MENGEJAR CINTA

AKU MEMILIKIMU



AKU MEMILIKIMU

0Elisa pamit pergi pada Jody untuk melihat barang yang akan mereka beli.      
0

Jody yang melihat keberasamaan Elisa dan juga Robin , ada sedikit perasaan khawatir di dalam hatinya .     

" Mereka lebih terlihat seperti seorang atasan dan juga sekrtarisnya , sama sekali tidak terlihat hubungan spesial di Antara mereka .. mereka tidak seperti orang yang telah menikah . "     

Jody berbalik dan pergi melihat apa yang harus ia beli .     

Robin dan juga Elisa melihat apa yang akan Meraka beli .     

" Wah ini sangat lucu .. "     

Kata elisa sambil memegang sebuah gantungan pohon yang berbetuk bintang-bintang kecil .     

Robin tampak melamun dan tidak mendengarkan perkataan dari Elisa .     

" Ada apa Robin ..?? Apakah kau sakit ..? "     

Robin terkejut mendengar apa yang ditanyakan Elisa padanya , karna pikirannya melayang kemana-mana.     

" Ah ... Aku mungkin hanya lelah saja . Kau lihat-lihat saja dulu ... Aku ingin membeli minuman untuk kita . "     

Elisa pun menganggukkan kepalanya , Elisa sebenarnya tampak sedih saat melihat Robin pergi .     

Elsa sangat tahu apa yang ada di pikiran Robin bahwa Robin masih memikirkan Elisa , sebab itulah Elisa selalu mengubur perasannya karena merasa bahwa sampai kapan pun orang yang telah menjadi suaminya itu tidak akan dapat menjadi miliknya .     

Angan yang melayang bagaikan mimpi memang menyakitkan sama hal nya dengan kenyataan.     

Kenyataan pahit tapi mempunyai makna , sedangkan penyesalan pahit tapi tidak meninggalkan apa pun di dalah hati dan hidup dengan rasa bersalah selamanya .     

Elisa mengrhela nafasnya lalu melihat apa yang ingin ia beli dan segar pergi di tempat itu secepatnya .     

Elisa senangnya tidak pernah marah atau benci pada Robin atau pun Adelia tapi yang Elisa  benci adalah jatuh cinta pada orang yang seharusnya bukan untuknya .     

Elisa memilih mana yang menurutnya lucu untuk menghias pohonya , setelah itu berkeliling untuk melihat barang yang ingin ia bungkus untuk dijadikan hadiah .     

Setelah berkeliling cukup lama ternyata Robin belum juga kembali .     

" Apa mungkin ia kembali ke kantor .. hhmm sudahlah . "     

Elisa mendorong trynya sendiri menuju kekasih untuk membayar semuanya , sesudah itu elisa meminta bantuan seorang pegawai toko pria untuk mendorong troli sampai ke tampat parkir .     

Elisa sudah menelpon taksi terlebih dahulu .     

Elisa pulang dengan rasa Kecewa di wajahnya namun ia tidak menunjukan hal itu pada bibi Han karena bibi Han akan ikut bersedih .     

" Siang bibi ... Lihatlah aku membawa begitu banyak barang ".     

Bibi Han menghampiri Elisa yang baru turun dari sebuah taksi dan meminta security untuk mengangangkat semua barang itu kedalam .     

" Dimana tuan Robin ..?? Bukankah kalian berangkat bersama . "     

Tanya bibi Han pada Elisa , Elisa tersenyum sambil menggandeng tangan bibi Han .     

" Robin tiba-tiba di telpon oleh tuan Juan ... Sebab itulah ia kembali ke kantor . "     

Setelah mendengar penjelasan dari Elisa bibi Han merasa tenang , bibi Han sempat berpikir bahwa Robin kembali mengabaikan Elisa setelah hubungan mereka membaik .     

Elisa pamit untuk pergi ke kamarnya untuk mengganti pakaiannya .     

Saat Elisa mengganti pakaiannya tiba-tiba saja Robin masuk dan membuka pintu kamar itu tanpa bertanya pada Elisa .     

Kebetulan Elisa sudah melepas pakaiannya dan yang tersisah hanyalah pakaian dalamnya.     

Elisa berteriak saat melihat Robin , Robin yang juga terkejut melihatnya segerah berbalik namun karena terburu-buru Robin menabrak pintu yang sedang terbuka hingga kepalanya terluka dan berdarah .     

Elisa yang terkejut melihat itu menarik selimut untuk menutupi tubuhnya dan bergegas menghampiri Robin.     

Namun sialnya selimut yang Elisa pakai terlalu besar hingga membuatnya terjatuh, Robin yang melihat Elisa akan terjatuh melangkah dengan cepat untuk menangkapnya .     

Buuukkkklk ...     

Suara keras terdengar saat itu , bibi Han dan para pelayan yang mendengar suara teriakan elisa bergegas naik keatas untuk melihatnya .     

Melihat pintu kamar yang terbuka bibi Han langsung masuk dan betapa terkejutnya melihat pemandangan yang membuatnya tidak percaya .     

Bibi Han dengan cepat kembali menutup pintu kamar mereka dan meminta yang lainya untuk turun .     

Itu adalah kejadian yang bibi Han lihat saat baru saja mereka terjatuh .     

Robin dan Elisa sangat terkejut melihat bibi Han , belum juga meraka berkata apa-apa bibi Han dengan cepat menutup pintu kamar .     

Tubuh Elisa yang berada di atas tubuh Robin membuatnya tidak nyaman terlebih lagi kain yang Elisa pakai terlebas dan menjadi penggalan di antara tubuh mereka saja .     

Semangat tubuh Elisa hanya memakai pakaian dalam dapat dilihat dengan jelas oleh Robin , wajah robin memerah saat itu .     

Apa lagi ketika tangannya tanpa sengaja merangkul tubuh Elisa agar tidak terjatuh kelantai dan terluka saat menangkapnya .     

Elisa mulai sadar saat melihat wajah Robin yang berpaling darinya dengan merona .     

Elisa dengan cepat bangkit dari tubuh Robin , lalu menarik selimut itu .     

Karena Elisa menariknya dengan cepat dan juga keras hingga lekukkan dari kain itu mengenai kepala Robin hingga keluar suara keluhan dari mulut Robin .     

" Aw .. "     

Elisa yang mendengarnya sejarah berbalik .     

" Maafkan aku ... Aku benar-benar tidak sengaja . "     

Elisa berjongkok di hadapan Robin yang duduk dilantai sambil memegang kepalanya yang terluka dan juga berdarah itu .     

" Aku akan mengganti pakaianku ... "     

Elisa mengangakat kain itu secara perlahan lalu mengambil pakaiannya .     

" Biasalah kau berbalik ..?? Aku ingin mengganti pakaian ku . "     

Pinta Elisa pada Robin , Robin berbalik sambil bergumam .     

" Apa lagi yang akan ia tutupi ... Aku sudah melihat semuanya . "     

Elisa yang mendengar hal itu merasa sangat kesal lalu mengambil bantal dan melemparnya kearah Robin .     

Bantal itu tepat mengenai sasaran . Buuukkkk     

" Rasakan itu otak mesum .. "     

Robin terkejut ketika bantal itu mengenai punggungnya .     

Ketika Robin berbalik dan melihat Elisa , Elisa berjalan mendekat sambil membawa kotak obat .     

" Ayo berdiri dan duduk di kursi "     

Robin pun mengikuti perkataan Elisa , Elissa menarik sebauh bangku dan duduk dihadapan Robin sambil membuka kotak obat .     

" Maafkan aku ... "     

Elisa hanya diam saja mendengar permintaan maaf dari Robin .     

" Apakah kau marah padaku ..?? "     

Tanya Robin lagi pada Elisa , Elisa pumenjawab pertanyaan Robin .     

" Sudahlah ... Kau juga tidak sengaja . Hhmm tapi apakan bibi Han tidak mengatakan bahwa aku sedang berada dikamar dan mengganti pakaianku ..?? "     

Robin menggeleng-gelengkan kepalanya .     

(Pasti bibi Han senagaja ... )     

Gumam Elisa dalam hatinya dengan sedikit jengkel .     

" Aku juga minta maaf tentang kejadian di toko itu ... Aku bertemu dengan seorang kolega di tempat aku membeli kopi . Kami berbincang sejenak sampai aku melupakanmu .. "     

Elisa tercengan mendengar hal itu karena Robin berusaha menjelaskan padanya mengapa ia sampai melupakannya .     

Elisa tersenyum senang saat itu dan mengatakan .     

" Kau tidak perlu menjelaskannya pada ku .., kau tidak perlu memperdulikan ku ".     

Robin masih merasa bersalah saat itu terlebih lagi mendengar perkataan Elias .     

" Kau adalah istriku ... Mengapa aku tidak bisa perduli . "     

Elisa tersipu mendengar perkataan Robin , perlahan Elisa memberikan luka Robin .     

Setelah selesai membersikan dan memberikan perban ke kepala Robin , Elisa beranjak dari tempat duduknya .     

Elisa tidak kuat duduk berlama-lama di depan Robin , jantungnya berdetak begitu cepat .     

Tentu saja , Elisa adalah seorang wanita pastinya ia akan meraona ketika berhadapan langsung dengan seorang pria tampan apalagi dia merupakan pria yang kita sukai , hal itu terbilang sangat wajar .     

Robin menahan tangan Elisa saat ia akan beranjak dari tempat duduknya .     

Perlahan Robin berdiri lalu memeluk tubuh Elisa .     

Elisa sangat terkejut di buatnya , mata Elisa terbelalak merasa tidak percaya dengan apa yang sedang terjadi .     

" Aku sungguh-sungguh minta maaf ... Aku harap kau tidak berpikir h buruk tentang ku . Aku dan Adel tidak mungkin bersama lagi karena aku telah memilikimu disisiku ".     

Perlahan air mata Elisa mengalir saat mendengar perkataan Robin .     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.