MENGEJAR CINTA

PASRAH DENGAN PERINTAH



PASRAH DENGAN PERINTAH

0Robin hanya bisa pasrah dengan takdirnya saat itu , Robin juga tidak merasa menyesal telah mengatakan hal itu pada Juan karena menurutnya Juan pantas mendapatkannya .     
0

Baiklah diriinya pergi ke Afrika , paling seminggu atau 2 Minggu ia akan kembali lagi , tapi Juan akan terus merasakan sakit karena nona hey kha diperebutkan oleh begitu banyak pria disekitnya .     

Robin menarik nafasnya lalu pulang keruang untuk mengatakan pada Elisa dan juga bibi Han .     

Mereka sangat terkejut mendengar apa yang Robin katakan .     

" Afrika ..?? Mengapa ..? "     

Tanya Elisa dengan begitu kaget . Bibi Han juga sangat terkejut karena Robin pergi begitu jauh .     

" Itu karena ...? Intinya itu salah tuan Juan sendiri , ak hanya menyampaikan pendapatku saja ."     

Kata Robin sembari membela dirinya , Elisa menepuk jidatnya dan berkata .     

" Kau begitu lama mengikuti tuan Juan .. tapi kau tidak mengenalnya . Apalagi saat ini perasaannya sangat sensitif dan muda marah , bukannya menyenangkan hatinya tapi kau malah memperkeru suasana . Hhmm "     

Bibi Han masih tidak mengerti dengan apa yang Robin dan Elisa katakan .     

" Senarnya ada apa ini ..?? Ada apa dengan Afrika ..? "     

Tanya bibi Han pada mereka , bibi hanya sendiri tidak tahu bahwa Afrika adalah tempat yang menyeramkan bagi siapa saja .     

Elisa mendekat dan menyentuh tangan bibi Han .     

" Robin mendapat perjalanan dinas ke Afrika .., itu adalah sesuatu yang menyenangkan . Sebaiknya bibi istrihat karena ini sudah terlalu malam . "     

Bibi Han pun mengikuti apa yang Elisa katakan .     

Robin pergi ke kamarnya dengan perasan kesal dan Elisa menyusulnya .     

" Bagimana jika aku menelpon tuan Juan saat ini ..?? Bagaimana pendapatmu .."     

Tanya Robin pada Elisa , Elisa duduk disamping Robin dan berkata .     

" Apakah kau belum juga mengerti ..? Setelah mendengar apa yang kau katakan , ini bukanlah saat yang tepat menelpon tuan Juan."     

Robin merasa bingung dengan perkataan Elisa lalu bertanya .     

" Mengapa ...?? "     

Elisa pun menjawab pertanyaan Robin .     

" Karena jika kau menelponnya sekarang ... Yang tadinya hanya seminggu di Afrika akan menjadi sebulan bahkan setahun. Menurut sifat tuan Juan itu adalah hal yang pasti jika melihat orang yang membuatnya kesal .."     

Robin menundukkan kepalanya mendengar apa yang Elisa katakan , karena apa yang dikatakan Elisa merupakan kebanaran .     

" Apakah kau ingin ikut bersamaku ..?? "     

Tanya Robin pada Elisa , Elisa terkejut mendengar hal itu .     

" Ke Afrika ..? Ha .. Tidak .!!! "     

Jawaban yang begitu tegas dari Elisa membuat Robin semakin terpuruk .     

" Kau istri yang kejam .."     

Kata Robin pada Elisa , Elisa yang mendengar kata itu dari Robin terdiam karena selama mereka menikah kata itu baru pertama kali keluar dari mulut Robin .     

Rasanya air mata Elisa akan mengalir keluar , Robin yang tidak mendengar respon dari Elisa mengakat kepalanya dan melihat kearah Elisa , dengan cepat Elisa memalingkan wajahnya dan berkata .     

" Jika kau mengajakku pergi berlibur mungkin aku akan dengan senang hati mengikuti mu . Tapi jika kau mengajakku ke Afrika .. aku lebih memilih jadi penghiyanat dari pada harus pergi ketempat itu ."     

Kata elisa dengan ketus pada Robin hal itu semakin membuat Robin tersiksa dan ingin menangis saja .     

" Berhenti mengeluh dan lakukan saja . Aku akan membantumu berkemas .."     

Kata elisa sambil memgelirka. Koper Robin dan melipat pakaiannya .     

Robin melihat kearah Elisa begitu lama , Elisa sendiri tidak menyadari bahwa Robin sedang menatapnya .     

Elisa berbalik dan bertanya pada Robin .     

" Apakah kau tidak ingin pamit pada Adel terlebih dulu sebelum pergi ..?? "     

Robin merasa bersalah mendengar pertanyaan itu dari Elisa , selama ini Robin tidak perna memikirkan perasan Elisa sama sekali walau pun Elisa tidak pernah membeli sedikit pun tapi mendengar perkataan bibi han membuatnya sadar bahwa yang di hadapannya ini adalah seorang wanita , walau pun terlihat tegar tapi hatinya sangatlah lembut dan mudah retak .     

" Apakah kau tidak pernah merasa sakit hati ketika aku selalu menghabiskan waktuku dikantor dan untuk Adel ..?? "     

Tanya Robin pada Elisa , Elisa yang sedang melipat pakaian Robin terdiam mendengar perkataan Robin .     

Namun dengan segerah Elisa kembali melipat pakaian itu dan menjawab pertanyaan Robin sambil menunduk .     

" Mengapa aku harus sakit hati ..? Adelia adalah pasanganmu sejak pertama dan aku adalah seorang pengganti .. lagi pula tidak ada cinta diantara kita . Oh iya ... Semua pakaian dan juga perlatanmu sudah aku letakan didalam . "     

Elisa merapikan koper Robin lalu keluar dari kamar itu lalu berhenti lagi .     

" Gantilah pakaianmu dan turun kebawah , aku akan menyiapkan makanan untukmu .."     

Elisa pun pergi meninggalkan Robin yang masih terus duduk diam mendengar apa yang Elisa katakan .     

Sejam kemudaian Robin turun kebawah dengan membawa kopernya .     

Elisa memberikan senyumnya pada Robin dan berkata .     

" Ayo makan dulu sebelum pergi .. "     

Robin duduk dimeja makan dan berkata .     

" Ini sudah pukul 03:20 malam menjelang subuh .. seharusnya kau istirahat "     

Elisa tidak memperdulikan perkataan Robin lalu menyendok nasi dan juga lauk untuk Robin .     

" Makanlah yang kenyang karena kau tidak akan tahu apa yang akan kau makan nantinya disana ... "     

Kata elisa yang ingin menggoda Robin , Robin tertawa kecil mendengar apa yang Elisa katakan .     

" Kau pasti senang karena aku tidak berada dirumah bukan ..,?? Ingat untuk menjaga rumah dan jangan pergi kemana-mana ".     

Elisa cemberut mendengar perkataan Robin yang seakan mengekang kebebasannya .     

" Bukankah dirumah ini begitu banyak penjaga ..?? Mengapa harus aku .. lagi pula selama ini aku selalu dirumah selama pulang dari kantor ."     

Robin menarik nafasnya dan berkata .     

" Baiklah ... Setelah aku kembali aku janji akan mengajakmu untuk jalan-jalan . Bagaimana menurutmu ..?? "     

Elisa sangat senang mendengar apa yang Robin katakan , walau pun selama ini hubungan mereka baik tapi Robin kadang sekali mengajaknya pergi kemana-mana .     

" Kau sudah berjanji .. kau tidak bisa lagi menarik kata-kata mu . "     

Robin pun mengaggukkan kepalanya .     

Setelah selesai makan Elisa mengantar Robin sampai kedepan rumah , sebelum Robin masuk ke dalam mobil Robin menarik tangan Elisa lalu memeluknya .     

Hal itu membuat Elisa sangat terkejut dan berkata .     

" Ini bukan perpisahan terakhir kita bukan ..?? "     

Kata itu untuk menghilangkan rasa canggung diantara keduanya , karena selama menikah itu bisa dibilang pelukan pertama mereka .     

Wajah Elisa pun memerah menahan rasa malunya , ia sendiri dapat mendengar detakan jantung dari Robin yang berdetak kencang .     

" Mengapa kau berkata seperti itu ..?? "     

Tanya Robin pada Elisa yang mesin terus memeluknya .     

Elisa pun menjawab pertanyaan Robin .     

" Karena didalam sebuah sinetron jika sang pria akan pergi jauh dan tiba-tiba memeluk kekasihnya .. itu menandakan bahwa pria itu akan pergi jauh dan tidak akan kembali lagi .."     

Robin tertawa mendengar apa yang Elisa katakan lalu melepaskan pelukannya secara perlaha .     

" Kurangilah menonton sinetron jika berada dirumah .. sebaiknya kau membaca novel yang romantis atau buku apa saja . Agar pikiranmu tidak seperti sinetron yang kau lihat ..."     

Sambil mengusap lembut kepala Elisa lalu berpamitan pergi .     

Sedangkan wajah Elisa yang tadinya memerah semakin memerah saat Robin melakukan hal itu padanya , Robin pun tertawa melihat ekspresi wajah Elisa yang seperti itu .     

Juan yang baru saja sampai ke kota  E kembali kerumahnya dan masuk kedalam ruang kerjanya .     

Juan lamaran Sho Ju pada hey kha dan sikap hey kha yang seakan menerima lamaran itu atau mungkin sudah menerimanya .     

Membuat Juan semakin kesal dan menendang kursi , meja kaca hingga jatuh kelantai dan pecah .     

Tidak ada satu pengawal atau pun pelayan yang berani masuk , mereka hanya bisa mendengar semua perabotan yang jatuh kelantai serta teriakan Juan .     

" Tuan Juan sangat menakutkan ... Sebaiknya kita sedikit menjauh . "     

Kata seorang pelayan pada teman pelayan yang lainnya .     

Tanpa sengaja foto dirinya dan juga hey kha yang terpajang diatas meja kerjanya ikut jatuh kelantai lalu pecah .     

Juan berjalan menghampiri foto itu dan berlutut dihadapannya , Perlahan Juan memgangkat foto itu tanpa Juan sadari bahwa kakinya telah terluka akibat pecahan kaca dan juga guci yang berhamburan dilantai .     

" Kau ingin meniggalkan ku ..?? Kau ingin bersama dengan Sho Ju ...?? Baik . Maka biarkan aku menjadi orang egois sekali lagi ."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.