Penyihir kegelapan di dunia magus

Penyelamatan



Penyelamatan

0"Aku akan mengatakannya, aku akan mengatakannya! Mereka ada di ruang bawah tanah 2!" Ancaman kematian yang sangat besar itu menghilangkan kegagapan pria bertubuh gemuk tersebut dan dia segera mengatakan semuanya.     
0

*Brak!* Xavier melemparkan pria itu ke samping dan melesat ke ruang bawah tanah.     

"Sampah! Kalian semua sampah!" Sebuah suara sinis membuat jantung Xavier berdebar kencang. Tak lama kemudian, dia melihat sebuah sosok berwarna hitam yang membuatnya terbelalak karena marah, sosok itu adalah pria paruh baya yang telah menculik adik perempuannya dan dia masih menggunakan jaket yang sama!     

"Para penjaga di tempat ini terlalu lemah..." Pria itu tidak membawa senjata apapun dan jaketnya yang tidak dikancingkan itu berkibar tertiup angin, memperlihatkan otot-otot perutnya yang sempurna. Pemandangan tersebut membuat Xavier merasakan sebuah bahaya yang sangat besar.     

Di kaki pria itu terdapat banyak anggota Aliansi Garis Keturunan yang telah mati dan di tubuhnya terdapat bekas-bekas luka yang berasal dari sebuah ledakan.     

"Kembalikan adikku!" Teriak Xavier.     

"Oh, kamu bocah yang sebelumnya... Heh, sepertinya markas itu sudah hancur..." Pria paruh baya tersebut menarik napas dalam-dalam, "Pastikan kamu mengingat namaku. Aku adalah Wolf Fang, orang yang akan membunuhmu malam ini."     

*Awoo-* Sebuah medan kekuatan yang dahsyat terpancar dari tubuh pria itu dan membuat Xavier merasa seolah sedang berdiri tak berdaya di hadapan seekor anjing pemburu di sebuah padang rumput.     

*Hiss!* Xavier segera merespon dengan mengaktifkan teknik Tinju Taring Ular, dan sebuah bayangan dari seekor ular berwarna hitam muncul di belakangnya.     

"Hah, menarik. Aku bisa bermain-main denganmu untuk waktu yang sedikit lebih lama!" Mata Wolf Fang bersinar terang.     

*Boom!* Namun, langit-langit ruangan itu hancur berkeping-keping ketika Wolf Fang baru saja hendak melancarkan serangan dan Crowley turun serta berdiri di depan Xavier.     

"Pergilah! Aku akan menghentikannya!"     

"Terima kasih!" Xavier dengan cepat menghilang ke dalam lorong, tetapi Crowley dan Wolf Fang sudah tidak memperdulikan dia lagi.     

"Keke... Crowley, salah satu dari lima ahli terbaik dari Aliansi Garis Keturunan. Kamu adalah seorang buronan atas lima belas dakwaan karena telah melakukan makar, seorang penjahat peringkat SSS." Tatapan mata Wolf Fang memperlihatkan seolah tidak ada hal yang lain di dunia ini.      

"Anak buah Javis, huh. Tanganmu telah dipenuhi dengan darah orang-orangku..." Sebuah bola peledak yang berukuran sebesar kacang polong memancar keluar dari tubuh Crowley dan kabut berwarna hitam muncul untuk bertarung melawan medan kekuatan Wolf Fang. Seekor ular piton berwarna hitam muncul dari dalam kabut tersebut, mata vertikalnya menatap tajam ke arah anak buah Javis itu.     

"Hahaha... Menarik, cukup menarik! Jadi anak yang tadi itu adalah muridmu? Atau apakah dia adalah seorang keturunanmu?" Wolf Fang tertawa terbahak-bahak sambil menyerang ke depan seperti sebuah tank. Pertempuran telah dimulai!     

"Apa ini?" Setelah memasuki ruangan yang terletak di bawah tanah itu, Xavier merasa ketakutan setengah mati ketika menyaksikan sejumlah besar tabung nutrisi raksasa yang tersebar di dalam ruangan tersebut. Tabung-tabung itu berisi makhluk-makhluk dari berbagai spesies dan bahkan di dalam tabung-tabung tersebut terdapat para manusia. Sepertinya manusia-manusia tersebut berasal dari semua kelompok umur.     

Namun, meskipun orang-orang ini terlihat normal namun pasti ada sesuatu yang tidak beres pada diri mereka. Xavier mengintip melalui sebuah kaca silinder dan melihat seorang anak laki-laki dengan kulit berwarna ungu dan sepasang sayap yang mencuat dari punggungnya. Sepertinya ini adalah semacam kelainan bentuk tubuh.     

Anak laki-laki itu tiba-tiba membuka matanya, pupil matanya yang berwarna kuning melihat Xavier dengan tatapan mata tanpa perasaan. Itu adalah sebuah ekspresi yang mengungkapkan keputusasaan dan kematian.     

"Dia... Hidup!" Dalam sekejap, seolah kegelapan telah menyelimuti Xavier. Sejauh ini dia menjalani hidup sebagai seorang warga biasa, jadi ini adalah pertama kalinya dia menyaksikan sendiri kenyataan yang begitu keji dan kelam itu.     

Tiba-tiba Xavier merasa khawatir ketika melihat bahan-bahan percobaan yang hidup ditempat ini. "Jill, Jill!"     

*Boom!* Xavier menghancurkan sebuah kunci mekanis berwarna hitam dan memperlihatkan sebuah ruangan bawah tanah. Bau busuk menyebar dari dalam ruangan tersebut.     

"Jill! Jill, kamu ada di sana?" Xavier membuka salah satu kurungan yang terdapat di dalam ruang bawah tanah tersebut, tetapi dia hanya melihat beberapa gadis yang wajahnya tidak dia kenali.     

"Lima menit lagi. Pastikan untuk mundur tepat pada waktunya!" Suara Genius yang disampaikan melalui earpiece [1][1] itu terdengar agak gugup. Beberapa anggota Aliansi Garis Keturunan lain yang mengikuti Xavier saling berpandangan dan segera mulai mencari Jill.     

Xavier tidak keberatan dengan tindakan para anggota Aliansi Garis Keturunan tersebut. Saat ini dia hanya ingin menemukan Jill.     

"Enyah!" Beberapa anggota Pasukan Khusus dihempaskan ke udara dan mati dengan cara yang menyedihkan ketika seekor ular mendesis keras.     

Tempat ini tidak lebih dari sebuah markas cabang dan tidak dipersiapkan untuk menghadapi sebuah penyergapan yang seganas ini. Markas itu mungkin lebih banyak dihuni oleh para petugas administrasi daripada para prajurit. Sehingga membuat Xavier yang mengenakan baju pelindung itu seperti seekor binatang buas yang menghempaskan segala hal yang menghalangi di jalannya.     

"Ruang bawah tanah 2!" Xavier menendang sebuah pintu logam hingga terbuka dan melihat beberapa gadis kecil sedang berjongkok di sudut. Mereka semua mengenakan seragam Sekolah Dasar Golden Flower.     

"Jill! Jill!" Xavier berteriak, tetapi tidak ada jawaban sama sekali.     

"Disini tidak ada! Disini juga tidak ada! Ada apa ini?" Xavier menarik paksa seorang peneliti yang mengenakan sebuah jas laboratorium berwarna putih, kekuatan pergelangan tangannya membuat wajah pria itu memerah.     

"Uhuk... Uhuk... Anak-anak dari Sekolah Dasar Golden Flower yang ditangkap hari ini memang berada di sini..." Wajah peneliti itu berubah menjadi berwarna ungu ketika dia mengucapkan beberapa kata lagi. "Namun... Beberapa bahan percobaan khusus baru saja dibawa pergi dan sedang dalam perjalanan menuju ke markas pusat... Uhuk, aku sudah mengatakan semua yang kuketahui, tolong lepaskan aku..."     

"Sialan!" Mata Xavier memerah dan dia menghancurkan tenggorokan pria itu dengan sangat mudah.     

*Bang!* Mayat peneliti yang sudah tak bernyawa itu jatuh ke atas tanah. Kemudian Xavier melambaikan tangannya dan membuat anak-anak kecil tersebut berlarian keluar dari ruangan itu. Pada saat ini, dia hanya bisa berjalan tanpa tujuan di markas bawah tanah tersebut.     

"Pasukan musuh akan tiba dalam waktu satu menit! Segera tinggalkan tempat itu!" Suara Genius kembali terdengar. Pada saat ini dia merasa sangat kesal, tetapi sepertinya Xavier tidak mendengar apapun yang dia katakan.     

"Apa yang sedang kamu lakukan? Dasar idiot!"     

*Bang!* Sebuah tinju menghantam wajah Xavier dan membuat tubuhnya terbenam di dinding yang hancur sebagian, tapi pukulan itu membuat pikirannya menjadi jernih. "Di sini... Jill... Tidak ada di sini..."     

"Lalu kenapa? Kamu belum menemukan adik perempuanmu?" Bobbi yang mengenakan seragam ketat itu kembali meninju Xavier dan menghempaskannya hingga keluar dari dinding. Kemudian dia menginjak Xavier, "Dia belum mati, jadi selama dia masih hidup, akan selalu ada kesempatan. Tapi sekarang kamu sangat mungkin akan mati di tempat ini sebelum dia!"     

"Ya! Markas Besar Pasukan Khusus! Aku harus pergi ke sana!" Tiba-tiba pupil mata Xavier membara. "Terima kasih, Nona Bobbi, selain itu... Bagaimana keadaan Crowley sekarang?"     

"Dia sedang dalam masalah! Wolf Fang adalah tangan kanan Javis, jadi dia sangat kuat. Disini hanya Crowley yang bisa melawannya dan pasukan pendukung mereka datang lebih cepat dari yang diharapkan. Satu-satunya keuntungan yang kita dapatkan adalah karena anggota Pasukan Khusus lain yang ada di markas ini bukanlah para prajurit yang kuat jadi kita sudah menyelamatkan sejumlah besar orang."     

"Aku akan membantunya!" Tanpa ragu-ragu, Xavier melompat dengan cepat dan berlari dengan kecepatan yang tidak bisa Bobbi kejar.     

"Huh... Anak muda zaman sekarang..." Tanpa tahu alasannya, Bobbi tersenyum kecil. Tetapi tak lama kemudian, dia mengamati sekelilingnya, "Apa yang kalian tunggu? Cepat dan tinggalkan tempat ini! Ambil semua hal yang bisa dibawa pergi dan hancurkan sisanya! Aku ingin dosa-dosa yang ada di tempat ini dibakar oleh api!"     

*Pit Pat! Pit Pat!* Tetesan-tetesan darah segar berjatuh ke tanah bersama dengan suara terengah-engah.     

Crowley melihat ke arah tiga luka dalam yang ada di dadanya, dan darah mengalir deras dari luka-luka tersebut. Wolf Fang berhasil membuat tulang-tulangnya terlihat.     

"Haha... Bagaimana? Seorang ahli terbaik dari Aliansi Garis Keturunan hanya memiliki kemampuan seperti ini saja?" Wolf Fang tertawa seperti orang gila. Kemejanya terbuka dan auranya mulai memadat, membentuk bayangan seekor serigala di belakangnya.     

Para ahli seperti mereka jauh lebih cepat daripada manusia biasa. Jika mereka tidak bisa menggunakan mantra secara instan, jam tangan Rapid Shadow tidak ada gunanya untuk bertarung di tingkat ini.     

"Kamu juga seorang pemilik garis keturunan. Kenapa mengkhianati kaummu sendiri?" Tanya Crowley sambil terengah-engah.     

"Kamu belum pernah melihat kekuatan kekaisaran," Wolf Fang menyipitkan matanya, "Kamu tidak akan pernah bisa membayangkan jenis keberadaan yang mendukungnya. Dibandingkan dengan mereka, aku tidak lebih dari seekor semut..."     

"Ah... Kamu sudah kehilangan alasan untuk meningkatkan kemampuanmu sebagai seorang Practitioner!" Crowley terhuyung, seolah dia akan jatuh kapanpun juga.     

"Tidak masalah apa yang kamu katakan sekarang, karena hari ini kamu akan mati di sini!" Wolf Fang menyerang, dan sebuah angin kencang menyertai serangannya yang tampak seperti sebuah rahang serigala itu, "Wolf Fang Punch!"     

*Hiss!* Sebuah sosok berwarna hitam berdiri di depan Crowley dan seekor ular mendesis keras, tetapi sosok hitam itu dihempaskan ke udara.     

"Nak, kamu benar-benar berani kembali ke tempat ini?" Wolf Fang memandang Xavier.     

"Cepat pergi! Kamu bukan lawannya!" Sekarang Crowley tampak sangat khawatir.     

"Jangan khawatir, saya baik-baik saja!" Xavier bangkit dari tanah dan menepuk-nepuk debu-debu di tubuhnya.     

*Kacha! Kacha!* Namun ekspresi wajah Xavier segera berubah. Sebuah retakan berbentuk jaring laba-laba muncul di tinjunya dan segera menyebar ke bagian lengan serta bahkan ke pundaknya. Baju pelindungnya segera hancur berkeping-keping dan memperlihatkan seorang remaja yang ada di dalamnya.     

"Hehe... Teknik Tinju Taring Serigalaku memiliki kekuatan untuk menghancurkan dan menghempaskan apapun yang disentuhnya, jadi ini adalah kemampuan terbaik untuk menghancurkan sesuatu..." Wolf Fang berdiri di depan Xavier, seperti seekor serigala raksasa yang telah menemukan mangsanya.     

"Ini buruk, ternyata Wolf Fang lebih kuat dari yang dugaanku, bahkan para anggota lain yang dibawakan Bobbi sebagai pendukung tidak akan terlalu berguna..." Keringat dingin mulai muncul di ujung alis Xavier.     

"Tidak! Aku masih harus menemukan Jill, bagaimana mungkin aku bisa mati di tempat ini?" Pemuda itu mengepalkan tangannya...     

Keinginan kuat untuk hidup itu sampai kepada Leylin yang sedang mengamati sebagai seorang penonton.     

"Lupakan! Bagaimanapun juga, dia adalah seorang keturunan Snake Dowager. Aku baru saja setuju untuk menjaga para pemilik garis keturunannya, bagaimana mungkin aku bisa begitu cepat mengingkari janjiku?" Leylin tersenyum dan menggunakan jarinya untuk mengetuk udara dengan lembut.     

[1] Earpiece : Alat yang dimasukkan ke dalam telinga dan digunakan untuk mendengar dari jarak jauh.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.