Penyihir kegelapan di dunia magus

Pertarungan Pertama



Pertarungan Pertama

0"Ashen Hawks akan berada di belakang untuk menjaga agar semuanya tetap terkendali. Yang lainnya, maju!" Siegfried menahan kudanya dan membiarkan para anggotanya membentuk sebuah garis pertahanan di belakangnya.     
0

"Hadiah untuk yang berhasil memenggal kepala mereka dan berkontribusi serta semua hadiah uang dari guild tentara bayaran akan menjadi milik kalian!" Siegfried sangat menyadari kelemahan umat manusia, oleh karena itu ia terbilang cukup cerdas dan kejam untuk segera memberikan lebih banyak umpan demi membujuk para tentara bayaran yang lain.     

Beberapa kelompok tentara bayaran berskala menengah segera menginginkan hadiah tersebut, tetapi sebelum mereka bisa membahas keputusan mereka lebih jauh, para ogre yang berada di hadapan mereka itu sudah tidak dapat menunggu lebih lama lagi.     

"Ow ow!" Ogre yang berdiri di bagian paling depan itu membuka lebar-lebar mulutnya yang ganas seperti seekor binatang buas dan mengeluarkan sebuah suara raungan yang mengerikan. Tulang hewan tak dikenal yang dicengkeram di tangannya digunakan sebagai sebuah gada besar yang menyapu area tersebut seperti sebuah angin kencang.     

*Bang!* Gada tulang itu menghantam perisai para prajurit yang berada di bagian paling depan, dan terdengar sebuah suara hantaman benda tumpul. Beberapa orang tentara bayaran langsung roboh dan lengan mereka mengeluarkan suara keras dari tulang yang remuk.     

Pada umumnya kekuatan seekor ogre berada di antara 5 atau 7 poin, sama dengan kekuatan seorang prajurit elit peringkat 5. Kekuatan sebesar itu merupakan sesuatu yang tidak bisa dilawan oleh para tentara bayaran biasa.     

Seolah menjawab suara raungan dari kepala suku mereka tersebut, para ogre yang berada di belakangnya mengayunkan gada-gada dan palu-palu besar mereka, atau bahkan mengangkat tangan mereka untuk dihantamkan kepada para tentara bayaran tersebut. Beberapa kelompok tentara bayaran berskala menengah yang berada di garis depan itu segera berjatuhan, dan para pemimpin mereka meneriakkan perintah yang sia-sia. Semua orang dapat mengetahui bahwa ekspresi wajah Siegfried berubah menjadi suram.     

'Data dan atribut-atribut yang ada di dunia ini tidak benar-benar menganut prinsip akumulasi kekuatan. Jumlah kekuatan dari dua tindakan yang dilakukan secara bersama-sama tidak harus sama dengan kekuatan dari tindakan yang dilakukan sendiri-sendiri...' Leylin menyaksikan adegan pertarungan tersebut, tetapi mulai merenungkan hal-hal lain.     

Setelah mengalami begitu banyak kejadian di Dunia Para Dewa, akhirnya Leylin menyadari bahwa data atribut yang berlaku di dunia ini berbeda dengan dengan di dunia yang lain.     

'Meskipun rata-rata orang biasa berada di peringkat 1, tetapi sepertinya mereka mengalami lebih banyak kesulitan untuk berkembang lebih jauh. Bahkan pada awalnya aku sangat kesulitan untuk menerobos hambatan 1 poin pada semua statistikku, dan aku menghabiskan cukup banyak upaya untuk melakukannya. Setelah menaikkan statistikku menjadi 5, setiap kali aku menaikkan statistikku sebanyak 1 peringkat maka tingkat kesulitannya menjadi beberapa kali lebih besar dari sebelumnya. Setelah aku mencapai 10 poin, perbedaan tingkat kesulitannya akan menjadi semakin jelas...'     

Leylin mendapatkan sebuah firasat bahwa setelah atribut rata-ratanya mencapai 10 poin, maka setiap kali statistuk itu dinaikkan sebesar 1 poin, mungkin peningkatan kekuatan yang dia dapatkan akan setara dengan total jumlah peningkatan kekuatan dari kenaikan peringkatnya yang sebelumnya. Seluruh kekuatannya akan meningkat dan dia akan berkembang dengan pesat. Peningkatan kekuatan secara eksponensial ini berbeda dengan yang biasa dia alami.     

*Whooosh!* Angin kencang bertiup di seluruh wilayah tersebut, dan tanpa sadar Leylin melihat sebuah pecahan baju pelindung penuh darah yang hancur di atas tanah. Pemandangan ini langsung mengalihkan perhatiannya ke medan pertempuran.     

"Bunuh para bajingan berkulit gelap itu!" Teriak seorang pemimpin kelompok tentara bayaran berskala menengah sambil memancarkan kekuatan spiritual yang luar biasa.     

Para ogre ini jumlahnya sedikit, dan bahkan tidak sampai sepersepuluh dari jumlah anggota sebuah kelompok tentara bayaran berskala menengah. Setelah para Profesional berperingkat menengah itu menghentikan para ogre tersebut, keunggulan dalam jumlah itu menjadi terlihat jelas.     

"Ha! Bunuh!"     

Sepuluh tentara bayaran berperingkat rendah menggenggam tombak-tombak mereka dan berkumpul dalam sebuah formasi sederhana, kemudian menjebak rapat-rapat seekor ogre di dalam lingkaran mereka. Bahkan serangan sederhana yang dilakukan secara berkelompok ini tidak dapat dipahami oleh otak para ogre, dan bersama dengan perintah sang kapten, sepuluh tombak terlihat seperti ular-ular berbisa yang menembus tubuh seekor ogre.     

"Ow ow..." Ogre itu mengamuk, dan meskipun dia telah menangkap ujung dari dua buah tombak, namun ada lebih banyak tombak yang menembus tubuhnya. Sejumlah besar darah segar mengalir keluar, dan ogre tersebut terus berjuang tetapi telah terperangkap oleh penjara tombak baja yang kuat itu.     

Kerjasama yang dilakukan oleh sepuluh orang Profesional berperingkat rendah itu memiliki kekuatan untuk memberikan luka serius kepada seekor ogre. Tombak-tombak yang digunakan oleh para tentara bayaran ini tampaknya telah dimodifikasi, dengan bagian ujung tombak yang dilengkapi duri-duri dan lekukan-lekukan mengerikan. Begitu tombak tersebut menusuk sebuah target, tidak diragukan lagi bahwa tombak itu akan memperbesar luka dan menyebabkan pendarahan.     

Darah menyembur keluar seperti sebuah air mancur yang memancar dengan deras, dan meskipun para ogre itu bangga dengan kemampuan regeneratif mereka yang mengejutkan, namun kemampuan tersebut tidak bisa menyelamatkan nyawa ogre yang satu ini.     

Suara raungan ogre itu terdengar semakin melemah, dan cahaya di matanya juga mulai meredup. Mayatnya yang luar biasa besar itu akhirnya jatuh ke atas tanah, membuat darah segar bercampur dengan kotoran dan membentuk sebuah pola berbentuk bintik-bintik yang aneh.     

"Ow ow! Ow ow!" Tidak peduli sebodoh apapun otak yang dimiliki oleh kepala suku ogre tersebut, menyaksikan banyak anggota klannya dikepung dan ditebas itu membuatnya berteriak. Kemudian dia menghancurkan lengan seorang tentara bayaran yang tidak beruntung dengan menggunakan tangannya.     

Suara teriakan kepala suku ogre tersebut telah berubah dari yang awalnya terdengar ribut kini menjadi terdengar sangat singkat. Para ogre lain yang mendengar suara itu mulai mundur, dan beberapa ogre bahkan harus menerima serangan dari para tentara bayaran ketika mereka berbalik untuk melarikan diri dari medan pertempuran tersebut.     

"Hei! Jangan pernah berpikir untuk melarikan diri, dasar para pengecut!" Pada saat ini, Leylin merasakan kuda perang berwarna hitam yang ditungganginya itu segera berlari kencang, dan melaju menuju kepala suku ogre tersebut.     

Para tentara bayaran lainnya tercengang ketika mereka melihat seekor kuda perang berwarna hitam yang membawa seorang Knight bertubuh ramping yang langsung melompati kerumunan untuk tiba di garis depan. Bahkan di belakang Knight tersebut terdapat seorang prajurit yang sepertinya tidak tahu apakah dia harus tertawa atau menangis.     

Kemampuan Bertempur Knight - Charge! Kemampuan Bertempur Knight - Braveheart! Kemampuan Bertempur Knight - Sharp Qi!     

Sebuah kobaran api yang kuat meledak dari tombak Rafiniya, dan banyak tentara bayaran yang berteriak "Knight berperingkat tinggi!" Dengan ekspresi takjub. Kuda perang tersebut telah diperkuat dengan banyak kemampuan bertempur yang membuatnya mulai berlari lebih cepat, dan dalam sekejap dapat menyusul kepala suku ogre tersebut.     

"Ha!" Rafiniya menusukkan tombaknya dengan kekuatan besar, dan karena tombak tersebut yang telah diperkuat dengan mantra Sharp Qi, tombak itu segera menghancurkan pertahanan kepala suku ogre tersebut. Tombak itu menembus dadanya dan keluar melalui punggungnya, dan tiba-tiba darah mulai memancar.     

Sebagai seorang Knight peringkat 10 dengan seekor tunggangan yang menakjubkan, baju pelindung, dan sebuah tombak, jika Rafiniya tidak bisa mengalahkan ogre yang hanya memiliki kekuatan setara dengan seorang prajurit peringkat 7 atau 8 itu maka mungkin tuannya akan menceburkan dirinya sendiri ke dalam danau.     

"Bagus! Siapa itu?" Siegfried telah menyaksikan pertempuran tersebut dari samping, dan matanya sampai pada seorang Knight berperingkat tinggi. Knight ini adalah Profesional yang kuat, dan seringkali mewakili sebuah latar belakang yang baik. Tidak semua orang mampu membesarkan seorang Master Knight.     

"Mereka bukan dari kelompok tentara bayaran berskala menengah, mungkin mereka adalah para tentara bayaran pengembara!" Seorang penyihir yang berpakaian serba hitam menjawab dari samping Siegfried dengan mata bersinar.     

"Seorang tentara bayaran pengembara? Sepertinya masih ada banyak bakat yang tersembunyi. Kirim beberapa orang untuk berbicara dengan mereka!" Siegfried mengelus dagunya, merasa agak penasaran dengan identitas Knight itu. Pada titik ini, penyihir tersebut mengangguk dengan acuh tak acuh.     

"Haha... Jadi para ogre yang sering dibicarakan itu hanya sekuat ini?" Rafiniya menggantung mayat kepala suku ogre tersebut pada sebuah tiang, sebuah suara riang terdengar dari dalam baju pelindungnya. Leylin mengetahui bahwa ada sedikit kegelisahan yang tersembunyi di dalam suaranya yang sedikit bergetar itu.     

"Hei, hei... Bukankah seharusnya kamu menurunkanku terlebih dahulu?"     

"Ah! Bagaimana bisa kamu masih berada di sini?" Seperti yang diduga, Rafiniya sudah melupakan semua tentang Leylin selama dia melancarkan serangannya, dan baru sekarang dia mengingat bahwa masih ada seseorang yang duduk di belakangnya.     

Pada saat yang sama, Leylin mendengar Rafiniya bergumam sendiri, "Mengerikan, betapa mengerikannya, ini sangat kotor... Aku tidak menginginkan tombak ini lagi..."     

...     

Meskipun Rafiniya telah melakukan intervensi pada saat-saat yang paling akhir, namun pertarungan telah menyebar ke arah rombongan pedagang, dan setelah dia akhirnya menyerang ke arah kepala suku ogre tersebut, para ogre lainnya bahkan berlari lebih cepat. Dalam sekejap mata, sepertinya mereka telah menghilang ke dalam semak-semak yang lebat di tepi jalan dan membuat tentara bayaran yang menginginkan hadiah uang itu merasa kecewa.     

Rafiniya dianggap telah berperan dalam upaya pengusiran para ogre tersebut, dan sepertinya di sedang dalam kondisi setengah sadar. Dia bahkan tidak menanggapi orang-orang yang dikirimkan oleh Ashen Hawks, dan akhirnya Leylin harus maju serta berbicara dengan mereka.     

Baru setelah kembali ke kereta kuda kelompok mereka sendiri, Rafiniya mendapatkan tatapan hormat dari tentara bayaran yang lain, dan biasanya gadis kecil ini akan merasa sangat bahagia sehingga jika dia memiliki ekor, ekornya akan bergoyang-goyang dengan cepat.     

Namun, gadis tersebut sepertinya sedang sangat disibukkan upaya untuk membuang tombak bajanya yang diselimuti oleh darah dan bau busuk ogre tersebut. Dia pergi sendirian ke kereta kuda perempuan bersaudara tersebut, dan samar-samar terdengar sebuah suara dari orang yang sedang muntah. Leylin merasa bahwa Rafiniya masih membutuhkan waktu untuk beradaptasi.     

Old Pam kembali mengambil sampah-sampah, dan memungut tombak yang tidak lagi diinginkan oleh Rafiniya tersebut. Dia menyimpannya dengan hati-hati seolah-olah tombak itu adalah suatu benda yang berharga.     

Old Pam marah besar dan menghentakkan kakinya setelah mendengar bahwa Rafiniya telah meninggalkan telinga ogre tersebut karena khawatir telinga itu terlalu kotor. Dia bahkan memarahi Leylin dengan suara keras karena telah menyianyiakan barang berharga tersebut.     

Tingkat keserakahan Pam membuat Leylin bertanya-tanya apakah kurcaci tersebut merupakan keturunan dari seekor naga penimbun harta.     

"Haha... Jika para ogre itu datang lagi, Old Pam akan membiarkan mereka merasakan kekuatan pistolku... HURR..." Old Pam menggenggam sebotol rum dengan kedua tangannya dan beberapa kali bersendawa, wajahnya benar-benar memerah penuh semangat.     

Setelah melawan para ogre tersebut, seluruh kelompok pedagang itu mulai melanjutkan perjalanan mereka. Namun, kini mereka semua sudah tenang dan tidak lagi merasa takut seperti sebelumnya. Setelah melewati masalah pertama mereka, mereka menyadari bahwa para ogre tersebut tidak memiliki kekuatan yang sebanding dengan kekuatan mereka. Meskipun para ogre itu sangat kuat, namun mereka masih bisa terluka dan berdarah. Selain itu, kelompok pedagang tersebut bahkan telah mengambil kepala milik pemimpin suku ogre tersebut sebagai sebuah cinderamata.     

Setelah rasa takut menghilang, pikiran mereka semua kembali hidup. Bahkan Hera dan saudara perempuannya tampak lebih banyak tersenyum.     

'Benarkah ini...' Leylin menatap pemandangan itu dan menggelengkan kepalanya, matanya terlihat curiga.     

'Mengapa aku merasa ada yang aneh dengan sekelompok ogre ini? Sepertinya mereka menggunakan... Sebuah rencana melawan para prajurit itu? Benar-benar sebuah lelucon! Meskipun mereka memiliki otak, tetapi bagaimana bisa mereka mendapatkan gagasan tersebut? Mungkin itu hanya sebuah kebetulan... Tidak, ogre berkepala dua atau dukun ogre yang pernah dikabarkan itu mungkin memiliki kecerdasan semacam ini...'     

'Jika itu benar, maka segalanya akan menjadi menarik...' Leylin tersenyum penuh arti.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.