Pangeran Yang Dikutuk

Rencana Jahat Ellena



Rencana Jahat Ellena

0Mars mencengkeram surat itu erat-erat hingga hampir merobeknya. Setiap kata yang tertulis di dalamnya menusuk hatinya tanpa ampun dan ia sungguh tidak percaya apa yang baru saja ia baca.     
0

Ini... ini tidak mungkin surat Emmelyn, 'kan?     

Emmelyn tidak akan pernah melakukan ini padanya, bukan?     

Ah, mungkin saja ia salah membaca isinya.     

Mars menyeka air matanya dan membaca kembali surat itu. Saat ia membaca kata demi kata untuk kedua kalinya, ia bahkan tidak bisa menyelesaikannya hingga akhir.     

Semuanya sudah sangat jelas.     

Mars mengenali tulisan tangan Emmelyn. Ini memang suratnya. Tapi... kapan Emmelyn menulis surat ini? Apa rencananya? Atau mungkinkah ia menulis ini di bawah paksaan?     

Apakah ia baik-baik saja ketika menulis surat ini?     

Mars mencengkeram surat itu dan memasukkannya kembali ke dalam gulungan. Ia merasa perlu mengejar Ellena dan menginterogasinya untuk mencari tahu bagaimana Ellena bisa mendapatkan surat itu.     

"Ellena!!" teriakan Mars menggema ketika ia membanting pintu di belakangnya dan berjalan cepat untuk mencari Ellena. Wajahnya tampak memerah karena marah hingga semua pelayan mundur ketakutan ketika mereka melihatnya.     

"Yang Mulia... apa yang bisa saya bantu?" Hanya Jhon yang cukup berani untuk mendekati pangeran dan menanyakan apa yang sang pangeran cari.     

"Jhon, kemana Ellena pergi? Apa kau melihatnya?" tanya Mars tidak sabar. Pelayan itu mengangguk dan menunjuk ke suatu arah.     

"Lady Ellena pergi ke Menara Zamrud dan Tuan Gewen mengejarnya."     

Mars hanya mendengus sebagai tanggapan dan segera berlari menuju menara zamrud. Menara itu adalah kantor perdana menteri.     

Mars memperkirakan Ellena pergi ke sana untuk menemui Duke Preston yang bertanggung jawab atas urusan kerajaan menggantikan Lord Ackton. Bagus. Jika ia bisa bertemu Duke Preston bersama Ellena, ia bisa dengan cepat menyelesaikan semuanya hari ini.     

"Yang mulia." Dua penjaga membungkuk hormat saat melihat Mars tiba di depan Menara Zamrud. Mars melambaikan tangannya dan mereka menyingkir untuk memberinya jalan.     

"Ellena! Aku perlu bicara denganmu!" serunya sambil melangkah masuk.     

***     

Dua jam sebelumnya…     

Ellena menarik napas dalam-dalam. Ia mondar-mandir di dalam perpustakaan dengan sebuah gulungan di tangannya. Ia hanya diizinkan untuk berada di perpustakaan ini sambil menunggu putra mahkota tiba.     

Ellena bertanya-tanya apa yang membuat Mars dan Gewen begitu lama. Bukankah Jhon mengatakan mereka berangkat jam 7 pagi? Seharusnya sekarang sudah sampai, bukan?     

Ellena yakin mereka akan pergi ke kastil putra mahkota terlebih dahulu untuk melihat makam Emmelyn. Ia sudah bisa memperkirakannya. Lalu setelah melihat kuburan Emmelyn, Mars pasti akan melihat anaknya. Artinya, ia akan pergi ke kastil Greenan.     

Ellena tahu semua yang terjadi di istana kerajaan dan sekitarnya karena mata-mata yang dikirim ayahnya di ibu kota. Ayahnya menempatkan anak buahnya di setiap sudut untuk memastikan bahwa ia dapat mempertahankan kekuasaan tanpa perlawanan yang berarti.     

Jadi, Ellena juga tahu bahwa Lily membawa bayi kecil itu bersamanya setelah Emmelyn dimakamkan.     

Ah, sempurna!     

Ellena tidak percaya bahwa ia akan seberuntung ini saat tahu bayi yang lahir itu ternyata perempuan. Ini akan membuat rencananya berjalan lebih lancar. Ia tidak perlu membunuh anak itu karena seorang anak perempuan tidak akan pernah mewarisi tahta atau mengambil alih kekuasaan.     

Mars masih membutuhkan seorang putra. Setidaknya, jika ia tidak mau, perdana menteri, semua menteri lainnya, dan bangsawan akan menuntutnya untuk memiliki ahli waris laki-laki.     

Itu berarti, Mars harus menikah lagi untuk mendapatkan ahli waris laki-laki, dan Ellena akan ada untuknya saat pria itu membutuhkannya.     

Akhirnya... Ellena bisa menikah dengan pria impiannya.     

Butuh waktu lama dan proses yang berliku, tapi hasil akhirnya tetap layak.     

Putri Mars tidak akan menjadi ancaman, jadi Ellena tidak perlu menyingkirkannya. Beda cerita kalau anak laki-laki. Begitu Ellena menikah dengan Mars dan melahirkan putranya sendiri, ia harus menyingkirkan putra Mars dari Emmelyn. Ia tidak bisa membiarkannya hidup karena anak laki-laki itu akan mengambil kesempatan putra kandung Ellena untuk mengklaim tahta.     

Tapi seorang anak perempuan... bukanlah sebuah ancaman. Nyatanya, kehadirannya di dunia ini sempurna. Sebagai ayah baru dengan bayi kecil, Mars tentunya akan membutuhkan seorang wanita untuk membantunya membesarkan putrinya, dan Ellena akan dengan senang hati mengajukan dirinya untuk peran itu.     

Ellena akan menyingkirkan semua wanita lain yang mungkin dipertimbangkan untuk peran itu dan hanya akan menyisakan dirinya sebagai kandidat yang paling memungkinkan.     

Ellena memuji dirinya sendiri karena sudah begitu sabar. Ia telah membuktikan dirinya mampu memainkan permainan yang sudah makan waktu lama ini. Ia bekerja untuk Thessalis selama bertahun-tahun demi mendapatkan kepercayaanya dan mendapatkan bantuan dari penyihir itu. Kesabarannya akhirnya membuahkan hasil.     

Thessalis akhirnya bersedia mengangkat kutukan yang ia lontarkan ke Mars jika Ellena mau membayar harganya, yakni darah Ratu Elara. Ellena terus bersabar dan ia melakukan apa yang diminta darinya.     

Membunuh ratu adalah hari terburuk dalam hidup Ellena. Mengambil nyawa seseorang bukanlah hal yang mudah. Itu sangat traumatis, tapi akhirnya ia bisa mengatasinya seiring berjalannya waktu. Bahkan, kini ia siap membunuh lagi jika diperlukan.     

'Dasar Emmelyn Bodoh.'     

Ellena tersenyum sinis ketika teringat saat ia mendapat ide untuk menyingkirkan Emmelyn selamanya.     

Idenya datang dari Emmelyn sendiri. 'Kau benar-benar bodoh! Bagaimana bisa kau menawarkan kesempatan kepada musuhmu sendiri untuk menjebakmu lebih jauh?'     

Ellena ingin tertawa, tapi ia harus menahannya. Ada dua pelayan di perpustakaan ini dan mereka sedang mengawasinya. Jika ia tertawa, mereka akan curiga. Ia telah menampilkan dirinya sebagai wanita yang berduka, mengenakan pakaian serba hitam dan rambut acak-acakan. Ia bahkan sudah bersusah-payah berlatih menangis selama berhari-hari agar memiliki bekas air mata di pipinya. Ia tidak bisa membiarkan penyamarannya terbongkar begitu saja hanya karena suasana hatinya sedang bagus, bukan?     

Ahh ... kenapa mereka lama sekali untuk kembali ke sini?     

Ellena sangat tidak sabar. Ia sudah berada di sini selama hampir enam jam dan sekarang perutnya mulai keroncongan. Namun, ia tidak ingin pergi. Bagaimana jika Mars kembali saat ia pergi?     

Ellena tidak bisa membiarkan itu terjadi. Ia harus bertindak selagi selagi sitausinya sedang sangat tepat. Saat ini, Mars tenggelam dalam kesedihan dan rasa sakit. Ia juga sedang sangat rentan dan Ellena harus memanfaatkan kesempatan ini.     

Raja diberi tahu tentang kembalinya putranya dan akan segera tiba di sini. Hari ini adalah hari yang sempurna untuk menyelesaikan semuanya.     

Ellena melirik gulungan di tangannya dan ia tersenyum simpul. Emmelyn memberinya ide ini ketika wanita bodoh itu menawarkan untuk menuliskan pengakuannya sebagai ganti kebebasannya.     

Ha. Tentu saja, Ellena tidak akan membiarkan Emmelyn menjadi wanita bebas. Namun, ketika mendengar tawarannya, Ellena menyadari bahwa ia bisa menggunakan metode tersebut untuk membuat Mars membenci Emmelyn untuk selamanya.     

Ellena bahkan tidak membutuhkan surat asli Emmelyn. Ia hanya harus menemukan pemalsu tulisan yang bagus untuk menyalin tulisan tangan Emmelyn dan menulis pengakuannya, sesuai rencana.     

Roshan sangat membantu dalam hal ini. Pria itu berhasil menemukan dokumen dengan tulisan tangan Emmelyn di atasnya sehingga mereka dapat meniru gaya tulisannya. Dokumen itu adalah kontrak bodoh antara Emmelyn dan putra mahkota untuk melahirkan tiga ahli waris.     

Cih. Memikirkan kontrak tersebut membuat darah Ellena mendidih. Ia sangat membenci Emmelyn. Perjanjian itu seharusnya antara dirinya dan Mars.     

Mars-lah yang PERTAMA KALI memintanya menjadi istrinya. Seandainya saja kutukan itu dicabut lebih awal, Ellena pasti akan menjadi ibu dari anak-anaknya.     

Istrinya yang sebenarnya. Ratu masa depan Draec.     

Sayangnya, gadis miskin itu tiba-tiba saja muncul dan merusak semuanya.     

Ellena mengertakkan giginya saat kembali teringat akan hal itu. Tubuhnya menegang karena menahan amarah. Tapi kemudian, ia mendengar langkah kaki dari belakangnya, dan ia segera merilekskan tubuhnya lagi. Tidak boleh ada emosi apa pun yang tampak selain kesedihan dan duka cita.     

Ellena berpura-pura menangkup wajahnya dengan kedua tangan dan menangis tersedu-sedu. Aktingnya terlihat nyata sehingga setiap orang yang melihatnya akan merasa kasihan padanya.     

Para pelayan di istana tahu seberapa dekat dirinya dengan putra mahkota ketika mereka masih muda, dan bagaimana Mars tidak lagi peduli kepadanya setelah ia bersama putri tunawisma itu.     

Tapi lihat apa yang terjadi sekarang? Meskipun Ellena dibuang, ia tetap setia dan datang ke sini untuk berduka atas meninggalnya sang ratu.     

Mereka semua merasa kasihan padanya. Sang pangeran pasti jatuh cinta dengan wanita yang salah. Pria itu justru mencintai musuh yang akhirnya membunuh ibu tercintanya. Sepertinya, ia sudah sangat ceroboh karena rela menukar berlian dengan batu.     

Ellena bisa melihat rasa simpati itu di mata mereka, dan ia cukup senang dengan hasilnya.     

Sekarang, bagaimana membuat Mars juga merasakan hal yang sama? Bagaimana membuat pria yang dicintainya itu mengerti bahwa dirinya adalah wanita terbaik untuknya? Bagaimana membuatnya sadar bahwa pria itu lebih baik bersamanya saja?     

Dengan adanya surat palsu yang Ellena miliki, ditambah lagi dengan kehadiran seorang bayi tanpa sosok ibu dan yang pasti membutuhkan sosok ibu untuk mengasuhnya... itu semua pasti sudah cukup, bukan?     

Ellena memuji dirinya sendiri karena kecerdasannya. Ia bekerja dengan cepat dan efisien untuk menyelesaikan semua rencananya.     

Setelah berhasil menemukan pemalsu untuk membuat 'surat Emmelyn', ia membayar banyak uang kepada penyihir lokal untuk membuat ramuan yang akan menyebabkan persalinan dini. Ellena tahu surat Emmelyn tidak akan berfungsi jika wanita itu masih hidup.     

Itu berarti Ellena harus memastikan bahwa Emmelyn melahirkan lebih awal sebelum Mars kembali. Jika Ellena terlambat, semua rencananya akan sia-sia. Ia harus menggerakkan segalanya sebelum Mars mencapai ibu kota.     

Dengan begitu, tidak ada yang bisa menyelamatkan Emmelyn dari eksekusi. Begitu ia melahirkan bayinya, Duke Preston dapat menjalankan persidangannya dan ia akan segera dieksekusi atas pembunuhan ratu.     

Oh, sungguh rencana yang sempurna.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.