MENGEJAR CINTA

TERLALU KHAWATIR



TERLALU KHAWATIR

0Setelah mereka masuk kedalam , Robin meminta pelayan untuk mengambilkan kotak obat  .     
0

Seoarang pelayan datang mengantarkan kotak obat itu untuk Robin .     

Adelia duduk di sofa sedangkan Robin duduk di sampingnya .     

" Angkat kakimu ..,"     

Pinta robin pada Adelia , namun Adelia tidak melakukan apa yang Robin minta .     

" Tidak perlu .. kau sebaiknya kembali lah ke kamarmu . "     

Robin menatap Adelia dengan penuh tanya saat itu , Adelia yang melihat hal itu memalingkan wajahnya .     

" Bibi .. tolong bantu saya mengobati luka ini "     

Pinta Adelia pada seorang pelayan .     

Pelayan itu pun melakukan apa yang Adelia minta .     

" Maaf tuan .. saya ingin meminjam kotak obat itu ."     

Robin memberikan kotak obat itu pada pelayan dan mengatakan .     

" Tolong bantu dia ..."     

Robin beranjak dari tempat duduknya dan meninggalkan Adelia tanpa mengatakan apa-apa lagi .     

Adelia sangat kecewa karena melakukan hal itu pada Robin , tapi jika Robin bersikap baik terus kepada dirinya , Adelia takut jika hatinya tidak akan sanggup merelakan Robin bersama wanita lain dan akan melakukan sesuatu yang tidak set dengan hati nuraninya.     

Karena terkadang cinta bisa membuat orang buta dan rela melakukan apa saja untuk mendapatkannya .     

Perlahan air mata Adelia mengalir di wajah cantiknya itu , pelayan yang sedang mengobati kakinya itu .     

" Maafkan saya nona ... Saya tidak sengaja membuat nona sampai menangis seperti ini ."     

Adelia mengelap air matanya setelah mendengar perkataan pelayan itu .     

" Tidak ... Ini bukan salah mu . Jika sudah selesai aku ingin kembali ke kamarku .."     

Adelia perlahan berjalan menuju ke kamarnya.     

Semantara Robin membuka pintu kamarnya dengan perlahan dan melihat Elisa telah tertidur .     

Robin pergi kekamar mandi untuk mencuci kakinya setelah itu tidur di samping Elisa .     

Elissa pun membuka matanya , posisi Elisa menghadap pada Robin saat itu sementara Robin membalikan tubuhnya dari Elisa ketika tidur , selalu seperti itu setiap malamnya .     

Walau pun mereka tidur bersama tapi jarak di antara mereka selalu saja jauh .     

Biasanya orang tidur pasti tubuhnya selalu menyentuh tubuh orang yang tidur bersamanya tapi mereka berbeda .     

Posisi tidur mereka yang berjauhan , membuat mereka bahkan tidak bisa saling menyentuh satu dengan lainnya .     

( Apakah ini adalah waktu yang tepat untuk melepaskanmu ..?? Sebelum rasa ini tumbuh lebih dalam lagi sebaiknya aku merelakan mu ).     

" Kau belum tidur ..?? "     

Tanya Robin pada elisa, Elisa cukup terkejut di buatnya , karena Robin membelakangi nya namun Robin dapat mengetahui bahwa ia belum tidur .     

Elisa dengan cepat menutup matanya , namun Robin pun membalikkan tubuhnya menghadap Elisa .     

" Tidak perlu berpura-pura ... "     

Elisa membuka matanya karena Robin sudah mengetahuinya .     

" Apakah kau mempunyai mata jin ..?? Kau menjadi semakin menakutkan ."     

Robin tersenyum tipis mendengar perkataan Elisa .     

" Mengapa kau belum tidur ..?? "     

Tanya Robin pada Elisa , Elisa hanya diam saja mendengar pertanyaan Robin .     

" Karena kau belum tidur ... Ayo kita mengobrol sebentar . "     

Kata Robin pada Elissa .     

Elisa bengun dari tempat tidurnya namun Robin mengehentikan Elisa dengan menahan tangannya .     

" Kita bicara sambil berbaring saja ... Ini juga bukanlah hal yang serius , tapi aku ingin kita berdua lebih santai . "     

Elisa kembali membaringkan tubuhnya , mata mereka saling bertatapan saat itu walau pun jarak mereka sedikit jauh .     

" Apa yang ingin kau tanyakan .. "     

Kata elisa pada Robin .     

Robin terus memandang Elisa , entah yang ada di pikiran Robin saat itu .     

" Kau menganganggap aku sebagai apa selama ini ...?? "     

Elisa cukup terkejut dengan pertanyaan Robin.     

" Mengapa kau menanyakan hal itu ..?? "     

Elisa semakin bingung dengan sikap Robin yang seperti itu .     

" Aku hanya ingin bertanya saja ... Bisakah kau menjawabnya .."     

Elisa terdiam sejenak sambil memikirkan apa yang harus ia katakan pada Robin .     

Sementara Robin masih menunggu jawaban dari Elisa .     

" Aku juga bingung menganggapmu apa ... Sekarang atasan , teman atau suami .."     

Robin terdiam mendengar perkataan Elisa , serasa ada yang menusuk jantungnya saat itu , kata-kata Elisa sungguh menyakitkan untuknya .     

" Mengapa kau berkata seperti itu ...?? "     

Elisa pun menjawab pertanyaan Robin .     

" Entahlah .. aku merasa aku tidak pantas menganggapmu sebagai suamiku karena pada dasarnya aku menipumu saat menikah dengan ku .."     

Kata-kata elisa membuat Robin mengingat sewaktu ia menikahi Elisa .      

" Tapi itu semua tidak menutup kenyataan bahwa kau tetaplah istriku ... "     

Elisa menatap Robin dan bertanya .     

" Apakah aku berarti untukmu ..?? "     

Terun sedikit tercengang mendengar hal itu , entah apa yang harus ia katakan pada Elisa .     

Mereka berdua saling memandang satu sama lainnya .     

Hingga akhirnya Elisa mengalah lalu membalikkan tubuhnya .     

" Lupakanlah ... Aku ingin tidur "     

Lalu berbalik membelakangi Robin .     

" Jelas kau begitu berarti untukku ... Karna kau adalah istri ku "     

Elisa terkejut mendengar perkataan Robin , Elisa merasa sangat tidak percaya dengan apa yang ia dengar saat itu .     

Perlahan Elisa berbalik melihat kearah Robin .     

" Apakah aku benar-benar berarti untukmu ..?? "     

Robin pun mengaggukkan kepalanya .     

" Jika seperti itu ... Bisakah kau mempertahankan ku .?? "     

Robin sempat bingung dengan perkataan Elisa namun ketika melihat air mata yang mengalir di pipinya membuat Robin sadar bahwa ia telah menyakiti hati Elisa saat itu .     

Robin menyetuh wajah Elisa dan mengahpus air matanya dengan tangan kanan Robin .     

" Kau pasti sangat menderita dengan keay saat ini .. tapi aku pun masih membutuhkan waktu , aku harap kau ingin bersabar sejenak . Dan menunggu perasaanku tumbuh padamu .."     

Elisa tahu bahwa pasti sangat sulit untuk Robin merelakan cintanya pada Adelia , karena terlihat jelas di mata Robin bahwa ia masih sangat mencintai Adelia .     

Elisa sendiri tidak menyadari bahwa malam dia tidur di lengan Robin , sedangkan Robin tidur sambil memeluknya .     

Perasan itu bercampur aduk di pikiran Elisa antara senang dan juga sedih jika suatu saat nanti Robin berbalik dan mengabaikannya .     

Hati pun telah pagi .     

Hey kha membuka matanya karena mendengar kicauan :bird:.     

Hey kha tidak menyangkah bahwa saat itu ia tidur di bawah kaki Juan .     

" Kok bisa ..?? "     

Hey kha merasa bingung karena ini pertama kalinya ia tidur seperti ini .     

" Apakah aku yang tidur tidak beraturan atau apa ..??? "     

Hey kha tidak dapat bergey saat itu karena Juan memeluk kaki hey kha .     

" Tidur seperti ini sangatlah berbahaya ... Jika aku menendang kepalanya bagaimana ..?? Atau Juan yang memandang kepala ku bagimana ..?? "     

Hey kha sudah sangat ingin bangun untuk menyiapkan sarapan tapi ia juga merasa bersalah jika membuat Juan terbangun .     

Waktu sudah berlalu selama 30 menit tapi Juan belum juga bangun dari tidurnya dan malah terus memeluk kaki hey kha .     

Kaki hey kha sudah terasa mati rasa saat itu .     

Hey kha terpikirkan sebuah ide ketika melihat telapak kaki Juan .     

Hey kha pun menggelitik kaki Juan , karena pada saat memang geli ketika di gelitik .     

Kaki Juan tiba-tiba saja bergerak ke arah Juan dan buukkkkkk      

Mengenai wajah hey kha , sontak saja veybkba terkejut .     

" Aw ..."     

Juan ikut terkujut karena dan mencari hey kha karena yang ia dengar hanyalah suaranya .     

" Hey kha ...?? "     

Sambil mengangkat selimut dan betapa terkejutnya ia melihat kaki hey kha yang berhadapan dengannya sementara hey kha berada di bawah kakinya .     

Juan bangun ketika melihat hey kha yang kesakitan .     

" Ada apa ...?? "     

Tanya Juan dengan panik , sambil membalikan tubuh hey kha .     

Namun betapa terkejutnya Juan ketika melihat darah di tangan hey kha .     

Detak jantungnya terasa terhenti , nafasnya perlahan memburu karena terkejut dan syok serta khawatir melihat hal itu .     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.