Penyihir kegelapan di dunia magus

Fatality Tip



Fatality Tip

0'Kabar yang beredar menyatakan bahwa setelah seorang Magus peringkat 3 memasuki Fase Kristal, mereka akan mengalami sebuah perubahan yang fenomenal dan mengalami peningkatan kekuatan secara eksponensial. Sepertinya kabar itu memang benar!' Leylin menatap serius ke arah Crimson Throne yang terdapat di belakang Toram.     
0

Awalnya, medan kekuatan Leylin sendiri yang telah menyelimuti medan kekuatan Toram dan menekan medan kekuatan Toram itu hingga mendekati ambang kehancuran. Tetapi sekarang, medan kekuatan Toram tersebut telah berkembang pesat, terutama pada Crimson Throne yang ukurannya sangat besar itu. Tahta berwarna merah tua tersebut terlihat hidup dan kekuatan yang dikeluarkan oleh tahta tersebut sedikit melampaui medan kekuatan yang dikeluarkan oleh Leylin.     

"Haha, ini bagus. Dia memang jenis lawan yang aku inginkan!" Meskipun ini adalah pertama kalinya Leylin merasa tertekan ketika berada di tengah medan pertempuran, namun dia justru tersenyum senang.     

Lawan yang ingin dia lawan itu adalah Toram, yang kekuatan spiritualnya telah mengalami peningkatan besar dan telah menembus Fase Kristal.     

"Baik! Mari kita lihat kekuatan yang sebenarnya dari seorang Magus Fase Kristal!" Tubuh Leylin terasa panas ketika lapisan sisik-sisik halus berwarna hitam terbentuk di tubuhnya. Beberapa rune muncul di permukaan kulitnya dan membentuk sebuah lapisan pertahanan tambahan yang berupa membran berwarna hitam.     

Leylin tidak menahan kekuatannya lagi ketika dia menghadapi seorang Magus Fase Kristal.     

"Jika itu yang kamu inginkan!" Kata Toram. Cairan berwarna merah yang terlihat seperti air mata darah mengalir turun dari kedua sudut matanya. Cairan tersebut memberinya sebuah aura yang menyeramkan.     

*Swish!* Dua sosok manusia berubah menjadi bayangan-bayangan hitam yang saling bertabrakan. Kemudian terdengar sebuah suara ledakan keras yang menusuk telinga dan sejumlah besar energi mengalir ke segala arah.     

"Tuan... Tuan Leylin ternyata sekuat ini?" Tamansi tertegun ketika dia melihat seluruh adegan mengerikan yang terjadi di dalam perkemahan tersebut dari luar.     

Toram memang orang terkuat kedua di Arm of Vengeance dan kabarnya merupakan seorang Magus Fase Cair!     

Toram tidak hanya telah menjadi lawan yang kuat selama bertahun-tahun, namun bahkan ada desas-desus yang menyebutkan bahwa orang yang dicari oleh Klan Ouroboros ini telah naik peringkat menjadi Magus Fase Kristal.     

Namun yang lebih mengejutkan lagi adalah kenyataan bahwa dalam pertarungan ini Leylin benar-benar berada di atas angin, dan dapat melawannya dengan seimbang! Kekuatan macam apa itu?     

Hanya satu pemikiran yang tersisa di benak Tamansi, yaitu dia akan menjadi pengikut Leylin tanpa ragu.     

[Rekaman medan kekuatan Fase Kristal selesai! Mulai menganalisa jangkauan serangan lawan!]     

Pada saat ini, sepertinya Leylin cukup kesulitan melawan Toram.     

Meskipun Toram menggunakan sebuah teknik rahasia untuk memasuki Fase Kristal, namun kekuatan Toram telah jauh melebihi harapan Leylin.     

Toram tidak hanya telah menciptakan sebuah baju pelindung di tubuhnya yang terbuat dari kekuatan spiritual Fase Kristal, namun mantra-mantranya yang lain juga telah diperkuat. Sepertinya, kabar yang menyebutkan tentang perubahan besar yang terjadi setelah seseorang mencapai Fase Kristal itu memang benar.     

Selain itu, Toram telah menegaskan tekadnya dan bertarung seperti orang gila yang ingin hancur bersama dengan Leylin. Toram tidak peduli sedikitpun kepada dirinya sendiri, dan sikapnya itu memberikan banyak kesulitan bagi Leylin.     

Namun apapun yang terjadi, masih ada batasan yang dimiliki oleh seseorang yang memasuki Fase Kristal dengan menggunakan sebuah teknik rahasia.     

Darah yang menetes dari tubuh Toram mewarnai tanah dengan warna merah terang. Hampir setengah dari jumlah darah yang ada di tubuhnya tersebut telah mengalir keluar, dan orang biasa akan mati jika kehilangan darah sebanyak itu. Meskipun dia adalah seorang Magus, namun dia juga tidak sedang berada dalam kondisi yang baik.     

Bagaimana mungkin tidak ada harga yang harus dibayar ketika seseorang secara paksa menekan kekuatan spiritual mereka untuk memasuki Fase Kristal dengan cara yang curang?     

Leylin tidak akan merasa terkejut meskipun Toram tiba-tiba hancur berkeping-keping.     

"Shadowflame Plague!" Api berwarna merah gelap menyala dan Leylin menggunakan kesempatan tersebut untuk mendapatkan mengambil keuntungan dari lawannya itu.     

Leylin tersenyum ketika dia meneliti data yang telah direkam oleh A.I. Chip. Dia kemudian berbalik untuk melihat Toram, yang masih meneteskan darah. Wajah Leylin terlihat pucat ketika dia bergumam, "Sayang sekali, padahal kamu adalah seorang lawan yang hebat .…"     

Leylin tidak menahan dirinya lagi ketika dia merasakan bahwa daya hidup Toram akan segera menghilang.     

[Memulai percobaan dan pengumpulan data!] A.I. Chip menjalankan perintah Leylin dengan sigap.     

Mantra mengerikan yang telah menembus formasi mantra pertahanan dan membuat Arm of Vengeance tidak mampu bereaksi tepat pada waktunya itu, mulai terbentuk sekali lagi di tangan Leylin.     

Sejumlah besar partikel energi dipadatkan dan membentuk sebuah titik hitam yang menempel di ujung jari Leylin.     

Leylin menghela napas pelan, dan menunjuk ke arah Toram. "Mantra peringkat 3, Fatality Tip!"     

"Teknik rahasia, Crystal Shield!" Meskipun Toram sudah mengetahui rencana Leylin, namun naluri bertahan hidup dan kebenciannya terhadap Klan Ouroboros telah mendesaknya untuk bertempur melawan Leylin.     

Di hadapan Toram, muncul banyak perisai kekuatan spiritual yang bersinar dengan rune-rune.     

*Bang!* Dalam waktu singkat, sinar kematian berwarna hitam tiba di hadapan Toram, dan bertabrakan dengan perisai kekuatan spiritual Fase Kristal yang pertama.     

*Krak!* Sebuah lubang sebesar jari segera terbentuk pada perisai tersebut. Retakan-retakan meluas dari lubang tersebut seperti sebuah jaring laba-laba.     

Perisai-perisai tersebut mengeluarkan bunyi berdesir ketika terkoyak seperti kertas oleh sinar kematian yang sedang bergerak menuju Toram.     

"Seperti inikah rasanya kematian itu?" Perhatian Toram sempat teralihkan untuk sesaat namun hal itu segera digantikan oleh sinar kebencian di matanya yang terlihat semakin menakutkan.     

"Bahkan jika aku mati, aku tidak akan mati dengan cara yang memalukan tanpa bisa melukai lawanku!" Toram berteriak ketika api berwarna merah darah mulai membakar tubuhnya.     

"Soul Sacrifice! Api kebencian memang telah mengaburkan akal sehatnya!" Wajah Leylin terlihat suram. Para Magus mengetahui bahwa kematian bukanlah sebuah akhir. Jiwa-jiwa dari banyak Magus yang telah meninggal akan kembali ke dunia astral dan menunggu reinkarnasi.     

Soul Sacrifice adalah sebuah teknik rahasia yang dapat digunakan dengan cara menjual jiwa para Magus. Demi mendapatkan kekuatan sementara, jiwa dari pengguna teknik itu akan dibakar habis! Benar-benar sebuah ide yang bagus!     

Sepertinya Magus yang dipanggil Toram itu memiliki kebencian yang sangat besar terhadap Klan Ouroboros, hingga dia bersedia untuk menghancurkan harapan terakhirnya itu.     

Beberapa saat setelah api berwarna merah darah itu membakar tubuh Toram, sebuah aura yang aneh menyebar ke seluruh tempat tersebut.     

Sebuah batu permata berwarna merah tua muncul di dahi Toram, kemudian meledak dan menyemburkan darah. Tepat ketika terjadinya ledakan tersebut, Fatality Tip muncul di depan Toram.     

Leylin dan Toram kemudian saling beradu kekuatan.     

Lingkungan di sekitar terjadinya adu kekuatan itu tiba-tiba bergetar, dan kemudian tenang kembali seolah-olah di tempat tersebut tidak pernah terjadi apa-apa.     

Leylin tertegun sebentar sebelum ekspresi wajahnya kemudian berubah. Dia menyadari bahwa situasi di tempat itu terasa janggal dan dia segera melarikan diri.     

Di tempat dimana batu permata merah darah dan Fatality Tip bersentuhan, terdengar suara seperti gelas pecah. Beberapa saat kemudian, sebuah lubang hitam terbentuk dan menghisap semua benda yang ada di daerah tersebut.     

Dalam waktu singkat, tekanan udara menjadi berubah, Setelah perubahan tekanan udara yang terjadi tiba-tiba itu, sebuah ledakan yang menakutkan terjadi!     

*Boom!* Sebuah awan berbentuk jamur besar membubung ke langit dengan titik benturan antara kekuatan Leylin dan Toram sebagai intinya. Gelombang-gelombang besar menyapu seluruh permukaan tanah dan menghancurkan semuanya.     

Bahkan sebelum Tamansi sempat berteriak, dia yang sedang menyaksikan dari luar lokasi pertempuran itu tiba-tiba diselimuti oleh gelombang-gelombang raksasa.     

Langit mulai retak setelah terjadinya ledakan tersebut dan apapun yang bersentuhan dengan retakan di langit ini tiba-tiba menghilang dari posisinya semula.     

Pada saat itu, langit mengeluarkan suara menderu dan tanah berguncang. Baru setelah 10 menit atau lebih, radiasi yang tersisa dari ledakan tersebut menghilang.     

*Boom!* Sebuah cahaya bersinar saat Leylin muncul kembali.     

Saat ini, kondisi Leylin tidak terlihat terlalu baik. Bahkan dia juga terkena dampak dari ledakan yang mengerikan itu, dan luka-luka yang dia derita tidak terlihat ringan.     

Sedangkan Toram yang menjadi lawan Leylin telah hancur berkeping-keping ketika berada di tengah ledakan tersebut.     

Meskipun Toram tidak menggunakan teknik Soul Sacrifice, tetapi hanya dengan teknik rahasia yang dia gunakan untuk naik peringkat menjadi Fase Kristal, ditambah dengan luka yang dideritanya saja sudah cukup untuk mencabut nyawanya.     

"Sayang sekali..." Leylin menghela napas, tapi wajahnya tidak terlihat tertekan. Baginya, kali ini dia sudah mencapai tujuannya. Meskipun akhir dari pertarungan itu agak tidak terduga, namun semuanya masih berada dalam kendalinya.     

Leylin kemudian mendarat di atas tanah dan kakinya menginjak batu yang telah terbakar hangus. "Tamansi, keluarlah!"     

"Tuan, apakah anda punya perintah?" Tanah menjadi lebih gembur dan Tamansi merangkak keluar dari bawah tanah.     

Dengan keberuntungan dan kemampuan Tamansi sebagai seorang Magus, dia berhasil mempertahankan hidupnya selama terjadinya ledakan. Namun, dia masih menderita luka yang sangat parah.     

Dari sudut pandang Leylin, Tamansi tampak mengerikan, dengan pakaian compang-camping dan kulit yang hangus.     

"Tulis dan kirim laporan tentang apa yang baru saja terjadi! Aku masih memiliki acara lain untuk dihadiri, jadi untuk saat ini aku tidak akan kembali ke markas." Perintah Leylin.     

Karena mereka telah menyelesaikan tugas itu, maka mereka akan membutuhkan sekelompok orang dari Klan Ouroboros untuk memeriksa hasil dari misi yang telah dijalankan Leylin tersebut.     

"Sesuai perintah anda, tuan!" Jawab Tamansi dengan cepat. Membuat laporan dan mengirimkannya ke markas pada dasarnya adalah tugas yang harus dia lakukan sebagai seorang mata-mata.     

"Selain itu, bagaimana seharusnya kita menangani Magus perempuan yang melarikan diri itu?"     

"Magus tidak penting itu? Kirimkan sebuah surat perintah penangkapan untuknya!" Leylin sebenarnya menaruh perhatian kepada murid Toram tersebut, namun tidak terlalu memperdulikannya.     

Butuh 500 tahun bagi seorang Magus peringkat rendah seperti itu untuk menjadi ancaman bagi Leylin sekarang! Selain itu, setelah 500 tahun Leylin akan menjadi lebih kuat. Sulit untuk mengatakan apakah Magus perempuan tersebut bahkan akan mampu bertahan hidup dalam waktu selama itu.     

"Baiklah kalau begitu…"     

Meskipun Tamansi ingin menjadi pengikut Leylin, namun dia benar-benar mulai gemetar ketika berhadapan dengan Leylin, dan tidak mampu mengungkapkan isi pikirannya.     

Setelah membunuh Toram, sekarang aura Leylin menjadi sangat kuat. Aura tersebut bahkan akan membuat Magus peringkat 3 biasa merasa tidak nyaman ketika berada di hadapannya.     

Selain itu, meskipun luka-luka yang diderita Leylin tidak parah, namun luka-luka itu masih merepotkan, dan harus segera dipulihkan sesegera mungkin.     

"Akan akan menyerahkan semua masalah yang tersisa kepadamu!"     

Leylin berpikir sebentar sebelum dia menghilang ke udara, dan hanya meninggalkan Tamansi yang tampak murung dan menyesal...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.