MENGEJAR CINTA

KAU INGIN BERMAIN-MAIN RUPANYA



KAU INGIN BERMAIN-MAIN RUPANYA

0thika yang melihat hey kha ditertawakan banyak orang merasa puas tapi wajahnya masih saja sakit.     
0

(Kau ingin bermain-main dengan ku rupanya..)     

senyum sinis thika melihat kerah hey kha yang keluar dengan terburu-buru.     

Setelah beberapa saat menunggu hey kha Juan pun turun kebawah untuk mencari hey kha, namun ia tidak menemukanya.     

Juan pergi keluar dari restoran itu tapi ia tidak menemukan mobilnya diluar dan menelpon Robin.     

" Dimana kau..?? "     

Robin menjawab pertanyaan Juan.     

" maafkan aku tuan...aku mengantarkan nona hey kha kerumah sakit, karena terburu-buru aku sampai lupa mengabari tuan.."     

Juan mengerti dengan penjelasan dari Robin, Robin pun berkata bahwa ia telah menyuruh supir untuk menjemputnya.     

Juan berbalik untuk masuk kedalam tapi tiba-tiba ia mendengar suara seorang perempuan yang berteriak, Juan pergi menghampirinya untuk memeriksa nya namun ia sangat terkejut ketika melihat seorang wanita yang dipukuli oleh 2 orang wanita lainnya dan itu adalah thika.     

Juan sangat marah melihatnya lalu mendorong kedua wanita itu.     

" Kalian berdua..!! " Juan menatap mereka dengan tatapan yang menakutkan, semuanya gemetar melihat hal itu dan lari ketakutan.     

Juan pun mengambil handphone nya untuk memanggil polisi, thika yang mendengarnya menghentikan Juan dan berkata.     

" Kau tidak perlu melakukan hal itu..ini semua salahku, jika kau melaporkan mereka bisa-bisa aku yang akan masuk penjarah.."     

Juan mematikan handpone nya lalu mengangkat thika kepelukkannya.     

" Kau memang adalah gadis yang bodoh!! walau pun kau yang salah tapi kau tetap harus membalas mereka..Tapi aku tidak akan membiarkan mereka begitu saja.!! "     

Juan tampak sangat kesal mengatakan hal itu.     

(kau tidak pernah berubah Juan ..jika ada yang menyakitiku kau pasti akan memberi pelajaran pada mereka semua).     

air matanya pun jatuh mengingat semua itu.     

Mobil yang menjemput Juan pun sampai, Juan membawa thika bersamanya.     

Juan yang melihat hey kha menangis merasa bingung dan berkata.     

" Kau selalu saja menangis..Apakah ini sakit..?? "     

Sambil menyentuh wajah thika, thika sangat terharu dengan perhatian Juan lalu menangis dengan tersedu-sedu membuat Juan khawatir melihatnya.     

Juan berusaha menenangkan thika dengan mengatakan.     

" Kau memiliki sebuah danau besar didalam matamu..Air matamu mengalir dengan begitu deras.!! kau adalah seorang dokter yang cengeng.."     

thika merasa kesal karena Juan terus saja mengejeknya.     

thika pun menangis sekeras-kerasnya didalam mobil yang membuat sopirnya sampai terkejut, Juan menutup mulut thika karena khawatir orang-orang akan menganggapnya menculik seseorang.     

" Hei..kau ingin membuatku malu..??"     

thika melepaskan tangan Juan dari mulutnya dan berkata.     

" apakah kau tidak melihat aku sudah babak belur begini..dan kau terus saja mengejekku dengan mengataiku sebagai seorang dokter yang bodoh! bukan saja wajah ku yang sakit tapi hati ku juga."     

entah mengapa saat melihat thika menangis hati Juan merasa sakit dan tanpa sadar Juan menarik thika lalu memeluknya.     

" Aku salah..maafkan aku dan tolong jangan menangis."     

thika merasa sangat senang saat itu, karena hati Juan tidak perna berubah, perlahan thika tertidur di pelukkan Juan.     

Sopir itu pun bertanya pada Juan kemana mereka akan pergi, Juan mengatakan mereka akan pulang kerumah Juan.     

Juan mengangkat thika yang sudah tertidur pulas kepelukkannya dan membawanya masuk kedalam.     

semua pelayan menghampiri Juan dan berkata.     

" Selamat datang tuan.."     

Juan hanya mengaggukkan kepalanya lalu membawah thika kekamarnya.     

Juan menyuruh pelayan membawahkan baskom yang berisikan air hangat ke kamarnya.     

Juan membaringkan thika ketempat tidur, setelah beberapa saat kemudian pelayan dan mengantarkan apa yang Juan minta.     

perlahan Juan menyingkapi rambut thika yang menutup wajahnya la.     

perlahan Juan mulai menyadari bahwa thika begitu mirip dengan hey kha.     

tadinya Juan ingin membuktikan air hangat itu untuk mengompres wajah hey kha namun perlahan Juan membasahi kain tersebut dan menghapus make up diwajah thika karena Juan merasa penasaran.     

namun thika terbangun dari tidurnya karena merasa sesuatu menyentuhnya.     

thika melihat Juan yang berada didepannya dan berkata tanpa sadar.     

" Sayang...kau belum tidur..?? '     

thika menggeser tubuhnya sedikit dan menyuruh Juan untuk tidur disampingnya.     

Juan sangat terkejut mendengar apa yang thika katakan, jantung nya berdebar kencang saat itu.     

Juan pun beranjak dari tempat duduknya lalu keluar dari kamarnya, sementara thika yang setengah sadar itu melanjutkan tidurnya.     

" sudahlah..aku mengantuk ."     

gumam thika.     

" Aku pasti sudah gila...aku pasti sudah gila.!! bisa-bisanya aku mengajaknya kemari..wanita itu pasti seorang penyihir, Aku harus menelpon Robin untuk mencarika seorang ahli sihir untuk memgobati ku ".     

Juan pergi keruang belajarnya dan menelpon Robin menanyakan tentang keadaan hey kha, Robin menjelaskan semuanya baik-baik saja dan hey kha telah kembali kerumah keluarga Yin .     

Juan mengatakan pada Robin untuk mencarikannya seorang ahli sihir untuk mengobatinya.     

Robin merasa bingung dengan apa yang Juan katakan , namun Robin tetap melakukan hal itu.     

" Ada apa dengan tuan Juan.? akhir-akhir ini dia tampak aneh..apakah dia sedang kerasukan arwah jahat sebab itulah ia memintaku untuk mencarikannya seseorang yang dapat mengusir arwah tersebut "     

gumam Robin saat itu.     

keesokan paginya thika bangun lebih awal seperti biasa dan betapa terkejutnya dia saat tahu ternyata dia berada dirumah Juan.     

" aku masih berfikir bahwa ini masih rumahku"     

senyum pahit menghiasi wajah thika pagi itu, thika beranjak dari tempat tidurnya lalu memberikan tubuhnya dan seperti biasa yang ia lakukan di pagi hari membuat sarapan untuk Juan .     

semua pelayan terheran melihat sosok seorang wanita di dapur yang tengah memasak, mereka pun bertanya pada thika.     

" permisi nona..?? Anda..? "     

thika pun berbalik dan melihat pada pelayan itu, betapa terkejutnya mereka melihat wanita tersebut.     

" Nona hey kha..maafkan kami nona, kami pikir nona siapa, karena sudah hampir 2 bulan tuan dan nona belum kembali lagi kemari Dee dan semalam kami tidak terlalu memperhatikan wanita yang dipeluk oleh tuan Juan semalam."     

seperti biasa thika tersenyum pada semuanya dan berkata.     

" Kalian pasti salah mengenali orang perkenalkan nama saya thika, saya adalah dokter pribadi dari keluarga Yin."     

semuanya terkejut mendengar hal itu , sebab wanita yang sedang berdiri didepan mereka ini sangatlah mirip dengan hey kha, mereka seakan tidak mempercayainya.     

setelah selesai thika membuat sarapan dan menyajikannya di meja makan lalu menuliskan sebuah surat untuk diberikan pada Juan.     

thika pun pamit pulang dan diantar oleh sopir.     

sejam kemudian Juan terbangun dari tidurnya lalu pergi ke kamar sebelah untuk melihat thika namun ia melihat thika tidak berada lagi ditempat tidurnya.     

Juan kembali ke kamarnya untuk bersiap-siap pergi kekantor.     

setelah berganti pakaian Juan turun kebawah dan seorang pelayan menghampirinya.     

" Tuan sarapan nya sudah siap..dokter thika yang membuatkannya untuk tuan dan dokter thika juga menuliskan sebuah surat untuk tuan dimeja makan."     

Juan tersenyum mendengar hal itu.     

Juan menuju meja makan dan terkejut melihat menu sarapan pagi ini.     

(itu adalah nasi goreng kesukaan ku dan juga jus buah ).     

Juan duduk lalu seorang pelayan membuka piring didepannya dan mengambil makanan untuknya namun Juan melarangnya.     

" biar aku saja yang mengambilnya..kalian lanjutkan pekerjaan kalian.."     

Juan membuka surat yang thika selipkan dipiringnya.     

" Tuan Juan yang baik hati terima kasih karena telah menolongku semalam..jika kita bertemu lagi aku akan membalas mu dengan cara mentraktirmu makan malam, aku harap tuan Juan tidak tidak menolak niat baikku."     

Juan tersenyum senang membaca surat dari thika, entah mengapa hati Juan merasa bersemangat lagi itu,Juan pun memakan sarapannya.     

Juan mengatakan pada Robin untuk menelpon dokter thika untuk memeriksa nya.     

namun Robin mengatakan bahwa sebaiknya mereka kerumah sakit karena dokter thika sedang cuti kerja.     

Selama seminggu Juan tidak pernah pergi untuk memeriksakan dirinya, bahkan Juan tidak memberitahukan pada hey kha bahwa kepalanya masih sering sakit.     

Sore itu seseorang mengetuk ruang kerja Juan, Juan yang tengah bersandar di kursinya karena lelah, menyuruhnya masuk.     

betapa terkejut nya Juan ketika melihat siapa yang masuk saat itu .     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.