Pangeran Yang Dikutuk

Menginterogasi Roshan



Menginterogasi Roshan

0Apa gunanya? Ibu tercintanya telah pergi, begitu pula satu-satunya wanita yang dicintainya. Ia tidak terlalu tertarik untuk menjadi raja. Ia hanya mengambil peran sebagai raja masa depan karena pengabdiannya kepada orang tuanya.     
0

Tapi sekarang setelah ibunya meninggal, Mars tidak terlalu bersemangat untuk mempertahankan gelar itu. Athos bisa naik takhta menggantikannya untuk semua peran itu.     

Sepupunya akan menjadi raja yang baik. Athos sudah berpengalaman memerintah Southberry dan ia melakukan pekerjaannya dengan baik. Selain itu, ia juga bagian dari keluarga Strongmoor asli. Ibunya adalah kakak perempuan Raja Jared.     

Mars akan mendukung Athos menjadi raja jika ia tidak bisa membebaskan dirinya dari kutukan begitu dirinya naik takhta.     

Alih-alih membiarkan kerajaan berubah menjadi perang saudara untuk memperebutkan kekuasaan, Mars akan dengan senang hati akan menunjuk Athos sebagai penggantinya. Lalu ia akan mundur dari kancah pemerintahan kerajaan dan membiarkan sepupunya memimpin kerajaan mereka.     

Namun, setelah memiliki Harlow, prioritasnya berubah. Mars tidak lagi hanya memikirkan dirinya sendiri. Bayi malang yang tak berdaya itu membutuhkannya. Hanya Harlow yang tersisa dari istrinya. Mars harus memastikan ia bisa menjaga bayinya tetap aman, dan itu berarti, demi Harlow, ia harus menjadi raja negeri ini.     

Mars tidak bisa benar-benar mengetahui keadaan pikiran ayahnya saat ini, tetapi dari apa yang ia dengar, sepertinya Raja Jared sangat berduka dan hal itu membuatnya berubah menjadi lebih kejam dari biasanya.     

Sang raja tidak peduli dengan orang lain dan bisa begitu mudahnya memerintahkan eksekusi apabila ada yang menyinggung perasaannya.     

Jika Raja Jared mendengar Emmelyn melarikan diri dan meninggalkan putrinya, siapa yang tahu apa yang akan ia lakukan pada Harlow. Terlebih lagi Harlow bukan laki-laki.     

Jika Harlow laki-laki, raja mungkin mengampuninya karena Harlow ditetapkan untuk mewarisi tahta. Tapi karena Harlow perempuan, bayi itu mungkin mengingatkannya pada Emmelyn dan betapa Raja Jared membencinya karena telah membunuh istrinya.     

"Katakan pada Jenderal Frey aku ingin bertemu dengannya dan orang-orangnya di istanaku malam ini. Ada hal penting yang harus kubicarakan," perintah Mars pada kesatria yang berdiri di pintu masuk istana. "Temui aku setelah matahari terbenam. Jangan terlambat."     

"Baik, Yang Mulia," sahut sang kesatria setelah ia membungkuk dalam-dalam. Pada saat ia mengangkat kepalanya untuk melihat sang pangeran, Mars sudah pergi. Sang pangeran berlari bersama Snow untuk kembali ke hutan kecil tempat kuburan Emmelyn berada.     

Sebelum Mars menuju ke sana, ia mampir terlebih dahulu ke kastilnya dan menyeret Roshan untuk ikut bersamanya. Mereka juga membawa beberapa tentara dengan sekop untuk menggali kuburan untuk memastikan kebenaran cerita Ellena.     

Wajah Roshan menjadi pucat ketika ia melihat apa yang Mars ingin tentaranya lakukan. Tentunya sang pangeran tidak kehilangan akal seperti ayahnya, bukan?     

Sebenarnya apa maksud sang pangeran melakukan hal seperti itu? Apakah ia ingin mengeluarkan jasad istrinya dari kubur dan berusaha mengawetkannya seperti yang dilakukan ayahnya kepada mendiang ratu?     

Kepala pelayan itu merasakan keringat dingin mengalir di punggungnya.     

Uff... pastinya ia tidak ingin melihat mayat Emmelyn yang telah membusuk. Itu akan membuatnya mengalami mimpi buruk, terutama karena dirinya juga memiliki andil dalam kematian wanita itu.     

Bahkan sebanyak apa pun jumlah emas tidak akan bisa membantunya menyingkirkan mimpi buruk itu....     

Namun, sebagai seorang kepala pelayan, Roshan tidak punya pilihan. Pangeran memerintahkannya untuk datang dan mau tak mau ia harus patuh. Ia hanya menahan rasa mualnya dan tidak berkata apa-apa.     

"Roshan, beri tahu aku apa yang terjadi pada hari ibuku meninggal," ujar Mars dengan tangan bersilang di dada, tanpa memandang Roshan. Matanya terfokus pada para prajurit yang bekerja keras menggali kuburan dengan sekop yang mereka bawa.     

Kepala pelayan itu menjadi kaku ketika mendengar pertanyaan yang ditujukan padanya. Ia tahu hari ini akan datang. Ia telah menyiapkan ceritanya dan mempraktikkannya beberapa kali. Ia hanya terkejut karena ternyata ia harus melakukannya lebih awal dari dugaannya.     

Roshan mengira Mars masih dalam perjalanan, tetapi ternyata sang pangeran tiba kembali jauh lebih awal dari yang diperkirakan.     

Bukankah Wintermere adalah sebuah kerajaan yang terletak di ujung benua? Seharusnya sangat jauh dari sini. Sepengetahuan Roshan, dibutuhkan waktu enam hingga delapan minggu hanya untuk sampai ke sana.     

Jadi, mengapa sang pangeran kembali hanya dalam waktu tiga minggu saja?     

Ini membuat Roshan gugup dan butir-butir keringat mulai mengalir di wajahnya.     

"Y-Yang Mulia ..." Roshan menyeka dahinya dengan lengan bajunya. "P-pada hari itu… saya pergi menemani Tuan Putri Emmelyn ke kota. Putri bilang dia perlu membeli sesuatu. Kami kembali saat makan siang."     

Roshan menjilat bibirnya untuk menghilangkan kegugupannya. Untungnya, sang pangeran tidak melihat ke arahnya, jadi Roshan bisa berpura-pura bahwa suaranya yang serak itu karena ia sedih atas meninggalnya sang ratu.     

"Ratu tiba tidak lama kemudian. Putri Emmelyn mengatakan dia merasa tidak enak badan. Jadi, dia beristirahat di kamar dan Ratu pergi ke sana untuk mengunjunginya. Mereka tidak keluar selama berjam-jam sampai akhirnya penjaga Ratu datang untuk memeriksa, Yang Mulia."     

Akhirnya, Mars menoleh ke arah Roshan dan menatap pria itu dengan sendu. "Lalu?"     

Roshan menyeka air matanya yang palsu dan melanjutkan kata-katanya. "Ke-ketika mereka masuk... mereka menemukan Ratu tergeletak di lantai dan bersimbah darah dari luka tusukan di tubuhnya sendiri... dan Putri Emmelyn sudah tidak ada di sana lagi. Koin emas di peti harta karun di ruang kerja Anda juga hilang."     

Sebenarnya, begitu Emmelyn ditangkap oleh para preman, Roshan segera pulang ke kastil dan memberi tahu semua pelayan lainnya bahwa nyonya mereka sedang tidak enak badan dan perlu istirahat. Ia bahkan mengosongkan peti harta karun dan mencurinya sehingga orang-orang akan curiga Emmelyn-lah yang mencuri emas itu untuk melarikan diri setelah membunuh ratu.     

Roshan bisa menceritakan kisah itu dengan mudah kepada orang lain, tetapi entah kenapa saat sekarang ia harus mengulangi kebohongan itu kepada putra mahkota, ia merasa sangat gugup.     

***     

Emmelyn terbangun dengan butir-butir keringat berjatuhan di wajahnya. Sementara sang penyihir tua yang duduk tidak jauh dari tempat tidurnya segera mendatanginya dan menawarkan air.     

"Yang Mulia, apakah Anda baik-baik saja?" tanyanya kepada Emmelyn dengan prihatin. Wanita yang lebih muda itu menggeleng dan menangkup wajahnya dengan kedua tangan.     

Emmelyn terisak. Ia sangat merindukan Harlow. Payudaranya tidak lagi menghasilkan ASI karena sudah tidak menyusui lebih dari tiga minggu.     

Lukanya sudah sembuh setelah lama beristirahat, dan sekarang tubuhnya terasa lebih bugar. Namun, secara mental, ia merasa seperti kapal yang karam.     

Sepanjang hari, setiap hari, yang ingin Emmelyn lakukan hanyalah menangis. Ia juga mengalami mimpi buruk dalam setiap tidurnya. Pada awalnya, mimpinya tidak jelas dan ia akan melupakannya begitu terbangun. Namun belakangan ini, mimpi itu terasa semakin nyata.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.