Pangeran Yang Dikutuk

Pangeran Iblis Merasa Lapar



Pangeran Iblis Merasa Lapar

0TOK TOK     
0

Emmelyn tergugah dari lamunannya saat pintu diketuk dua kali, lalu dibuka. Masuklah tiga orang pelayan dengan setumpuk pakaian mewah untuk perempuan dan kebutuhan lainnya, diikuti oleh dua orang pelayan pria dengan ember berisi air.     

Tunggu dulu...     

Emmelyn menoleh ke kiri dan melihat bak mandi yang indah. Ah ... apakah mereka akan menyiapkan air mandi untuknya? Ini sungguhan?     

Tiba-tiba ia merasa kepalanya gatal. Emmelyn memang sangat perlu mencuci rambutnya. Sudah sangat lama sejak ia mandi dengan semestinya.     

Emmelyn hanya bisa membasuh dirinya tiga hari yang lalu di sungai ketika ia memperoleh kesempatan. Betapa ia sangat merindukan bak mandinya di dalam kamarnya di istana Wintermere!     

"Nona ... Pangeran Mars meminta kami untuk melayani Anda dan menyiapkanmu untuk menemuinya di ruang makan untuk sarapan bersama," kata salah satu pelayan dengan hormat. "Yang Mulia ingin mengatakan sesuatu kepada Anda. Penting bagi Anda untuk mempersiapkan diri."     

Emmelyn tidak dapat mempercayai pendengarannya sendiri.     

Jadi ... ia ditangkap supaya ia dapat bersiap-siap dan bertemu si pangeran iblis untuk sarapan Bersama?     

Ini sangat aneh. Mengapa pangeran makan bersama dengan orang yang mencoba membunuhnya?     

Semua ini sangat membingungkan. Namun, Emmelyn benar-benar merindukan mandi air hangat yang menyenangkan. Ia tidak punya pilihan selain mengikuti permintaan mereka.     

Mungkin keberuntungan Emmelyn sudah berubah. Bukan saja ia tidak dihukum mati karena percobaan pembunuhan, sekarang ia malah memperoleh kesempatan untuk mandi air hangat dan makan makanan enak untuk sarapan.     

Nah ... lebih baik ia menikmati semua ini dan mendengarkan apa yang ingin dikatakan si brengsek itu.     

Sayangnya, mandi yang menyenangkan itu tidak berlangsung selama yang diinginkan Emmelyn, tapi tetap saja, itu jauh lebih baik daripada tidak sama sekali. Sekarang, Emma merasa sangat santai dan suasana hatinya membaik.Ia siap menghadapi apa pun.     

Kedua pelayan itu membantu Emmelyn berpakaian dan menyisir rambutnya. Terakhir, mereka menggantungkan kantong kain kecil berisi rempah wangi di pinggangnya. Sekarang, Emmelyn merasa Kembali menjadi seperti dirinya sendiri lagi. Sekarang tubuhnya wangi seperti bunga mawar yang baru mekar.     

[Ini bagus sekali. Tetapi kalau si brengsek itu memang benar-benar gay, kenapa dia meminta para pelayan untuk mendandaniku seperti perempuan? Ini sungguh membingungkan!]     

Emmelyn tidak tahu harus berpikir apa lagi.     

"Tolong ikuti saya, Nona. Saya akan mengantar Anda ke ruang makan," kata salah satu pelayannya sambil menundukkan kepala. Emmelyn merasa lapar, jadi dia menyambut baik tawaran untuk makan enak.     

Ya, sekarang ia sedang berada di sarang musuh, tapi itu tidak berarti ia akan bertindak bodoh dan menolak makanan enak. Ia akan membutuhkan energinya untuk membalas dendam.     

Emmelyn berjalan dengan anggun, mengikuti pelayan dengan dua pengawal di kastil berjalan di sisinya. Sepertinya mereka sengaja mempertahankan posisi ini untuk memastikan Emmelyn tidak melarikan diri.     

[Aku tidak sebodoh itu melarikan diri di siang bolong, dengan perut kosong.]     

Mereka melewati koridor yang sangat panjang setelah menuruni tangga dari puncak menara. Emmelyn sudah akrab dengan kastil ini dan tahu kemana mereka akan membawanya. Si Pangeran Iblis memiliki ruang pribadinya tempat ia menikmati makan malam sendirian. Ruangan itu menghadap ke kolam indah yang dipenuhi bunga Teratai yang sedang berbunga indah.     

Kastil ini diberikan oleh ayahnya, sang raja, untuk dia kelola setelah sang pangeran berusia 20 tahun. Di sinilah ia mengelola rumah tangga, staf, dan pasukannya. Istana raja sendiri terletak sekitar 3 kilometer dari sini.     

Pangeran Mars terkadang mengadakan pesta dan pertemuan dengan beberapa pejabat pemerintah, bangsawan, atau tuan tanah dari sekitar area dan mereka akan menggunakan aula besar di gedung utama. Namun, untuk waktu pribadinya, ia lebih suka menggunakan tempat ini di bagian timur kastil.     

Biasanya, tidak ada perempuan yang diizinkan di daerah ini. Kalau ada yang melanggar, mereka akan dieksekusi. Sehingga tidak mengherankan jika kedua pelayan perempuan yang menemani Emmelyn berhenti di dekat pintu dan memberi isyarat kepada gadis itu untuk masuk sendiri.     

Emmelyn menduga-duga, apakah ia adalah wanita pertama atau satu-satunya yang diizinkan di bagian istana ini, setelah bertahun-tahun.     

Emmelyn melangkah masuk setelah dua penjaga kastil menatapnya lekat-lekat dan memberi tanda menyuruhnya masuk tanpa suara. Gadis itu akhirnya mengalah.     

Dengan langkah anggun, Emmelyn berjalan ke dalam dan ia menemukan Mars sedang duduk dengan santai di kursi kesayangannya sambil memperhatikan angsa yang bermain dengan bunga teratai di kolam luar.     

"Selamat pagi," Emmelyn sangat tertarik untuk mencari tahu apa yang direncanakan sang pangeran untuknya. Sementara itu, ia tidak akan memprovokasi atau dan akan bertindak sopan kepada Mars.     

Pria berambut perak panjang itu berbalik menghadapnya saat mendengar suara Emmelyn. Pagi ini ia mengenakan pakaian yang sederhana tetapi tetap terlihat sangat cocok untuknya dan selama beberapa detik, Emmelyn menjadi linglung.     

Pada saat yang sama, sang pangeran iblis terkesima melihat budak kecil yang mencoba membunuhnya tadi malam telah berubah menjadi gadis yang sangat cantik dan anggun.     

Apakah mereka orang yang sama? Ia mengerutkan keningnya.     

Emmelyn memiliki rambut panjang coklat bergelombang, yang jatuh ke pinggangnya dengan anggun. Wajahnya mungil dengan kulit segar dan pipi kemerahan yang sehat.     

Matanya besar seperti rusa dengan warna biru cerah, yang membuatnya terlihat seperti safir. Bibir merah penuhnya begitu menggoda sehingga sang pangeran tanpa sadar menelan ludah.     

Tiba-tiba Mars merasa sangat lapar. Namun, saat itu ia tidak sedang ingin memakan makanan di meja.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.