Penyihir kegelapan di dunia magus

Nama Asli



Nama Asli

0Setelah mempertimbangkan masak-masak, Tim memberikan perintah. "Biarkan dia masuk!" Tim menemui Leylin dengan ekspresi wajah yang terlihat serius dan menyedihkan. Dia dikejutkan oleh wajah muda yang muncul di hadapannya itu.     
0

"Ini pertama kalinya kita bertemu, Viscount Tim. Namun, kita telah membuat banyak kesepakatan di masa lalu. Aku Leylin, Leylin Faulen. Senang bertemu denganmu."     

"Kalian semua, keluarlah!" Tim dengan kasar mengusir para bawahannya tersebut, dan menutup pintu serta jendela keras-keras. Leylin bahkan cukup peka untuk menambahkan lapisan pelindung sihir.     

"Aku sudah melakukan apa yang kamu minta. Mengapa kamu masih datang ke sini?" Tim bertanya dengan nada marah, tetapi Leylin masih bisa melihat ketakutan dan kelemahan di dalam ekspresi wajahnya yang tampak tegar serta pantang menyerah itu.     

"Jangan tersinggung, oke? Bagaimanapun juga, sebelumnya kita telah mengalami saat-saat yang sangat menyenangkan ketika kita bekerjasama, benar begitu kan, Viscount Tim?" Leylin berkata sambil tersenyum kecil.     

"Dasar bandit sialan, kamu benar-benar biadab..." Pembuluh darah di wajah Tim menggelembung dengan aneh, "Apakah kamu tidak takut aku akan melaporkanmu kepada raja dan gereja?"     

"Apa yang harus kutakutkan?" Leylin tertawa terbahak-bahak, lalu berbisik di samping telinga Tim, "Lagipula, orang yang membunuh marquis tua itu bukan aku!"     

Begitu kata-kata itu keluar dari mulut Leylin, Tim segera meringkuk di kursinya dan mulai menangis sedih, seolah-olah tulang punggungnya telah dicabut dari tubuhnya. "Kalian yang melakukannya! Kalian yang telah memaksaku..."     

"Tidak ada yang memaksamu... Jika kamu mengakui perbuatanmu kepada marquis tua itu, kalian berdua bisa melarikan diri sebelum para bajak laut tersebut datang..." Cibir Leylin. "Selain itu, kamu juga tidak perlu membuat dirimu terlihat menyedihkan di depanku. kamu benar-benar harus mempekerjakan seorang guru akting yang baru."     

Tatapan tanpa perasaan yang terpancar dari Leylin tersebut membuat Tim memahami penyihir itu telah melihat ke dalam lubuk hatinya yang paling dalam.     

"Jika itu masalahnya, lalu mengapa kamu masih datang dan mencariku?" Tim mengambil serbet untuk menghapus air mata di wajahnya. Kemudian dia segera menenangkan diri dan ekspresi wajahnya menjadi semakin suram.     

"Haha bagus! Itulah orang yang ingin kuajak bernegosiasi!" Leylin bertepuk tangan, "Tentu saja sama seperti terakhir kali kita lakukan. Aku menginginkan sebuah kesepakatan!"     

"Sebuah kesepakatan? Katakan!" Tim bahkan tidak terlihat setakut sebelumnya.     

"Aku akan membantumu mendapatkan gelar dan wilayahmu, dan sebagai gantinya kamu akan mengakhiri semua kecurigaan yang dialamatkan kepadaku." Leylin langsung mengatakan inti masalahnya. Tim adalah orang penting dalam rencananya untuk membersihkan diri dari kecurigaan pihak gereja. Bagaimanapun juga, jika korban insiden tersebut bahkan memberikan pengakuan bahwa Leylin tidak bersalah, maka apalagi yang bisa dikatakan orang lain?     

"Mengakhiri semua kecurigaan? Ck ck... Sepertinya tim investigasi dari Dewa Keadilan membuatmu kesulitan!" Tim melipat tangannya di depan dadanya.     

"Hanya sedikit, tetapi kamu tidak perlu berpikir untuk bernegosiasi. Aku masih memiliki banyak pilihan yang lain, hanya saja segalanya akan menjadi sedikit lebih merepotkan. Tetapi satu-satunya orang di seluruh wilayah ibukota kerajaan yang dapat mendukungmu untuk mendapatkan gelar bangsawan adalah aku!" Leylin tampak sangat misterius.     

"Aku perlu melihat apa yang bisa kamu lakukan," Tim tidak langsung menyetujui tawaran Leylin itu. Lagipula kepala Keluarga Faulen hanyalah seorang baron, dan Tim tidak percaya bahwa pengaruh baron tersebut akan terasa di luar wilayah lautan lepas.     

"Kamu akan segera melihatnya!" Sambil tersenyum acuh tak acuh, Leylin berdiri untuk meninggalkan tempat itu.     

Sekarang adalah waktunya untuk memanfaatkan jaringan iblis. Leylin bergerak ke berbagai arah di wilayah ibukota kerajaan, seolah-olah dia hanya sedang berjalan-jalan, dan akhirnya tiba di sebuah klub hiburan.     

"Tuan muda, kami masih belum buka..." Penjaga pintu tersebut berkata dengan canggung. Kemudian Leylin memeriksa lingkungan di sekitarnya. Terlihat jelas bahwa tempat ini merupakan sebuah jalan di ibukota kerajaan yang dipenuhi dengan fasilitas hiburan. Di sekitar jalanan tersebut terdapat bangunan-bangunan serupa, hanya saja jalanan tersebut terbilang cukup sepi. Bagaimanapun juga, tidak semua bangsawan memiliki begitu banyak waktu luang untuk datang dan bermain-main.     

"Aku tahu..." Leylin mengulurkan tangan kanannya dan membuka telapak tangannya di depan penjaga pintu tersebut. Sebuah pola sihir berbentuk aneh yang berbentuk setangkai bunga mawar berduri muncul di tengah telapak tangannya. Warna kelopak bunga itu terus berubah seiring dengan berjalannya waktu.     

Wajah penjaga pintu tersebut berubah secara drastis begitu dia melihat tanda ini. "Masuklah bersama saya!" Aura penjaga itu berubah ketika dia berbicara, dan tatapan matanya yang tak bergairah itu berubah menjadi sangat cerah. Setelah melihat ke sekeliling Leylin dengan waspada, dia membuka pintu utama dan mempersilahkan Leylin masuk.      

Ketika Leylin masuk melalui pintu utama, tudung-tudung berwarna merah muda terlihat di mana-mana. Di tempat ini tercium aroma parfum yang menyengat, dan terlihat botol-botol anggur serta saputangan beraroma yang berserakan di lantai. Dari waktu ke waktu, lengan-lengan halus atau paha-paha ramping terlihat samar-samar dari celah-celah pintu. Seluruh tempat itu dipenuhi dengan suasana yang luar biasa.     

Penjaga pintu tersebut langsung mengarahkan Leylin ke bagian terdalam klub itu, dan masuk ke dalam sebuah ruang pribadi yang tersembunyi.     

"Biarkan aku bertemu dengan orang yang bertanggung jawab!" Leylin tidak berusaha untuk menyembunyikan identitasnya lagi. Matanya berubah menjadi berwarna merah darah, dan dia mengeluarkan jejak-jejak dari aura iblis.     

"Baik, tuan!" Penjaga pintu tersebut melakukan sebuah upacara yang hanya dilakukan oleh para pengikut iblis, dan mundur dengan hormat. Dia bahkan terlihat gemetaran ketika dia bisa merasakan dengan jelas aura iblis kuat yang terpancar dari tubuh Leylin.     

Penanggung jawab tempat itu datang dengan cepat. Gelombang-gelombang iblis yang dipancar dari tubuhnya membuat Leylin tersenyum.     

"Oh! Tuan muda yang tampan, apakah anda mencari saya?" Tanya sebuah suara yang terdengar santai. Kemudian Leylin melihat seorang wanita cantik dan memikat berjalan memasuki ruang pribadi tersebut.     

Wanita itu mengenakan sebuah gaun malam berwarna merah tua yang memamerkan setengah bagian dari bahunya yang berwarna seputih salju. Matanya bersinar ketika dia memasuki ruangan tersebut dengan ekspresi menggoda. Dengan sebuah ketukan lembut dari kaki kanannya, pintu ruang pribadi tersebut perlahan tertutup. Ketika dia menutup pintu, tanpa sengaja belahan tinggi di ujung gaunnya itu memperlihatkan pahanya yang halus dan kaki kecilnya yang cantik serta kuku-kuku kakinya yang dicat dengan jus dari bunga daffodil.     

Sepertinya wanita itu tidak mengenakan sesuatu di balik pakaian mewahnya tersebut, dan dia memancarkan sebuah aura yang sangat menggoda.     

'Seekor makhluk yang langka!' Ini adalah pikiran pertama yang muncul di benak Leylin. Wanita itu bahkan lebih menarik daripada Nyonya Tillen, sang wanita rubah yang pernah dia temui sebelumnya. Wanita ini adalah seekor makhluk yang sudah punah yang bisa membuat para pria menjadi gila.     

"Ini aku!" Leylin menatap wanita tersebut dari atas ke bawah tanpa merasa perlu untuk bersikap sopan. Kakinya yang bersih dan tanpa alas yang sedang berdiri di atas karpet itu terlihat sangat menarik dan menggoda. Namun, perkataan Leylin itu membuat ekspresi wajah wanita tersebut langsung berubah drastis. "Seperti yang diharapkan dari seorang Iblis Penggoda berperingkat tinggi, iblis yang menghiasi ranjang para pria..."     

"Seorang iblis penggoda? Apakah kamu bercanda, anak muda?" Wanita cantik itu menutupi mulutnya dengan sopan, dan wajahnya bahkan tampak sedikit pucat. Ini adalah reaksi alami yang akan diperlihatkan oleh orang biasa setelah mereka mendengar nama iblis disebutkan.     

"Tidak perlu berpura-pura. Karena aku mengetahui tentang tempat ini, itu artinya aku sudah mengetahui semua hal yang perlu kuketahui tentang dirimu, termasuk identitas aslimu..." Dengan sebuah jentikan tangan Leylin, sebuah lapisan penghalang sihir segera terbentuk. Kekuatan ilahi yang gelap tiba-tiba meledak dari tubuhnya.     

"Kekuatan ilahi milik tuan!" Kekuatan ilahi palsu ini membuat wanita cantik yang berada di depan Leylin tersebut berteriak kaget. Seolah-olah kabut penyamarannya telah ditembus dan dia memperlihatkan bentuk aslinya. Senyum menggoda itu masih tetap ada, tetapi pupil matanya telah berubah menjadi berwarna merah anggur yang aneh. Rambutnya yang berwarna ungu dihiasi dengan tanduk iblis berbentuk melengkung, dan wanita itu terlihat menawan serta menggemaskan. Kakinya juga berubah menjadi sepasang kaki berjari dua.     

Sebuah lapisan rune berwarna ungu aneh muncul di tubuh wanita tersebut. Lapisan rune tersebut terlihat seperti tato-tato yang dibuat di permukaan kulitnya, namun rune-rune tersebut memancarkan sebuah pesona yang aneh. Meskipun seseorang akan mengenalinya sebagai seorang iblis dalam sekali lihat, namun kini dia terlihat lebih menarik dari sebelumnya.     

"Jadi, anda adalah dewa muncul di Kastil Gloomwood: Kukulkan!"     

Iblis penggoda tersebut memandang Leylin sambil tetap menahan diri, ketakutan terlihat dari penampilannya yang berubah. Sebagai pendeta yang bertanggung jawab atas seluruh wilayah Kerajaan Dambrath, dia tentu memperhatikan dengan baik kemunculan Leylin. Para pengikut iblis Kastil Gloomwood juga tidak akan berani untuk menyembunyikan apapun.     

Jika tidak peduli dengan biaya yang harus dikeluarkan, iblis tersebut bisa dengan cepat menerima berita dari seluruh wilayah kerajaan tersebut.     

"Ya, ini aku!" Leylin meletakkan tangannya di belakang, dan terlihat sangat misterius. Kekuatan ilahinya menekan iblis yang ada di hadapannya itu.     

"Apakah anda datang kemari untuk memasukkan saya ke dalam kelompok anda? Hehe... Sayang sekali, tetapi tanpa perintah dari tuan, saya tidak akan mematuhimu." Iblis penggoda itu melihat Leylin dengan tatapan waspada. Sebagai seorang iblis berperingkat tinggi, sebelumnya dia sendiri telah melihat Beelzebub, dan mengetahui bahwa sangat mustahil jika iblis tersebut akan memberikan kekuatan ilahinya kepada iblis lain.     

"Sayangnya kamu tidak bisa memilih, Nyonya Delia! Atau mungkin aku harus memanggilmu sebagai... Adelius Dodocrow Menjfakel Anconin..." Leylin mengucapkan serangkaian suku kata yang rumit dan susah diucapkan. Ketika iblis penggoda tersebut mendengar kata-kata ini, dia segera berubah menjadi liar.     

"Bagaimana... Bagaimana mungkin anda bisa mengetahuinya?" Ekspresi wajah Delia berubah drastis. Dengan sebuah lambaian tangannya, sebuah kekuatan sihir kuat yang mirip dengan formasi mantra kurungan kembali muncul di dalam ruang pribadi tersebut.     

Alasan utama mengapa Nyonya Delia merasa sangat cemas adalah karena Leylin baru saja mengucapkan nama aslinya. Sebuah nama asli yang hanya diberikan kepada para iblis!     

Para iblis berperingkat tinggi memiliki nama yang unik, dan nama-nama ini adalah rahasia terbesar mereka. Nama tersebut hampir sama pentingnya dengan kehidupan mereka sendiri! Begitu nama itu diketahui, bahkan para penyihir biasa akan dapat dengan mudah memenjarakan mereka, dan memperbudak mereka atau memerintah mereka!     

Sebagai Raja Penguasa Kerakusan yang mengendalikannya, sudah sewajarnya jika Beelzebub mengetahui nama asli dari iblis penggoda ini, dan kapan saja bisa memberikan sebuah kutukan mematikan kepadanya. Ini adalah bentuk kendali terbesar yang dimiliki oleh iblis tersebut.     

Leylin yang telah melucuti semua hal yang dimiliki oleh Beelzebub itu mendapatkan nama asli dari semua iblis yang dikendalikan oleh Beelzebub tersebut dari dalam ingatannya. Senjata andalan inilah yang dia andalkan.     

"Kenapa? Apakah kamu ingin memukulku?" Leylin tersenyum kecil. Rune yang mewakili nama asli dari Nyonya Delia itu telah melayang ke telapak tangannya. Kekuatan ilahinya yang mengerikan tersebut terlihat seperti seekor naga ganas yang siap setiap saat untuk menghancurkan rune itu hingga hancur berkeping-keping.     

"Tidak! Jangan!" Iblis penggoda itu berteriak, dan berlutut di lantai. "Saya bersedia untuk mematuhi perintah anda, tuan!"     

Sebagai seorang iblis, sudah pasti Delia menghargai hidupnya. Sedangkan untuk masalah kesetiaan dan prinsip-prinsip moral, hal-hal semacam itu sudah lama dijadikan makanan anjing.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.