MENGEJAR CINTA

MERASA BERSALAH



MERASA BERSALAH

0

Sesampainya dirumah keluarga Yin.

0

Hey kha terkejut melihat rumah keluarga Yin yang begitu besar.

Juan yang saat itu melihat hey kha hanya bengong saja berkata.

" Cepat turun.!! "

hey kha sedikit terkejut mendengar suara Juan lalu menyentuh tangan sambil bertanya.

" Juan Apakah semua anggota keluarga Yin memiliki rumah pribadi sendiri..?? seperti rumah mu..?? "

Juan bingung dengan hey kha lalu balik bertanya.

" Mengapa kau bertanya seperti itu..?? "

hey kha yang mendengar nada bicara Juan yang seperti itu berkata.

" tidak, tidak...aku hanya asal bicara saja "

sambil tersenyum manis.

sebelum masuk kedalam rumah Juan mengingatkan kembali pada hey kha.

" Tunggu sebentar.!! Aku sarankan kau menjaga sikap dan juga mulut mu itu, karena setiap kata yang keluar dari mulut mu itu pasti akan menimbulkan masalah.. Jika kau inggin selamat aku Sarankan kau sebaiknya jangan terlalu banyak bicara dengan keluarga ku...Kau mengerti..??"

hey kha pun menjawab nya sambil tersenyum.

" Iya...iya aku mengerti."

Juan menarik tangan hey kha lalu masuk kedalam rumah.

Juan dan hey kha di sambut dengan baik ketika masuk dan kepala pelayan yang menyambut mereka berkata.

" Tuan Juan... nyonya Yin sudah menunggu kalian diruang tamu.."

Juan dan hey kha pergi keruang tamu sambil berjalan bergandengan tangan.

" Nenek kami datang..." sambil berjalan mendekat.

" Apakah kalian sudah lama menunggu kami..?? "

nyonya Yin sangat senang melihat cucu dan juga cucu menantu nya datang dengan suasana yang begitu baik.

" Kalian sudah datang...Ayo kemari dan duduk."

saat itu yang sedang duduk menunggu kami adalah keluarga besar Yin.

mereka adalah Nyonya Yin, Tante Lauren, paman saint dan juga keponakan Juan yaitu laura.

" Haii kakak ipar.... senang bertemu dengan mu, saya Laura adik kesayangan kak Juan "

sambil memegang tangan hey kha.

Tante lauran dan juga paman saint juga menyapa hey kha.

Tante Lauren berkata pada semua nya.

" Ternyata ini menantu keluarga kita, Sangat cantik...ibu sangat baik dalam memilih menantu."

Nyonya Yin pun mengatakan.

" Sudah-sudah ...Ayo kita makan dulu, Apakah kalian ingin bicara terus dan tidak membiarkan menentu untuk makan..??"

Laura yang mendengar perkataan neneknya berkata.

" Maaf nenek..." mereka semua berjalan menuju meja makan, ketika semuanya telah duduk Laura menarik tangan hey kha yang masih berdiri.

" Kakak hey kha... Ayo duduk di sampingku "

Tante Lauren yang mendengar perkataan Laura mencubit lengannya,

" Dasar anak nakal..."

Lalu menatap kearah hey kha sambil berkata.

" Ayo Nak....kau duduklah di sebelah Juan "

Setelah semuanya selesai makan.

Nenek mengajak hey kha untuk berbincang sedikit.

" Hey kha sayang...Kemari duduk di sebelah nenek... "

hey kha pun mendekat dan duduk di samping nyonya Yin.

" Nenek dengar kamu sudah mulai kuliah lagi..?? " hey kha yang mendengar pertanyaan nenek menjawab nya.

" Iya, nenek....Saya sudah masuk semester akhir, Saya berpikir sangat disayangkan jika berhenti begitu saja."

nyonya Yin yang mendengar perkataan hey kha yang terdengar gugup, menyentuh tangan nya lalu berkata.

" Nenek tidak melarang mu untuk kuliah, malahan nenek sangat mendukung mu.. Jika kau selesai kuliah nanti, Mau kah Kau Bekerja di Rumah sakit keluarga Yin..?? "

hey kha begitu senang mendengar nya.

" Tentu saja nenek, semua dokter sangat ingin untuk bekerja dirumah sakit Yin, Karena rumah sakit Yin adalah rumah sakit yang terbaik di kota ini. "

nyonya Yin pun begitu senang mendengar jawaban hey kha.

" nenek sangat senang mendengarnya.."

nyonya Yin sedikit penasaran dengan kehidupan sehari-hari hey kha dan juga Juan.

" Hey kha sayang, Apakah Juan selalu mempersulit diri mu..???"

hey kha yang mendengar pertanyaan nenek sedikit gugup, namun ia berusaha tenang.

" mengapa nenek berkata seperti itu..?? "

nyonya Yin menatap ke arah Juan lalu berkata.

" Nenek sangat tahu dengan jelas sifat Juan, pasti dia selalu mempersulit mu.."

hey kha sendiri begitu terkejut mendengar apa yang nyonya Yin katakan.

" Tidak nenek....Walaupun kami menikah karena perjodohan dan kami juga dari awal tidak mengenal Satu sama lain nya.. Tapi Juan memperlakukan ku dengan baik, kami bahkan sering bercerita bersama dan juga tertawa bersama"

Semua mata memandang kepada Hey kha dan juga Raut wajah Juan berubah.

hey kha menjadi sedikit bingung melihat mereka yang tampak aneh namun hey kha sedikit menyadari nya lalu bergumam dalam hatinya.

( Entah apa yang sudah ku katakan..pastinya sesuatu yang membuatku akan di lahap oleh Juan nantinya).

hey kha terkejut dari lamunannya mendengar suara tawa dari Laura.

" Hahaha.. Kakak ipar, Apakah kakak Juan Tertawa bersama dengan mu..?? " sambil mengusap matanya yang mengeluarkan air mata karena tertawa.

Hey kha sedikit bersedih mendengar apa yang Laura katakan, karena ia sadar sekarang bahwa ia telah berbuat sesuatu yang sangat buruk.

nyonya Yin yang melihat hey kha tampak murung, ia pun memberikan teguran keras kepada Laura.

" Laura Diam.!! "

Semua mata tertuju pada mereka berdua. seasana menjadi tampak lebih canggung dan tegang.

Laura menyesali apa yang ia lakukan, hingga membuat sang nenek marah.

" Maaf nenek,saya hanya sedikit terkejut."kata Laura sambil menundukkan kepalanya.

Nyonya yin beranjak dari tempat duduknya.

"Juan ikut Nenek sebentar!" Pinta nyonya Yin pada Juan dengan suara yang sedikit kesal.

hey kha sendiri tampak takut melihat ekspresi wajah nenek yang terlihat marah pada Juan.

'Tuhan ...,sebenarnya apa yang salah? Jika tahu begini, sebaiknya aku mengikuti kata juan untuk tidak bicara!'batin hey kha, sambil menarik-narik pakaiannya.

'Aaaaa..,dasar mulutku ini!! sih pembuat masalah...!!' lanjut hey kha yang sungguh menyesal telah mengacaukan semuanya.

Padahal ia telah berjanji pada Juan.

paman saint yang melihat hey kha tampak murung mendekatnya.

"Nak hey kha, jangan terlalu difikirkan." Kata paman Sint. Mencoba menenangkan hey kha.

Hey kha mengangkat kepalanya lalu menatap paman Sint.

" Paman sint,sebenarnya apa yang salah dengan kata-kata ku tadi..?? " Tanya hey kha yang sedang mengharapkan pencerahan.

" Tidak ada yang salah nak, hanya saja Juan itu anak yang sangat tertutup. kami bahkan sangat jarang bicara dengannya, kalau pun,kami bicara hanya sebatas pekerjaan. jika tidak, Juan tidak Akan bicara."ungkap paman Sint pada hey kha.

"Jika ada pesta atau perayaan dirumah ini, Juan tidak pernah hadir. Juan membenci keramaian.!! "Lanjut paman Sint.

Laura ikut membenarkan apa yang di katakan oleh pamannya itu.

" Iya benar, kami bahkan tidak pernah mendengar kak juan tertawa."

Hey kha semakin menyesal mendengar perkataan Laura.

'Bagus hey kha, kau buat masalah lagi dengannya! tunggu dan lihat, apa yang akan dia lakukan padamu nanti.' Batin hey kha, dengan menyentak kakinya ke lantai.

'hm ..mengapa aku sangat sial semenjak bertemu dengannya!'

Di suatu ruangan di rumah keluarga Yin. Juan dan juga neneknya bicara.

" Nenek ada apa?? " tanya Juan pada sang nenek yang berdiri tepat di depannya.

Nyonya Yin bicara dengan nada suara yang sedikit tidak senang dengan Juan.

"Juan, bukankah nenek sudah mengatakan padamu untuk tidak mempersulit hey kha?! Apakah yang nenek katakan pada mu tidak berarti apa- apa buatmu..??" Tanya nyonya yin.

Juan bisa mendengar bahwa kali ini sang nenek benar-benar marah.

Juan berusaha menenangkan amarah neneknya.

" nenek,mengapa nenek bicara seperti itu,"ucap Juan.

Nyonya Yin mendekat dan bicara dengan sedikit lebih lembut pada Juan.

" Nenek tahu kamu tidak memiliki perasaan kepada hey kha. Tapi Nak, hey kha adalah gadis yang baik, Nenek yakin hey kha dapat membuatmu nyaman," kata Nyonya Yin pada Juan.

Juan sedikit kesal mendengar sang nenek yang membela hey kha.

'nyaman?? yang ada dia selalu saja membuatku kesal!'batin Juan.

Nyonya Yin menggenggam kedua tangan Juan. Ia ingin bicara baik-baik pada sang cucu, karena Juan tidak bisa di bujuk dengan kekerasan tapi kelembutan.

" Nenek menikahkan mu dengan hey kha, agar kamu dapat melupakan masalah lalu mu dengan perempuan itu. Hey kha adalah anak yang cerdas, kalian pasti akan cocok."kata Nyonya Yin, mencoba meyakinkan Juan.

Juan menjadi kesal mendengar nenek membahas masa lalunya.

"Nenek, saya tidak ingin membahas masalah ini lagi..!!! "

Nyonya Yin terus membujuk Juan.

" Juan nenek sudah sangat tua, nenek ingin sekali mengendong cucu."

Juan yang melihat neneknya tampak bersedih. Ia sangat menyayangi sang nenek. Juan pun tidak tega melihat kesedihan di wajah Nyonya Yin.

" Nenek jaga saja kesehatan nenek, jangan terlalu banyak berfikir. Pasti nenek akan segera mendapatkan cucu," ucap Juan.

nyonya Yin sangat senang mendengar perkataan dari juan.

" Benarkah..??? "Tanya nyonya yin.

Juan pun menganggukkan kepalanya.

Karena senang dengan perkataan Juan, Nyonya Yin memeluk Juan sambil berkata.

" Juan ingat untuk tidak mempersulit hey kha,"

Beberapa saat kemudian.

Nyonya Yin dan juga Juan kembali. Juan berpamitan untuk kembali kerumahnya.

" Baiklah, nenek istirahatlah. saya dan dia akan pulang," ucap Juan.

Nyonya Yin mengingatkan kembali pada Juan.

" Nak,ingat yang nenek katakan pada mu..!!"

Juan berpamitan pada paman dan juga bibinya.

" Paman, Bibi kami pulang dulu..."

Tante Lauren mendekati hey kha.

" Nak hey kha, sering-seringlah datang kemari. Aku akan sangat senang jika kita berdua bisa pergi belanja bersama,"

Hey kha yang mendengar perkataan Tante Lauren sangat senang. Itu tandanya mereka menyukai dirinya.

" Iya bibi, Sampai jumpa lagi. "Ucap hey kha.lalu membungkuk tubuhnya.

Didalam perjalanan pulang.

hey kha merasa sedikit tidak nyaman dengan situasi saat itu.

'ini sangat canggung, Aku harus minta maaf pada Juan agar dia tidak mempersulitku lagi' batin hey kha.

hey kha memberanikan diri untuk membuka mulutnya meminta maaf pada Juan. Ia tahu ini tidak muda, tapi ia harus melakukannya.

" Juan.., Aku minta maaf atas kejadian dirumah nenek. aku hanya berniat untuk.."hey kha terdiam dan hanya menundukkan kepalanya.

Nyatanya ia sungguh penakut. Terlebih lagi Juan hanya diam saja.

Juan yang melihat hey kha berhenti bicara. Ia pun bertanya pada hey kha.

" Kau berniat untuk apa..?? Katakan.!!! "

hey kha hanya bisa diam melihat Juan yang sedikit marah padanya.

hey kha masih takut jika kata-katanya dapat menyinggung Juan lagi.

Juan yang melihat hey kha tampak takut padanya hanya bisa menghela nafas. Ia tidak ingin membuat Istrinya melihat dirinya sebagai pria kejam. Terlebih lagi ancaman dari sang nenek.

" Sudahlah, Bagaimana kuliah mu hari ini??" Tanya Juan pada hey kha dengan suara yang lembut.

Hey kha cukup terkejut dibuat Juan. Ia tidak mengirah bahwa pria pemarah ini bisa dengan muda memaafkannya. Tapi ia juga merasa bersyukur.

" Baik, semuanya baik." Jawab hey kha.

Juan kembali bertanya pada hey kha.

" Mengapa kau ingin menjadi seorang Dokter..?? "

hey kha Tersenyum dengan pertanyaan itu.

" Karena menjadi seorang dokter adalah impian ku dan juga dokter mempunyai gaji yang besar," ungkap hey kha dengan bangga.

Juan tersenyum mendengar jawaban dari hey kha.

" Oh...,karena uang rupanya! Jika begitu, kau tidak perlu melanjutkan lagi kuliah mu."

hey kha begitu tercengang mendengar perkataan Juan.

" A-apa maksudmu Juan..??? "

" Kau harus berhenti kuliah. Aku akan memberikanmu uang yang banyak, dengan begitu mimpi mu akan menjadi kenyataan!" Ujar Juan pada hey kha dengan senyuman ejekan di wajah Juan.

hey kha sangat marah mendengar perkataan Juan padanya.

" Juan! kau ingin balas dendam padaku bukan?! Aku kan sudah minta maaf pada mu.!! "

Juan mendekat kearah hey kha yang tampak begitu kesal padanya.

" Tunjukan ketulusan mu, jika memang kau ingin ku maafkan.!!" Bisik Juan di telinga hey kha.

hey kha berusaha menahan amarahnya dengan wajah yang merona karena suaa bisikan Juan.

'sabar hey kha, jangan membuatnya marah lagi' batin hey kha.

hey kha menyentuh tangan Juan.

" Sayang..., Aku minta maaf dengan setulus hatiku. tolong maafkan Aku," kata hey kha dengan senyum manis di bibirnya.

Juan menarik hey kha ke pelukannya. Ia pun mengangkat wajah hey kha dan berkata.

" Baiklah...,Aku ingin lihat seberapa tulus kau minta maaf padaku. Setelah kita sampai dirumah nanti," rayu Juan.

Hey kha sangat terkejut mendengar kata rumah dari mulut Juan. Terlebih lagi Juan sedang berusaha menggodanya saat ini.

'Rumah..?? apa yang ingin Juan lakukan,'batin hey kha.

* to be continue :hugging_face: *


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.