Penyihir kegelapan di dunia magus

Menara



Menara

0Tiga kelompok pemberontak bergabung di dalam istana. Xavier tersenyum ketika melihat ke arah Clive yang terluka, "Bagus sekali, Tuan Clive! Kita masih menyisakan satu target terakhir!"     
0

"Mm. Javis memberitahuku tentang rencana kaisar dan sebuah trik untuk memanipulasi robot-robot itu sebelum dia... mati..." Clive tidak tersenyum. Ekspresi wajahnya memperlihatkan sebuah jejak kesepian. "Dia bisa membunuhku, aku tidak menyangka kalau tiba-tiba dia menahan diri pada akhir pertarungan... Dia sangat menyedihkan..."     

"Semuanya disebabkan oleh kekaisaran. Kita berada di sini untuk memperbaiki kesalahan itu!" Crowley dan Bobbi datang, ekspresi wajah mereka tampak tegas.     

"Kita tidak punya banyak waktu! Pohon Kehidupan ada di sana!" Mereka sudah bisa melihat seberkas pancaran cahaya berwarna putih yang bersinar dari dalam istana dan terhubung dengan langit untuk melepaskan seberkas kilauan cahaya yang mengejutkan.     

"Tinju Taring Ular - Ultimate Snakebite!" Energi berwarna hitam bergemuruh dari kepalan tangan Xavier, kekuatan penghancur mengerikan yang terkandung di dalam teknik tersebut bahkan melampaui kekuatan senjata-senjata laser. Robot-robot yang menghalangi jalan mereka dihempaskan ke udara dan hancur berkeping-keping.     

"Tuan Leylin... Sudah membuatku menjadi sekuat ini hanya dengan memberikan beberapa petunjuk..." Xavier berlari ke dalam istana, robot-robot yang sesekali menghalanginya diubah menjadi besi tua. Akhirnya dia memahami betapa menakutkannya Leylin. Hanya dengan melihat kenyataan bahwa pria itu bisa berada di samping Snake Dowager sudah cukup untuk menunjukkan statusnya.     

"Hiss... Enyah!" Meskipun kekuatan Xavier sudah mengejutkan, namun dia tidak terlalu kuat jika dibandingkan dengan Crowley. Satu teriakan pelan dari pria tua itu membuat seekor binatang buas raksasa yang terbuat dari ratusan bayangan ular muncul ke permukaan dan udara berwarna hitam dipadatkan untuk mengubah bayangan ular tersebut menjadi nyata.     

*Boom!* *Boom!* Monster itu menghantam sekumpulan robot hingga hancur berkeping-keping dan cairan asam yang berasal dari ular tersebut membuat seluruh istana runtuh...     

"Hmm?" Setelah menghancurkan sebuah pintu yang indah dan mempesona, Xavier mundur beberapa langkah setelah merasakan ancaman yang jelas.     

Xavier disambut oleh sebuah pemandangan menakjubkan dari bagian dalam istana, dimana hidangan-hidangan mewah memenuhi sebuah meja panjang. Namun beberapa pemuda dengan pakaian kebangsawanan sedang terbaring di lantai dan sebuah tanda X berwarna hijau tua terlihat di permukaan kulit mereka.     

Seorang wanita yang anggun duduk tegak dan tersenyum sedih sambil memegang dadanya yang tertusuk sebilah belati yang indah. Bercak darah berwarna merah tua menyebar di pakaiannya.     

"Ini... Ada apa ini?" Xavier bergumam tak percaya.     

"Hanya sebuah perubahan sederhana di istana..." Bobbi berjalan masuk dan melihat ke sekelilingnya, matanya dipenuhi dengan ekspresi jijik. Namun akhirnya ekspresi wajahnya berubah ketika dia melihat beberapa pangeran dan putri muda yang tergeletak di lantai.     

"Gen X! Bahkan keluarga kerajaan juga tidak selamat? Mungkin selama ini kita salah sangka, keberadaan itu tidak mendukung keluarga kerajaan, tetapi hanya menggunakannya sebagai sebuah boneka atau mainan saja!"     

"Kenapa kamu masih melamun? Saat ini seluruh dunia sedang dipenuhi dengan tragedi semacam itu. Kita harus segera menemukan formasi mantra anti-teleportasi dan ruang anti-gravitasi tersebut. Aku tidak ingin membuang-buang waktu dengan mendobrak setiap kamar satu demi satu!" Suara teriakan Crowley ditransmisikan dari luar istana dan seluruh bangunan istana tersebut dihancurkan dengan kekuatan ganasnya saat dia terus berlari menuju robot-robot yang menghampirinya.     

*Bang!* Bangunan besar itu runtuh karena tidak bisa menahan beban marmer yang berat, pilar-pilarnya melengkung hingga berubah menjadi busur sebelum jatuh menghantam lantai. Meskipun sejumlah besar robot hancur dalam peristiwa tersebut, tetapi segerombolan robot yang jumlahnya bahkan lebih banyak dari sebelumnya mengambil alih tempat mereka. Mereka berjalan keluar dari segala arah seperti banjir yang mengerikan. Pemandangan tersebut membuat semua orang yang berada di tempat itu panik.     

"Sial! Sepertinya lawan kita sudah lama membuat persiapan..." Xavier menggertakkan giginya dan tubuhnya mulai bergetar. Sebuah jejak kabut berwarna hitam dipancarkan dari pori-porinya dan Bobbi terkejut ketika mendapati bahwa kemampuannya untuk merasakan keberadaan pemuda itu kini telah melemah, seolah pemuda tersebut menghilang di udara.     

"Pemindaian robot-robot ini tidak fleksibel, aku akan menyelinap di antara mereka." Ekspresi tegas muncul di wajah Xavier. Teknik Tinju Taring Ular membuat suhu darahnya perlahan menurun dan dia mulai menahan gelombang energinya.     

"Tunggu aku, Jill!" Xavier menerobos gerombolan robot-robot tersebut dan langsung bergegas menuju pilar cahaya itu.     

...     

"Benar-benar seorang iblis kecil yang merepotkan," Ujar Crowley dari atas binatang buas raksasanya, "Jangan bilang kalau aku harus menggunakan teknik itu..."     

Binatang buas itu mulai mendesis lebih keras seolah bisa merasakan niat Crowley dan energi mengerikan berkumpul di tubuhnya.     

"Targetnya adalah Pohon Kehidupan. Nyonya Yang Agung, tolong beri saya kekuatan!" Bola-bola energi yang mengerikan muncul setelah Crowley berdoa, kemudian bola-bola energi itu dengan cepat menyatu dan memancarkan gelombang kekuatan yang mengerikan.     

"Ha! Enyahlah!" Bola-bola energi yang ditembakkan itu membentuk sebuah lubang hitam yang besar. Baik itu robot, medan kekuatan, atau bangunan istana itu sendiri, semuanya dilahap oleh lubang hitam tersebut untuk membuka sebuah jalur yang lebar dan luas.     

"Aktifkan Baju Pelindung Dawn!" Pada saat ini sebuah sosok mekanik bertubuh ramping turun. Sebuah tungku energi yang mengerikan mengeluarkan suara gemuruh saat Shadow Weave terhenti di sekitar wilayah tersebut. Pancaran cahaya yang telah membunuh Paus Metalback itu kini muncul kembali!     

Cahaya berwarna putih yang sangat menyilaukan itu langsung menghantam lubang hitam dan benturan kedua kekuatan tersebut mendistorsi lingkungan di sekitarnya. Sebuah badai penghancur muncul dan langsung menghancurkan sebagian besar istana serta menimbulkan jatuhnya korban dari pihak robot-robot dan para pemberontak.     

Sebuah awan jamur membubung ke langit dan Pohon Kehidupan tetap berdiri tegak tak tergoyahkan. Sebuah baju pelindung mekanik aneh yang muncul di depan Crowley membentuk garis pertahanan terakhir bagi pohon tersebut.     

Baju pelindung itu terlihat halus namun ramping. Di bagian punggungnya terdapat sayap tengkorak dan sebuah ekor yang bengkok. Baju pelindung tersebut tampak seperti seorang malaikat yang memperlihatkan sisi gelapnya.     

"Enyahlah, atau kamu akan mati!" Sebuah tatapan mata yang semakin mengancam muncul di mata Crowley. Terlepas dari siapa pengguna baju pelindung itu, namun siapapun akan marah jika dia diganggu ketika hampir mencapai keberhasilan dalam hidupnya.     

"Maaf, aku tidak bisa melakukannya." Sebuah suara wanita ditransmisikan dari baju pelindung yang berkilauan itu.     

Ling menatap layar dari dalam ruang kendali, pria yang berdiri di atas binatang raksasa itu telah menarik semua perhatiannya.     

"Sebuah serangan yang melampaui batas energi kekaisaran... Jika aku tidak mengambil baju pelindung Dawn dari kapal selam, kurasa aku tidak akan bisa menangkis serangan itu..." Wajah Ling menunjukkan senyum getir.     

"Baju Pelindung Dawn adalah puncak dari teknologi kekaisaran, diciptakan dengan batas energi yang kita miliki. Ini adalah senjata andalan terakhir kita, pertahanan terakhir kita..." Ling berbalik dan melihat ke arah Taman Kekaisaran. "Ayah... Hanya ini yang bisa kulakukan untukmu..."     

"Serang, bunuh mereka semua dan hancurkan kekaisaran!" Crowley tidak berhenti hanya karena lawannya adalah seorang gadis. Hal semacam itu akan menjadi tindakan sia-sia bagi pasukan pemberontak. Di saat-saat genting antara hidup dan mati, siapapun yang menghalanginya hanya akan dicabik-cabik!     

"Untuk Kekaisaran!" Teriak Ling dan baju pelindung yang berkilauan itu diaktifkan ketika sebilah pedang cahaya dengan kekuatan yang mampu menembus ruang hampa muncul di tangannya. Kemudian baju pelindung tersebut bertabrakan dengan ular raksasa.     

"Pria tua! Saat terakhir telah tiba..." Bayangan-bayangan melintas dan muncul dua pria tua yang sudah berada di ambang kehancuran.     

"Ya... Sudah lama sejak kita bertarung bersama, Night Devil..." Sword Saint mengusap gagang pedang besinya yang patah dan tiba-tiba menghela napas.     

"Kita harus melindungi kemuliaan terakhir kekaisaran...!" Tiba-tiba Night Devil berteriak. Kemudian dia dan Sword Saint membentuk aliran-aliran cahaya yang bergegas menuju para pemberontak bersama pasukan robot.     

"Bunuh!" Bobbi melakukan kontak mata dengan para petinggi lainnya dan memutuskan untuk ikut bertarung. Kedua belah pihak berjuang demi tujuan dan keyakinan mereka sendiri, tidak ada peluang untuk menghentikan pertarungan itu.     

Pasukan pemberontak dan pertahanan terakhir kekaisaran bertempur di luar Taman Kekaisaran. Luapan energi dari pertempuran tersebut menyebar dan menyebabkan munculnya sebuah gelombang energi yang mengerikan.     

...     

"Demi kaisar!"     

"Yang menguasai segalanya!"     

"Dewa!"     

Mata Kaisar Aragon terlihat dipenuhi dengan semangat ketika dia melangkah ke tengah panggung logam. Seberkas kilatan cahaya memverifikasinya saat dia bergerak menuju puncak Pohon Kehidupan, menuju singgasananya. Lingkungan di sekitar panggung itu benar-benar kosong, dan hanya berisi sebuah kursi jok logam yang terisolasi.     

"Perlawanan dari ratusan generasi, ribuan tahun dalam keterpaksaan... Leluhur yang terkasih, tolong berkati dan lindungi aku!" Wajah Kaisar Aragon terlihat teguh dan dia mengambil sebuah kotak dari dadanya. Di dalam kotak tersebut terdapat sepasang mata keriput dan sisik duyung.     

"Mulai!" Kegilaan melintas di mata Aragon ketika dia langsung menelan benda-benda ini, "Akulah dunia!"     

Tak lama kemudian, sebuah perubahan mengerikan muncul di tubuh Aragon. Benjolan-benjolan menyebar di seluruh tubuhnya, bersama dengan sisik dan wajah siluman di atasnya. Aragon berusaha keras untuk duduk di atas singgasana logam tersebut.     

*Kacha! Kacha!* Sejumlah besar saluran yang dibuka di sekitar menara itu memperlihatkan jarum-jarum yang tertancap pada selang-selang tersebut. Selang-selang yang tampaknya memiliki kehidupan mereka sendiri itu mengelilingi tubuh kaisar tersebut.     

*Pu! Pu! Pu!* "AAAAHHH!" Sesaat kemudian, ratusan ribu jarum kecil ini menembus tubuh Aragon dan menstimulasi semua sarafnya. Rasa sakit yang dia rasakan itu melampaui batas rasa sakit yang mampu ditanggung oleh manusia dan bisa membuat orang biasa lenyap seketika. Bahkan dia hanya bisa melepaskan suara raungan binatang buas.     

Sejumlah besar selang menggeliat-geliat di tengah-tengah suara teriakan yang mengerikan ini dan tampaknya sedang mencoba untuk mengeluarkan sesuatu ketika tubuh Aragon menyusut dengan cepat hingga dia hampir berubah menjadi mayat.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.