Penyihir kegelapan di dunia magus

Karavan



Karavan

0"Aku tidak pernah menyangka bahwa aku akan kembali ke wilayah utara..." Anya menghentikan kudanya dan melihat ke sekeliling hutan belantara itu, dia terlihat seperti sedang melamun.     
1

"Argh!" "Ahh!" Suara geraman memekakkan telinga terdengar dari para goblin yang berada di dalam semak-semak ketika sebuah niat jahat yang sangat besar mengepung karavan-karavan yang ada di belakang Anya.     

Jika mereka tidak bisa menunjukkan kekuatan dalam jumlah yang cukup besar, maka para goblin ini akan terus mengikuti mereka, mencari celah-celah dalam pertahanan mereka sambil menunggu datangnya bala bantuan. Ketika waktu sudah tepat, mereka akan segera bertindak dan mencincang semua orang yang ada di dalam karavan-karavan tersebut.     

"Serang!" Anya jelas mengetahui bagaimana cara untuk menghadapi para goblin tersebut. Dia bahkan tidak perlu mengatakan apa-apa sebelum beberapa Knight berbaju pelindung bergegas maju ke depan. Tunggangan-tunggangan mereka meringkik saat mereka mengacungkan pedang-pedang mereka dan membuat para goblin itu berteriak panik.     

"Haha, dasar makhluk cebol berkulit hijau!" Seorang Knight tertawa terbahak-bahak dan pedang besar dengan motif naga yang ada di tangannya membuat beberapa goblin kotor berwarna hijau keluar dari semak-semak.     

*Bang! Bang!* Beberapa makhluk kecil menyedihkan itu menderita cedera fatal dan para goblin yang lainnya mulai menjerit ketakutan sambil menyesali nasib mereka. Mereka melarikan diri dengan cepat, dan semak-semak tinggi bergerak-gerak ketika gelombang demi gelombang para goblin melarikan diri.     

Sebuah karavan tidak akan bisa bertahan di wilayah utara tanpa memiliki kemampuan untuk mengalahkan para goblin dan ogre dari Dataran Tak Berujung. Mereka akan ditelan dan dimusnahkan oleh kelompok-kelompok pedagang lainnya, kemudian dikirim ke dalam sebuah pertarungan mematikan yang akan membuat tulang mereka membusuk di hutan belantara untuk selamanya.     

Setelah itu beberapa goblin yang digantung di depan karavan berteriak sekencang-kencangnya. Suara ratapan ini akan menjadi pencegah terbaik terhadap datangnya bahaya, meskipun hanya terhadap bahaya yang datang dari para goblin lainnya.     

Anya sengaja menjauhkan dirinya dari bau makhluk-makhluk liar berkulit hijau tersebut dan mengenakan selembar syal berwarna putih bersulam emas di wajahnya.     

'Sialan, apakah tidak ada metode yang lebih baik dari metode ini?' Mata Anya mengamati para pelayan yang terlihat biasa dengan sedikit rasa benci di hatinya, 'Dengan adanya mereka disini, maka tidak ada yang perlu dikhawatirkan meskipun kami dikepung oleh suku-suku ogre, bukan?'     

Tentu saja, Anya sangat menyadari bahwa sekarang tempat ini telah menjadi wilayah Kekaisaran Orc. Jika mereka sampai dikepung oleh gerombolan ogre tersebut di tempat ini, maka bahkan beberapa Profesional berperingkat Legenda tidak akan cukup untuk menyelamatkan mereka. Inilah alasan mengapa dia memutuskan untuk menelan kebenciannya dan menahan diri untuk tidak berbicara.     

"Ada pertemuan-pertemuan yang harus anda hadiri, Nona Anya!" Seorang pelayan bertubuh kurus berlari mendekat, dia tampak masih muda dan belum dewasa. Namun matanya memperlihatkan sebuah ketenangan hati yang tidak sesuai dengan wajahnya yang manis.     

"Ada apa?" Tanya Anya secara spontan.      

"Kemungkinan besar ini mengenai masalah yang berkaitan dengan kedatangan kita di Hutan Moonwood," Jawab pemuda itu. Jawaban tersebut membuat Anya kembali melihat ke arahnya.     

"Aku akan segera pergi," Anya berjanji dan matanya menatap tajam ke arah punggung anak laki-laki itu dengan sedikit ekspresi cemburu, 'Benar-benar seseorang yang sangat beruntung... Bukankah dia yang bernama Lonce? Dia benar-benar menerima bantuan dari dewa... '     

Ketika Anya melihat Lonce untuk pertama kalinya, anak ini tidak lebih dari seorang bocah lemah yang sedang bersembunyi di balik bayang-bayang. Tapi sekarang? Mental dan fisiknya menjadi sangat berubah. Sekarang dia sedang menerima pelatihan khusus dari Gereja Ular Raksasa.     

'Dia menggunakan wahyu ilahi untuk membangkitkan bakatnya sebagai seorang pemburu iblis... Kemungkinan besar pemburu iblis berperingkat Legenda itu akan menerimanya sebagai seorang murid...' Anya melihat ke arah punggung Lonce dan memikirkan adik laki-lakinya sendiri yang dikirimkan ke Gereja Ular Raksasa. Meskipun sebuah senyum masam muncul di wajahnya, tetapi dia tidak bisa mengeluh.     

Anya sangat memahami alasan di balik perlakuan tersebut. Keluarga Bane adalah sebuah keluarga pebisnis tanpa keyakinan yang nyata. Meskipun mereka harus menjadi pengikut Kukulkan, namun ketaatan mereka tidak bisa dibandingkan dengan ketaatan yang ditunjukkan Lonce. Meskipun ahli waris keluarga mereka masih muda, namun sepertinya mereka tidak akan menjadi para pengikut fanatik.     

'Mungkin anak-anak dari generasi selanjutnya dapat dilatih...' Anya sangat memahami dasar-dasar dari gereja dan mengetahui apa yang diandalkan gereja agar bisa tetap bertahan. Meskipun bantuan keuangan dan bantuan-bantuan dalam bentuk lainnya adalah aspek-aspek yang menunjang hubungan seseorang dengan gereja, tetapi aspek yang paling mendasar adalah kekuatan keyakinan yang mereka miliki. Bakat dan uang tidak ada artinya di hadapan keyakinan yang sangat kuat.     

Anya mengetahui bahwa Gereja Ular Raksasa memiliki sebuah kemampuan ilahi khusus yang bisa digunakan untuk menentukan tingkat keyakinan seseorang melalui cahaya keyakinan yang dipancarkan oleh para pengikut. Kemampuan analisa semacam ini membuatnya merasa bahwa dia sedang berada dalam bahaya besar.     

'Sepertinya aku harus memperdalam pemahamanku tentang doktrin dewa mereka. Mungkin Kakak Barbara bisa membantuku untuk mengatasi masalah ini...' Untuk alasan yang tidak Anya ketahui, wajahnya memerah ketika dia memikirkan Santa Barbara.     

"Ayah!" Anya menggerakkan kudanya ke samping Fagus dan melanjutkan perjalanan di samping pria tersebut. Perjalanan mereka saat ini merupakan perjalanan yang sangat penting sehingga bahkan membuat sang kepala keluarga secara pribadi ikut bergabung dengan karavan tersebut.     

"Kita harus menangani masalah ini dengan baik untuk dewa kita. Kita tidak boleh melakukan satu kesalahanpun!" Ujar Fagus dengan ekspresi wajah serius.     

"Saya mengerti, ayah." Anya menarik napas dalam-dalam. Leylin telah memberikan sebuah keajaiban pada keluarga mereka dengan membereskan Kelompok Pedagang Blackmoon dan sekaligus keluarga yang mendukung mereka. Hal ini langsung membuat Kelompok Pedagang Neon terbebas dari masalah dan membuat mereka bisa memasukkan perdagangan dengan Suku Blackblood ke dalam agenda mereka.     

Tidak peduli bagaimana cara Fagus dan putrinya melihatnya peristiwa tersebut, tetapi kali ini tindakan yang dilakukan Gereja Ular Raksasa itu terbilang cukup jahat. Namun mereka sendiri yang telah memilih untuk bergabung dengan gereja tersebut dan kini mereka hanya bisa berjalan di jalur yang telah disediakan Leylin untuk mereka. Fagus sangat memahami kengerian dari perang antara para dewa dan sekarang seseorang tak bersalah seperti dia telah dipaksa terlibat dalam peperangan tersebut. Meskipun dia tidak ingin melakukannya, namun hanya bisa melaksanakan perintah dan melanjutkan operasinya.     

Tiba-tiba terdengar sebuah keributan di bagian depan karavan dan Anya bergerak untuk berbisik di telinga Fagus, "Ayah, kita telah melihat para Knight dari Kekaisaran Orc."     

"Tidak masalah." Fagus melihat ke arah bendera yang telah mereka pasang, ini adalah sebuah tanda bukti dari izin yang diberikan oleh Kekaisaran Orc yang menjamin keamanan karavan mereka.     

"Argh..." "Argh..." Suara lolongan mengerikan terdengar ketika beberapa Knight akhirnya muncul di depan mata Anya. Tubuh para manusia serigala ini sekitar dua kepala lebih tinggi daripada tinggi badan manusia biasa, dengan mata dan rambut berwarna hijau. Mereka mengendarai serigala raksasa berbulu perak.     

'Serigala Tunggangan!' Wajah Anya memucat ketika dia melihat para elit dari Kekaisaran Orc ini. Peralatan yang mereka miliki mampu mengimbangi para Knight manusia dan Serigala Tunggangan mereka adalah sebuah mimpi buruk bagi semua orang di wilayah utara.     

Tatapan mata serigala-serigala tersebut membuat kuda-kuda karavan meringkik gelisah dan menghentak-hentakkan tapal mereka di atas tanah ketika uap berwarna putih mengembun dari napas mereka.     

Untungnya, komandan Knight Manusia Serigala tersebut melambaikan tangannya setelah melihat bendera yang berkibar di atas karavan itu. Para Knight tersebut membuka jalan untuk karavan itu dan mereka terus bergerak maju meskipun mereka merasa ketakutan. Bahkan komandan Knight tersebut mengerahkan dua Knight penunggang serigala untuk melindungi bagian belakang karavan itu.     

"Huh... Dibandingkan dengan Aliansi Silverymoon, strategi perang Kekaisaran Orc ternyata..." Gumam Fagus pelan, tapi dia tidak menyelesaikan kalimat tersebut.     

Anya tahu apa yang ingin dikatakan ayahnya. Saladin sang Kaisar Orc adalah seorang pemimpin yang bijaksana dan visi yang sangat jauh ke depan. Ketika Orc tersebut melihat bagaimana manusia berkembang dengan peradaban yang maju, dia meniru cara mereka untuk mengembangkan kekaisarannya sendiri.     

Demi mendapatkan makanan dan material, Saladin telah berjanji kepada Kelompok Pedagang Neon dan Kelompok Pedagang Blackmoon untuk melindungi mereka ketika berada di dalam wilayah perbatasan kekaisarannya. Perintah tersebut telah dikirimkan agar pasukan Orc tidak mengganggu mereka dan hanya melakukan perdagangan yang adil. Kebijakan ini akhirnya menarik perhatian lebih banyak pedagang dan meningkatkan kekuatan kekaisaran tersebut.     

Bahkan dalam aspek ini Alustriel dan para bawahannya tidak bisa dibandingkan dengan Kekaisaran Orc. Satu-satunya hal yang membantu mereka mendapatkan barang-barang dari para pedagang manusia adalah karena mereka berasal dari ras yang sama dan para Orc merupakan musuh alami mereka. Selain itu, keuntungan yang didapatkan dari berdagang dengan Kekaisaran Orc tidak selalu bisa menghilangkan ketakutan dari bayang-bayang peperangan.     

Di sisi lain, kenyataan bahwa para Orc membeli gulungan-gulungan sihir dan peralatan yang sangat kuat membuat Fagus memahami bahwa mereka sudah siap untuk berperang.     

"Bagaimana menurutmu?" Sebuah sosok bertubuh tinggi dan kurus bertanya kepada Lonce, "Apakah kamu takut?"     

"Tidak. Perlindungan dewa membuat saya tidak takut pada apapun..." Lonce mencengkeram seutas tali rami yang diikatkan di lehernya. Sepertinya ada sesuatu yang tersembunyi di dalam tali tersebut.     

"Baiklah, apa pendapatmu tentang para Orc yang menjadi beradab dan melindungi karavan kita?" Pria dengan kulit berwarna kecoklatan itu sepertinya ingin menguji kemampuan berpikir Lonce. Bahkan orang dewasa akan kesulitan untuk menjawab pertanyaan ini.     

"Menurut saya..." Lonce menundukkan kepalanya dan berpikir. Ketika dia mengangkat kepalanya lagi, matanya tidak lagi dipenuhi dengan kebingungan, "Para Orc memancarkan sebuah aura yang liar dan mengerikan. Meskipun rasanya tidak ada yang salah jika mereka meningkatkan kemampuan dan membangun peradaban, tetapi saya tetap merasa bahwa ada sesuatu yang tidak benar."     

Meskipun Lonce tidak memberikan penjelasan lebih lanjut, namun sepertinya pria itu puas dengan jawabannya, "Kamu benar. Gruumsh sang Dewa Orc adalah seorang dewa dari orang-orang liar. Perubahan ini tidak sesuai dengan sifat asli dari domainnya, jadi perubahan ini akan menimbulkan sebuah masalah serius... Berapa banyak dewa Orc yang ingin mengubah sifat alami mereka menjadi peradaban?"     

"Apakah itu sangat sulit?" Lonce mengangguk. Kenyataan bahwa dia memikirkannya sudah membuktikan bahwa bahwa hal tersebut sangat mencengangkan untuknya.     

"Ya! Kadang-kadang para dewa bahkan tidak bisa memilih untuk mengubah keberpihakan dan sifat alami mereka..." Sosok itu menghela napas, "Dan meskipun Gruumsh sendiri menyetujui perubahan ini, namun tidak banyak dewa Orc lain yang akan menyetujuinya. Ketidakseimbangan kekuatan ini telah memberikan sebuah pukulan fatal bagi Kekaisaran Orc..."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.