MENGEJAR CINTA

TIMBULNYA PERASAAN ITU



TIMBULNYA PERASAAN ITU

0

Hey kha yang masih bingung dengan maksud Juan, bertanya pada Juan.

0

" Apa Syaratnya.??"

" Kamu harus pulang tepat waktu ke rumah dan juga memasak serta membersihkan rumah. aku tidak suka sesuatu yang kotor." Jawab Juan.

hey kha sangat kesal mendengarnya,namun dia tidak dapat berbuat apa-apa.

'memang dari awal dia ingin balas dendam padaku.!' batin hey kha.

" Baiklah, aku setuju." Ucap hey kha.

Juan yang melihat hey kha menyetujui permintaannya begitu saja, merasa kurang puas.

" Jangan senang dulu. Aku belum selesai bicara," kata Juan.

Rasanya hey kha ingin sekali memukul kepala Juan saat itu.

" Apa ada lagi??" Tanya hey kha.

" kamu jangan dekat-dekat dengan pria mana pun, ingat itu!! jika aku melihat mu tersenyum dengan pria lain lagi, Aku akan membuat hidupmu dan keluargamu menderita. !!" Juan mengancam hey kha.

hey kha yang mendengar perkataan Juan hanya bisa menghela nafas panjangnya.

" apa kamu masih anak-anak?? mengapa semua yang keluar dari mulutmu itu, semuanya seperti perkataan anak kecil.!!" Ucap kesal hey kha.

Juan mendengar apa yang hey kha katakan. wajahnya memerah dan matanya melotot memandangi hey kha.

"kamu bilang aku anak kecil??"  Tanya Juan pada hey kha.

hey kha sangat terkejut mendengar apa yang Juan katakan. Terlebih lagi raut wajah Juan yang sungguh menakutkan seperti ingin menelannya saja.

'Apa dia mendengarnya?? matilah aku.!!' batin hey kha yang ketakutan.

hey kha berusaha membela dirinya.

" Maaf Juan, aku hanya bercanda."

Juan sangat marah dan membentak hey kha.

" Diaamm.!!! "

Tubuh hey kha bergetar karena takut dan juga terkejut saat itu.

'dilihat dari wajahnya, juan Sangat marah. sebaiknya aku diam hingga sampai dirumah dengan selamat.' batin hey kha.

Sesampainya dirumah Juan keluar dari mobil.

" Aku lapar, siap kan makanan untukku !" Ucap Juan.

hey kha menganggukkan kepalanya.

" Baik."

kemudian Juan masuk ke dalam rumah terlebih dulu.

hey kha yang melihat Juan bersikap seperti itu padanya merasa sedih.

"Mengapa, juan begitu membenciku?? Tapi setiap kali melihat Juan, jantungku berdebar.

Apa mungkin aku menyukai Juan?!, jika itu benar. aku pasti akan melalui hari-hari yang sulit. Aku harus bisa menahan diri, jika Juan mengetahui hal ini, juan akan sangat senang mempermainkan Ku. mungkin saja Juan juga akan lebih membenci diriku." Gumam hey kha.

hey kha masuk kedalam dan mempersiapkan makanan untuk Juan.

namun tiba-tiba handphonenya berdering dan ternyata kakek yang menelpon.

" Halo,Kakek. Aku senang kakek menelpon ku." Kata hey kha.

" kakek juga senang bisa bicara denganmu. oh iya, mengenai perpindahan kuliahmu sudah selesai, Kamu sudah bisa masuk kuliah Minggu depan."

hey kha sangat senang mendengar perkataan Kakeknya.

" Terima kasih kak, kakek yang terbaik." Kata hey kha, memberikan pujian untuk sang kakek.

Tuan Tan juga begitu senang mendengar suara hey kha yang tampak senang.

" baiklah, jagalah kesehatan mu." Ucap tuan Tan.

hey pun berkata sebaliknya pada sang kakek.

" Kakek juga jaga kesehatan kakek ya...," 

Setelah itu hey kha menutup telponnya.

" Akhirnya aku bisa kuliah lagi. Aku tidak akan bosan dirumah terus."

Hey kha merasa senang sekaligus merasa sedih juga.

" Aku masuk disalah satu universitas kedokteran ternama di kota ini. sangat menyenangnya..., tapi aku belum kenal siapa-siapa disini." Gumam hey kha.

hey kha pun merasa sedih mengingat apa yang Juan katakan.

" Mungkin aku tidak membutuhkan teman, karena Juan pasti tidak akan mengizinkan aku untuk bersama dengan mereka. Aku harus menjaga sikapku kedepannya, jangan sampai membuat Juan marah lagi.."

***

Seminggu kemudian. hey kha mulai masuk kuliah.

heykha berkata pada dirinya sendiri.

" Berjuang hey kha..jalanmu masih panjang, kau harus menjadi dokter yang hebat dan juga dokter yang baik serta bijak. itu adalah tujuanmu dan juga mimpi mu." 

Hey kha berkeliling melihat kampusnya, serta melihat beberapa ruang belajar untuk mereka.

Tanpa hey kha sadari hari mulai sore dan hey kha pun bergegas kembali kerumah sebelum Juan marah.

" Hhmm, Sangat lelah. Apakah Juan ada dirumah?? Ah,sebaiknya Aku mandi."

Beberapa saat kemudian, setelah selesai mandi dan mengganti pakaian.

hey kha ingin menemui Juan di kamarnya namun hey kha mengurungkan niatnya.

" Tidak...,tidak.!! Jangan masuk ke kamar itu lagi, mungkin aku akan dapat masalah lagi. sebaiknya aku menyiapkan makan malam saja."

 Hey kha pun kembali turun kebawah dan menyiapkan makan malam untuk mereka.

setelah selesai menyiapkan makan malam untuknya dan juga Juan.

hey kha pergi untuk menyelesaikan tugas kuliahnya.

" Aku harus menyelesaikan makalah ku, tidak ada waktu untuk bermalas-malasan lagi.

Ingat Kamu harus jadi Dokter yang hebat biar bisa wujud kan harapan Mu."

***

Di selah kegiatannya mengerjakan makalahnya. Hey kha mengingat lagi, apa tujuan hey kha memilih menjadi dokter.

" Sebenarnya harapan ku sebagai seorang dokter yaitu ingin membantu banyak orang, tanpa memandang status mereka."

mengingat kejadian dimasa lalunya yang begitu menyediakan.

" Aku ingat dengan jelas kebakaran waktu itu, Ibu kesakitan waktu di Rumah sakit, tapi aku tidak dapat berbuat apa-apa. aku hanya bisa terus menangis dan tidak ada siapa pun yang berada sampingku, untuk dapat memelukku, yang dapat menghiburku. karena aku begitu  ketakutan saat melihat kondisi ibu seperti itu."

hey kha menangis mengingat betapa ibunya sangat menderita menahan rasa sakit ditubuhnya.

Hey kha dapat mendengar rintihan dari sang ibu yang menahan rasa sakit.

"Ini sangat sakit, tapi aku harus menahannya." Gumam sang ibu, karena tidak ingin melihat gadis kecilnya terus menangis.

hey kha yang mendengar itu mendekati sang ibu.

"Ibu...,apakah ibu merasa sakit??" Tanya gadis kecil itu.

ibu hey kha yang melihat hey kha kecilnya, begitu ketakutan, hanya bisa tersenyum.

" Tidak nak, ibu baik-baik saja. Ingat hey kha, kau harus hidup dengan baik anak ku.." 

Itu adalah kalimat terakhir yang hey kha dengar dari mulut sang ibu.

Hey kha kecil yang melihat ibunya tidak bersuara dan bergerak lagi ,Mulai ketakutan.

" Ibu ada apa..?? mengapa ibu tidak bergerak " sambil menggoyangkan tangan ibunya dan air matanya mengalir di pipi kecilnya.

" Ibu jangan membuatku takut ibu... Aku mohon, Aku sangat takut.."

hey kha pun berlari memanggil dokter sambil menangis.

hey kha menangis tersedu-sedu, mengingat hal itu. Sungguh masa kecil yang begitu menyakitkan dimana ia harus melihat ibunya menderita di saat terakhir nafasnya.

" demi menyelamatkan diriku, ibu masuk kedalam kobaran api dan menyelamatkan ku. tapi karena kami tidak mempunyai uang untuk membayar perawatan ibu dan ibu juga tidak mendapatkan perawatan yang layak, Sehingga Ibu tidak dapat menahan sakitnya dan meninggalkan aku sendiri yang baru berusia 7 tahun."

Kejadian yang sangat menyayat hatinya dan membuatnya di benci oleh keluarga ayahnya.

" Aku menangis sekuat-kuatnya untuk melampiaskan kesedihanku dan sejak hari itu Aku berjanji untuk menjadi Dokter yang baik dan bertanggung jawab. Aku tidak ingin melihat latar belakang Pasien yang harus ditolong, Karena nyawa seseorang itu lebih berharga dibandingkan dengan uang.!!

Mereka tidak dapat melihat dan merasakan bagaimana sakitnya kehilangan orang yang paling berharga dalam hidup kita hanya karena ketidak mampuan. " sambil terus menangis.

Juan yang melihat hey kha menangis dari jauh merasa kasihan dan ingin mendekati hey kha, namun Juan menghentikan langkanya, lalu berbalik dan pergi.

" Aku tidak tahu apa yang terjadi padamu, Tapi aku tidak ingin mendekatimu. karena cepat atau lambat kau juga akan pergi meninggalkan ku, Aku tidak ingin merasakan kehilangan lagi...Itu Menyakitkan!! "

Juan pun mengingat bagaimana dia kehilangan orang-orang yang dia cintai.

" Aku kehilangan kedua orang tua ku dan juga kehilangan orang yang aku cintai, mereka semua pergi meninggalkan ku.

Diriku terbiasa sendiri sejak kecil dan aku tidak membutuhkan siapa pun disamping ku."

sambil melihat kearah hey kha yang sedang bersedih.

" Dan untukmu hey kha, kau hanyalah sebuah kebohongan dalam hidupku dan aku tidak menginginkannya. setelah semuanya selesai dan berakhir, kita akan kembali kehidupan kita masing-masing." Ucap Juan.

lalu pergi membiarkan hey kha dengan kesedihannya.

Inilah yang membuat Juan, menjauh dari orang-orang dan juga bersikap dingin kepada siapapun.

* to be continue :hugging_face: *


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.