Penyihir kegelapan di dunia magus

Terobosan Berdarah Panas



Terobosan Berdarah Panas

0"Semua anggota, berusahalah untuk keluar dari pengepungan!"     
0

Suara teriakan Schiker setelah kesunyian sesaat itu mengejutkan kedua uskup. Kobaran api berwarna merah keluar dari tubuhnya, bahkan membentuk sebuah bayangan binatang buas terbang raksasa di belakangnya.     

Binatang buas yang tubuhnya bermandikan api seperti seorang dewa yang terlahir dari api ini adalah seekor makhluk sempurna seperti yang terdapat di dalam legenda!     

"Teknik Fireplume tingkat kedelapan! Schiker, kamu sudah setua ini, tetapi kami masih belum membuat perkembangan apapun!" Kedua uskup tersebut saling berpandangan dan maju satu langkah ke depan bersama-sama. Sebuah tekanan besar menyebar ke segala arah dan menekan bayangan Phoenix api di depan mereka.     

Sejumlah besar kabut hitam menyelimuti Schiker dan membuat suasana menjadi terasa seperti malam hari. Sebuah pertempuran hebat akan terjadi!     

"Bunuh mereka!"     

Sejumlah besar anggota Organisasi Mobius berteriak, dan sosok-sosok berjubah gelap yang membawa belati atau senjata semacam itu di tangan mereka melesat keluar dari balik kegelapan.     

Suara teriakan tak henti-hentinya terdengar. Sebagian besar anggota dari Satuan Tugas Khusus adalah para anggota baru, dan serangan mendadak tersebut mengakibatkan banyak korban. Semangat mereka segera jatuh, dan ada beberapa anggota yang sedang berada di luar yang berteriak sambil melarikan diri sejauh mungkin.     

*Buak!* Sebuah tinju dengan kejam menghantam Schiker ke atas tanah, dan rune-rune yang sepertinya terdiri dari banyak kutukan tersebut merayapi tubuhnya. Bahkan api mengerikan dari teknik Fireplume tingkat kedelapan menjadi tidak berguna.     

Sejumlah besar kobaran api dari teknik tersebut bahkan terkontaminasi oleh rune kutukan di tubuh Schiker, dan membuat api itu perlahan-lahan semakin meredup.     

Seiring berjalannya waktu, bahkan Phoenix api yang berada di belakang punggung Schiker mulai merengek. Wajah Schiker memucat, beberapa luka besar muncul di tubuhnya, dan rune-rune berwarna hitam yang tak terhitung jumlahnya berusaha masuk ke dalam tubuhnya.     

"Haha... Schiker, kamu akan mati hari ini!" Salah satu uskup berbaju merah itu tersenyum santai, "Izinkan aku..."     

"Lepaskan instruktur kami!"     

Teriakan tiba-tiba itu memotong kata-kata uskup yang mengenakan jubah berwarna merah yang kini mengernyitkan alisnya itu. Dia melihat dua anggota klan Emberwing dengan api di sekitar tubuh mereka yang sedang menyerbu seperti orang gila. Keduanya tampak ketakutan dan khawatir.     

"Keke... Benar-benar para pemuda berdarah panas! Schiker, Kamu masih mampu mencuci otak seperti dulu!" Uskup lainnya tertawa sinis, "Biarkan aku membantai mereka sebelum aku membunuhmu..."     

Pria tua itu tampak seperti orang mabuk. Hasratnya tidak akan terpuaskan hanya dengan membunuh Schiker. Kebencian yang telah berlangsung selama lebih dari satu dekade itu mendorongnya untuk menyiksa Schiker sebentar dan tepat ketika Schiker telah menyerah, dia akan membunuhnya. Metode balas dendam dengan cara seperti itu adalah yang paling manis!     

"Kalian..." Schiker mencengkeram dadanya, memutar kepalanya untuk melihat sosok-sosok yang sedang bergegas menuju ke arahnya itu. Dia merasa tersentuh, namun juga merasa cemas. "Pergilah! Kalian tidak bisa melawannya! Berusahalah sekuat tenaga untuk keluar dari tempat ini!"     

"Keke... Kalian tidak bisa melarikan diri!" Cibir pria tua itu, sambil meminta rekannya untuk mengawasi Schiker sementara dia menutup jalan kedua pemuda dari klan Emberwing tersebut.     

"Instruktur, bertahanlah!" Wajah Leylin memerah saat dia memanggil instrukturnya tersebut, Teknik Fireplume menunjukkan kekuatan penuhnya di kedua tangannya. Api yang mengerikan berkobar, dan menyebabkan beberapa jamaah peringkat Earth menderita. Ekspresi ketakutan muncul di wajah mereka saat mereka berusaha untuk menjaga jarak.     

'Penampilan ini mungkin akan mirip dengan seorang karakter utama berdarah panas di duniaku yang sebelumnya, jenis orang yang akan melakukan sebuah terobosan pada saat-saat paling penting...' Leylin mengolok-olok dirinya sendiri sambil melakukan tindakan terbaik yang bisa dia lakukan. Pada saat yang sama, dia mengarahkan pandangannya ke sekelilingnya.     

Karena penyergapan itu, jumlah korban yang diderita oleh Satuan Tugas Khusus sangat banyak dan hampir semua anggota tewas dalam pertempuran tersebut. Namun, anak bernama Mies itu telah mengoleskan darah di wajahnya dan pura-pura pingsan, sambil menggunakan beberapa teknik rahasia untuk menyembunyikan auranya. Cara ini membuatnya bertahan. Dia jauh lebih beruntung daripada para anggota Satuan Tugas Khusus yang melarikan diri dan dikejar serta dibunuh. Dia tidak mengalami banyak cedera, dan kemampuannya berada pada tingkat yang berbeda.     

Leylin tidak bisa mengatakan apa-apa ketika dia melihat ekspresi penuh rasa syukur di wajah Schiker.     

'Jika kamu mengetahui bahwa dua orang yang tampaknya sedang mempertaruhkan nyawa mereka untuk menyelamatkanmu ini sebenarnya memiliki niat lain, aku ingin tahu apakah kamu akan mulai muntah darah…'     

Leylin melihat sekilas ke arah samping. Saat ini, seorang pria keren berbadan kekar yang menguasai teknik Fireplume tingkat keenam itu sedang bertarung dengan sekuat tenaga, dia tampak antusias dan emosional, serta terlihat benar-benar setia.     

Sebenarnya, Loke juga merupakan seseorang yang menyembunyikan niat-niat jahat. Terlihat jelas bahwa di tubuhnya, terdapat aura yang berasal dari ras lain, tetapi aura tersebut telah disembunyikan dengan sangat baik. Jika Leylin tidak menyelidikinya dengan menggunakan A.I. Chip dan kekuatan jiwanya, maka kemungkinan dia akan tertipu juga.     

"Ley, aku akan menahan mereka. Kamu pergilah dan selamatkan instruktur!" Loke berteriak setelah melihat Leylin melihat ke arahnya. Sejumlah besar api ditembakkan dari tubuhnya dan mengepung beberapa jamaah peringkat Earth di sekelilingnya. Kemudian terdengar suara ledakan tanpa henti dan pertarungan yang terjadi jelas sangat sengit.     

"Sial! Kamu hanya menghadapi beberapa martir tingkat rendah untuk melindungi dirimu sendiri dan memintaku untuk berhadapan dengan dua peringkat Sky!" Leylin memutar matanya tetapi masih bergegas maju sambil berteriak, kemudian melancarkan sebuah pukulan ke arah uskup berjubah warna merah yang berdiri di tengah jalan.     

*Bang! Scree—* Terdengar sebuah suara ledakan yang memekakkan telinga dan sepertinya suara ledakan tersebut berasal dari suara panggilan yang penuh semangat seekor burung Phoenix. Seekor Phoenix api yang ukurannya sedikit lebih kecil dari Phoenix yang muncul di belakang Schiker itu kini muncul di punggung Leylin. Api berwarna merah terang terlihat begitu indah sehingga api tersebut terlihat seperti sinar matahari yang memberikan Leylin sebuah lapisan baju pelindung emas.     

"Hm ?! Puncak tingkat ketujuh teknik Fireplume!" Uskup yang menghalangi jalan Leylin itu berteriak takjub. Meskipun teknik Fireplume adalah sebuah teknik wajib untuk semua klan Emberwing, dan pada dasarnya setiap orang dewasa telah mencapai antara tingkat pertama hingga tingkat ketiga, namun ada hanya sedikit yang berhasil mencapai tingkat kelima atau di atasnya. Puncak tingkat ketujuh menandakan bahwa dia hanya satu langkah sebelum mencapai peringkat Sky! Dengan usia anggota klan Emberwing ini yang tampaknya masih sangat muda, maka itu artinya dia adalah orang berbakat yang sangat langka.     

"Bocah kecil, kau sangat tidak beruntung karena telah bertemu denganku," Uskup berpakaian warna merah itu tertawa terkekeh. Menyingkirkan bakat-bakat dari dunianya adalah rasa bersalah yang sangat dia nikmati.     

Meskipun bakat-bakat ini akan memiliki sebuah masa depan tanpa batas, namun orang berbakat yang telah mati bahkan tidak dapat dibandingkan dengan seekor anjing.     

*Snap!* Aliran udara berwarna hitam mengalir keluar di udara, membentuk seekor kalajengking raksasa yang menghalangi jalan Leylin.     

"Meledak!" Dengan sebuah teriakan nyaring, kekuatan berwarna merah di tangan Leylin bahkan menjadi lebih kuat dan tampaknya berubah menjadi sekumpulan api yang melesat menuju kalajengking tersebut.     

Api yang dipicu oleh Fireplume tersebut berderak saat api tersebut menghanguskan permukaan capit besar berwarna hitam dari kalajengking itu. Kemudian sebagian udara berwarna hitam itu hilang.     

Namun, hanya itu yang bisa dilakukan oleh api tersebut. *Pak!* Kalajengking gas hitam itu melambaikan capitnya yang lain untuk menghempaskan Leylin ke udara, dan darah segar mengalir dari sudut bibirnya.     

"AH! Biarkan instruktur pergi!" Leylin terjatuh dan tampak 'terluka parah', tetapi dia merangkak kembali dan kembali menyerang ke depan. Bayangan Phoenix api raksasa itu terlihat kurang mengesankan dibandingkan sebelumnya, tetapi burung tersebut masih mengeluarkan suara teriakan yang memekakkan telinga.     

*Crash! Crash! Crash!* Leylin berkali-kali terlempar ke belakang, dan tampaknya uskup berpakaian warna merah itu ingin membuat Leylin menghabiskan seluruh energinya. Cara ini bahkan akan membuat Schiker semakin gusar, itulah alasannya mengapa dia sedikit menahan diri setiap kali dia menyerang dan membiarkan untuk Leylin berjuang lagi.     

"Ley..." Ketika melihat Leylin yang berjuang dengan gigih dan pantang menyerah itu, bahkan jika hati Schiker sekeras dan sedingin baja tersebut dia masih merasakan kehangatan yang mendidih dari dalam dadanya. Udara panas naik ke rongga matanya dan membuatnya hampir menangis.     

"Menyerahlah, Nak. Pergilah!" Schiker berteriak tidak berdaya.     

"Tidak, aku tidak akan pernah menyerah!" Leylin meneriakkan kata-kata yang membuat dirinya ingin muntah sambil mengayunkan tinjunya, api tumpah ke mana-mana membakar tanah sampai tanah tersebut berwarna merah.     

*Crash!* Leylin kembali dihempaskan, dan uskup berbaju merah tersebut maju beberapa langkah ke depan, "Aku sudah bosan dengan permainan ini. Aku akan mengurusmu lain kali!"     

*Huala!* Kalajengking besar berwarna hitam itu menghilang, aliran-aliran udara berkumpul di depan uskup tersebut, dan memancarkan gelombang energi yang mengerikan.     

"Ley itu... Apa dia benar-benar bodoh?" Sementara itu, Loke yang baru saja 'kebetulan' selesai berurusan dengan beberapa lawannya itu telah merangkak mendekat.     

'Hampir sampai. Setelah Ley meninggal, aku bisa menyelamatkan Schiker dan dengan cara ini aku bisa meminta posisi yang lebih tinggi...' Pandangan yang tegas muncul di mata Loke. Tangannya sudah menjulur dari pakaiannya dan menyentuh sebuah benda berbentuk bulat.     

'Ley, kamu adalah orang yang baik dengan bakat yang luar biasa, tetapi sayang sekali. Ini adalah dunia dimana anjing memakan anjing lainnya. Semangatmu tidak akan memberimu imbalan apa-apa dan hanya akan membuatmu mati. Beristirahatlah dengan tenang...' Loke berbicara di dalam hatinya, seperti seekor macan tutul yang bersembunyi sambil menunggu sebelum keluar untuk berburu.     

Tiba-tiba, mata Loke melebar, bola matanya menonjol dan seolah hampir terkeluar, mulutnya menganga ketika dia berteriak dengan tak percaya, "Aku… sial! Apakah itu bahkan bisa terjadi?!"     

"Untuk cinta dan keadilan!" Leylin, yang sedang bermandikan api itu terlihat lebih suci. Ekspresi wajahnya terlihat suci ketika dia melihat uskup yang sedang berjalan mendekat itu.     

Setelah itu, dengan teriakannya, nyala api besar berwarna keemasan keluar dan menyembuhkan semua luka di tubuhnya. Bahkan bayangan Phoenix menakutkan yang tampak nyata kini terbentuk di punggungnya.     

Jika bayangan yang sebelumnya Leylin panggil itu hanyalah sebuah ilusi belaka, maka setiap bulu burung Phoenix yang saat ini melayang di belakangnya itu benar-benar nyata. Seolah-olah seekor Phoenix api purba yang nyata telah muncul.     

Gelombang energi yang kuat dari teknik Fireplume itu telah menembus batas-batas puncak tingkat ketujuh, dan memasuki sebuah tingkat yang jauh lebih kuat!     

"Sial, dia benar-benar telah menerobos!" Kutuk Loke.     

Teknik Fireplume tingkat kedelapan setara dengan peringkat Sky. Dengan kata lain, sekarang Ley berada di peringkat yang sama dengan kedua uskup berbaju merah itu dan Schiker!     

"Ini... Apakah ini benar-benar terjadi?" Dibandingkan dengan Loke, uskup yang merupakan pemimpin utama itu terlihat seolah-olah telah menerima sebuah pukulan besar.     

Bagaimana bisa seorang idiot berdarah panas benar-benar berhasil melakukan terobosan tepat sebelum kematiannya? Dan dia bahkan telah berkembang dan berada pada tingkat yang sama dengan dirinya? Ini tidak masuk akal!     

Di sisi lain, Schiker terlihat dipenuhi dengan kegembiraan.     

"Mati!" Gelombang-gelombang panas dari tingkat kedelapan teknik Fireplume yang mengerikan itu segera menyelimuti Leylin yang sedang menyerang ke depan uskup tua berbaju merah itu. Gelombang panas yang mendidih itu diluncurkan dan bahkan berhasil menerobos pertahanan Uskup tersebut, menyebabkan alis dan janggut pria tua itu mulai terbakar.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.