MENGEJAR CINTA

MASIH MEMILIKI PERASAAN



MASIH MEMILIKI PERASAAN

0Adelia pun keluar dari rumah sakit setelah beberapa hari menjalani pengobatan.     
0

Adelia merasa sangat senang akhirnya , ia bisa keluar dari penjara rumah sakit .     

Aroun merasa sangat senang karena melihat adiknya itu dapat tersenyum secerah mata hati pagi .     

" Kau sudah bisa kembali ... Tapi ingat . Kau harus menjaga kesehatan mu ."     

Adelia tersenyum senang mendengar perkataan aroun lalu memeluknya .     

" Kakak tidak perlu khawatir ... Aku akan menjaga diriku , terlebih lagi sekarang ada orang yang akan selalu menjaga ku "     

Sambil melirik kearah Jody yang berdiri di samping mereka .     

Jody tersipu malu mendengar perkataan Adelia .     

" Maaf karena aku tidak bisa mengantarmu pulang karena aku masih memiliki operasi malam pagi ini ."     

Adelia pun mengaggukkan kepalanya .     

Aroun menitipkan Adelia pada Jody , jelas Jody sangat senang mendengar perkataan itu.     

Adelia akhirnya bisa kembali menghirup udara segara , Adelia juga mendapatkan benerapat buket bunga dari dokter dan pegawai rumah sakit untuk ucapan kesembuhannya .     

Bahkan ada seorang dokter pria yang cukup tampan memberikan sendiri buket bunga mawar yang cukup besar untuk Adelia .     

Jody sempat cemburu karena perlakuan pria itu pada Adelia namun Jody berusaha menahannya .     

Sebagai bentuk kesopanan Adelia menerima bunga itu walau pun dalam hatinya , Adelia sangat tidak ingin menerimanya .     

Setelah sampai di mobil Jody membantu Adelia memakaikan sabuk pengamannya , Adelia tersenyum senang melihatnya .     

Mereka pun kembali kerumah Adelia , dalam perjalan kerumah Adelia .     

Jody memikirkan sesuatu yang selama ini selalu saja mengganjal di hatinya .     

( Aku harus berkata jujur pada Adelia tenatang malam itu .. tapi ini bukanlah saatnya ).     

Adelia yang melihat jody bengong saat menyetir mobil menyentuh lengannya.     

" Apa yang sedang kau pikirkan ..?? "     

Jody sedikit kaget dengan hal itu lalu berbalik dan melihat Adelia .     

" Aku sedang memikirkan .. hiasan apa saja yang akan kita gunakan untuk menghias pohon kita ."     

Adelia tersenyum mendengarnya .     

" Kau tidak perlu khawatir ... Kita bisa membelinya bersama . "     

Jody merasa itu tidak benar jika mengajak Adelia , Adelia baru saja keluar dari rumah sakit . Adelia belum bisa terlalu lelah .     

" Tidak ... Aku akan membelinya sendiri . Kau kasih lemah .. jangan memaksakan diri , aku pasti akan membelikan semua hiasan yang lucu sesuai kau inginkan "     

Adelia cemberut mendengarnya .     

" Walau pun aku telah keluar tapi aku masih saja terkurung di dalam sangkar lainnya . "     

Jodi membelai rambut Adelia saat mendengarnya .     

" Jika kau sehat ... Kita akan piknik di alam bebas seperti yang kau inginkan . "     

Adelia hanya bisa mengikuti apa pun yang dikatakan oleh Jody .     

Jody begitu senang karena sekian lama akhirnya hari ini datang juga di hidupnya .     

Adelia perlahan membuka hatinya untuk Jody , Jody sangat bersyukur tapi ada rasa takut yang menghantuinya mengingat apa yang terjadi malam itu tidaklah sesuai dengan apa yang ia pikirkan .     

Setelah sampai dirumah Adelia , Jody membantu adeli keluar dari mobil serta masuk kedalam .     

Ada sedikit kekesalan dalam diri adelia karena Jody masih memperlakukannya seperti orang yang sakit , namun entah mengapa perasaan Adelia merasa nyaman .     

Memang benar tiap kali berada di samping Jody adelia selalu merasa nyaman , Jody selalu mengalah dalam setiap hal ituk Adelia .     

( Apa salahnya kali ini aku mengalah ... Dan membuka hatiku untuknya ).     

Setelah masuk kedalam rumah Adelia disambut oleh para pelayan yang ada di rumahnya .     

" Selamat datang kembali nona ... "     

Mereka memberikan buket bunga serta kue-kue kesukaan adelia.     

Adelia terharu hingga meneteskan air matanya melihat senyum manis dari para pelayannya .     

" Terima kasih , terima kasih karena sudah menyambut kedatanganku ... Aku sangat senang "     

Semua pelayan pun ikut terharu ketika mendengar apa yang dikatakan oleh Adelia .     

Jody pun mengantar Adelia kekamar untuk beristirahat .     

" Kau istirahatlah sebentar ... Aku akan kebawa sebentar "     

Adelia pun mengaggukkan kepalanya.     

Setelah Jody pergi Adelia bangkit dari tempat tidurnya lalu berjalan mengambil foto yang terpajang di meja dekat lemarinya .     

" Kau bahkan tidak ingin melihatku lagi ... "     

Adelia melihat foto itu dengan deraian air mata , mengingat apa yang telah ia lakukan.      

" Apakah kau sangat membenciku ..?? Untuk melihatku saja kau tidak sudi . Apakah aku sudah tidak berarti lagi untukmu ..?? Hingga kau sekejam itu padaku . "     

Adelia menutup mulutnya saat menangis karena tidak ingin Jody mendengar tangisnya.     

Tanpa Adelia sadari Jody sudah berdiri di depan pintu kamarnya dan dapat mendengar apa yang Adelia katakan .     

Jody kembali lagi karena ingin menanyakan apa yang ingin Adelia makan saat itu , lalu mendengar perkataan Adelia yang begitu menyayat hatinya .     

" Ternyata kau belum sepenuhnya melupakan dia ... Apakah aku yang terlalu berharap .?!! "     

Gumam Jody lalu perlahan melangkah pergi meninggalkan kamar Adelia dan membiarkan dia sendiri untuk semantara waktu agar pikirannya tenang .     

Jody tidak ingin memaksakan Adelia dan dari awal juga Jody tidak pernah memaksakan perasaannya untuk Adelia .     

Biarkan Adelia memilih kehidupannya , jika memang meraka tidak berjodoh apa yang bisa ia lakukan . Dengan melihat Adelia sehat dan tersenyum itu sudah cukup , apa lagi mengingat apa yang telah ia sembunyikan dari Adelia .     

Jody sebenarnya tidak pernah berniat untuk menyembunyikan hal itu dari Adelia dan ingin mencoba jujur padanya namun Adelia tidak pernah membiarkan Jody mengungkit tentang malam itu .     

Jody semakin merasa bersalah karena hidup Adelia hancur , tapi Jody berjanji untuk membalas semua itu dan saatnya akan segera tiba dimana ia akan membalas semua yang dilakukan Azam Wang pada Adelia .     

Jody mengirim pesan pada adelia untuk pergi ke toko membeli hiasan untuk pohon mereka , adelia membaca pesan dari Jody .     

" Apa yang harus aku lakukan ..??!! Aku akan selamanya menipumu dan juga menipu hatiku ".     

Adelia kembali menangis karena sampai saat ini dia hanyalah menipu dirinya sendiri dan juga menipu Jody .     

Jody pergi ke toko untuk membeli hiasan untuk pohon mereka namun tanpa sengaja bertemu dengan Robin dan juga Elisa .     

Elisa menyapa Jody saat melihatnya .     

" Jody ..."     

Mereka pun menghampiri Jody , Jody balik menyapa mereka .     

" Kalian ingin membeli hiasan juga ...?? "     

Robin pun mengiyakan pertanhaan Jody .     

" Kami juga ingin membeli beberapa hadia ..."     

Robin sebenarnya ingin menanyakan tentang Adelia pada Jody tapi Robin masih tampak canggung dan gugup pada Jody , Elisa dapat mengetahui isi pikiran Robin dengan hanya melihatnya saja .     

" Oh iya ... Bagaimana keadaan Adelia ..?? Aku dengan ia keluar dari rumah sakit hati ini .."     

Robin terkejut ketika mendengar pertanyaan yang ingin ia tanyakan di tanyakan oleh Elisa .     

" Kondisi Adel perlahan membaik ... Adel sedang beristirahat di rumah . Adel sangat ingin ikut berbelanja dengan ku tapi aku melarangnya karena mengingat ia yang baru saja keluar dari rumah sakit . Jika tidak mungkin kita akan bertemu saat ini .. "     

Kata Jody pada Robin dan juga Elisa , Robin merasa senang dalam hatinya ketika mendengar apa yang Jody katakan .     

" Sampaikan permintaan maaf kami karena belum sempat menjenguknya ... Tapi di perayaan natal besok , kami akan berkunjung kerumahnya "     

Jody pun mengaggukkan kepalanya ketika mendengar perkataan elisa.     

Jody dapat melihat binar kegembiraan dalam mata Robin saat itu , Jody sebenarnya sedikit kesal tapi apa yang bisa ia lakukan .     

( Apakah mereka akan kembali bersama ...?? Jika mereka mengetahui bahwa mereka masih saling menyukai ..)     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.