MENGEJAR CINTA

KEKECEWAAN HEY KHA



KEKECEWAAN HEY KHA

0Eline memeluk Juan dengan erat saat itu, hal itu membuat hey kha semakin marah dan berkata.     
0

" Tangan mu sedang terluka sebaiknya aku obati.."     

sambil menarik tangan Eline dengan keras.     

Eline pun menjerit kesakitan, Juan melihat ke arah hey kha sambil menggelengkan kepalanya .     

hey kha mengerti dengan apa yang Juan maksud dan memperlakukan Eline dengan baik namun karena kesal dengan sifat centil Eline hey kha sesekali menekan lukanya dengan keras.     

membuat Eline semakin kesal pada hey kha , Juan pun beranjak dari tempat duduknya karena menerima telpon.     

melihat Juan yang pergi hey kha meremas tangan Eline yang terluka dengan erat.     

" Kau pikir bisa menindas ku dengan semuda itu.. bukan berarti Juan sering membela mu kau menjadi besar kepala."     

kata hey kha pada Eline sambil menghempaskan tangan nya.     

" Apakah sakit ..?? "     

tanya hey kha pada Eline dengan wajah kasihan padanya.     

Eline mengabaikan apa yang hey kha katakan lalu pergi ke kamarnya .     

Juan bertanya pada hey kha tentang Eline.     

" mengapa kau menanyakannya..?? bukankah dengan ada aku disini sudah cukup.!!! "     

jawab ketus hey kha pada Juan.     

juan yang mendengar hal itu merasa serba salah, walau pun Juan tidak ada maksud khusus bertanya tentang Eline tapi dengan perkataan hey kha seperti itu membuat Juan merasa serba salah.     

Juan melihat hey kha yang masih saja cemberut padanya.     

mengangkat hey kha ke pelukannya lalu membawanya ke halaman belakang.     

selera sampai ke halaman belakang Juan menurunkan hey kha lalu membantunya duduk di ayunan .     

Juan pun berkata pada Juan.     

" Apakah kau tidak takut Eline akan cemburu..?? "     

Juan mendorong ayunan itu dengan pelan lalu berkata.     

" Aku tidak memperdulikan perasaan wanita mana pun..tapi kali ini aku merasa sangat terluka..."     

hey kha merasa bingung dengan apa yang Juan katakan lalu bertanya.     

" Siapa yang berani menindas seorang Juan Yin sih gunung Es?? "     

Juan yang mendengar kata " Gunung Es " hanya bisa menghela nafas nya.     

" Mengapa kau selalu saja cemburu pada Eline..?? di bandingkan diri mu dia tidak ada apa-apanya.."     

hey kha merasa tersipu mendengar apa yang Juan katakan.     

Juan merasa senang sekaligus sedih.     

( Mengapa wanita sangat muda tersipu hanya dengan pujian saja..).     

setelah beberapa saat mereka berbincang Juan mengangkat hey kha kembali ke kamarnya, Juan pun pergi kekantor.     

Juan sebenarnya sangat tidak rela meninggalkan hey kha saat itu, namun hey kha menyuruh nya untuk tetap pergi ke kantor.     

Juan menyuruh para pelayan dan juga pengenal untuk mengawasi Eline jangan sampai ia berbuat buruk lagi pada hey kha.     

tidak terasa hari pun telah dan Eline tidak berbuat yang aneh-aneh kepada hey kha.     

Juan mengirimkan pesan bahwa ia akan pulang mungkin tengah malam nanti, karena waktu menunjukan baru pukul 18:30 malam hey kha meminta supir untuk mengantarnya ke ruang keluarga Yin.     

sesampainya hey kha disana hey kha tidak menemukan 1 orang pun didalam rumah dan bertanya pada seorang pelayan yang lewat.     

" Di mana nenek dan yang lainnya .?? "     

pegang masuk tampak bingung dengan orang yang berada didepannya ini, hey kha yang melihatnya melamun menyentuh pundaknya.     

pelayan itu pun sadar dan berkata bahwa mereka berdua dihalaman belakang untuk berbincang, hey kha pergi ke halaman untuk menemui mereka dengan dibantu oleh supir yang mendorong kursi roda nya, karena kakinya masih sakit karena terkilir.     

namun setelah setelah melihat pemandangan dimana Hy Ju sedang bersenda gurau dengan Eline membuat hey kha sakit hati sekaligus kecewa.     

dengan berat hati hey kha meminta sopir itu untuk membantunya segera pergi dari situ.     

setelah masuk kedalam mobil hey kha menangis tersedu-sedu.     

" Mengapa mereka hanya bisa mengenali seseorang dari wajahnya saja tanpa melihat sifat aslinya.."     

hey kha sangat kecewa karena nenek, Hy Ju, Laura dan yang lainnya begitu akrab dengan Eline.     

setelah beberapa saat hey kha mencoba untuk menenangkan hatinya.     

" tenanglah hey kha.. mereka mengirah itu adalah dirimu sebab itulah mereka bersikap begitu pada Eline, itu semua menandakan mereka sangat menyayangimu.. Kau harus berjuang demi mereka.."     

gumam heykha saat itu, lalu meminta sopir untuk mengantarkan nya kerumah kakek nya.     

setelah sampai kekediaman kelurga Tan hey kha membunyikan bel dan yang membuka pintunya adalah seorang pelayan.     

pelayan yang melihat hey kha duduk diatas kursi menyuruhnya untuk pergi dari rumah ini.     

hey kha sangat terkejut di buatnya sedangkan sopir yang membantu hey kha memarahi pelayan itu.     

" Kau tidak berhak berkata seperti itu pada nona hey kha..kau pikir kau siapa..?? "     

pelayan itu akhirnya meminta maaf tapi dia tetap tidak memperbolehkan mereka untuk masuk sesuai dengan perintah dari tuan Tan.     

hey kha lebih terkejut lagi mendengar hal itu, hey kha merasa sangat tidak percaya dengan apa yang dikatakan oleh pelayan itu.     

hey kha melihat kerah sopir dan memberikan isyarat padanya, sopir itu pun mengerti dengan apa yang di perintahkan oleh hey kha.     

sopir itu segera menahan pelayan itu lalu menutup mulutnya sehingga tidak berteriak, hey kha pun masuk kedalam dan memanggil manggil kakeknya.     

tuan Tan yang mendengar seseorang berteriak memanggil nya turun ke bawah dan melihatnya     

ternyata itu adalah hey kha.     

" Apa yang kau inginkan..?? belum puaskah kau menyakiti cucu ku..?? kau adalah wanita yang tidak tahu diri.!! "     

kata tuan Tan saat melihat hey kha, tuan Tan berpikir bahwa wanita yang ada dirumahnya ini adalah Eline sih hey kha palsu.     

Air matanya terjatuh dari pipinya mendengar suara keras kakeknya, hatinya terasa sakit karena kakek yang selama ini sangat menyenangi nya malah balik memakinya seperti itu.     

" pergi kau dari sini wanita jahat..pergi..pergi.!!!"     

teriak tuan Tan pada hey kha saat mengusirnya dan teriakan itu membuat Tante Sherly terkejut, Tante Sherly turun kebawah untuk melihat apa yang terjadi.     

hey kha berusaha berdiri dari kursi rodanya dengan berjalan menahan rasa sakit dikakinya untuk menghampiri kakek tersayangnya itu.     

" Kakek..kakek"     

sambil menitikkan air matanya yang begitu deras mengalir     

namun tuan Tan mendorong hey kha sampai terjatuh.     

" Kakek aku adalah heykha cucumu.. Aku mohon percayalah padaku.."     

pinta hey kha pada tuan Tan dengan linangan air mata.     

karena marah tuan yang berteriak pada hey kha dan sakit jantungnya kumat.     

Tante Sherly yang melihat hal itu segerah menghampiri ayahnya .     

" Ayah apakah kau baik-baik saja..?? "     

sambil memegang tubuh tuan Tan, hey kha mencoba bangkit namun Tante Sherly lagi-lagi memarahinya.     

" Kau memang anak tidak tahu di untung..kau selalu saja membuat keonaran setiap kali kau pulang.. cepat pergi dari sini sebelum penyakit ayah ku semakin parah."     

tante Sherly pergi membawa tuan Tan ke kamarnya untuk istirahat.     

hey kha merasa sedih melihat kakeknya yang melihatnya sebagai seorang wanita pengganggu.     

pengawal yang melihat hey kha dilantai membantunya untuk duduk ke kursi rodanya lalu mendorongnya pergi ke mobil untuk pulang.     

namun hey kha mengatakan bahwa dia ingin duduk di taman keluarga Tan untuk menenangkan hatinya.     

hey kha pun duduk taman sambil memandangi langit yang biru dan dipenuhi dengan bintang-bintang .     

hey kha mengambil handphonenya lalu menelpon Juan, Juan yang sudah selesai rapat melihat handphone nya melihat dan ternyata itu hey kha.     

Juan mengangkat nya lalu berkata.     

" apakah kau merindukan ku..?? aku baru mengatakan akan pulang tengah malam nanti dan sudah menelpon ku ."     

Hey kha diam selama beberapa saat lalu berkata.     

" Juan apakah kau sibuk saat ini..?? "     

Juan yang mendengar suara serak hey kha bertanya padanya.     

" Kali ini apa lagi yang wanita itu lakukan..??"     

hey kha pun berkata.     

" bisakah kau datang dan menghibur ku..?? A..aku..aku..aku sangat sakit saat ini Juan, tolong aku.. Aku mohon tolong aku.."     

sambil menangis tersedu-sedu, karena merasakan kekecewaan yang sangat mendalam dalam hati nya , karena di benci oleh orang - orang yang paling dia sayangi.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.