MENGEJAR CINTA

LUCUNYA MEREKA



LUCUNYA MEREKA

0Robin dapat merasakan air mata yang menetes membasahi kemejanya .     
0

Robin memeluk Elisa sambil mengusap lembut punggung nya .     

Setelah beberapa saat Elisa dan juga Robin turun kebawah .     

Bibi Han sangat senang melihat kebersamaan Robin dan juga Elisa .     

" Apakah tuan baik-baik saja ... "     

Tanya bibi Han pada Robin , Robin pun mengaggukkan kepalanya .     

Bibi han mendekat kearah Elisa lalu menggandeng tangannya .     

" Apakah ada kemajuan ..?? "     

Elisa terkejut mendengar pertanyaan bibi Han.     

" Kemajuan apa bibi ..?? "     

Bibi Han tertawa kecil sambil menutup mulutnya .     

Elisa tampak malu-malu melihat kearah Robin Dan Robin malah tersenyum saat itu .     

" Sebaiknya kita makan siang terlebih dahulu sebelum menghiasa pohonnya .. "     

Elisa berjalan ke meja makana sambil bertanya.     

" Apakah kau tidak ke kantor..?? "     

Robin menjelaskan bahwa ia akan pergi kekantor setelah selesai menghias pohon natal bersama , memang pekerjaannya masih terbilang lumayan banyak dan harus segerah selesai mengingat Juan juga sedang bergegas menyelesaikan semua perkjaannya agar dapat merayakan natal bersama dengan hey kha .     

Setelah selesai makan mereka mulai menghias pohon mereka lalu membungkus hadiah yang akan mereka bagikan kepada anak-anak yatim piatu .     

Karena membungkus hadiah yang begitu banyak mereka dibantu oleh pelayan .     

Tanpa terasa dua jam berlalu dengan begitu cepat , Robin pamit pergi ke kantor karena mendapat telpon dari sekertaris Ju.     

" Aku akan kembali ke kantor ... Mungkin malam ini aku akan sedikit sibuk , aku juga akan pulan sedikit terlambat "     

Kata Robin pada Elisa yang mengantarnya sampai ke pintu depan .     

Elisa pun mengaggukkan kepalanya .     

" Biarkan aku membantumu ... Aku juga masih sekrtaris mu "     

Kata elisa sembari memohon pada Robin , tapi Robin bersikeras agar Elisa tetap berada di rumah .     

" Kau adalah sekertaris ku ... Aku sudah memberikanmu cuti hingga perayaan natal besok , kau juga harus istirahat "     

Elisa hanya bisa pasrah mendengar perkataan Robin .     

" Hhmm ... Terserah kau saja "     

Robin tersenyum melihat Elisa yang cemberut seperti itu padanya .     

Setelah Robin pergi Elisa masuk kembali kedalam untuk melanjutkan pekerjaannya.     

***     

Di rumah Aroun .     

Adelia dan juga Jody sedang menghias pohon mereka , Adelia tampak bersemangat melakukannya .     

" Semua hiasannya cantik-cantik ... Aku menyukainya "     

Jody ikut merasa senang melihat Adelia yang begitu antusias serta gembira .     

Adelia bahkan menghias pohonnya sambil bernyany ria .     

(Syukurlah ia tidak bersedia lagi ... ).     

Gumam Jody dalam hatinya .     

" Oh iya ... Aku bertemu dengan Robin dan juga Elisa di toko tempat aku membeli semua ini ."     

Adelia terdiam mendengar perkataan Jody lalu tiba-tiba terseyum lebar .     

" Iya ... Jika aku ikut aku pasti akan bertemu dengan mereka . "     

Kata Adelia sambil menundukkan kepalanya mengatur semua barang yang berserakan di lantai .     

Jody merasa bersalah mengatakan hal itu , tapi Jody juga harus menyampaikan pada Adelia bahwa mereka akan berkunjung besok kerumah Adelia agar Adelia tidak terkejut nantinya .     

" Oh ya .. aku juga juga hampir lupa mengatakan bahwa mereka juga besok akan berkunjung kemari ... Elisa mengatakan bahwa Meraka akan datang bertamu sekaligus melihat keadaan mu ."     

Langka Adelia terhenti mendengar perkataan Jody , tubuh Adelia terasa lemas mendengar Robin akan datang besok saat natal .     

Jody berdiri menghampiri Adelia dan berkata .     

" Maafkan aku ... Aku hanya takut kau terkejut besok , sebab itu aku memberitahukannya lebih awal .. atau aku akan menelpon bahwa kau masih butuh istirahat dan belum bisa menerima kunjungan . "     

Adelia berbalik lalu tersenyum melihat kearah Jody .     

" Aku baik-baik saja ... Kita akan menyambut mereka dengan senang hati . Aku juga sudah lama tidak bertemu dengan mereka ... Kau lanjutkan menghias pohon itu , aku ingin istirahat sebentar .. "     

Jody pun menganggukan kepalanya melihat kearah Adelia .     

" Sebaiknya kau istirahat ... Agar besok tubuhmu tidak terlalu lemah .."     

Setelah Adelia menaiki tangga Jody merasa bersalah dan juga bersedih .     

Mungkin semua ini adalah takdirnya , selamanya akan mencintai Adelia hanya dari dalam hatinya paling dalam .     

" Aku harap kau dapat bahagia selamanya ... Jika aku bisa meminta kepada Tuhan . Aku ingin semua kebahagian yang tersisa dalam hidupku , semuanya ingin ku berikan padamu dan semua penderitaan mu aku ingin mengambilnya untukku ... Aku rela menanggung semuanya . Asal kau sehat dan bahagia ".     

Adelia berjalan menaiki tangga untuk meneju ke kamarnya .     

Saat mendengar bahwa Robin akan datang ada kebahagian dalam hatinya tapi setelah mengingat bahwa Robin telah menikah .     

Membuat hati Adelia begitu sakit , perjuangannya selama ini tidak berarti apa-apa lagi dan semua adalah kesalahannya .     

Perlahan air matanya jatuh mengalir ke wajah cantiknya itu .     

" Bisakah waktu di putar kembali ..?? Aku ingin bersamanya . Sungguh aku ingin bersamanya .."     

Adelia menangis dalam diamnya .     

* Sunggu cinta itu egois .!!! Takdir juga seperti itu . *     

Adelia sangat tersiksa dengan perasaannya kepada Robin .     

Adelia masih belum bisa mengikhlaskan Robin , tapi dirinya pula yang membuat Robin menikah dengan orang lain yang tidak ia cintai .     

" Robin tidak mencintai Elisa ... Apakah kami masih bisa bersama ..??!! "     

***     

Malam pun tiba saat Juan merasa kekesalan saat menelpon hey kha tapi hey kha tidak mengangkatnya .     

" Apakah hey kha masih marah padaku ..?? Hhmm aku sunggu kesal ... Aku benar-benar kesal . "     

Juan memukulkan tangannya ke atas meja .     

Suara ketukan pintu terdengar saat itu .     

" Maaf presdir mengganggumu ... "     

Juan menatap tajam dan juga kesal kepada sekartari Ju , karena sekertaris Ju dan juga Robin selalu saja menambah pekerjaannya .     

" Jangan menambah pekerjaanku ... Masih banyak yang belum selesai dan kau datang untuk membuat kepalaku bertambah sakit . Terlebih lagi .. "     

Perkataan Juan terhenti lalu melihat kearah sekertaris Ju .     

" Apakah istrimu pernah marah lebih dari seminggu pada mu ..?? "     

Sekrtaris Ju berpikir sejenak sebelum menjawab pertanyaan Juan .     

Jika ia sampai salah bicara bisa habis dia saat itu juga , apa lagi Juan sedang sangat kesal .     

" Istri saya hampir setiap hari marah Presdir ... Saya juga bingung mengapa seorang istri selalu saja marah pada suaminya "     

Juan setejuh dengan perkataan sekertarisnya itu .     

" Iya ... Mereka marah sesuka hati mereka , walau pun kita para suami sudah meminta maaf tetap saja mereka tidak memaafkan ... Saya heran dengan parah wanita . "     

Sekrtaris ju mengaggukkan kepalanya , saat itu Robin juga ke betulan masuk untuk menemui Juan .     

" Ah ... Ini Robin . Tanyakan padanya apakan Elisa sering memarahimu ..?? "     

Robin tampak bingung dengan pembahasan mereka .     

" Elisa ... ?? "     

Sekrtaris Ju pun menganggukan kepalanya .     

" Iya ... Presdir Yin sedang bertanya apakah istri kita sering marah pada kita ..? "     

Robin pun mengaggukkan kepalanya dan berkata .     

" Iya ... Ini contohnya . "     

Robin menunjukan kepalnya yang di plester , Juan dan juga sekertaris jua sebenarnya ingin menanyakan hal itu tapi Robin sudah menjawabnya .     

" Apakah Elisa memukulimu ..?? "      

Tanya Juan pada Robin . Robin mengeleng-gelengkan kepalanya.     

" Ini karena aku masuk kedalam kamarnya tanpa mengetok pintu dan saat itu ia sedang mengganti pakaiannya .. Elisa berteriak padaku karena terkejut , karena panik aku langsung saja berbalik dan kepalaku membentur pintu kamar .. "     

Juan dan juga sekertaris Ju menertawakan Robin saat itu .     

" Kau pantas mendapatkannya ... "     

Kata Juan sambil tertawa melihat wajah Robin yang menyedihkan .     

Bahkan sekertaris Ju juga sampai menertawakan Robin , Robin yang kesal karena sekertaris Ju menertawakannya mengatakan.     

" Nasib ku memang menyedihkan tapi itu tidak lebih parah darimu yang tidur semalam di dalam mobil karena di ancam oleh istri galakmu itu .. "     

Juan dan Robin balik menertawakan sekrtaris Ju , Bawakan tawa meraka sangat keras saat itu .     

Tapi saat itu Robin dan juga sekrtarsi Ju saling memandang dan melirik ke arah Juan .     

Mereka berdua pun menggeleng-gelengkan kepala mereka , tidak ada di antara mereka yang berani mengejek Juan .     

Bisa-bisa Mereka tidak akan mendapat libur besok pada saat natal .     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.