Penyihir kegelapan di dunia magus

Jalur Rahasia



Jalur Rahasia

0Chain Lightning! Freezing Sphere! Sebuah semburan cahaya yang kuat melesat dari tangan Leylin dan dalam sekejap menghantam kedua sayap yang berada di punggung naga merah tersebut sehingga menyebabkan hawa dingin yang membekukan di udara.     
0

Leylin dengan lihai mengendalikan kekuatan dari mantra-mantra itu dan menggunakan mantra-mantra yang kuat untuk melancarkan serangan pada sayap-sayap tersebut.     

Dimension Hop! Pada saat ini, sosok Tiff bersinar di belakang punggung naga itu, dan dua pisau melengkung dengan kejam ditusukkan ke pangkal sayap naga merah tersebut. Dengan dukungan tambahan dari mantra-mantra yang kuat, bahkan pertahanan sisik naga itu mulai menunjukkan tanda-tanda kerusakan dan darah naga yang panas menyembur keluar.     

"Sialan, sialan! Dasar sekelompok cacing terkutuk!" Seru naga merah tersebut sambil menyemburkan api berwarna merah dari tenggorokannya yang suhunya cukup panas untuk melelehkan logam.     

"Ayo pergi!" Leylin mengeluarkan sejumlah besar dinding es secara secara berturut-turut, tetapi napas naga itu membuat dinding-dinding es tersebut hanya bisa bertahan selama beberapa detik saja. Dinding es itu membuatnya bisa melarikan diri dari gua tersebut bersama Rafiniya.     

Tujuan utama mereka telah tercapai. Namun berlama-lama berada di belakang untuk bertarung sampai mati akan menjadi tindakan yang bodoh.     

Para naga memiliki sayap, dan begitu mereka terbang ke langit, maka kecuali Leylin serta Tiff, para prajurit yang lainnya hanya bisa berkedip dan menyaksikan dengan ekspresi ternganga. Itulah alasan mengapa Leylin memilih agar medan pertempuran berada di dalam gua dan benar-benar memusatkan semua serangan kepada sayapnya. Metode ini akan melumpuhkan naga merah tersebut dan membuatnya tidak bisa terbang.     

Setelah naga merah itu tidak lagi memiliki keuntungan dari kemampuan terbangnya, Leylin akan menggunakan para anak buahnya untuk membuat makhluk tersebut kelelahan dan kemudian membunuhnya.     

"Cepat, serang!" Ketika melihat Leylin dan dua orang lainnya telah meninggalkan gua, Helen segera meluncurkan bola-bola api besar dari tangannya yang dibidikkan ke arah naga merah yang berada di belakang mereka bertiga.     

"Serang! Apakah kalian semua tuli?" Teriakan Leylin tersebut membuat para Profesional berperingkat tinggi tersentak kaget hingga tersadar, kemudian mereka mengacungkan senjata-senjata besar di tangan mereka dan menyerang ke depan.     

"Dasar kalian cacing sialan! Aku akan mencabik-cabik kalian semua!" Sylvester sang naga merah itu terus berteriak. Para tentara bayaran manusia ini tampaknya datang dengan persiapan. Mereka tidak hanya membawa senjata yang dibuat dengan metode-metode khusus, namun juga ada racun yang dioleskan pada senjata-senjata tersebut. Bahkan kulit dan otot naga yang tebal itu tidak berguna ketika berhadapan senjata-senjata tersebut.     

*Roar!* Sebuah sosok besar melintas, dan naga merah itu mengibaskan ekornya. Beberapa Profesional yang tidak bisa menghindar tepat pada waktunya dihempaskan ke udara, orang-orang yang telah ditakdirkan untuk mati tersebut menumpahkan darah mereka di udara.     

*Boom!* Naga merah itu kembali membuka mulutnya, dan kembali mengeluarkan sebuah semburan api yang kuat. Pada saat itu puluhan Profesional yang tidak berhasil menghindar akhirnya dibakar hingga berubah menjadi abu.     

"Kalian akan membayar kebodohan kalian, manusia!" Naga merah itu meraung, mulutnya dipenuhi dengan gigi-gigi tajam yang sedang menggigit seorang Profesional. Kemudian terdengar suara mengerikan dari naga yang sedang mengunyah, dan potongan-potongan besar daging serta tulang dari mayat itu berjatuhan ke tanah.     

Setengah bagian dari tubuh orang yang malang itu masih tergantung di luar rahang naga tersebut dan mengeluarkan suara pekikan yang mengerikan.     

Baru pada saat inilah para Profesional tersebut sadar. Makhluk yang ada di depan mereka adalah seekor naga legendaris, dan meskipun membunuh naga itu akan memberikan kekayaan yang berlimpah kepada mereka, namun makhluk tersebut bahkan bukanlah sesuatu yang bisa mereka buru.     

Aura mengerikan yang dikeluarkan oleh naga tersebut membuat pikiran dan akal sehat para profesional itu dipenuhi dengan ketakutan. Seorang Profesional berteriak dan dengan cepat berlari ke arah yang berlawanan.     

*Pu!* Sebuah pedang memancarkan cahaya, dan kepala Profesional itu jatuh ke atas tanah. Kemudian, sosok Tiff terlihat di udara.     

"Berdasarkan hukum militer, semua yang melarikan akan dieksekusi!" Tiff menunjukkan ekspresi wajah tanpa perasaan, dan tubuhnya memperlihatkan sisik-sisik aneh yang berkobar-kobar.     

"Seorang penyihir kegelapan! Aku tidak pernah menyangka bahwa Tuan Tiff adalah seorang penyihir kegelapan berperingkat Legenda!" Tiff terbang ke udara, matanya tertuju pada naga merah raksasa yang ada di hadapannya itu. Ketika tangannya diangkat ke atas, sejumlah besar pancaran cahaya dari mantra-mantra bermunculan.     

Dimensional Imprisonment! Absorption!     

"Sudah kuduga, para Profesional ini hanya bisa bekerja dengan cukup baik jika ada seseorang yang membimbing mereka." Leylin tidak terkejut ketika melihat pemandangan ini. Ekspresi wajahnya terlihat tenang ketika menyaksikan Tiff membimbing para Profesional lainnya yang ahli dalam pertarungan jarak dekat menghambat pergerakan naga merah itu.     

"Perhatian. Tembak!" Dengan arahan dari Tiff, banyak pemanah yang melepaskan Spellslayer Arrow dari tangan mereka. Dengan sihir kuat yang tersimpan di dalamnya, panah-panah itu mendarat di tubuh naga tersebut seperti hujan.     

Terdapat beberapa peralatan mengerikan yang bercampur ke dalam hujan panah ini.     

[Beep! Data lingkungan fisik telah berhasil dipindai. Perhitungan lintasan telah selesai.] Sekarang Leylin sedang mengendalikan sebuah ballista [1][1], dia mengarahkan panah yang panjangnya empat meter dan setebal lengan manusia itu kepada naga merah tersebut.     

*Wuss!* Seluruh bagian ballista tersebut mengeluarkan suara gemuruh panahnya dilepaskan. Sebuah ledakan terdengar ketika petir berwarna hitam melesat di udara dan menembus ke dalam dada naga merah tersebut. Lekukan-lekukan besar pada panah itu mengoyak luka-luka di tubuh makhluk tersebut, sehingga menyebabkan darah naga yang panas mendidih terus mengalir tanpa henti dan membentuk sebuah genangan berwarna gelap di atas tanah.     

"Dragonslaying Arrow! Bagaimana mungkin kamu bisa memiliki blueprint untuk senjata tersebut?" Naga merah itu berkata dengan nada tak percaya.     

"Seseorang memberikannya kepadaku!'' Leylin melihat ke arah ballista yang telah hancur berkeping-keping tersebut dan dia tidak merasa bahwa hal ini sangat disayangkan. Benda-benda ini telah disiapkan oleh para siluman berperingkat tinggi, dan ini adalah serangan terakhir mereka. Sayangnya senjata tersebut hanya bisa digunakan satu kali.     

Sylvester sang naga merah itu mendapatkan sebuah firasat buruk bahwa dia benar-benar akan mati, dan tiba-tiba mulai berjuang lebih keras, semua kekuatannya digunakan untuk menggunakan sihir yang dahsyat secara terus-menerus.     

Sayangnya, keberadaan Tiff sebagai penanggung jawab dan Penyihir Leylin membuat naga itu tidak memiliki peluang sama sekali. Bahkan ruang geraknya telah benar-benar tertutup rapat, sehingga naga tersebut tidak memiliki peluang untuk melarikan diri.     

"Lepaskan aku! Atas nama Dewa Naga, aku, Sylvester, bersumpah untuk memberikan semua hartaku dan tidak akan pernah membalas dendam kepada kalian!" Teriak naga merah tersebut.     

"Hehe... Sebuah janji naga?" Leylin terkekeh, dia meraih pedang vorpal besar dan menyerang ke depan.     

"Tiff!" Teriak Leylin.     

Pada saat ini, Profesional berperingkat Legenda itu juga telah meluncurkan serangan terakhirnya. Energi pengikis yang mengerikan menghantam naga tersebut dan menyebabkan sebagian besar dadanya mengering.     

"Hah!" Pedang Leylin menusuk ke dalam luka yang diciptakan oleh Dragonslaying Arrow, dan membelahnya dengan ganas.     

Chain Lightning! Freezing Sphere! Disintegrate!     

Luka yang mengerikan itu kembali dikoyak, dan daging serta darahnya bahkan terlihat berkilauan ketika terbakar. Sejumlah besar darah yang panas tersebut menyiprat ke tubuh Leylin dan membuatnya basah kuyup.     

"Ras naga tidak akan melepaskanmu!" Cahaya di mata Sylvester sang naga merah itu perlahan-lahan meredup hingga akhirnya menghilang. Mayatnya yang sangat besar dan terlihat seperti sebuah bukit tersebut jatuh ke tanah serta menyebabkan sebuah gempa kecil.     

"Kamu tidak akan melepaskanku?" Cibir Leylin, kemudian dia merasakan sebuah aura yang mirip dengan roh pendendam keluar dari tubuh naga tersebut dan menerkam ke arahnya.     

"Apakah ini seperti sebuah tanda pembalasan dendam? Hehe..." Mata Leylin bersinar, dan pada saat itu juga dia telah benar-benar menghapus tanda ini, tanpa meninggalkan jejak apapun. Prosesi mandi darah naga panas itu masih berlanjut, dan terdengar suara A.I. Chip.     

[Beep! Tuan telah dibaptis dengan menggunakan darah naga. Kekuatan +1. Vitalitas +2. Kulit mengalami peningkatan daya tahan. (Sesuai dengan bagian dari kemampuan Elementary Perfect Body dan telah digabungkan!)]     

"Kekuatan di dalam darah naga?" Leylin merasakan pembakaran pada penginderaannya, "Darah itu mengandung kekuatan yang begitu banyak! Bahkan Belati Devilblood tidak akan bisa melahap semuanya..."     

Pada dasarnya darah naga semacam ini merupakan racun bagi semua makhluk dengan vitalitas di bawah 5 poin. Mereka tidak akan bisa menangani energi perusak yang terdapat di dalam darah tersebut dan hanya akan mendapatkan takdir untuk mati. Namun untuk para Profesional berperingkat tinggi, darah ini merupakan sebuah tambahan kekuatan yang cukup bagus, meskipun hal itu hanya bisa terjadi jika mereka dapat menahan kekuatannya.     

"Kumpulkan darah naganya! Lakukan dengan cepat!'' Darah naga adalah sebuah bahan pembuat sihir yang sangat berharga, dan Leylin bahkan merasakan sedikit penyesalan ketika menyia-nyiakan semua darah naga ini.     

Setelah itu, naga merah yang terlihat seperti sebuah bukit itu dipotong-potong oleh para bawahan Leylin. Darahnya dikumpulkan terlebih dahulu, kemudian diikuti dengan mengumpulkan sebuah lapisan lengkap dari kulit makhluk tersebut. Kulit naga ini akan menjadi sebuah bahan yang bagus untuk membuat baju pelindung. Selain itu juga ada tulang naga, kristal naga dan bahan-bahan semacam itu yang terbilang cukup bagus.     

Para bawahan Leylin mulai bersorak dan tidak bisa menyembunyikan kegembiraan yang terlihat di mata mereka ketika mereka melihat harta berharga yang terdapat di dalam gua naga merah tersebut. Para naga suka mengumpulkan benda-benda berkilau, dan meskipun sebagian harta itu berupa kuarsa dan kaca, namun disana juga terdapat banyak logam berharga serta bahkan benda-benda sihir yang dapat dipastikan merupakan milik orang-orang bodoh yang malang.     

"Aku menginginkan bahan-bahan yang diambil dari tubuh naga merah itu. Sedangkan untuk emas dan perak, kalian bagi saja untuk kalian sendiri!" Setelah mendengar perintah ini, suara sorakan dari semua pasukan tersebut terdengar semakin keras.     

Pada malam harinya, para prajurit mengadakan sebuah pesta untuk merayakan keberhasilan mereka dalam membunuh naga tersebut. Mampu menyaksikan kelahiran dari seorang pembunuh naga merupakan sesuatu yang bisa mereka banggakan untuk seumur hidup. Bahkan para prajurit yang ambil bagian dalam misi tersebut akan menerima lebih banyak kemuliaan. Perayaan itu berlangsung hingga larut malam. Selain para penjaga yang sedang bertugas, semua orang benar-benar mabuk.     

Pada saat ini, beberapa sosok gelap tiba di sarang naga tersebut.     

"Apakah kamu yakin benda itu ada di sini?" Leylin menyentuh dinding berwarna hitam itu dengan lembut, jejak-jejak yang ditinggalkan dari pertempuran besar tersebut masih teringat dengan jelas di dalam benaknya.     

"Ya! Saya dapat memastikan bahwa gerbang menuju reruntuhan itu ada di sini." Helen berjongkok dan menemukan sebuah rune bengkok di sudut dinding.     

'Warisan dari para Arcanist berada di bawah sarang naga merah ini. Apakah ini adalah sebuah kebetulan atau sesuatu yang disengaja?' Mata Leylin terlihat mencari warisan para Arcanist tersebut. Kemudian beberapa api Arcanist muncul dari tangannya dan setelah itu menghilang ke dalam rune bengkok yang berada di sudut.     

*Boom!* Sebuah lorong rahasia muncul. Kenyataan bahwa lorong tersebut belum ditemukan oleh naga merah itu untuk waktu yang sangat lama menunjukkan kemampuan penyembunyiannya yang mengerikan.     

"Seharusnya ini adalah semacam teknik ruang-waktu." Leylin mengangguk dan memasuki lorong tersebut bersama Helen, sementara Tiff berjaga di luar.     

'Apa perbedaan antara mantra Arcane dan mantra milik para Magus?' Mata Leylin bersinar dan memperlihatkan seberkas harapan yang tersimpan di dalamnya.     

[1] Balista : Sejenis busur panah raksasa yang digunakan untuk menembakkan tombak-tombak besar.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.