Penyihir kegelapan di dunia magus

Penyergapan



Penyergapan

0Suara raungan dan lolongan binatang buas yang terdengar di seluruh wilayah tersebut membuat semua orang merasa gelisah.     
0

Lanshire tertawa histeris, "Hah! Kalian semua akan mati bersamaku! Kalian tidak akan pernah bisa mengalahkan para siluman itu! Kalian semua akan dicabik-cabik dan kemudian ditelan. Jiwa kalian akan terkurung di dasar neraka!"     

Setelah mengucapkan kutukan jahatnya itu, wajah Lanshire memerah dan darah segar menyembur keluar dari mulutnya. Auranya benar-benar menghilang saat dia meninggal dunia.     

"Abaikan dia! Dengarkan aku, lakukan formasi pertahankan." Leylin mengambil alih posisi pimpinan setelah melihat Aulen sedang berada dalam kondisi yang kurang baik.     

Baru sekarang Leylin mengetahui apa yang sebenarnya telah terjadi langsung dari Ogg, dan mulai mengatur pasukan tersebut. Sebenarnya, semua yang terjadi pada malam ini termasuk dalam rencana Leylin. Pertama-tama, dia menemui Aulen dan mengatakan kepadanya bahwa kemungkinan mereka memiliki seorang mata-mata di dalam kelompok mereka, setelah mendapatkan dukungan dari pemimpin kelompok tersebut, dia bisa memasang perangkap.     

Dan untuk membuat segalanya menjadi mudah untuk menghadapi kemungkinan serangan, dua bersaudara, Ogg, dan Otto ditugaskan untuk bersiaga.     

"Disana ada beberapa siluman berperingkat tinggi, jumlah mereka begitu banyak, aku- aku tidak bisa memastikan jumlah pastinya, tapi kakakku mencoba untuk melindungiku. Dia mencoba untuk melindungiku dan-" Mata Ogg memerah hingga membengkak karena air mata dan otot-otot wajahnya mulai berkedut.     

"Heal!" Sebuah mantra melayang keluar dari tangan Jinx, dan dengan cepat menyembuhkan sebagian besar luka parah yang diderita oleh Ogg.     

"Aku akan membunuh para binatang buas terkutuk sialan itu!" Ogg berdiri dan meraih palu cakarnya yang besar tanpa menunggu luka-lukanya benar-benar pulih.     

"Apakah kamu satu-satunya anggota kelompok petarung jarak dekat yang berhasil melarikan diri? Sepertinya kali ini aku sudah meremehkan musuh kita." Leylin tampak sedikit malu, tapi cahaya terpancar dari dalam matanya.     

Terlepas apakah dilakukan dengan sengaja atau tidak, tetapi penangkapan dan pengungkapan identitas Lanshire sebagai seorang mata-mata serta kematiannya tersebut telah memberikan sebuah pukulan telak bagi Aulen. Selain itu, telah jatuh korban dari pasukan yang dipimpin oleh Ogg dan Otto, Otto bahkan telah mati. Nantinya Kota Silverymoon harus memberikan kompensasi kepada keluarga Otto karena kematiannya tersebut. Jinx adalah seorang penyembuh dan memiliki banyak batasan, sementara Rafiniya adalah seorang anggota baru yang tidak memiliki cukup pengalaman.     

Sepertinya peristiwa ini telah menghilangkan sejumlah halangan bagi Leylin, tetapi dia tidak akan pernah mengakuinya. Dia mungkin akan mengatakan bahwa ini hanya sebuah kebetulan!     

Pada saat itu, para siluman sudah berada tepat di luar perkemahan, bayangan mereka yang sangat besar dan suara jeritan dari para penjaga itu menyebabkan suasana di tempat tersebut menjadi terasa mengerikan.     

"Semuanya tetap berdekatan, kita sedang dalam masalah." Sebuah mantra Eternal Flame menerangi telapak tangan Leylin, dan dia berhasil menghilangkan sejumlah besar kabut. Ketika para prajurit tersebut telah berkumpul, dia berhasil melihat para siluman itu dengan lebih jelas.     

Itu adalah sebuah kelompok yang sangat besar, yang setidaknya terdiri dari 200 ekor monster, enam di antaranya memiliki tubuh yang sangat kuat dan aura mengerikan.     

"Para siluman berperingkat tingkat tinggi, dan jumlahnya ada 6 ekor!" Bahkan Aulen yang tadinya sedang kebingungan itu sekarang merasa cemas. Kekuatan para siluman tersebut telah jauh melampaui perkiraan mereka. Jika mereka sampai bertindak ceroboh, maka pasukan mereka akan benar-benar dimusnahkan.     

Aulen menekan emosinya dan kembali ke dirinya yang tenang serta memberikan perintah, "Formasi pertahanan nomor 2!"     

Bagaimana mungkin Aulen tidak menyadari bahwa Lanshire telah berkonspirasi dengan para siluman untuk membunuh semua orang yang ada di sini?     

"Lanshire, temanku. Maafkan aku!" Aulen bergumam sendiri dan menghunuskan pedang perinya yang bagian gagangnya dihiasi dengan motif tanaman itu. Kilauan yang terpancar dari pedang tersebut menunjukkan bahwa pedang itu merupakan sebuah benda yang mengandung kekuatan sihir.     

*Boom! Boom!* Terdengar suara dari langkah kaki raksasa, dan beberapa raksasa dengan tinggi badan minimal sepuluh meter itu muncul dari balik kabut. Para raksasa yang kulitnya terbuat dari tembaga tersebut terlihat seperti bukit-bukit berjalan.     

"R-Raksasa! Para siluman ini berhasil menjinakkan para raksasa!" Tangan Aulen sedikit gemetar ketika dia menyaksikan makhluk-makhluk yang terlihat mirip dengan manusia aneh ini, dan beberapa prajurit bahkan berteriak putus asa.     

"Para raksasa? Itu adalah makhluk-makhluk luar biasa dari wilayah utara?'' Leylin memijat pelipisnya dengan perasaan tertekan saat data dari makhluk-makhluk itu disajikan kepadanya.     

[Nama Tidak Dikenal. Ras: Raksasa. Kekuatan: 15. Kecepatan: 6. Vitalitas: 13. Kekuatan Spiritual: 2. Kemampuan: 1. Kuat 2. Regenerasi 3. Kulit keras. Penjelasan: Seekor makhluk unik yang hanya ada di wilayah utara. Memiliki sifat yang kejam dan ganas, tidak cerdas, mudah dijinakkan oleh suku-suku barbarian lainnya.]     

"Jika melihat kekuatan ini, kemungkinan besar mereka terhubung dengan suku Blackblood. Bahkan kemungkinan ada sebuah suku cabang! Cassley sudah jelas menginginkan kematian kita." Aulen tertawa getir.     

"Bersiaplah untuk menerobos! Kita hanya bisa menyelamatkan pasukan sebanyak yang kita bisa." Sepertinya sekarang Aulen sudah kehilangan perasaannya.     

"Peri dari Kota Silverymoon, dan para manusia lainnya!" Sebuah bayangan keluar dari kumpulan siluman tersebut.     

Bayangan itu tingginya 2 meter, dan penampilannya terlihat mirip dengan seorang manusia. Namun bedanya, dia memiliki pola-pola binatang buas yang tidak biasa di seluruh wajahnya, dan beberapa bagian tubuhnya terlihat mirip dengan bagian tubuh seekor binatang buas.     

Bayangan itu meludah karena jijik setelah mengendus ke arah Leylin dan yang lainnya, "Kota Silverymoon sialan! Kota itu adalah sebuah tempat yang jahat dan harus disapu bersih!"     

Sebagai para pengikut Dewa Malar, sudah sewajarnya jika para siluman tersebut memusuhi makhluk-makhluk beradab dari Kota Silverymoon dan membenci semua makhluk yang tinggal di dalam kota itu. Dapat dipastikan bahwa para penjaga kota tersebut adalah target utama mereka.     

"Hari ini kalian semua akan mati di sini! Kalian semua terlalu tidak berharga untuk dikorbankan kepada dewaku!" Para siluman itu menggeram, dan ada lebih banyak bayangan mengerikan yang bergerak ke arah kelompok Aulen tersebut.     

Para siluman memiliki tubuh yang kuat dan kemampuan melompat yang mengejutkan. Penghalang sementara yang dipasang di sisi perkemahan itu tidak bisa menghalangi mereka. *Roar!* Para raksasa tersebut mendengus dan setiap langkah yang mereka ambil terasa seperti sebuah gempa kecil yang menjungkirbalikkan tenda dan menghancurkan para tentara yang berada di bawah kaki mereka.     

"Sialan! Leylin, lindungi aku!" Aulen sudah lama melupakan keanggunan dari seorang peri ketika matanya memerah karena cemas dan dia menarik busur panah peri dari punggungnya.     

Greater Magic Weapon! Ekspresi wajah Leylin terlihat serius ketika kilauan dari sebuah mantra tingkat tinggi meledak dari tangannya.     

*Fiuh!* Panah-panah perak melesat seperti bintang-bintang jatuh, kemudian panah-panah yang berisi mantra tersebut menghantam tepat di mata yang merupakan titik terlemah para raksasa itu. Pertahanan para raksasa tersebut masih belum bisa menandingi kekuatan dari mantra-mantra tingkat tinggi yang diarahkan ke mata mereka itu.     

Para raksasa itu meraung ketika mata mereka hancur berkeping-keping dalam sebuah ledakan lembut, dan sejumlah besar cairan serta darah yang berkilauan menetes di mana-mana.     

Salah satu raksasa menekankan telapak tangannya ke matanya yang terluka sambil mengamuk dan menyerang ke arah Aulen.     

Grease! Pancaran cahaya mantra menyelimuti tubuh para raksasa tersebut ketika Leylin memanfaatkan momen ini. Dia bukanlah Leylin jika dia melepaskan kesempatan untuk menyerang kelemahan para raksasa itu.     

*Bang!* Pancaran cahaya yang sangat indah ditembakkan dari tangan Leylin seperti kembang api, dan sekelompok raksasa langsung mengamuk. Bahkan para siluman tidak mampu menenangkan mereka.     

Segalanya menjadi kacau ketika para raksasa tersebut meraung liar dan menyerang segala sesuatu yang ada di sekitar mereka, termasuk sekelompok manusia yang tubuhnya tercabik-cabik itu.     

"Itu adalah sebuah serangan mantra tingkat tinggi! Singkirkan penyihir terkutuk itu, aku akan membatalkan mantranya!" Seekor siluman yang mengenakan jubah pendeta muncul di tengah kekacauan tersebut. Dia juga memiliki pola-pola dan lukisan dekoratif aneh di wajahnya.     

"Bunuh!" Aulen memanfaatkan kesempatan ini dan menyerang ke depan bersama Rafiniya serta yang lainnya. Satu-satunya cara agar mereka dapat bertahan hidup dalam situasi seperti ini adalah dengan bertarung habis-habisan. Para prajurit juga menyadari hal ini dan mereka mengumpulkan keberanian yang masih tersisa untuk mengikuti arahan dari Aulen serta menyerang ke depan.     

*Roar!* Bentrokan dari dua pihak yang berlawanan itu menciptakan sebuah irama mengerikan dari suara lolongan dan suara nyaring dari baja-baja yang saling beradu.     

Namun semuanya menjadi sia-sia. Jumlah pasukan Aulen mulai berkurang, dan mereka tidak bisa memenangkan pertempuran tersebut tidak peduli setinggi apapun semangat juang yang mereka miliki. Para siluman itu jumlahnya terlalu banyak.     

"Pergilah ke neraka!" Setelah diperkuat oleh sihir, pedang yang ada di tangan Aulen itu berubah menjadi lebih cerah dari sebelumnya. Pedang itu dapat dengan mudah menembus pertahanan para siluman dan menyebabkan kerusakan yang tak terbayangkan pada organ-organ dalam mereka.     

Dengan pedang tersebut, Aulen berhasil memotong 3 kepala siluman dalam sekejap dan menarik perhatian rekan-rekan mereka, para siluman berperingkat tinggi.     

"Aku akui bahwa kamu memang kuat. Tapi sayang sekali, kamu masih akan pergi ke neraka!" Pendeta siluman itu tiba-tiba berdiri menjulang di atas Aulen seperti sebuah gunung besar dan tangguh yang kekuatannya tidak bisa dia ukur oleh peri tersebut.     

...     

"Aku lawanmu!"     

Leylin sudah menggunakan mantra Fly, dan menghalangi pendeta siluman itu untuk menyelamatkan rekan-rekannya.     

"Penyihir kelas menengah, kamu tidak layak untuk dijadikan tumbal!" Siluman itu berkata dengan nada mengasihani, dan menatap ke arah mata Leylin yang dipenuhi dengan nafsu membunuh seolah ia sedang melihat ke arah mangsanya. Hal itu membuat Leylin mengernyitkan alisnya dengan gelisah.     

'Aku tidak bisa memastikan kemampuan lain macam apa yang dimiliki oleh pendeta peringkat 15 atau diatasnya ini. Semoga Tiff dan yang lainnya akan segera tiba di sini!'     

Tapi tentu saja, Leylin memiliki lebih dari satu rencana. Dia juga merasa yakin bisa melarikan diri. Sebagai seorang penyihir, dia memiliki mantra penyelamat jiwa yang tak terhitung jumlahnya. Sebuah mantra Fly yang sederhana dapat mengeluarkannya dari lokasi tersebut dalam hitungan detik asalkan dia tidak ditembak jatuh. Bahkan para penyihir peringkat 15 akan lebih mudah untuk lolos dari kematian dengan cara menggunakan mantra Teleport.     

Pendeta di depannya hanya akan menjadi sebuah masalah yang merepotkan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.