MENGEJAR CINTA

KEHILANGAN HARAPAN



KEHILANGAN HARAPAN

0dokter Rian hanya diam mematung melihat wajah menyeramkan Juan .     
0

hey kha yang saat itu sudah bangun dari tidurnya melihat Juan yang terus memelototi dokter Rian merasa kasian .     

" kau bisa membuatnya mati berdiri nanti ..."     

Juan terkejut mendengar apa yang hey kha katakan.     

" kau sudah bangun ..?? "     

tanya Juan pada hey kha .     

hey kha bangkit dari tidurnya dan juga ikut membatu .     

" kemari dan periksa istriku .."     

kata Juan pada dokter Rian sementara hey kha memandangi wajah Juan yang mengatakan bahwa dia masih istrinyab.     

dokter Rian mendekat dan memeriksa keadaan hey kha .     

" nona hey kha baik-baik saja .. tuan tidak perlu khawatir .."     

kata dokter Rian pada Juan .     

Juan pun mengatakan pada dokter Rian .     

" sepetinya istriku mengalami trauma yang cukup parah .. bagimana dengan hal itu ..,?! "     

dokter Rian menjawab pertanyaan Juan .     

" saya akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut lagi pada nona hey kha jika seperti itu . tapi untuk kasus trauma biasanya akan hilang seiring berjalannya waktu , trauma yang nona hey kha alami sekarang karena melihat tuan berhenti bernafas waktu itu, saran saya agar tuan tetap bersama dengan Nona heykha .. krna trauma seperti itu tidak berbahaya tapi bisa mengganggu kesehatan tubuh biasa. "     

Juan yang mendengar hal itu menatap dokter Rian .     

" mengganggu kesehatan tubuh tapi katamu itu tidak berbahaya ..??!! "     

hey kha hanya bisa menarik nafasnya melihat dokter Rian terus dimarahi Juan .     

" terima kasih dokter .. saya akan istirahat , silakan dokter kembali bekerja . maaf mengganggu waktu dokter Rian .."     

kata hey kha pada dokter Rian , dokter riang sangat senang karena hey kha membatunya saat itu .     

" terima kasih nona hey kha , tuan Juan ... saya pamit pergi ."     

setelah dokter Rian pergi hey kha melihat kearah Juan dan berkata .     

" bisakah kau menghilangkan sifat penindas mu itu ..?? "     

Juan hanya tertawa melihat kearah hey kha .     

" hehehe .. maafkan aku istriku yang pemarah ."     

hey kha menarik nafasnya dan berkata .     

" bisakah kau tidak memanggilku dengan sebutan istri ku ..? "     

Juan terdiam melihat hey kha , mata mereka saling memandang satu sama lainnya .     

Juan pun menyadarkan kepalanya di bahu hey kha dan berkata .     

" kepalaku sakit jika terlalu banyak berpikir .."     

hey kha hanya diam saja saat Juan melakukan hal itu .     

( aku tahu kau berusaha berbuat seperti ini agar aku tidak pergi .. tapi Juan . kita berbeda sekarang .).     

gumam hey kha dalam hatinya .     

saat itu terdengar suara ketukan pintu kamar , hey kha menyuruhnya untuk masuk .     

hey kha begitu terkejut dan juga senang ketika melihat hy Ju .     

seketika hey kha mendorong Juan dari tubuhnya dan bergegas memeluk hy Ju .     

" sayang ... kau disini .."     

Hy Ju balik memeluk hey kha .     

" iya ibu ... ayah memesankan tiket untuk hy Ju dan juga kak alis "     

hey kha tersenyum senang mendengar apa yang Hy Ju katakan , sementara Juan masih cemberut karena hey kha mendorongnya yang sedang bermanja di pelukannya .     

sementara hy Ju memalingkan wajahnya dari tatapan Juan .     

Juan sangat terkejut melihat hal itu .     

( awas saja kau nanti ... kau anak kecil yang nakal .!! ).     

gumam Juan kesal pada sikap anaknya itu.     

hey kha dapat merasakan bahwa mereka sedang perang tatapan dan berkata .     

" berhenti mengganggunya Juan ..."     

Hy Ju tersenyum puas karena hey kha membelanya dan menjulurkan lidah melihat kearah Juan .     

Juan hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya melihat sikap Hy Ju .     

***     

waktu menunjukan pukul 17:00 sore menjelang malam .     

Robin pergi kerumah sakit sambil membawakan bunga untuk Adelia , saat Robin akan masuk Robin melihat Jody yang sedang duduk didepan Adelia sambil menggenggam tangannya .     

tapi saat itu juga Robin sadar bahwa ia tidak pantas lagi bersama dengan Adelia karena telah menikah dengan Elisa .     

walau pun mereka tidak saling mencintai tapi Robin juga tahu bahwa itu akan menyakitinya suatu saat nanti .     

" Jody selalu setia menemani Adelia .. apakah ini waktunya untukku menyerah ..?? "     

aroun yang baru saja tiba , melihat Robin berdiri diluar ruangan Adelia .     

aroun tahu apa yang menahan langka Robin untuk masuk kedalam .     

" apakah bunga ini untuk Adel ..?? "     

tanya aroun yang memecah lamunan Robin .     

Robin terdiam saat Aroun menanyakan hal itu padanya .     

aroun mengajak Robin untuk duduk bersama karena ada yang ingin Aroun sampaikan kepada Robin .     

" saya tahu bahwa kau masih mencintai Adelia dan kau tidak mencintai Elisa . tapi Robin .. kau telah menikah dan ini tidak pantas kau lakukan , Elisa mungkin mengatakan bahwa ia tidak keberatan dan membiarkan kau melakukan apa pun yang kau inginkan . tapi orang lain tidak melihat hal itu , Elisa pasti akan menjadi bahan cemoohan dan juga tertawaan orang-orang dengan perlakuan mu ini ."     

Robin terdiam menundukkan kepalanya , terus terang Robin masih belum bisa melepaskan Adelia dalam hidupnya .     

aroun kembali berkata pada Robin .     

" lepaskanlah Adel ... kau bisa perlahan membangun kebahagiaanmu bersama Elisa , bukan karena aku tidak menyukaimu , tapi itu adalah pesan terakhir Adelia sebelum ia kehilangan kesadaran . "     

Robin terkejut mendengar apa yang dikatakan oleh Aroun .     

" apa ..?? pesan apa yang kau maksudkan .?! "     

Aroun diam sejenak dan berkata .     

" Adelia sempat sadar waktu itu dan mengatakan bahwa ia sangat menyesal dengan apa yang ia lakukan padamu waktu itu , semua itu adalah salahnya dan bukan salah Elisa . Adelia terus menangis merasa bersalah padamu . Adelia menginginkan dirimu bahagia bersama dengan Elisa .."     

tanpa Robin sadari air matanya menetes .     

" aku tidak pernah menyalahkan mu adel .. asalkan kau sadar dan hidup bahagia aku akan ikut senang ."     

gumam Robin saat itu , Aroun pun mengusap punggung Robin untuk menenangkannya .     

sementara Jody masih didalam ruangan dengan duduk sambil menggenggam tangan Adelia .     

" adel ... maafkan aku . sebenarnya malam itu tidak terjadi apa-apa diantara kita . maafkan aku Adel . Aku ingin menjelaskannya tapi ..."     

Jody menundukkan kepalanya .     

tiba-tiba saja terdengar suara dari monitor pendeteksi detak jantung .     

Jody dengan segerah memanggil dokter , Aroun yang mendengar hal itu berlari kedalam .     

aroun dengan cepat mengambil alat picu jantung Adelia .     

kondisi Adelia memang semakin memburuk setiap harinya .     

Robin dan juga Jody menunggu dengan cemas diluar ruangan , sementara Aroun dan juga suster sedang berusaha menyelamatkan Adelia .     

setelah sejam menunggu diluar akhirnya Aroun keluar dari ruangan itu .     

Jody menghampirinya terlebih dahulu dan bertanya .     

" bagaiman keadaan Adel ..?? "     

aroun tampak sedih melihat wajah Jody yang begitu panik .     

karena Jodi setiap saat selalu berada disisi Adelia untuk menjaganya .     

" kita harus bisa menerima keadaan terburuk Adelia kapan pun itu .., karena Adel sudah menyerah dengan hidupnya dan aku pun tidak ingin menyiksanya terlalu lama ."     

Jody sangat terpukul mendengar hal itu , tubuhnya melemas bagaikan disambar petir disiang bolong , sama halnya dengan Robin .     

Mereka hanya bisa menerima takdir yang nantinya akan membawa kemana mereka pergi .     

membawa kesedihan dan juga penderitaan bersama dengan mereka .     

( Aku ingin hidup di dunia ini , dimana hanya ada aku ... tidak ada cemoohan dan juga tertawaan orang-orang yang mengjekku . aku cukup bahagia ditempat ini dan tidak ingin kembali . Maafkan aku kakak , maafkan aku kak hey kha , maafkan aku Robin dan maafkan aku Jody ... maafkan aku ).     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.