tahukan keadaan Adelia , tapi baru saja suster itu menyebut nama Adelia Aroun sudah berlari .     

Karena hampir setiap hari laporan masuk mengenai keadaan darurat Adelia .     

Aroun yang seketika membuka pintu ruang tanpa menghiraukan Jody yang berdiri didepan pintu menunggu saat itu .     

" Bagimana keadaanya ... Biarkan ak .."     

Belum St Aroun bicara langkanya terhenti melihat Adelia yang telah sadar , perasaannya campur aduk saat itu ketika melihat adiknya kini telah sadar .     

" A .. Adel .. "     

Perlahan Aroun mendekat kearah adelia lalu menggenggam kedua tangannya .     

" Kau bangun Adel ..? Kau sadar .. "     

Aroun pun memeluk Adelia sambil menitikkan air matanya .     

Semua orang begitu senang karena selama ini Aroun mencari berbagai obat-obatan dan melakukan uji coba lainnya untuk penyembuhan Adelia , akhirnya Adelia sadar juga .     

Aroun kembali memeriksa keadaan Adelia dan semuanya baik-baik saja tapi tampaknya Adelia masih sedikit terkejut dengan apa yang terjadi saat ini .     

Setalah beberapa saat Aroun pun mengijinkan Jody untuk masuk kedalam karena Adelia mencarinya .     

Jody merasa senang karena Adelia menanyakan tentangnya .     

" Apakah perasaanmu mulai membaik ..?? "     

Tanya Jody pada Adelia , Adelia pun mengaggukkan kepalanya .     

" Baguslah jika seperti itu .."      

Jody sangat gugup dan tidak tahu harus berbuat apa lagi , Jody mengambil sebuah apel untuk mengupasnya , namun karena gugup jody hampir saja melukai tangannya .     

" Terima kasih Jody ... "     

Jody terkejut mendengar apa yang Adelia katakan , walau pun itu bukan pertama kalinya tapi itu adalah kata yang Adelia ucapkan setelah tidur begitu lama.     

Jody yang masih membelakangi Adelia menitipkan air matanya , karena saat ini dia bisa mendengar suara Adelia .     

" Jody ..?? Apakah kau marah padaku ..?? "     

Tanya Adelia pada Jody , Jody dengan segerah berbalik lalu mengatakan .     

" Mana mungkin ... Aku hanya merasa sangat senang karena kau telah kembali sadar . "     

Sambil mengusap air matanya .     

Adelia meminta Jody untuk mendekat kearahnya dan berkata .     

" Maukah kau memelukku ..?? "     

Seketika apel yang di pegangnya terjatuh kelantai . Jody merasa tidak percaya bahwa Adelia meminta hal itu padanya .     

Jody masih berdiam diri didepan Adelia sambil menatapnya .     

" Lupakan ..."     

Kata Adelia sambil membuang wajahnya dari arah Jody .     

Jody dengan segerah memeluk tubuh Adelia yang masih terbaring di tempat tidur , Adelia sempat terkejut namun ia pun merasa senang.     

" Terima kasih untuk semuanya Jody ... Aku tidak tahu harus bagaimana lagi carabalas kebaikan mu .."     

Jody yang mendengar perkataan Adelia hanya diam saja sambil terus memeluknya .     

Adelia dapat merasakan air mata Jody mengalir di selah lehernya .     

" Maafkan aku karena selama ini terus menyusahkanmu .."     

Jody masih tetap memeluk Adelia , serasa Kebahagian hidupnya telah kembali dengan bangunnya Adelia .     

" Kau tidak pernah menyusahkan ku Dengan kau sehat dan sembuh dengan cepat itu sudah cukup bagiku , aku tidak menginginkan hal lain lagi . "     

Adelia pun balik memeluk Jody setelah mendengar apa yang dia katakan .     

Sebanarnya Adelia mendengar dari Aroun bahwa Jody sama sekali tidak pernah meninggalkannya , Jody selalu menjaga Adelia dengan sepenuh hati .     

Adelia sangat tersentuh karena orang yang selalu ia abaikan ternyata benar-benar tulus padanya .     

Adelia tahu bahwa selama ini Jody menyukainya tapi Adelia tidak tahu bahwa Jody setulus itu hingga rela menghabiskan waktunya hampir 2 tahun untuk menunggunya bangun dari koma .     

Jika itu pria lain mungkin sudah lama mencari perempuan lain untuk mengisi kekosongannya .     

Setelah beberapa saat Adelia dan juga Jody duduk canggung satu sama lain , untuk menghilangkan kecanggungan itu Jody kembali mengambil apel untuk Adelia .     

" Ini untukmu ... Makanlah ."     

Adelia tertawa melihat hal itu .     

" Apakah kau sungguh ingin memberikan itu untukku ..?? "     

Jody kembali melihat apel yang dia pegang itu dan betapa terkejutnya Jody melihat apel yang masih utuh dipenggangya tanpa di kupas atau dibelah terlebih dahulu .     

" Maafkan aku ... Aku akan segera mengupas nya "     

Adelia merasa lucu melihat ekspresi wajah Jody yang lucu dengan wajah yang memerah.      

Setelah selesai Jody memberika buah itu pada Adelia .     

" Makanlah ... Buah bagus untuk pemulihamu "     

Kata Jody sambil menyodorkan buah itu pada Adelia .     

" Aku bosan makan buah terus .. aku ingin makan makanan pedas . "     

Jody hanya bisa menarik nafasnya lalu mengakan pada Adelia .     

" Jika kau cepat sembuh ... Aku berjanji akan mengajakmu makan sepuasnya . "     

Adelia begitu senang mendengar apa yang di katakan oleh Jody .     

Sebenarnya Adelia ingin bertanya tentang Robin pada Jody , tapi Adelia takut menyakiti perasaan Jody .     

Bukan karena Adelia masih menyukai Robin , tapi Adelia ingin tahu bagaimana nasib Elissa setelah apa yang ia lakukan padanya .     

Adelia masih merasa sangat bersalah padaereka berdua sampai saat ini .     

Semenjak memutuskan untuk meninggalkan pernikahannya dengan Robin waktu itu , Adelia bertekad untuk memutuskan rasa cintanya pada Robin dengan menyadari kenyataan bahwa Robin telah menikah dengan Elissa sesuai permintaannya .     

Walau pun selama Adelia koma yang ia harapy Robin berada disisinya tapi semua itu ternyata sungguh mustahil dan malah Jody yang selalu ia abaikan perasannya lah yang bertahan selama ini .     

Adelia memutuskan untuk memberikan kesempatan pada Jody , toh tidak buruk mengaggap sahabat sebagi kekasih selama ini juga mereka sudah saling mengenal begitu lama dan yang penting , mereka telah tidur bersama jadi tidak perlu ada lagi yang di ragukan .     

Jody yang melihat Adelia hanya melamun sambil melihatnya bertanya pada Adelia .     

" Apa yang kau pikirkan ..?? "     

Adelia tersadar dari lamunannya .     

" Ah ... Tidak . Aku hanya berpikir setelah keluar dari rumah sakit , aku ingin pergi piknik pasti itu menyenangkan .. eh tapi .. "     

Jody merasa bingung mendengar perkataan Adelia .     

" Tapi apa ..?? "     

Adelia kembali melanjutkan perkataannya.     

" Tapi ... Piknik kemana dan dengan siapa ..?? Oh ya bagaimana jika kita berdua .."     

Sambil melirik kearah Jody , Jody yang melihat lirikan Adelia merasa sangat canggung dan wajahnya semakin memerah , Adelia tertawa senang karena bisa menggoda Jody .     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.