MENGEJAR CINTA

AKAN HIDUP BAHAGIA



AKAN HIDUP BAHAGIA

0Elisa terjatuh lunglai kelantai mendengar perkataan Sam lalu menangis tersedu-sedu , hal itu membuat Sam dan juga bibi han yang Tan sengaja melihat pertengkaran mereka sangat terkejut .     
0

Sam mencoba membatu Elisa namun Elisa mendorong tangan adiknya itu .     

" Kakak .... "     

Elisa masih tetap menangis .     

" A ... Apa yang kau tahu Sam .? Aku tahu kau melakukan semua ini karena menyayangiku , tapi kau sudah keterlaluan mengatakan hal seperti itu pada Adelia . "     

Sam mencoba membantu Elisa berdiri kembali .     

" Tidak kak ... Kak Elisa salah . Wanita itu pasti menipu kakak dengan berpura-pura sakit . Jangan percaya dia kak "     

Elisa berteriak pada Sam ketika mendengar Sam yang semakin keterlaluan .     

" Cukup Sam ... Cukup .!!! Kau sudah sangat keterlaluan .. "     

Sam hanya terdiam ketika kakaknya berteriak padanya seperti itu .     

" Siapa yang merebut siapa tidak ada yang tahu ... Adelia tidak salah . Tapi akulah yang salah , aku yang salah menerima seseorang yang seharusnya bukan milikku , akulah yang serakah , padahal aku tahu dengan jelas bahwa hati ribin hanya milik Adelia tapi aku tetap saja bersikap egois dengan bertahan . Semua yang aku miliki sekarang adalah pemberian Adelia , apa pun yang kita nikmati saat ini adalah pemberian Adelia ... Semua ini seharunya bukan milikku bukan milikku . Akulah yang mendorong Adelia meninggalkan Robin saat itu , akulah yang egois dan menutupi perasaan ku pada robin agar dia tidak membenciku ... "     

Elisa menangis sekuat-kuatnya hingga adiknya tidak dapat berkata apa-apa lagi , bibi Han pun hanya terdiam mendengar perkataan Elisa yang seperti itu .     

" Aku yang salah ... Aku yang salah . Selama ini Adelia tidak ingin merebut Robin dariku , jika dia ingin melakukan hal itu pasti dia telah melakukannya sejak ia sembuh tapi selama ini dialah yang selalu berusaha menjauh dari Robin . "     

Sam merasa tidak percaya dengan apa yang ia dengar dari mulut kakaknya itu , walau pun Sam tahu bahwa sepenuhnya bukan salah Adelia namun ia tetap menyalahkan Adelia .     

" Maafkan aku kakak ... Maafkan aku , aku janji hal ini tidak akan terulang kembali . "     

Sam pun membantu Elisa untuk berdiri dan mengambil air untuk Elisa minum namun Sam sangat terkejut ketika melihat bibi Han yang sedang berdiri di depan pintu .     

(Bibi Han ..?? Apakah bibi mendengar semuanya ..? )     

Gumam Sam dalam hatinya , bibi Han berbalik pergi meninggalkan mereka saat itu .     

Sam memberikan air untuk Elisa minum , setelah itu meminta Elisa untuk beristirahat.     

" Kakak istrahatlah ... Kak Robin akan khawatir jika melihat kondisi kakak yang seperti ini ."     

Elisa membaringkan tubuhnya dan perlahan terlelap .     

Sam merasa sangat bersedih melihat kondisi kakaknya yang memprihatinkan itu .     

(Kakak tidak perlu khawatir ... Aku akan membuat kakak mendpatkan apa yang seharusnya kakak dapatkan ).     

Gumam Sam dalam hatinya lalu perlahan mengusap kepala kakaknya.     

Sam terus memandangi wajah Elisa, mata Elisa yang tampak membengkak membuat hati sam sakit melihatnya .     

Setelah Elisa terlelap Sam turun kebawah untuk menemui bibi Han .     

Bibi Han yang sedang berada di halaman belakang sedikit terkejut ketika Sam memanggilnya .     

" Bibi ... "     

Bibi Han berbalik melihat suara yang memanggil namannya itu .     

" Ada apa tuan ... "     

Sam perlahan mendekat kearah bibi Han .     

" Bibi pasti mendengar apa yang dikatakan oleh kak Elisa tadi ... Saya mohon kepada bibi agar tidak memberitahukan hal ini pada tuan Robin . Saya tidak ingin kak Elisa terluka lagi ... "     

Bibi Han hanya diam saja mendengar apa yang dikatakan oleh Sam .     

" Saya mohon bibi ... Apakah bibi mau wanita itu mengganggu tuan Robin lagi ..?? Bukankah karena wanita itu tuan Robin selalu menderita bahkan begitu banyak masalah yang datang dalam kehidupan tuan Robin karena dia . "     

Bibi Han merasa bahwa apa yang dikatakan oleh Sam itu benar .     

Selama ini Adelia selalu membuat Robin menderita , mulai dari pernikahan mereka yang hancur karena Adelia , hingga membuat Robin mabuk sampai lupa diri , marah hingga membanting semua perabot dan lainnya .     

Bibi Han pun menganggukan kepalanya.     

" Baiklah ... Masalah ini cukup sampai disini dan tidak perlu di perbesar lagi . "     

Kata bibi Han pada Sam , Sam tamoak senang mendengar perkataan bibi Han .     

Sedangkan Adelia tiba dirumah sakit dalam keadaan pingsan , hal itu membuat around sangat terkejut saat seorang suster berlari padanya untuk mengatakan bahwa Adelia tidak sadarkan diri dan berada di ruang IGD .     

Jody yang sedang rapat di kantornya meninggalkan ruang rapat dan segera kerumah sakit setelah mendapat pesan dari supir Adelia .     

Aroun menunggu di depan IGD , karena ia tidak bisa menyalahi prosedur walaupun dia juga seoarang dokter karena yang memeriksa Adelia adalah Dokter spesialis kangker .     

Aroun mondar-mandir didepan pintu dengan gelisa sambil mengepalkan kedua tanganya .     

" Jangan sampai terjadi apa-apa ... "     

20 menit kemudian seoarang dokter keluar dari ruangan itu , Aroun segerah bertanya padanya .     

" Bagaimana keadaan adik saya dokter Gua ....?? "     

Dokter gua menarik nafasnya lalu menyentuh bahu around .     

" Kondisinya semakin memburuk ... Jika kita tidak segera mengirimnya ke new York untuk melakukan operasi takutnya .."     

Tubuh around langsung melemah hingga hampir terjatuh mendengar hal itu , dokter Gua menahan tubuh Aroun .     

" Tidak ada pilihan lain around ... Sekarang atau tidak sama sekali .!! "     

Tegas dokter gua pada Aroun .     

Jody yang telah mendengar hal itu bergegas menghampiri mereka .     

" Aku akan minta siapkan helikopter sekarang juga .. "     

Aroun melihat kearah Jody .     

" Apakah kau ingin Adel pergi ..?? Tapi aku tidak ingin dan tidak akan pernah menginginkan hal itu . "     

Tegas Jody pada Aroun , around pun tidak mempunyai pilihan lain .     

Mereka mulai mempersiapkan keberangkatan Adelia ke new York untuk melakukan operasi kangker .     

Jody pergi keruang IGD untuk menemui Adelia , Jody menggenggam tangan Adelia .     

" Mengapa tanganmu begitu dingin Adel , wajahmu juga begitu pucat ..?? Apakah kau mencoba untuk membuatku ikut bersamamu ..?? "     

Jody menjatuhkan kepalanya di tangan Adelia , aliran hangat air mata Jody yang menetes di tangan Adelia membuat Adelia tersadar .     

Perlahan Adelia melihat cahaya lampu yang menyilaukan matanya , dan perlahan melihat seorang yang sangat ia kenal tengah menggenggam tangannya sambil menangis .     

" Aku belum meninggal ... Tapi kau malah bersedih untukku . Kau sungguh jahat .. "     

Seketika Jody mengangkat kepalanya mendengar perkataan Adelia .     

" Kau sudah sadar ..?? "     

Jody pun memeluk tubuh Adelia .     

" Syukurlah ... Terima kasih Tuhan . "     

Adelia terseyum melihat kearah Jody sedangkan .     

Jody sedikit kesal pada Adelia karena masih bisa tersenyum padahal ia hampir saja mati , terlebih lagi Adelia melanggar perintahnya untuk tidak kemana-mana karena kondisi Adelia saat ini .     

Adelia melihat Jody yang mengabaikannya , perlahan menyentuh tangan Jody lalu menggenggamnya .     

" Maafkan aku ... Aku tahu aku salah karena tidak mendengarkan perkataan mu . Tapi hari ini aku keluar karena ingin membeli sesuatu di mall "     

Jody menarik nafasnya .     

" Bukankah aku mengatakan bahwa tunggu aku ... Aku yang akan mengantar kemanapun kau pergi . Kau hanya aku tinggal untuk pergi rapat dikantor sudah hampir mati . Aku sungguh kesal Adel ... Sebaiknya kau tinggal di rumah sakit sesuai perkataan around , aku tidak ingin mengambil resiko lagi . Dan jangan menutupi apa pun dariku karena aku tahu bahwa kau bertemu dengan Elisa di mall ... Pasti ada kata-katanya yang membuatmu hingga Seperti ini . "     

Adelia tidak dapat membantah lagi dan hanya memasang tampang andalannya yaitu sedih agar Jody tidak memarahinya lagi .     

Jody menggelengkan kepalanya melihat hal itu .     

Adelia pun tertawa karena ia tahu bahwa Jody telah memaafkannya .     

Seorang suster masuk dan memberitahukan bahwa semuanya telah siap , dan Adelia akan segerah di pindahkan ke helikopter .     

Jody pun tersadar bahwa Adelia belum mendapat pemeriksaan dari dokter saat dia sadar dan hanya mengobrol dengannya .     

" Tolong panggilkan juga dokter untuk memeriksa Adel ... Katakan bahwa ia telah sadar . "     

Suster itu pun pergi meninggalkan mereka , sementara Adelia menatap Jody meminta penjelasan .     

" Maafkan aku Adel ... Tapi kau harus segerah dipindahkan ke rumah sakit yang ada di new York untuk melakukan operasi . "     

Adelia dengan tegas membantah .     

" Tidak ... Sekali aku katakan tidak . Ya tidak .!!! "     

Adelia pun memalingkan wajahnya dari Jody .     

Jody berdiri melihat hal itu .     

" Jika kau ingin melakukan operasi ... Aku akan berjanji dan bersumpah akan pergi jauh se jauh-jauhnya dari hidupmu , aku tidak akan mengganggumu , aku akan hidup bahagia dan menikah serta memiliki anak . Aku akan melepaskan mu ketika kau sembuh nantinya . "     

Adelia terkejut mendengar perkataan Jody yang seperti itu , entah mengapa hatinya terasa sakit bahkan air matanya pun mengalir begitu deras hingga membuat Adelia tidak mengerti dengan apa yang ia rasakan saat itu.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.