TIDAK DAPAT MEMBALAS
TIDAK DAPAT MEMBALAS
Saat Jody hendak turun dari mobil , Adelia menarik tangan Jody .
Jody berbalik dan bertanya .
" Ada apa Adel ..?? Apakah kau butuh sesuatu ..?"
Adelia mengeleng-gelengkan kepalanya .
" Terima kasih Jody , kau pria yang begitu baik ... Dan aku juga sudah memaafkanmu tentang kejadian waktu itu "
Jody merasa sangat senang mendengar apa yang Adelia katakan , terus terang hal itulah yang selalu membebaninya selama ini .
" Aku yang seharunya berterima kasih kepada mu .., karena ingin memaafkanku , aku janji tidak akan membuatmu kecewa ."
Jody mengajak Adelia masuk karena malam semakin larut dan juga udara malam tidak baik untuk Adelia .
***
Hey kha yang mendengar keributan dari luar bangun dari tempat tidurnya untuk melihatnya.
" Pasti mereka telah kembali ... Semoga saja Robin baik-baik saja . "
Saat hey kha hendak membuka pintu , Juan terlebih dahulu membuka pintu kamar dan melihat hey kha yang bangun dari tidurnya namun dengan kondisi yang tidak baik .
Cara berdiri hey kha pun sedikit membungkuk sambil memegang perutnya .
" Hey kha ... "
Juan dengan cepat menggendong hey kha ke pelukannya lalu kembali membaringkan hey kha .
Juan meminta pelayan untuk meminta dokter untuk baik keatas setalh dokter itu tiba.
" Apakah masih sakit ..?? "
Tanya Juan dengan lembut pada hey kha sambil mengusap lembut perut hey kha .
Hey kha menggukkan kepalanya lalu bertanya pada Juan .
" Apakah Robin baik-baik saja ..?? "
Juan menjelaskan pada hey kha bahwa Robin hanya mengalami luka kecil dan Robin baik-baik saja tidak ada yang perlu di khawatirkan karena dokter juga telah mengobatinya .
Hey kha merasa tenang dan juga nyaman dengan sentuhan lembut pada perutnya .
Perlahan mata hey kha mulai tertutup karena sejak Juan pergi , hey kha tidak dapat beristirahat dengan tenang memikirkan keadaan Robin .
Juan yang melihat heybkha tertidur memakaikan selimut padanya lalu memberikan ciuman selamat malam .
Seorang mengetuk pintu kamar mereka , Juan dengan segerah membuka pintu itu .
" Ada apa .??! "
Tanya Juan dengan ketusnya pada seoarang pelayan yang mengetuk pintu kamar dengan lumayan keras.
Juan sedikit kesal karena hal itu akan menggangu istrihat hey kha .
Pelayan itu merasa takut melihat tatapan Juan yang seperti itu .
Pelayan itu berbicara dengan terbata-bata sangking takutnya .
" Maaf ... Maafkan saya tuan . Dokter telah datang . "
Juan sendiri dapat melihat dokter itu yang berdiri di belakang pelayan itu .
Juan meminta dokter itu menginap untuk malam ini karena hey kha baru saja istirahat dan belum bisa di ganggu .
Dokter itu mau tidak mau harus mengikuti apa pun perkataan dari Juan .
Pelayan itu mengantarkan dokter itu ke kamar tamu .
Sebelum mereka pergi Juan mengatakan .
" Kau harus selalu siap setiap waktu jika isteri ku bangun nanti .. aku ingin kau memeriksanya dengan segerah ."
Dokter itu hanya bisa mengatakan " iya " dan pergi kekamarnya .
Juan pergi kedapur untuk membuatkan bubur untuk hey kha , mengingat hey kha hanya makan sedikit .
" Pasti hey kha akan lapar ketika ia bangun nanti .."
Para pelayan ingin membantu Juan namun Juan melarang mereka .
Juan hanya meminta mereka melihat apa yang ia lakukan sudah benar atau belum , sembari Juan memasak pelayan lainnya membersikan setiap apa pun peralatan yang ia pakai .
Setelah selesai memasak bubur untuk hey kha ,Juan kembali ke kamar mereka untuk melihat apakah hey kha telah bangun atau masih tidur .
Ketika membuka pintu Juan melihat hey kha masih tertidur , Juan sebanarnya ingin membangunkan hey kha untuk makan karena pasti tidak nyaman tidur dengan perut kosong, namun melihat hey kha yang tertidur begitu pulas Juan tidak berani membangunkannya .
Juan mengambil buku dan duduk di depan hey kha , Juan ingin menunggu hingga hey kha bangun nanti .
Hey kha juga masih membutuhkan pemeriksaan lebih lanjut .
Mata Juan perlahan mulai menutup dan akhirnya Juan tertidur di kursi.
Beberapa saat kemudian Juan terkejut dan melihat hey kha yang tidak berada lagi di tempat tidurnya .
Juan merasa panik dan pergi mencari hey kha , Juan dari atas tangga merasa lega ketika melihat hey kha sedang duduk di meja makan.
Juan perlaha turun kebawah lalu menghampiri hey kha .
Hey kha yang melihat Juan berjalan menghampirinya berdiri namun Juan dengan cepat berjalan kearah hey kha.
" Apa yang kau lakukan,... Sebaiknya kau duduk dan habiskan makananmu "
Juan melihat hey kha hanya meminum air putih saja , Juan pergi ke dapur dan seorang pelayan menyusul Juan bertanya apakah ada yg bisa dia bantu namun Juan mengeleng-gelengkan kepalanya.
" Tidak ... Pergi dan temani hey kha "
Hey kha bertanya pada pelayan yang mengikuti Juan itu .
Pelayan itu berkata bahwa ia tidak mengetahui apa yang Juan lakukan sebab Juan memintanya untuk pergi .
Hey kha melanjutkan makannya sementara didapur Juan sedang membuatkan teh untuk hey kha lalu membawanya ke meja makan .
" Ini minumlah ... "
Hey kha melihat apa yang Juan bawakan untuknya , hey kha menatap Juan .
" Terima ... "
Hey kha pun langsung saja menutup mulutnya dengan tangannya .
Karena teringat apa yang mereka janjikan bahwa mereka tidak akan saling berterima kasih atau meminta maaf untuk hal kecil .
Juan mengusap kepala hey kha , melihat hey kha yg seperti itu .
" Mengapa kau tidak membangunkan aku untuk menemanimu makan ...?? "
Tanya juannpada heybl kha , hey kha mengambil teh yang di berikan Juan padanya.
" Bukan seperti itu ... Aku melihatmu yang tertidur lelap, pastinya kau sangat lelah ... Aku tidak ingin menggangu istrahatmu . Terlebih lagi kau begadang semalam untuk menemaniku "
Juan pun menjawab perkataan hey kha .
" Malah aku akan senang jika kau ingin membangunkan ku .. "
Juan meminta hey kha untuk tidak bercerita lagi dan mengabisakan makanannya setelah itu istirahat.
Semantara di tempat lain , Elisa tidak bisa tertidur lelap karena khawatir dengan keadaan Robin .
Elisa takut jika ia menutup matanya , pasti ia akan tertidur pulas sedangkan kondisi Robin seperti ini bisa saja Robin demam dimalam harinya .
Elisa mengajar tangnnya lalu menyetuh kepala Robin , memeriksa apakah Robin demam atau tidak .
Mata Robin terbuka dan melihat Elisa yang belum tidur .
" Apa yang kau lakukan ...?? Bukankah seharunya kau tidur sekarang ..? "
Elisa melihat Robin yang telah bangun turun dari tempat tidurnya lalu mengambil segelas air hangat dan berkata.
" Bisakah kau bangun dan meminum obatmu "
Robin dapat melihat wajah khawatir Elisa lalu bangun perlahan dan meminum obat yang elisa berikan.
Setelah itu Robin mengajak Elisa untuk tidur disampingnya.
" Tidurlah ... Aku mulai merasa baik saat ini setelah meminum obat itu . "
Elisa mengikuti apa pun yang di katakan oleh Robin .
Setelah beberapa saat kemudian , Robin kembali membuka matanya dan melihat Elisa yang tengah tertidur lelap .
Suara nafas Elisa dapat terdengar oleh Robin saat itu .
" Kau pasti sangat lelah,.. Elisa , kau adalah wanita yang baik . Tapi mengapa aku tidak bisa membuka hatiku untukmu walau pun aku sering mencobanya . Mana mungkin tidak hati seorang pria tidak tergerak atau tersentuh dengan wanita sebaik dan secantik kamu,.. kamu sempurna , kamu juga perkerja keras dan serta wanita yang cerdas. Mungkin hatikulah yang telah membatu atau mataku yang buta karena menyia-nyiakan wanita sebaik dirinya .."
Robin bukannya tidak tahu bahwa Elisa menyukainya tapi Robin tidak berani untuk mengakuinya karena Robin tahu bahwa ia mungkin tidak dapat membalas cinta itu .