MENGEJAR CINTA

SAMA-SAMA KECEWA



SAMA-SAMA KECEWA

0Ketika Robin mengakan bahwa dia dan juga Delia akan segerah menikah , hal itu membuat Jody begitu terkejut mendengarnya dan menatap Adelia namun Adelia hanya menundukkan kepalanya tanpa melihat kearah Jody sama sekali .     
0

perasaan Jody sangat hancur saat itu , terlebih lagi melihat Adelia yang sama sekali tidak ingin menatapnya .     

( apakah aku sebegitu tidak pantasnya buatmu Adel ..?? hingga kau rela menikah dengannya walau pun kau telah tidur bersama ku ..?! hh tapi itu tidak mengapa selam kau bahagia ).     

gumam Jody dalam hatinya dan Robin dapat melihat kekecewaan yang begitu dalam pada diri Jody hingga matanya memerah menahan air matanya dan terus menatap kearah Adelia .     

Jody mengucapkan selamat untuk mereka berdua .     

" selamat ...semoga kalian berdua berbahagia"     

sambil tersenyum pada keduanya .     

Jody beranjak dari tempat duduknya dan berkata .     

" kalian lanjutkan saja makan siangnya ... aku masih memilik sedikit pekerjaan ".     

Jody pun pergi meninggalkan mereka .     

Adelia merasa sakit ketika melihat Jody yang pergi dengan ekspresi wajahnya yang terlihat begitu kecewa.     

Robin mengajak Adelia untuk makan bersama .     

" ayo kita makan ...".     

pinta Robin pada Adelia , Adelia beranjak dari tempat duduknya dan mengatakan pada Robin .     

" aku akan ketoilet sebentar .."     

Robin pun mengaggukkan kepalanya , namun Adelia tidak benar-benar pergi ke toilet tapi pergi untuk menyusul Jody .     

Adelia melihat Jody yang hendak masuk kedalam mobilnya berteriak memanggilnya , Jody berbalik dan melihat Adelia yang telah memanggilnya merasa sangat senang .     

" adel ... "     

panggil Jody pada Adelia , Jody bergegas menghampirinya sementara Robin dapat melihat hal itu dari atas .     

" aku tidak mengerti dengan hatimu Adel .., disisi lain kau mengatakan bahwa kau mencintaiku , tapi kau malah tidur bersamanya , setelah diriku mencoba untuk melupakan hal itu dan mengikhlaskannya kau malah berbohong padaku ..!!! sebenarnya sampai kapan kau ingin menguji batas kesabaran ku ..??? "     

Robin pergi meninggalkan ruang itu dengan penuh kekesalan .     

Adelia menghampiri Jody dan berkata .     

" aku tahu aku egois .., semua ini adalah salahku tidak seharunya aku menyalahkan mu."     

Jody sangat senang mendengar apa yang Adelia katakan , dan berkata .     

" aku turut bahagia karena kau menemukan seseorang yang mencintaimu dengan tulus , Adel .. kau harus ingat bahwa kebahagiaanmu adalah kebahagiaanku dan penderitaan mu adalah deritaku , jika suatu saat nanti kau tidak bahagia .. datanglah padaku , aku akan dengan senang hati menyambut mu dan membuatmu bahagia ".     

air mata Adelia mengalir ketika mendengar perkataan Jody .     

" terima kasih Jody ... aku pasti akan bahagia"     

Jody ikut senang melihat adelia bahagia .     

Jody pamit untuk pergi saat itu , sedangkan Adelia kembali keruang itu namun Adelia melihat ruangan itu kosong .     

" dimana Robin .?? "     

Adelia menanyakan pada seorang pelayan dan pelayan itu mengatakan bahwa Robin sudah pergi sekitar 10 menit yang lalu .     

Adelia sangat kecewa mengetahui hal itu .     

" ada apa Robin ..?? apakah kau mulai menyesal sekarang .."     

gumam Adelia .     

Adelia berbalik dan pergi meninggalkan restoran itu dengan perasaan hancur .     

Robin membawa mobil sambil mengingat kembali Adelia pergi menemui Jody saat itu , pikirannya sangat kacau .     

" aku butuh ketenangan .."     

gumam Robin , saat Robin berbalik ia melihat sebuah bar disebarang jalan .     

Robin memutar arah mobilnya dan masuk kedalam .     

" apakah ini bar uang baru saja dibuka ..?? "     

gumam Robin saat masuk , karena selama ini dia baru mengetahui bar itu .     

Robin masuk kedalam dan dihampiri oleh dua orang gadis cantik dan juga seksi .     

Robin menyuruh mereka untuk pergi dari hadapannya .     

Robin memesan sebuah ruangan vip saat itu untuk dirinya sendiri agar dirinya mabuk tidak ada yang dapat mengganggunya .     

Robin sudah meminum beberapa gelas namun ia belum juga mabuk .     

Robin memang mempunyai toleransi yang tinggi terhadap alkohol .     

handponenya pun berdering dan ternyata itu adalah telepon dari Juan .     

" hallo tuan ..."     

suara Robin terdengar aneh saat itu , Juan bertanya pada Robin .     

" kau sedang berada dimana ..?? "     

Robin menjawab pertanyaan Juan .     

" saya sedang berada di bar . apakah tuan tidak ingin bergabung ..?? "     

Juan terkejut mendengar kata bar dari mulut Robin dan melihat jam dinding saat itu .     

(ini masih siang tapi dia sudah berada di bar ..??!! awas saja kau ..).     

gumam kesal Juan lalu menutup telponnya dan menelpon sekertaris Ju .     

" wakilkan aku untuk pertemuan penting hari ini dan yang tidak penting cancel semuanya ."     

sekertarisnya Ju mengatakan pada Juan .     

" baik tuan .."     

Juan mematikan telponnya lalu pergi menghampiri menemui Robin di bar tersebut .     

Juan masuk dan melihat Robin duduk sendirian dengan sepuluh botol minuman yang berjejer diatas meja .     

Juan hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya .     

" hei ... apakah kau ingin bersenang-senang sampai kedalam baka dengan minuman berat semacam ini ..?? "     

kata Juan yang berjalan mendekat dan duduk di sofa yang satunya lagi.     

Robin tersenyum mendengar apa yang Juan katakan dan berkata .     

" aku tahu bahwa kau akan datang .. sebab itulah aku memesan begitu banyak manisan ini untuk kita berdua yang sedang parah hati ..".     

Juan yang mendengar kata patah hati dari Robin , tersenyum dan berkata .     

" kau saja yang habiskan manisan mu itu , aku tidak berminat untuk mabuk hari ini .."     

Juan beranjak dari tempat duduk namun langkanya terhenti saat Robin mengatakan .     

" apakah kau tahu ..?? kue yang nona hey kha berikan padaku waktu itu ..?? itu adalah kue yang ia belikan untuk mu . nona hey kha selalu saja meneleponku untuk mengatakan mu disaat kau sedang bersama dengan wanita itu ... aku bahkan pernah melihatnya menangis disaat dia tahu bahwa kau menghianatinya , air matanya tersimpan didalam wajahnya yang terlihat ceria saat mengatakan semuanya akan baik-baik saja pada Elisa , padahal ia sendiri tengah berduka .. tapi duka yang ia rasakan adalah duka penghianatan dari suami yang sangat ia cintai ..".     

Juan terdiam mendengar apa yang Robin katakan .     

Robin kembali berkata saat itu .     

" aku rasa aku dapat memahami seberapa sakitnya perasaan nona hey kha saat melihat tuan Juan bermesraan dengan wanita lain dihadapannya .. perasaan sakit, hancur , kecewa bercampur dengan amarah .!! Sungguh penghancuran yang sangat dahsyat untuk orang yang paling kita percaya ... aku merasakannya .. aku sungguh sungguh merasakannya .!! "     

Robin mengambil gelasnya lalu membungkam minuman kedalamnya .     

Robin meneguk minuman itu dengan air mata yang mengalir di pipinya .     

walau pun juan tidak tahu apa yang terjadi pada Robin , namun Juan ikut sedih melihat hal itu .     

Juan ikut minum bersama dengan Robin , karena dirinya pun masih merasa sedih mendengar apa yang Robin katakan tentang hey kha .     

( aku sungguh-sungguh merindukanmu hey kha ).     

gumam Juan dalam hatinya .     

saat itu seorang pelayan wanita yang tidak lain adalah Elisa datang mengantarkan minuman untuk mereka .     

Elisa sangat terkejut melihat Juan dan juga Robin yang sudah setengah sadar berbaring di sofa .     

" ada apa dengan kedua pria tampan dan hebat ini ...?!! sungguh pemandangan yang mengirimkan ."     

Elisa membantu Robin duduk di sofa dengan benar lalu mengambil handphone Robin dan menelpon Adelia , Adelia sempat terkejut mendengar suara wanita namun Elisa menjelaskannya dan menyuruh Adelia segerah kembali menjemput Robin .     

setelah beberapa saat kemudian Adelia datang menjemput Robin dan mengucapkan terima kasih pada Elisa .     

Elisa sendiri memapah Juan keluar dan mengantarnya sampai kemobil Juan namun sesampainya di mobil juan , Elisa tidak melihat sopirnya .     

" mungkin sopir ini sedang ke toilet .."     

Elisa membuka pintu mobil yang saat itu tidak terkunci .     

Elisa membantu Juan masuk kedalam mobilnya dengan hati-hati agar kepala Juan tidak terbentur .     

Juan yang saat itu mabuk mengira Elisa adalah hey kha menariknya masuk kedalam sehingga Elisa jatuh kepelukkan Juan .     

" tu ..tuan .. apa yang kau lakukan "     

tanya Elisa dengan gugup sambil mencoba untuk melepaskan pelukan Juan .     

jantung Elisa berdetak kencang saat itu .     

( aku bisa mati kehabisan oksigen jika seperti ini ..).     

gumam Elisa dengan wajahnya yang memerah .     

perlahan juan membalikan tubuh Elisa dan menindihnya dan berkata .     

" hey kha ... aku sangat merindukanmu "     

perlahan wajah Juan turun mendekati wajah Elisa untuk menciumnya .     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.