MENGEJAR CINTA

SEMUA ORANG BEGITU TERKEJUT



SEMUA ORANG BEGITU TERKEJUT

0waktu pun begitu cepat berlalu.     
0

Minggu menjadi bulan dan bulan menjadi tahun dan tahun merubah segalanya.     

Rasa sakit dan juga penyesalan yang tiada henti yang terus menerus membayangi kehidupan Juan.     

" tidak... tidak aku mohon jangan lakukan ini padaku, kembalikan dia padaku. Tidakkkk...."     

Juan pun terbangun dari mimpi buruk nya yang selama ini terus menghantui nya.     

Juan menyalakan lampu kamarnya dan membuka laci meja serta mengambil segelas air.     

" Dimana obatnya..."     

terus meraba-raba kedalam laci meja samping tempat tidurnya namun Juan tidak menemukan nya.     

lalu teringat lagi oleh nya bahwa dia kehabisan obat tidurnya.     

Juan beranjak dari tempat tidurnya dan berdiri di teras kamarnya sambil melihat ke atas langit.     

" waktu berjalan begitu cepat, namun sampai saat ini aku belum mendapatkan berita apa pun tentang mu... Apakah aku benar-benar harus merelakan mu .?? "     

sambil melihat ke langit dan memandangi bintang serta bulan yang bersinar terang di malam itu.     

Juan mengingat kembali kenangannya bersama hey kha dikala mereka sama-sama melihat indahnya bulan dan juga bintang di malam hari.     

" Aku mengerti mengapa kau sangat sering berdiri di balkon kamarku ... karena kau sangat menyukai bintang dan juga bulan, Di mana pun kau berada aku selalu berdoa agar kau bahagia.. dan jika jodoh kita belum benar-benar memudar aku berharap ada suatu keajaiban dimana kita dapat bertemu kembali (Hey Kha) "     

Keesokan paginya Juan menyuruh pelayan untuk membereskan semua barang-barang nya karena Juan akan kembali ke kota dan akan meninggalkan pulau kenangan ini.     

" Aku mengurung diriku hampir 3 tahun lamanya di pulau ini, agar sedikit membebaskan rasa bersalah ku...namun itu semua sia-sia karena rasa bersalah ini akan aku bawah selam sisa hidupku. Maafkan Aku hey kha, Aku akan bangkit lagi dari sekarang untuk mu dan juga Hy Ju.."     

Juan kembali ke kota E dan juga kembali ke rumah yang sudah lama dia tinggalkan, Rumahnya bersama hey kha.     

para pelayan menyambut kembali Juan dengan senyum yang lebar.     

Juan perlahan memperhatikan rumah yang dia tinggalkan selama bertahun-tahun.     

" Sama sekali tidak ada perubahan..."     

Juan memang sengaja menyuruh para pelayan untuk tidak merubah apa pun yang ada dirumah ini dan juga melarang memindahkan letak barang sekecil apapun yang ada dirumah ini.     

Beberapa hari pun mulai berlaku.     

Juan kembali ke perusahaan dan disambut oleh semua karyawan dan juga Robin serta sekretaris Ju.     

mereka mempersiapkan semua penyambutan dengan baik.     

Juan yang melihat semua itu mengungkapkan.     

" Terima kasih untuk kerja keras kalian semua ini..saya sangat menghargainya "     

sambil membungkukkan badannya.     

Semua orang terkejut melihatnya dan sontak saja mereka semua ikut membungkuk.     

Juan mengangkat kepalanya dan melihat semua karyawan ikut membungkuk kan tubuh mereka, Juan pun tersenyum lalu tertawa ..     

semua orang terkejut melihat Juan yang tertawa pada mereka, semuanya mematung tanpa ekspresi sedikit pun.     

Juan yang melihat itu berkata.     

" Apa yang kalian lakukan..?? Apakah aku semenakut kan itu..?? "     

semuanya hanya diam saja tanpa bersuara.     

Robin mendekat pada Juan dan berkata.     

" Mereka pasti sangat terkejut dengan perubahan tuan Juan saat ini... Siapa yang Tahu harimau berhati dingin meminta maaf dan juga membungkuk dihadapan mereka ."     

Juan yang mendengar perkataan Robin pun tersenyum.     

" Ternyata selama ini aku menakuti semua karyawan ku.."     

Juan berkata pada para karyawan nya.     

" Mulai hari ini.. mari bekerja secara profesional dan jika di luar jam kerja kalian bisa menyapa saya dan juga berbincang santai karena selama ini kalian aku anggap sebagai keluarga dari perusahaan Yin, hanya saja cara saya yang lalu memang tidak mengenakan. Bulan depan di bulan November perusahaan kita akan mengadakan acara Amal dan sekaligus pesta untuk para karyawan semua untuk mendapatkan bonus di akhir tahun ini..Semuanya tidak terkecuali."     

semua orang bertepuk tangan dengan senang nya.     

pesta penyambutan pun selesai dan para karyawan mulai bergosip tentang perubahan Presdir mereka.     

" Wahh ini suatu ke ajaiban... aku pikir setelah Presdir kembali akan banyak tekanan, namun ternyata Presdir berubah dari macan yang mengerikan menjadi kelinci yang menggemaskan dan juga tampan berkarisma. "     

semua orang memuji- muji Juan berkat perubahan nya.     

Juan pergi ke ruang kerja dan memanggil Robin serta sekretaris Ju.     

Robin dan sekretaris Ju pun masuk kedalam ruangan, Juan menghampiri Robin sambil memeluk nya dengan bangga dan berkata.     

" Kau pasti kesulitan selama ini... Kau bekerja begitu keras untuk membuat perusahaan tetapap berjalan dengan lancar bahkan makin berkembang.."     

Robin berkata pada Juan.     

" Tuan Juan terlalu memuji saya... semua ini juga berkat tuan Juan, jika tuan tida membantu saya mana mungkin saya bisa mempertahankan kesuksesan ini ."     

sekertaris Jun pun berkata.     

" benar Presdir .."     

Juan memukul pundak Robin sambil berkata.     

" Anak bodoh.. bukannya aku menyuruh mu untuk memanggilku kakak..?? mengapa kau memanggilku tuan lagi.."     

Robin tersenyum malu sambil berkata.     

" Bukan begitu tuan...ini kantor saya tidak mungkin memanggil mu kakak disini.."     

mereka pun tersenyum dan mulai membicarakan tentang beberapa perusahaan mereka yang berada diluar negeri.     

Tiba-tiba suara pintu berbunyi dan terdengar suara memanggil-manggil .     

" Ayah... Ayah...dimana kamu Ayah...Hy Ju ingin di peluk " .     

Juan sangat senang melihat Hy Ju dan memeluk nya sambil berkata.     

" Anak kecil ku yang menggemaskan... " nenek, Robin dan juga sekertaris Ju yang melihat hal itu sangat terharu, walau pun juan tinggal di pulau seorang diri dan Hy Ju yang dirawat oleh nyonya Yin namun Juan tidak pernah lupa untuk mengunjungi dan terkadang mengajaknya tinggal di pulau bersama untuk bermain bersama nya.     

Hy Ju tumbuh menjadi anak yang menggemaskan dan juga lucu, dia usianya yang berumur 3 tahun Hey merupakan anak yang sangat pintar dengan begitu banyak pertanyaan yang membuat orang berpikir keras untuk menjawabnya, karena sebelum bisa menjawab Hy Ju tidak akan membiarkan orang itu pergi dan jika tidak bisa menjawab pertanyaan nya Hy Ju akan menangis sampai dia menemukan jawaban yang dia inginkan.     

Mungkin menurut semua orang dia anak yang cukup merepotkan tapi bagi Juan Hy Ju adalah anak yang pintar dan menggemaskan.     

Hy Ju hanya akan mendengar apa yang Juan dan nyonya Yin katakan dan sering kali penurut terhadap sesuatu hal tertentu.     

nenek memberitahukan pada Juan bahwa Minggu depan mereka akan mengadakan perjamuan dirumah keluarga Yin dan mengundang beberapa tamu penting, nyonya Yin menanyakan apa Juan bisa menghadiri acara itu.     

Robin menatap Juan dengan penuh harap karena Robin dan nenek merencanakan sesuatu di acara tersebut.     

Juan pun menyetujui hal itu.     

" Baiklah nenek... saya juga sudah lama tidak menyapa banyak orang dalam acara seperti ini, nenek sangat senang mendengarnya.     

Acara yang dimaksudkan pun tiba, ada begitu banyak orang penting dan juga gadis-gadis yang datang untuk sekedar melihat Juan di acara itu, namun nenek menyiapkan seorang gadis dari keluarga yang cukup terpandang dan juga baik untuk Juan.     

Nenek pergi menghampiri Juan dan memperkenalkan gadis tersebut.     

" Juan..kemari nak.. kenalkan ini adalah nona Adelia Wu, dia adalah putri bungsu dari mendiang paman Wu.. Apakah kau Ingat..??"     

Juan menjulurkan tangannya dan berkata.     

" Senang bertemu dengan mu... kau tumbuh menjadi seorang gadis yang cantik."     

Adelia yang mendengar apa yang Juan katakan tersipu malu dan berkata.     

" Saya juga senang bertemu dengan tuan Juan.."     

nenek yang melihat pertemuan pertama yang bisa dibilang lancar pergi meninggalkan mereka untuk mengobrol, Juan yang tahu apa yang nenek rencanakan hanya bisa diam saja dan mengikuti nya.     

Juan mengajak Adelia duduk berbincang-bincang, tidak berapa lama Hy Ju menghampiri mereka dan berkata.     

" Ayah... apa yang sedang kau lakukan..?? dan siapa Tante cantik ini..??"     

Juan memeluk Hy Ju sambil berkata.     

" Ini Tante Adelia.. salah satu teman dari Tante (Laura). Apa yang kau lakukan disini..?? bukankah Ayah menyuruh mu untuk tidak ke ruang pesta..??"     

Hy Ju dengan lucu nya berkata.     

" Hy Ju bosan Ayah... Hy Ju ingin bicara dengan ibu, Ayo temani Hy Ju..jangan bicara dengan Tante cantik lagi.."     

Adelia sangat Terkejut mendengar nya dan bergumam dalam hatinya (bukankah nyonya Yin dan juga Laura berkata bahwa istrinya telah meninggal..?? Tapi ini..).     

Juan yang melihat Adelia bingung berkata.     

" Saya akan panggilkan Laura untuk menemani mu... saya permisi dulu."     

Juan pun pergi meninggalkan Adelia.     

pesta perjamuan pun selesai, Juan yang pergi meninggalkan pesta dengan membawa Hy Ju pulang kerumah mereka.     

sesampainya di rumah Juan mengajak Hy Ju menemui hey kha di kamar Juan.     

Hy Ju turun dari pelukan Juan dan berkata.     

" Ibu.. Hy Ju ingin mengatakan bahwa hari ini Ayah bicara dengan Tante cantik..."     

Hy Ju pun mendekat lalu berkata lagi " Jangan takut ibu..walau pun ayah tidak menyayangi ibu lagi, Hy Ju akan tetap menyayangi ibu.."     

Juan yang melihat hal itu menitikan Air matanya sambil menatap foto hey kha yang terpajang didinding kamar nya, lalu menyentil pelan kepala Hy Ju dan berkata.     

" Dasar kau anak nakal..sini duduk dipangkuan Ayah "     

Hy Ju dan Juan duduk bersama sambil melihat foto hey kha yang berukuran besar itu sambil berkata.     

" Lihatlah... Kami hidup dengan baik saat ini, Apakah kau juga bahagia disana istri ku..??"     

Air mata Juan jatuh membasahi pipinya, Hy Ju yang melihat itu berkata.     

" jangan bersedih Ayah... bukankah Ayah mengatakan jika kita bersedih ibu juga akan bersedih.."     

Juan yang mendengar perkataan anaknya pun tersenyum sambil mengusap-usap kepala Hy Ju. " Ayo kita tidur.."     

suara teriakan terdengar dari sebuah kamar.     

" Tidak...tidak..tidak...." Seorang wanita berlari menghampiri kamar tersebut sambil menyalakan lampu.     

" Ada apa kak ..?? Apakah kau mimpi buruk lagi..?? " sambil memberikan segelas Air putih untuk diminum.     

Sambil melihat dan berkata.     

" tidak apa-apa Adel.. Kau istirahat lah "     

kata seorang wanita yang bernama " Tikha" Adelia pun berkata pada Tikha .     

" Aku akan menelpon kak Aroun.."     

Tikha yang melihat kekhawatiran di wajah Adelia merasa tidak enak hati.     

" Jangan ganggu kakak mu...pasti dia sedang sibuk saat ini, Aku tidak ingin Aroun meninggalkan pekerjaan nya karena aku.."     

Tikha lanjut berkata.     

" Bagai mana pestanya dan juga pria itu..??"     

Adelia menceritakan apa yang terjadi selama pesta dan juga pertemuan nya dengan Juan.     

" Oh..begitu rupanya, dia pasti pria yang sangat sopan dan juga baik.."     

Adelia menjelaskan pada Tikha tentang Juan.     

" Iya.. dia adalah pria yang sangat sempurna, tampan, tinggi mempunya kulit yang sangat halus.. dan juga baik, tapi sayangnya dia adalah pria yang sangat sulit untuk didekati.." Tikha bingung dengan apa yang Adelia katakan.     

" Maksudmu apa.. sulit di dekati bagaimana..?? bukankah kalian dekat seperti katamu barusan " .     

Adelia menceritakan dengan perasaan yang sedikit sedih.     

" benar..tapi itu hanya sekadar sopan santun untuk seorang wanita dan juga menghargai mendiang Ayah... apakah kakak tahu..?? kemanapun dia berjalan, semua mata wanita terus menatapnya namun tak ada satu wanita pun yang bisa mendekatinya... pesonanya sangat Dingin dan beku. "     

Tikha yang penasaran dengan sosok pria itu bertanya.     

" dari tadi kau selalu menyebutkan dia..siapa nama pria itu..?? "     

Adelia menjawab dengan penuh semangat.     

" Juan.. Juan Yin"     

Tikha terkejut mendengar nama tersebut dan Tiba-tiba kepala terasa begitu sakit.     

* to be continue :hugging_face: *     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.