MENGEJAR CINTA

TANPA RASA TAKUT



TANPA RASA TAKUT

0Hey kha dan juga tim medis lainnya melakukan perjalan yang cukup panjang serta proses yang sulit untuk bisa sampai ke Bayt Lahiya Gaza Utara Palestina.     
0

Dalam sehari akhirnya mereka bisa sampai ke rumah sakit Indonesia .     

Namun mereka tampak tercengang ketika melihat pemandangan yang begitu menyedihkan .     

Orang-orang berbondong-bondong masuk kedalam untuk berobat , bukan orang sakit biasa melainkan korban bom rudal , senjata api dan juga mungkin perkelahian hingga membuat wajah mereka bengkak .     

Perjalanan yang panjang dan melelahkan yang mereka tempuh tidak menggugurkan niat para relawan itu untuk terjun langsung membatu parah pasien walaupun tubuh dan pisik mereka begitu lelah .     

Hey kha yang baru pertama kali masuk di rumah sakit itu , sudah begitu banyak pasien yang mengantri untuk berobat sementara beberapa dokter sedang bertugas di luar rumah sakit .     

Pasien yang datang ada berbagai macan sakit dan yang paling banyak adalah korban pengoboman yang pihak lawan lakukan hingga memakan korban berupa anak-anak dan juga orang dewasa .     

Hey kha mata hey kha berkaca-kaca saat melihat seoarang anak kecil yang terluka parah di bagian perutnya .     

Anak itu mungkin masih berumur sekitar 5 tahun atau 6 tahun .     

Hey kha segerah membawanya keruang Operasi sementara korban yang berdatangan semakin banyak .     

Setelah selesai melakukan operasi pada pasien itu datang lagi pasien parah lainnya .     

Selama sehari hey kha terus berada di ruang operasi , hanya istrihat selama 5 atau 10 menit untuk mengisi tenanga karena ruang operasi itu tidak bisa di tinggalkan karena begitu banyak pasien yang mengantri diruang tunggu .     

Baru kali ini hey kha merasakan lelah selelah selahnnya .     

Rasanya semua tubuhnya terasa sakit namun ketika hey kha melihat para korban itu hey kha tersadar bahwa rasa sakit yang ia rasakan tidak seberapa dibandingkan rasa sakit yang mereka rasakan .     

Robekan di bagian tubuh , patah tulang bahkan peluru yang bersarang di tubuh mereka , membuat hey kha menangis tersedu-sedu ketika waktu ia beristirahat di salah satu ruangan yang ada dirumah sakit itu .     

Dokter Amira yang melihat hal itu mendekat lalu mengusap punggung hey kha .     

" Inilah yang mereka alami selama ini ... Tapi aku bangga padamu hey kha , jiwa kemanusiaan mu sangatlah besar hingga ingin datang ke tempat ini dan membantuh mereka yang sedang kesusahan .."     

Hey kha masih terus menangis bahkan tangisan hey kha membuat air mata dokter amira perlahan mengalir karena ia sendiri dari tadi menahan dirinya agar kuat melihat keadaan saat itu .     

Beberapa saat kemudian setelah keduanya mulai tenang .     

Dokter Amira meminta hey kha untuk beristirahat atau tidur namun hey kha tidak ingin melakukan hal itu .     

" Tidak . Bagaimana aku bisa tidur sementara di luar sana masih banyak pasien yang membutuhkan pertolongan .. "     

Dokter Amira tetap memaksa hey kha untuk istirahat karena sejak mereka sampai hey kha belum istrihat.     

" Aku tahu kau kasihan pada pasien itu , tapi di sana juga ada beberapa tim medis yang ikut membantu ... Aku tahu kau mempunyai tubuh yang kuat tapi bukan berarti vkau tidak akan sakit . Jika kau sakit siapa yang akan membantu kami menangani para pasien-pasien itu .?? Tidurlah dua jam saja . Kita akan bergantian .. hhmm "     

Hey kha menarik nafasnya lalu mengaggukkan kepalanya.     

Dokter Amira pergi meninggalkan hey kha saat itu .     

Hey kha membaringkan tubuhnya , ia sangat ingin menelpon Juan namun jaringan yang ada di tempat itu sungguh sangat buruk .     

" Nanti saja aku menelponnya ... Lagi pula ini  baru sehari , Juan tidak akan merindukanku . "     

Pemikiran hey kha itu berlawanan dengan kenyataannya .     

Rambut Juan serasa akan lebih cepat botak karena pusing , sakit kepala menelpon hey kha namun nomor telepon hey kha tidak pernah aktif .     

Hey kha mulai tertidur karena memang tubuhnya telah menantikan hal itu .     

Tubuh lelahnya serasa ringan saat kesadaran mulai hilang .     

Sementara Dokter amira membantu tegas medis di tempat itu untuk mengobati beberapa pasien yang luka ringan karena ruang operasi hampir semuanya penuh .     

Dokter amirah sedang membalut luka seoarang pasien namun tiba-tiba saja terdengar suara yang begitu keras serta serti sedang gempa bumi saat itu .     

Semua orang panik , ada beberapa yang berlari keluar dan mereka bertemu bahwa itu adalah serangan yang dilakukan oleh pihak lawan .     

Hey kha yang sesnag tertidur terkejut mendengar suara yang begitu keras serta tempat tidurnya bergoyang saat itu .     

Hey kha bangun lalu kelua dari ruangan itu karena memgairah bahwa saat itu sedang gempa .     

Dokter Amira yamg datang untuk membangunkan hey kha menariknya keluar dengan cepat .     

" Ada apa ini ..,?? "     

Tanya hey kha pada dokter Amira yang menarik tanganya .     

" Seperti sedang terjadi pengeboman lanjutan dan itu berada di dekat sini ..,"     

Tidak pernah ada kedamaian serta keamanan di kota itu .     

Setiap hari ada saja rudal yang mendarat di kota itu dan menewaskan begitu banyak korban jiwa .     

Hey kha melihat beberapa orang masih tetap bertahan , mungkin ini adalah kejadian biasa bagi mereka, terlabih lagi hey kha mendengar apa yang di bicarakan salah satu saudara seorang pasien yang bisa berbicara bahasa Inggris .     

Wanita itu berkata bahwa inilah yang terjadi setiap harinya mereka tidak bisa tidur dengan nyenyak , selain itu mereka juga sempat kesusahan soal makana dan juga air bersih tapi untungnya ada beberapa bantuan yang masuk untuk mereka , serta beberapa bantuan yang cukup besar datang dari Indonesia .     

Mereka sangat menyambut kedatangan orang-orang Indonesia di negara mereka .     

Hey kha meresa hidupnya selama ini adalah kehidupan yang paling baik walau pun begitu banyak cobaan dannjuga penderita yang ia hadapi tapi itu semua tidak sebanding dengan apa yang orang-orang ini alami .     

Hidup dalam ketakuta setiap harinya , serba kekurangan , kehilangan orang terkasih serta keluarga mereka tapi mereka tidak putus asa sedikit pun .     

Terkadang hidup terlihat tidak adil untuk mereka namun itulah hidup .     

Mereka kembali masuk kedalam rumah sakit setelah memeriksa keadaan di luar .     

Hari-hari hey kha yang berat terasa ringan ketika ia bisa membantu dan mengobati para pasien yang ada di sana .     

Walau pun melelahkan hal itu tidak mengurai semangatnya sama sekali , karena begitu sibuk hey kha bahkan sampai lupa memberikan kabar pada Juan .     

Hari mukai gelap namun tak ada yang dapat membuat hey kha lakukan karena jaringan disana yang begitu buruk serta masih dalam tahap perbaikan oleh pemerintah setempat.     

Seorang pria mendekat kearah hey kha yang sedang duduk menghirup udara segar di luar rumah sakit .     

" Nona ... "     

Hey kha berbalik dan melihat pria itu , ternyata pria itu merupakan pengawal yang menjaga hey kha selama ini .     

" Ah ... Aku melupakan kalian . Dimana temanmu ..?? "     

Tanya hey kha pada pengawal itu .     

Pengawal itu menjelaskan bahwa temannya sedang ada di dalam rumah sakit membantu pasien yang baru tiba , pasien itu mengalami kaki patah dan tidak mempunyai lagi kursi roda karena telah penuh terpakai makanya pengawal itu ikut membantu .     

Mendengar hal itu hey kha segerah berdiri dari duduknya , pengawal itu segera menghentikan hey kha .     

" Maaf nona ..., Selama ini saya tidak berani nona ketika bertugas tapi karena nona sedang istirahat , sebaiknya nona istrihat 20 menit lagi dan masuk kedalam . Jika nona sakit tuan Juan akan marah bahkan memecat saya , jika nona sakit nona tidak akan dapat membantu para pasien itu ... Maafkan saya jika lancang nona . Untuk kebaikan bersama sebaiknya nona istirahat sedikit lagi karena didalam ada begitu banyak dokter dan petugas mendis lainnya . "     

Hey kha menarik nafasnya mendengar perkataan pengawalnya itu .     

" Kau mengingatkan ku pada Juan ... Hhhmmm aku sungguh merindukan si mesum itu . "     

Kata hey kha sambil tersenyum menatap kearah langit malam yang penuh dengan bintang.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.