MENGEJAR CINTA

KAU MENGANCAM KU



KAU MENGANCAM KU

0Juan yang saat itu tengah bersandar di kursinya karena lelah terkejut melihat sosok wanita yang masuk kedalam ruangannya.     
0

" Sore tuan Juan..."     

Juan seketika beranjak dari tempat duduknya, Juan merasa canggung karena pada saat itu juga ia sedang terpikir tentangnya.     

" Ka..kau siapa yang menyuruhmu masuk..?? "     

ekspresi wajah Juan tampak seperti seorang pencuri yang telah ketahuan sedang mencuri.     

thika duduk di kursi tepat dihadapan Juan dan berkata.     

" Melihat dari ekspresi wajah tuan Juan...tuan Juan pasti sedang memikirkan saya makanya tuan sangat terkejut ketika melihat saya masuk"     

Juan berpura-pura tidak mendengarkan apa yang thika katakan lalu menyurunya untuk memeriksa keadaannya karena kepalanya masih saja sakit.     

thika mengambil peralatan medisnya lalu memeriksa tekanan darah Juan setelah itu thika berkata.     

" Aku ingin memeriksa jantung tuan..bisa tolong buka sedikit kancing baju tuan."     

Juan menatap thika saat itu seakan tidak percaya dengan apa yang dia dengar, thika tahu apa yang Juan pikirkan.     

" Saya adalah seorang dokter..jadi tidak mungkin saya berbuat mesum terhadap pasien saya apalagi itu seorang pasien laki-laki yang sangat tampan seperti Presdir Yin, sayalah yang akan berada disituasi yang berbahaya..kita tidak pernah tahu apa yang ada dipikiran seseorang."     

Juan tersenyum jahat melihat thika lalu membuka semua kancing bajunya.     

thika sangat terkejut saat melihat hal itu, ia berusaha menahan dirinya agar tidak tergoda dengan tubuh Juan.     

( tubuh ini selalu saja membuatku kagum).     

Juan melihat thika hanya diam saja sambil menatap tubuhnya mendekat pada thika dan berkata.     

" Bukan aku yang mesum ..tapi dokterku lah yang mesum.!! "     

sambil tersenyum melihat thika yang tercengang mendengar hal itu.     

" Cepat lap air liur mu itu..."     

kata Juan sambil menunjuk kewajah thika.     

thika begitu kesal karena perkataan Juan.     

" Aku harap tuan mengerti karena aku adalah seorang wanita single jadinya aku seperti ini.."     

Juan terheran-heran saat itu pada thika.     

" Kau wanita yang tidak punya malu yang pernah ku temui..Apakah kau tidak takut aku salah menilai dirimu.?! "     

thika pun berkata.     

" Apa yang aku harus takutkan..Selama ini kau tidak pernah salah menilaiku dan kau bahkan sangat mengenalku, Sebab itulah aku tidak pernah ragu akan dirimu."     

Juan yang mendengar hal itu menarik tangan thika sampai ia jatuh kepelukannya.     

" Benarkah..??"     

tanya Juan pada thika sambil menatapnya.     

Juan pun mencium bibir thika dengan lembut dan perlahan dirinya seperti terbawah perasaan bahkan semakin memeluk thika dengan eret, thika pun sampai susah untuk bernapas.     

Namun tiba-tiba terdengar suara pintu terbuka dan yang datang adalah heykha dan juga nyonya Yin.     

Juan dan juga thika sangat terkejut dibuatnya.     

hey kha sangat kesal ketika melihat hal itu lalu menampar thika dengan keras.     

" Wanita J*l*Ng.!!! beraninya kau menggoda suamiku..Dasar wanita murahan ."     

hey kha menarik rambut thika saat itu, Juan yang melihat hal itu melepaskan tangan heykha dari thika dan tanpa sengaja mendorong heykha sampai ia terjatuh ke lantai.     

nyonya Yin yang melihatnya menampar Juan dengan keras.     

" Kau sudah keterlaluan Juan... Berani-beraninya kau berbuat seperti itu dikantor dan kau lupa bahwa kau mempunyai istri dan juga anak tapi kau masih bermain gila dengan wanita lain.!!!"     

nyonya Yin sangat marah saat itu.     

thika berusaha menjelaskan semuanya pada nyonya Yin namun nyonya Yin tidak ingin mendengarkan apa pun penjelasan dari thika dan menyuruhnya untuk keluar.     

serta memecat thika dari pekerjaannya dirumah sakit.     

Juan yang mendengar hal itu tidak terima dan berkata.     

" aku minta maaf nenek..tapi dia adalah dokterku dan dia akan tetap bekerja dirumah sakit Yin, itulah keputusan ku.!! Semua ini salahku aku tidak ingin menyeret siapa pun dalam masalah ini."     

nyonya Yin sangat marah mendengar hal itu lalu berkata.     

" Baik jika kau lebih memilihnya.."     

Nyonya Yin melangkah keluar dari ruangan Juan dengan sangat marah thika yang melihatnya merasa bersalah.     

thika menghentikan nyonya Yin lalu berkata.     

" nenek maafkanlah Juan..ini semua salahku, Juan tidak bersalah akulah yang menggodanya..tolong jangan marah padanya karena nenek adalah orang yang paling Juan sayangi..aku akan berhenti dari pekerjaan ku tapi aku mohon nenek Jangan marah padanya."     

nyonya Yin dan juga Juan sangat terkejut mendengar hal itu, terutama nyonya Yin hatinya mulai tersentuh dengan perkataan dari thika seakan ada ikatan batin diantara mereka.     

tapi hey kha begitu kesal dan menyeret thika keluar dari ruangan itu.     

" Keluar kau dasar wanita pengganggu."     

sambil mendorong thika keluar dari pintu.     

Juan ingin membantunya namun nyonya Yin menghalangi Juan.     

" Biarkan dia pergi..jika tidak aku tidak akan berbelas kasih lagi.!!"     

Juan hanya bisa terdiam saat itu, sementara thika merasa marah dan turun kebawah.     

" Aku akan memberimu pelajaran.. Kau akan tahu siapa pengganggu dia antara kita berdua.!!"     

hey kha memeluk Juan dan berkata.     

" Aku tahu Juan...kau hanya berbelas kasih padanya, tapi apakah kau tidak memikirkan perasaanku..? kau sering menjauh dariku walau pun kau bersikap baik padaku tapi semenjak kecelakaan itu kau bahkan belum pernah menyentuh ku... tapi kau malah bersama wanita itu"     

sambil menangis tersedu-sedu dipelukan Juan.     

nyonya Yin yang mendengar hal itu sangat marah dan berkata.     

" Juan ada apa dengan mu..?? Apakah kau lupa bahwa betapa kau sangat mencintai heykha..Semua orang tahu bahkan seisi kantor ini pun tahu bahwa kau sangat mencintai istrimu. Kau bahkan hampir memecat seisi kantor hanya karena heykha yang pingsan dilobi kantor ini..!!"     

perlahan Juan mulai merasa bersalah dengan apa yang ia lakukan. Tapi entah mengapa ia tidak bisa menerima hey kha yang sekarang dan lebih tertarik pada thika.     

kepala Juan mulai merasa sakit memikirkan hal itu, hey kha pun memberikan obat sakit kepala pada Juan .     

setelah beberapa saat kemudian kepala Juan sudah terasa lebih baik dan nyonya Yin pun berkata.     

" Kau harus menjauhi dokter itu..lalu lebih fokus lagi pada masa depan kalian berdua nenek dan juga Hy Ju sudah sangat mengharapkan adek kecil dari kalian ..terutama Hy Ju yang selalu menanyakan hal itu."     

heykha tersipu malu mendengarnya, lalu bersandar dipelukan Juan.     

" sebenarnya dari aku sendiri sangat ingin memberikan adik buat HyJu..tapi semua itu tergantung dari Juan, bagaimana menurutmu Juan.??"     

Juan yang saat itu hanya mengatakan terserah pada hey kha.     

walau pun hanya kata terserah tapi itu sudah membuat hey kha dan nyonya Yin senang.     

nyonya Yin dan hey kha pun kembali kerumah karena Juan mengatakan bahwa dia harus menghadiri rapat.     

hey kha menyuruh nyonya Yin untuk pulang terlebih dahulu sementara ia masih ada yang harus dia lakukan.     

hey kha pergi ketempat parkir mobilnya saat hey kha hendak masuk kedalam mobil tiba-tiba ada seseorang menariknya lalu menampar wajahnya.     

" Pakkkk"     

hey kha sangat kesal ketika melihat ternyata thika yang menamparnya.     

" Kau..??!!!"     

thika kembali menampar hey kha kedua kalinya sampai ia terjatuh kelantai.     

thika yang melihat hal itu berjongkok didepan hey kha yang menatapnya dengan marah.     

" Ini balasan karena telah menampar ku dan tamparan kedua karena berani mengambil milikku..PENGGANGU.!!! "     

kata thika pada hey kha saat itu.     

Hey kha tertawa mendengar hal itu.     

" Kau pikir bisa mengambil apa yang sudah menjadi milikku..?? Kau meremehkan ku hey kha..!!! Aku sudah tahu sejak dirumah sakit waktu itu..Aku tidak tahu bagaimana caramu bisa kabur dari Alan tapi ingat.!! orang-orang yang kau sayangi ada di dekatku saat ini..Kau pasti tahu akibatnya bukan dan Juan adalah milikku."     

thika terkejut mendengar ancaman dari hey kha palsu itu.     

namun thika berusaha tenang dan tidak menunjukan kegelisahannya.     

" Kau sangat lucu jika mengancam ku. Juan.?? walau pun kau berada didekatnya sepanjang waktu tapi hatinya tetap ada aku dan sialnya dirimu kau mendapatkannya disaat ingatan tentang cintanya yang begitu besar pada ku menghilang"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.