Penyihir kegelapan di dunia magus

Pertemuan Rahasia



Pertemuan Rahasia

0Leylin menghela napas. Seorang petugas gereja mengantarkannya ke belakang gereja.     
0

Sinar matahari berwarna emas menerobos jendela dan menyinari ruangan tersebut, serta memperlihatkan titik-titik debu di udara. Semua perabotan dan dekorasi yang terdapat di ruangan itu terlihat sederhana, sesuatu yang bisa terlihat di gereja keadilan.     

"Jika ada sesuatu yang anda butuhkan, silahkan tekan bel pintu yang ada disini. Kami akan melaksanakan perintah apapun... Selain itu, pertemuan dengan para bangsawan lainnya akan dilaksanakan setelah makan malam. Prajurit gereja Rafiniya akan segera tiba." Pelayan yang mengantarkan Leylin tersebut mengundurkan diri dan menutup pintu.     

Rafiniya datang dengan cepat. Bagaimanapun juga, Leylin adalah seorang Legenda dan dia wajib untuk menunjukkan rasa hormat kepadanya. Sayangnya, Leylin tidak memiliki sesuatu untuk dibicarakan dengan seorang prajurit gereja yang setolol dia.     

Setelah menikmati sebuah makan malam sederhana, Leylin diantarkan ke sebuah ruang tamu kecil. Disana terdapat beberapa bangsawan dengan aura kuat yang sedang menunggu.     

"Apakah ini para Legenda lainnya?" Leylin mengangguk dan menuju ke dalam ruangan tersebut.     

Ruangan itu berukuran cukup kecil. Di atas lantai terdapat sebuah karpet bulu berwarna merah menyala dan sebuah perapian yang menyala terang. Namun, tidak ada aroma asap yang tercium di udara. Meskipun tempat ini berada di wilayah utara, namun ruangan itu masih terasa hangat seolah-olah sedang berada di musim semi.     

"Kamu... Kamu pasti penyihir yang dari laut lepas yang sering dibicarakan itu. Leylin, bukan? Kamu benar-benar masih sangat muda!"     

Kedatangan Leylin segera menarik perhatian para Legenda tersebut. Seorang wanita berambut panjang yang mengenakan mantel bulu berwarna merah berdiri sambil memperlihatkan senyum ramah di wajahnya.     

"Selain para orang tua dari wilayah utara seperti kami, kamu datang dalam waktu yang cukup cepat."     

Wanita ini jelas merupakan seorang Legenda, dan jika melihat kekuatan domain elemen yang ada di sekitar tubuhnya, dapat dipastikan bahwa dia adalah seorang penyihir berperingkat Legenda!     

"Izinkan aku untuk memperkenalkan diri. Namaku adalah Lillian, dan yang ada di sampingku ini adalah Tuan Patrick, dia adalah prajurit dari gereja dewa keadilan. Yang ada di sebelah perapian itu adalah pelindung wilayah utara, dia adalah Druid berpringkat Legenda, Alegor."     

Di ruangan tersebut hanya terdapat sedikit Legenda, jika dihitung jumlahnya hanya tiga orang.     

Ratu Alustriel dari Kota Silverymoon dan sang terpelajar Buren tidak hadir di ruangan tersebut. Mereka adalah orang-orang yang ingin Leylin temui, dan ketidakhadiran mereka ini membuatnya merasa sedikit kecewa.     

"Salam..."     

Tentu saja, dari luar Leylin terlihat bersikap rendah hati dan dengan sopan menyampaikan salam kepada ketiga orang itu sambil mengamati mereka.     

Lillian adalah seorang penyihir tradisional. Gelombang-gelombang kekuatan dari benda-benda sihir dan gulungan-gulungan mantra terpancar dari tubuhnya. Bahkan sepertinya di tubuhnya juga terdapat suatu aura tersembunyi yang kemungkinan berasal dari beberapa benda sihir berperingkat Legenda yang dia bawa. Daya tempurnya jelas tidak bisa diremehkan.     

Di sisi lain, Patrick merupakan seorang pria yang tak banyak bicara dan sikapnya terlihat cukup dingin. Sebenarnya sikapnya ini membuat Leylin terkekeh di dalam hati ketika mengingat prajurit gereja berperingkat Legenda yang telah mati di tangannya, yang kabarnya merupakan seorang hakim atau pekerjaan semacam itu. Dia merasa yakin bahwa gereja dewa keadilan pasti telah mendapat sebuah pukulan telak.     

Yang terakhir adalah Alegor, seorang Druid berperingkat Legenda yang mengenakan busana dengan cara yang menarik.     

Alegor adalah seorang pria kekar dengan tinggi badan lebih dari tiga meter dan janggut tebal berwarna coklat. Di samping telinganya yang berbulu tersebut, terdapat sepasang tanduk besar bercabang besar yang terlihat seperti tanduk rusa, dengan beberapa daun yang terlihat di ujung-ujungnya. Druid ini tidak memakai banyak pakaian, dan hanya menggunakan beberapa kulit binatang buas serta dedaunan yang telah digunakan untuk membuat sebuah celemek. Pakaiannya ini memperlihatkan dadanya yang bidang dan berbulu, sehingga membuatnya terlihat agak liar.     

"Sebenarnya, sebagai pelindung alam, aku tidak boleh berpartisipasi dalam kegiatan ini. Namun, para Orc tersebut telah menghancurkan alam hingga tingkat yang mengerikan, dan tindakan semacam itu bertentangan dengan siklus serta keseimbangan paling mendasar..."     

Sekarang ekspresi wajah Alegor tampak serius, dia memberikan semua informasi yang Leylin butuhkan dalam beberapa kalimat.     

Secara umum, semua Druid mengambil tanggung jawab untuk melindungi alam. Mereka sangat menentang segala tindakan yang menghancurkan alam, dan bahkan ada kebangkitan gerakan radikal yang menentang tindakan ini.     

Setelah menduduki wilayah utara, para Orc melakukan lebih banyak kerusakan pada lingkungan agar bisa mendapatkan lebih banyak bahan-bahan dan sumber daya.     

Hubungan baik yang terjalin antara ratu Silverymoon dengan para Druid menjadi alasan mengapa mereka mulai mengenang masa-masa ketika dia masih berkuasa. Sehingga dapat dapat dimengerti jika akan bekerja keras untuk menyelesaikan masalah ini.     

'Eye of the North... Pelindung alam, serta seorang prajurit gereja yang kekuatannya setara dengan Hakim yang sebelumnya telah kubunuh...'     

Leylin memperkirakan kekuatan yang dimiliki oleh para Legenda tersebut.     

Meskipun mustahil untuk menghancurkan Kekaisaran Orc dengan empat orang Legenda ini, namun keberadaan mereka masih bisa mempengaruhi kegagalan atau keberhasilan beberapa operasi militer!     

Selain itu, mereka hanya kelompok pertama yang telah tiba. Senjata andalan yang sebenarnya masih disembunyikan.     

'Sayang sekali... Meskipun begitu, mustahil untuk mempengaruhi kekuatan para Orc yang ada di wilayah utara. Kemungkinan besar, kita hanya bisa menghancurkan fondasi mereka sebagai sebuah kekaisaran. Mustahil untuk mengusir mereka dan mengembalikan kekuatan kita, kecuali semua dewa manusia bersatu. Namun, apakah hal semacam itu bisa terjadi?'     

Meskipun memiliki berbagai macam emosi rumit di dalam hatinya, Leylin berjalan keluar dari gereja dan memasuki wilayah Yorkshire ketika sekarang hari sudah malam.     

Meskipun malam sudah larut, namun tempat ini masih cukup ramai. Selain pancaran cahaya yang menyilaukan dari berbagai gereja, di tempat itu juga dipenuhi dengan lampu-lampu minyak besar yang terpasang di depan toko-toko. Beberapa warga sedang berjalan-jalan setelah makan malam dengan latar belakang suara dari lagu-lagu rohani yang merdu serta doa-doa yang sedang dipanjatkan. Suasana di tempat tersebut terasa santai dan menyenangkan.     

"Tapi... Sepertinya dampak dari keberadaan para pengungsi dari wilayah utara masih belum menghilang..."     

Leylin hanya bisa menggelengkan kepalanya ketika mendapati bahwa di wilayah tersebut sering diadakan kegiatan patroli dan sesekali ada pencurian yang terjadi.     

Gelombang kedatangan penduduk dari wilayah utara merupakan tantangan terbesar bagi masalah keamanan di wilayah ini. Adanya peningkatan populasi yang sangat besar dan masuknya kaum bangsawan dari wilayah utara tersebut telah meningkatkan harga bahan kebutuhan sehari-hari serta membuat banyak warga tidak dapat menyuarakan ketidaksenangan mereka.     

Sebenarnya, orang-orang dari Yorkshire tidak memiliki pandangan yang baik terhadap para pengungsi ini. Mereka semua percaya bahwa para pengungsi tersebut tidak hanya akan mencuri pekerjaan mereka, tetapi juga menjadi sebuah beban yang sangat besar.     

Leylin berjalan-jalan dan mendapati bahwa tidak ada orang yang mengikutinya atau sihir yang digunakan untuk melakukan pekerjaan tersebut. Mungkin hal ini terjadi karena pihak gereja mengetahui kemampuan penginderaan yang dimiliki oleh seorang Legenda dan mereka juga memahami bahwa mengirimkan orang-orang untuk mengawasinya akan menjadi tindakan yang sia-sia kecuali ada seorang pencuri atau pembunuh bayaran berperingkat Legenda yang ditugaskan untuk melakukan pekerjaan tersebut.     

"Tentu saja, mungkin mereka telah meyakinkan diri mereka sendiri bahwa dengan dukungan dari para dewa, aku tidak akan bisa melakukan sesuatu yang bertentangan dengan kepentingan mereka..."     

Leylin menggelengkan kepalanya dan hanya bisa tertawa, sebelum kemudian dia berbelok ke sebuah menjadi gang yang remang-remang.     

Aliran-aliran kabut berwarna merah gelap muncul di depan Leylin dan menyembunyikan auranya yang sebenarnya, sehingga membuatnya seolah telah berubah menjadi orang yang benar-benar berbeda.     

Semua orang yang ada di sekitar Leylin tidak merasakan apa-apa dan tidak ada satupun yang menyadari keanehan ini.     

"Karena Kekuatan Mimpi telah menyembunyikan keberadaanku, maka semua upaya untuk mengawasiku akan menjadi tidak berguna..."     

Leylin melangkah keluar dari gang yang di dalamnya terdapat sebuah ilusi tersembunyi dan sosoknya bersinar beberapa kali sebelum akhirnya menghilang dari jalanan tersebut.     

Dengan kekuatan peringkat Legenda yang Leylin miliki dan tambahan kekuatan dari ilusi yang diciptakan dengan Kekuatan Mimpi, terlalu mudah baginya untuk mencegah upaya pengawasan yang ditujukan kepadanya.     

Cahaya berkedip-kedip, dan ketika kemudian Leylin muncul kembali, dia telah tiba di sebuah ruangan rahasia.     

Kabut berwarna hitam yang terdapat di sekitar ruangan tersebut tampak seperti seekor binatang buas besar yang melahap segalanya. Di tengah ruangan itu hanya terdapat sebuah pancaran cahaya terang berwarna kuning.     

Beberapa sosok dengan aura kuat yang mengenakan jubah berwarna hitam, sedang menunggu di samping pancaran cahaya tersebut.     

"Kamu datang lebih awal..."     

Salah satu orang dengan jubah berwarna hitam tersebut berbicara kepada Leylin dengan suara yang jernih milik seorang perempuan.     

"Aku tidak pernah mengira bahwa kamu juga memiliki urusan di Yorkshire..."     

Leylin melihat ke arah penyihir perempuan ada di depannya itu. Penyihir tersebut telah menghilangkan penyamarannya ketika berada di bawah pancaran cahaya itu dan memperlihatkan penampilan aslinya. Ini adalah Lilian, penyihir berperingkat Legenda yang baru saja dia temui!     

"Mengapa kamu mengirimkan sebuah pesan kepadaku tepat sebelum pergi... dan orang-orang ini juga..."     

Leylin tampak curiga.     

Meskipun penyihir berperingkat Legenda ini terlihat biasa saja ketika selama pertemuan yang sebelumnya terjadi di dalam gereja dewa keadilan tersebut, namun di akhir pertemuan itu, tiba-tiba dia mengirimkan sebuah alamat kepada Leylin dan menginginkan agar dia datang seorang diri. Di tempat ini juga terdapat makhluk-makhluk kuat lainnya, dan mereka semua adalah para Legenda.     

Pertemuan seperti ini jelas bukan sejenis jamuan makan malam.     

"Aku sudah memasang beberapa formasi mantra isolasi. Tidak akan ada yang bisa mengetahui percakapan kita meskipun seorang dewa sekalipun, kecuali dia turun menggunakan tubuh aslinya."     

Lillian berbicara sambil tersenyum, matanya tampak seperti sedang terbakar, "Apakah kamu masih tidak tahu alasan mengapa para Legenda seperti kita berkumpul?"     

Rencana hebat seperti apa yang akan dibuat ketika sekelompok Legenda diam-diam telah berkumpul?     

Jika keuntungan adalah prioritas utama mereka, maka hal yang bisa menarik perhatian para makhluk-makhluk sihir ini adalah kenaikan peringkat menjadi seorang dewa.     

Leylin sangat memahami masalah ini dan dia tersenyum, "Kalau begitu, kamu belum memperkenalkan aku kepada mereka..."     

"Keke... Apakah seorang anak nakal yang baru saja naik ke peringkat kita ini mampu membuat rencana bersama kita?"     

Pada saat ini, seseorang dengan jubah berwarna hitam yang sedang berdiri di sebelah Lilian itu terkekeh dan suaranya yang terdengar seperti seekor burung hantu di malam hari tersebut membuat bulu kuduk berdiri.     

*Boom!*     

Sesaat kemudian, tekanan besar dari sebuah aura yang dingin dan sangat besar menyerang Leylin seperti sebuah gelombang yang tak terkendali. Bahkan terdengar suara teriakan dari jiwa-jiwa yang rusak dan kekuatan energi negatif di dalam aura-aura yang merusak tersebut.     

Makhluk-makhluk berjubah hitam lainnya itu tidak bergerak ketika mereka menyaksikan pemandangan tersebut sambil tersenyum.     

"Apakah ini adalah sebuah penyelidikan? Sudah kuduga, di dalam lingkaran pergaulan makhluk kegelapan seperti ini, kekuatan adalah segalanya!"     

Dengan sebuah pikiran, tubuh Leylin tidak bergerak dan membuat aura yang mematikan tersebut bisa melewatinya. Meskipun ada banyak gelombang-gelombang yang muncul di dinding yang ada di belakangnya, tetapi dia tidak terluka sama sekali.     

"Benar-benar sebuah aura mematikan yang pekat... Dan kamu adalah?"     

Kemudian Leylin tersenyum kepada orang berjubah hitam yang sedang terkejut itu dan bertanya.     

"Kamu mampu!" Kata orang berjubah hitam tersebut, tetapi dia tidak membuat gerakan apapun. Terlihat jelas bahwa dia merasa bahwa Leylin adalah orang yang patut diperhitungkan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.