MENGEJAR CINTA

AKU AKAN PERCAYA



AKU AKAN PERCAYA

0Juan tidak dapat berkata apa-apa lagi saat itu seakan pikirannya tidak dapat bekerja sama sekali terlebih lagi hatinya terasa sakit melihat thika menangis didepannya.     
0

thika memeluk Juan dan berkata.     

" Aku tahu kau pasti sangat bingung saat ini..tapi aku bisa membuktikan nya pada mu, bahwa perempuan yang ada di rumah nenek itu bukanlah hey kha yang sebenar nya."     

walau pun Juan masih ragu tapi hatinya tidak dapat menolak pelukan dari thika.     

Setelah mereka kembali ke mobil thika mengambil sesuatu dari dalam tasnya.     

Thika menghapus make up nya lalu berbalik dan melihat Juan, betapa terkejutnya Juan saat melihat wajah asli thika yang sangat mirip dengan hey kha.     

hal ini membuatnya semakin bimbang.     

thika pun berkata pada Juan yang masih terlihat bingung.     

" Juan apakah kau ingat ketika aku meminta sebuah hadia pada mu.? "     

Juan pun mengaggukkan kepalanya.     

" Kau memintaku membelikan sebuah boneka untukmu..Apakah kau ingat boneka apa itu.?"     

tanya Juan pada thika saat itu.     

thika pun menjawab pertanyaan dari Juan saat itu.     

" Iya..itu adalah sebuah boneka beruang yang besar:smiling_face_with_smiling_eyes:"     

Juan kembali bertanya pada thika.     

" Aku lupa nama yang aku berikan pada boneka itu.."     

thika tersenyum mendengarnya.     

(Dia belum sepenuhnya percaya padaku ternyata ).     

thika pun meminta Juan untuk menepi sebentar karena ada yang ingin ia sampaikan.     

Juan melakukan seperti apa yang thika katakan, kemudian thika melepas sabuk pengamannya lalu mendekatkan wajahnya pada Juan dan bertanya.     

" Lebih cantik yang mana..?? Aku atau hey kha palsu yang ada dirumah nenek..?? "     

Seketika detak jantung Juan berdetak dengan cepat dengan seketika Juan memalingkan wajahnya dan berkata.     

" keu berusaha mengalihkan topik pembicaraan kita bukan..??"     

thika memalingkan wajah Juan padanya dan berkata.     

" Hy Ju itu adalah namanya.."     

Juan sangat terkejut mendengarnya, thika pun kembali memasang sabuk pengamannya dan berkata.     

" Dulu kau tidak pernah meragukan apa pun yang aku katakan tapi aku merasa seperti seorang penjahat saja ."     

Juan mendengar nada suara thika yang kecewa menggenggam tangannya dan berkata.     

" Bukan..buka seperti itu, Aku hanya bingung dengan apa yang terjadi saat ini..tapi aku percaya padamu, aku akan menyuruh Robin untuk menyelidiki secara diam-diam..!! Apakah kau puas..?? "     

sambil menatap thika.     

thika tersenyum menatap Juan dan berkata.     

" Ayo kita kembali kerumah.."     

Juan merasa bingung dengan apa yang thika katakan.     

" Rumah..?? "     

thika pun menganggukkan kepalanya, Juan tersenyum melihat hal itu.     

" Dengan senang hati.."     

Setelah sampai kerumah Juan mengajak thika masuk kedalam , para pelayan yang melihat thika merasa senang karena mereka melihat thika sebagai sosok hey kha saat itu.     

" nona selamat datang kembali.."     

Seperti biasa thika/hey kha memberikan senyuman manis nya pada mereka.     

Juan sendiri ikut senang melihatnya lalu meminta para pelayan untuk menyiapkan makanan mereka akan makan malam setelah berganti pakaian.     

thika pergi ke kamarnya , Juan yang melihat thika yang sangat mengenal setiap sudut rumah ini tanpa bertanya lagi pada nya akan semua hal membuatnya semakin percaya bahwa apa yang dia katakan adalah benar semuanya.     

thika masuk kedalam kamar dan Juan pun menyusul masuk kedalam.     

Thika yang melihat nya mengabaikan Juan dan mengambil handuknya masuk kedalam kamar mandi, setelah beberapa saat kemudian thika keluar dari kamar mandi dengan menggunakan handuk begitu terkejut karena melihat Juan masih duduk menunggunya.     

thika pun berkata pada Juan .     

" Suamiku..bisakah kau keluar sebentar, aku ingin mengganti pakaianku "     

Juan yang mendengar kata suami dari mulut thika merasakan sesuatu yang berbeda.     

(mungkin benar apa kata orang-orang, walau pun kau kehilangan ingatan mu tapi kau tidak akan pernah kehilangan perasaan mu..)     

gumam Juan dalam hati nya.     

Hey kha membuka lemari untuk mengambil pakaian nya namun ia sangat terkejut ketika Juan memeluk nya dari belakang.     

" Ju..Juan kau.."     

tanya thika saat itu pada Juan.     

Juan memeluk thika dengan erat dan berkata.     

" bukankah kau mengatakan bahwa aku adalah suami mu.. diam dan jangan bergerak jika tidak aku tidak akan mengontrol diriku lagi."     

thika pun mengangukkan kepalanya.     

Juan pun berkata pada thika.     

" Saat pertama kali bertemu denganmu seakan ada perasaan yang tidak dapat ku pahami sampai saat ini..Aku merasa lebih yakin lagi bahwa apa yang kau katakan semuanya adalah benar. "     

Juan membalikkan tubuh thika dan menciumnya secara perlahan dan semakin lama ciuman itu menjadi semakin dalam.     

Juan membaringkan tubuh thika ketempat tidur dan terus menciumnya, perlahan Juan membuka handuk yang dipakai oleh thika namun tiba-tiba terdengar bunyi dari perut thika.     

" Krukkk "     

Juan berhenti dan tersenyum , thika sendiri merasa malu karena hal itu.     

Juan kembali mencium thika namun sekali lagi perutnya berbunyi.     

Juan pun berhenti dan menarik tubuh thika untuk bangkit.     

" Akan aku lepaskan kali ini..:slightly_smiling_face: Kau pasti sudah sangat lapar,Ayo kita turun dan makan setelah itu kita lanjutkan kembali."     

Juan keluar terlebih dahulu untuk membiarkan thika berganti pakaian, setelah Juan keluar thika pun menepuk-nepuk wajahnya.     

" ini memalukan sekali:confounded_face: Tapi memang perutku sangatlah lapar..kami bahkan tidak sempat makan sewaktu di restoran itu."     

thika pun mengganti pakaiannya dan turun kebawah untuk makan, thika tidak melihat Juan dimeja makan dan bertanya pada kepala pelayan .     

" Dimana Juan..?? Apakah dia belum turun untuk makan..??"     

Kepala pelayan menjawab pertanyaan dari thika.     

" Maaf nona heykha..mungkin tuan sedang mengganti pakaiannya, saya akan menyuruh seseorang untuk mengingatkannya untuk makan malam."     

namun tiba-tiba terdengar suara.     

" Aku disini.."     

kata Juan yang sedang menuruni tangga, thika terkagum saat melihatnya.     

" Dia terlihat sangat tampan ketika menggunakan pakaian biasa.."     

gumam thika saat itu.     

thika pun berkata pada Juan.     

" kau terlihat lebih tampan saat menggunakan pakaian ini dibandingkan dengan kau hanya mengguna kan kemeja setiap harinya.."     

Juan menarik kursinya dan duduk di samping thika dan berkata.     

" Aku melihat pakaian ini tergantung dilemari ku, sebab itulah aku memakainya."     

thika tersenyum mendengarnya.     

( Itu kan baju yang kita berdua beli terakhir kalinya..Aku Ingin memeluknya, aku sangat ingin memeluknya ).     

gumam thika dalam hatinya dan perlahan air matanya jatuh.     

Juan sangat terkejut dibuatnya lalu bertanya.     

" mengapa kau menangis..?? "     

thika hanya menggelengkan kepala nya.     

Juan pun memeluk thika dan membelai lembut kepala thika.     

( Perasaan nyaman inilah yang membuatku percaya bahwa dia adalah istriku:pensive_face:, Jika benar kau adalah hey kha milikku. Wanita itu, Aku akan mematahkan kaki wanita yang telah mengambil milik mu dan juga kebahagianmu:angry_face: Dia akan merasakan akibat dari mengusik keluargaku dan orang dibalik semua ini, Tidak akan pernah ku maafkan!!!).     

Gumam kesal Juan saat itu.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.