Penyihir kegelapan di dunia magus

Pulau Tandus



Pulau Tandus

0"Bos, mengapa kita harus melawan Bajak Laut Black Skeleton dan Tigershark? Marquis Louis dan Kepulauan Baltik ada di belakang mereka, dan kita tidak akan bisa menandingi kekuatan MEREKA... Bukankah akan lebih baik jika kita tetap menghindar seperti yang telah kita lakukan sebelumnya? Lautan sangat luas. Mereka tidak akan bisa menemukan kita..." Seorang bajak laut yang tampak baik hati berdiri.     
0

"Apakah kamu mempertanyakan keputusanku, Stalker?" Suara Leylin yang terdengar pelan itu segera membuat aula tersebut menjadi terasa mengerikan.     

Ini adalah kerugian yang disebabkan karena Leylin tinggal di Pelabuhan Venus dan menghindari masalah. Karena dia lebih sering mengendalikan para bajak laut tersebut dari belakang layar, akibatnya dia masih belum cukup menekan mereka. Hal ini terutama berlaku bagi orang-orang seperti Stalker yang baru saja bergabung. Pada awalnya Stalker memerintahkan beberapa kapal sendirian, dan tidak pernah mengalami sendiri kebrutalan dan kekejaman Leylin. Ada banyak hal yang tidak dia mengerti.     

Stalker tertegun, tapi masih tetap menggumamkan semua pendapatnya, "Saya jelas tidak ingin melakukannya, tetapi kita harus memikirkan nasib saudara-saudara kita..."     

"Tidak ingin melakukannya? Jadi itu artinya kamu masih akan melakukannya?" Leylin terkekeh, sebuah sambaran petir ditembakkan dari tangannya.     

Dengan kekuatan Leylin sebagai seorang penyihir peringkat 9, pengalaman pertempuran yang berlimpah, dan teknik yang sangat baik, mengurus seorang Profesional yang hanya berada di sekitar peringkat 10 saja dapat dilakukan dalam waktu yang sangat singkat.     

*Boom!* Di tengah arus listrik yang mengalir deras tersebut, Stalker berubah menjadi setumpuk abu yang hangus.     

"Ah... Pemimpin!" "Apa yang anda lakukan?"     

Orang kepercayaan yang berdiri di belakang Stalker itu mengeluarkan pisau melengkungnya dengan perasaan penuh duka, tetapi dia segera ditenggelamkan oleh para bawahan Ronald.     

Leylin bermain-main dengan arus listrik yang mendatangkan ketakutan ke dalam hati para bajak laut tersebut dan membuat mereka gemetar ketakutan. Kemudian dengan santai dia memberikan perintah dari kursinya, "Ronald, pergilah dan ambil alih kapal mereka!"     

"Saya mengerti, Kapten!" Ronald segera membawa para anak buahnya dan pergi, meninggalkan sekelompok pemimpin bajak laut yang gemetaran di kursi mereka. Baru pada titik inilah mereka ingat bahwa Bajak Laut Scarlet Tiger telah didirikan dengan kekejaman dan kebiadaban kapten tersebut.     

Mereka harus melaksanakan perintahnya dengan penuh tekad. Sedangkan satu-satunya pilihan lain yang mereka miliki adalah dilenyapkan tanpa perasaan!     

Terdengar suara teriakan, dan ada beberapa kekacauan yang terjadi di tempat yang jauh tetapi Leylin tidak peduli. Dia terkekeh ketika merasakan komunikasi tanpa suara yang dilakukan oleh para bawahannya tersebut, 'Sudah kuduga, orang yang benar-benar merepotkan itu bukan orang yang penuh semangat. Kebanyakan mereka hanya bisa berbicara...'     

Setelah beroperasi selama satu tahun, semua orang yang menjadi bawahan Leylin tersebut menjadi semakin kaya dan mendapatkan kendali atas bagian-bagian tertentu. Sekarang mereka adalah para pemimpin kecil di tempat mereka masing-masing.     

Karena adanya masalah kekurangan tenaga, Isabel dan Ronald tidak punya pilihan selain menyerahkan beberapa kekuasaan kepada orang lain, sehingga menyebabkan adanya beberapa pemimpin bayangan lainnya di antara para bajak laut tersebut. Leylin menggunakan kekuatannya untuk memastikan bahwa mereka tetap terkendali. Meskipun langkah ini dapat memastikan bahwa mereka tidak akan berani untuk memberontak, namun kebencian yang tersimpan di dalam hati mereka semakin meningkat seiring dengan berjalannya waktu.     

Setelah semua orang bodoh yang punya nyali untuk berbicara itu mati, satu-satunya perlawanan yang tersisa akan tersembunyi di balik bayang-bayang. Tidak ada masalah jika para pemberontak tersebut hanya membicarakan pemberontakan tanpa melakukan tindakan apa-apa, tetapi berapa banyak dari orang-orang ini yang dapat berhubungan dengan Marquis Louis dan mengkhianati Leylin, serta berubah menjadi para mata-mata?     

Leylin menyeringai di dalam hati. Dari luar, kekuatan lawannya terlihat jauh melebihi kekuatan yang dia miliki, bahkan dalam hal status kebangsawannya.     

Ini adalah kesepian yang dirasakan oleh orang yang berada di posisi tertinggi. Hal-hal duniawi terasa seperti air yang akan menghanyutkan orang-orang yang berada di sampingnya. Bahkan dia sulit mengingat tentang teman-teman dari masa lalu yang memiliki gagasan yang sama dengannya.     

'Tetapi meskipun kalian bekerja secara sembunyi-sembunyi, tetapi kalian tidak akan bisa menghentikanku.' Leylin adalah orang yang tidak berperasaan dan tanpa ampun.     

"Kapten! Kapal Stalker telah dibersihkan!" Pada saat ini, Ronald membuka pintu dan berjalan masuk dengan tergesa-gesa, noda darah masih menempel di tubuhnya. "Kami menemukan beberapa pembunuh bayaran dari gereja pembunuhan di kapal itu, dan ini juga!" Beberapa lencana bangsawan yang terkena noda darah dilemparkan ke meja panjang.     

"Ini... Ini adalah emblem Keluarga Marquis Louis!" Teriak seseorang yang mengenali lencana tersebut.     

"Gantung semua pembunuh pembunuh bayaran itu. Bunuh semua asisten Stalker. Biarkan mereka mengetahui apa hukuman untuk para pengkhianatan!" Leylin memberikan perintah tersebut dengan tenang dan dalam sekejap memutuskan kehidupan serta kematian puluhan orang tersebut.     

"Sekarang, apakah kalian memiliki pendapat lain?" Tatapan mata Leylin yang setajam petir itu membuat banyak pemimpin segera menundukkan kepala mereka dan tidak berani untuk menatap matanya.     

...     

Setelah pertemuan itu ditunda, Leylin mungkin akan menggunakan kekuatannya untuk mendelegasikan tugas secara paksa, tetapi pemberontakan diam-diam terus berjalan. Di malam yang telah larut, beberapa sosok mencurigakan bertemu di bagian bawah lambung kapal.     

"Nondetection" Sebuah gulungan mahal terkoyak, dan begitu pancaran cahaya dari mantra tersebut memenuhi seluruh ruangan, orang-orang itu akhirnya dapat menghela napas lega.     

"Apakah tempat ini aman?" Salah satu dari mereka bertanya dengan suara kasar.     

"Aku menghabiskan banyak uang untuk mendapatkan gulungan sihir ini. Bahkan mungkin seorang penyihir berperingkat tinggi tidak akan bisa menemukan kita!" Kata suara lain yang terdengar jengkel.     

"Baiklah, berhenti bertengkar!" Sebuah suara orang tua yang terdengar serak segera menekan perselisihan tersebut, "Aku mempercayai Liberty-"     

"Bukankah aku sudah memberitahumu agar tidak memanggilku dengan nama asliku? Bahkan nama panggilanku juga tidak boleh!" Suara Liberty kembali terdengar.     

"Baiklah, maaf." Suara orang tua itu terhenti, dan kemudian melanjutkan, "Sekarang ada puluhan kapal disini. Kita memiliki orang-orang yang mengawasi Bajak Laut Scarlet Tiger, dan ada kekuatan sihir yang terlibat. Dia pasti tidak akan menemukan kita, jadi kita bisa berdiskusi dengan tenang..."     

"Akhir-akhir ini kapten menjadi semakin kejam. Stalker hanya mengatakan sepatah kata dan dia langsung membunuhnya begitu saja. Bahkan para bawahannya juga tidak selamat..." Terdengar suara dari orang yang sedang marah.     

"Apakah dia mengetahui sesuatu?" Kata suara orang yang khawatir.     

"Alasan mengapa kita bergabung dengan Scarlet Tiger adalah demi keuntungan kita sendiri, tetapi sekarang kapten ingin berperang melawan dua kelompok besar bajak laut itu. Katakan padaku, berapa peluang kemenangan kita?"     

Suara tua itu menjawab, "Sebenarnya, jika kapten masih seperti dulu dan membiarkan kita melakukan penjarahan sesuka hati kita, sementara dia bertugas untuk menjual barang curian dan membagikan keuntungan, maka aku tidak akan mempermasalahkannya. Masalahnya adalah karena sekarang segalanya menjadi berbeda. Dia ingin agar kita mempertaruhkan hidup kita! Meskipun kita berhasil menyingkirkan Bajak Laut Black Skeleton dan Tigershark, namun mereka masih memiliki sang marquis dan Kepulauan Baltik sebagai pendukung mereka serta bisa dengan cepat memulihkan kembali kekuatan mereka. Lalu bagaimana dengan kita? Selain itu, mereka memiliki sebuah armada budak yang luar biasa..."     

Pada kalimat tersebut, suara orang tua itu tiba-tiba menjadi terdengar semakin keras.     

"Lalu apa yang harus kita lakukan?" Alasan mereka berkumpul bukan karena mereka telah benar-benar memiliki rencana untuk memulai sebuah pemberontakan, tetapi hanya untuk menyepakati terbentuknya sebuah aliansi untuk melindungi kepentingan mereka sendiri.     

"Kita adalah bajak laut. Sebesar apa harga kepercayaan itu? Jika kita berada di lokasi pertempuran, kita bisa memberontak melawannya dan berpihak pada kelompok bajak laut lainnya. Tidak peduli apakah itu Marquis Louis atau Bajak Laut Barbarian, pilihan apapun bisa dipertimbangkan..." Suara orang tua itu menunjukkan tanda-tanda kebencian.     

Berpasang-pasang mata yang dipenuhi dengan kecerdasan itu bersinar di ruangan gelap itu terlihat seperti sekawanan serigala.     

...     

"Lapor! Jejak Bajak Laut Scarlet Tiger telah ditemukan!" Seorang bajak laut dengan hormat memberikan laporan.     

"Ikuti mereka, ikuti mereka! Jangan sampai lolos!" Mata William bersinar cerah.     

Kapal-kapal besar membentangkan layar-layar mereka, dan membentuk sebuah busur besar di dalam hembusan angin yang bertiup kencang. Seluruh armada tersebut mulai berlayar dengan kecepatan yang mengerikan.     

"Ini semua berkat Tuan Boruj!" Ketika William merasakan hembusan angin kencang di wajahnya, dia tidak bisa menahan diri untuk tidak memandang kagum ke arah penyihir berperingkat tinggi yang ada di sampingnya tersebut. Mantra Breeze yang Boruj gunakan itu telah meningkatkan kecepatan laju kapal-kapal armada tersebut sebesar lebih dari dua kali lipat.     

Para penyihir bisa beradaptasi dengan berbagai macam lingkungan yang kompleks. Dengan berbagai jenis mantra yang bisa mereka gunakan, mereka berguna dalam segala macam situasi yang terjadi secara tiba-tiba. Menurut William, Bajak Laut Scarlet Tiger tidak akan bisa melarikan diri.     

"Di depan telah ditemukan sebuah pulau, dan ada kapal-kapal yang berlabuh di sana!" Pada saat ini, pelaut yang berada di dek pengamatan itu berseru.     

"Apa?" William segera melesat ke pagar kapal, dan menggunakan teleskop untuk mengamati. Sebuah pulau tandus yang besar muncul di depan matanya. Sejumlah kapal bajak laut berlabuh di samping pulau itu dan pada kapal-kapal tersebut terdapat bendera dari Bajak Laut Scarlet Tiger terlihat sangat jelas.     

"Mereka telah meninggalkan kapal mereka dan mendarat? Apakah mereka sudah gila?" William mengertakkan giginya dengan perasaan tidak percaya, "Pergilah! Tenggelamkan mereka!"     

Apapun itu, William harus menenggelamkan kapal-kapal lawannya tersebut. Dengan cara ini, mereka akan benar-benar terjebak. Serangan itu berjalan lancar. Tidak banyak yang bisa disaksikan, bahkan Crowe dan Citamo bahkan tidak perlu turun tangan. Rekan pertama dan kedua mereka telah membawa beberapa orang dan menyita tiga puluh kapal bajak laut.     

Semua kapal bajak laut yang membuat Leylin menghabiskan waktu selama setahun penuh untuk merebutnya bersama para kru bajak lautnya sendiri itu kini telah jatuh ke tangan William. Proses merebut kapal-kapal itu berjalan begitu lancar sehingga sulit untuk dipercaya. Kapal Bajak Laut Merfolk, dan bahkan Scarlet Tiger dengan bendera berwarna merah darahnya itu kini berada di tangannya.     

"Semua kapal Leylin sangat bersih dan tidak memiliki jebakan. Berdasarkan informasi dari para budak, pulau ini adalah sebuah titik pemberhentian sementara mereka, dan mereka telah membangun beberapa pertahanan sederhana..."     

Crowe mengutak-atik pisau melengkung berwarna hitam di tangannya, "Jadi? Haruskah kita membawa kapal-kapal itu pergi?" Armada sebesar itu setidaknya bernilai puluhan ribu, itu adalah sebuah jumlah kekayaan yang mengesankan. Bahkan kelompok-kelompok bajak laut besar akan merasa iri karena nilai kapal-kapal tersebut.     

William bergumam sendiri, dan kemudian mengertakkan giginya. "Tidak. Tenggelamkan semua kapal itu! Meskipun mereka telah melakukan sesuatu terhadap kapal-kapal tersebut, seharusnya itu tidak akan mempengaruhi kita."     

Lagipula, ada beberapa racun dan kutukan mengerikan yang bisa disembunyikan dari deteksi sihir, dan bahkan kekuatan ilahi. Dia keluar untuk mendapatkan kemenangan yang mengagumkan untuk mengamankan posisinya sebagai penerus. Tidak boleh ada yang salah.     

"Tuan Boruj, bagaimana menurut anda?" Pada saat ini William tidak lupa untuk meminta pendapat Boruj.     

"Baiklah!" Penyihir itu mengangguk, membuat Crowe dan Citamo mengutuk di dalam hati. Seperti yang sudah diduga sebelumnya, semua penyihir adalah orang yang boros!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.