Pangeran Yang Dikutuk

Lady Elena Greystorm Membunuh Ibumu



Lady Elena Greystorm Membunuh Ibumu

0Sejak saat itu, Gewen perlahan membangun reputasinya sebagai pemikat wanita. Pesonanya begitu nyata dan semua wanita selalu ingin bersamanya.     
0

Gewen tidak pernah jatuh cinta pada wanita mana pun sejak saat itu. Ia sangat menikmati gaya hidup ini sehingga ia melakukan apa pun demi bisa menghindari pernikahan, terlepas dari tekanan ibunya.     

Dan sekarang… ia malah membandingkan hubungan Mars dengan Emmelyn dengan situasinya dengan Lady Cocker saat itu? Huh, Mars jadi sangat ingin memukulnya sekarang!     

"Emmelyn BUKAN Lady Cocker!" sembur Mars tidak sabar. "Dan aku jelas bukan dirimu!"     

"Tentu saja bukan." Gewen melambaikan tangannya untuk menenangkan sang pangeran. "Aku tidak bermaksud mengatakan kalau kau dan aku itu sama. Maksudku adalah, kau tidak memiliki pengalaman dengan wanita. Emmelyn adalah yang pertama untukmu dan fakta ini mungkin mengaburkan penilaianmu. Kau selalu membela Emmelyn dan berpikir bahwa dia tidak bersalah meskipun mungkin saja dia memang benar bersalah."     

"Tapi dia sedang menunggu persidangan ketika dia meninggal," tukas Mars. "Kita belum tahu apakah dia memang bersalah atau tidak. Kita masih perlu mengumpulkan bukti dan saksi."     

"Hei, aku bukannya mengatakan dia pasti bersalah atau tidak," lanjut Gewen. "Maksudku, kau sedang tidak bisa bersikap netral sekarang. Kau selalu melihatnya dalam keindahan dan menganggapnya selalu baik hanya karena kau mencintainya, sama sepertiku saat mencintai Lady Cocker dulu."     

Gewen menambahkan, "MUNGKIN kau memang mencintainya, tetapi aku punya satu kesimpulan, bahwa tidak peduli pertanyaan apa pun yang kau ajukan dan jawaban yang kau terima, kau akan selalu berpikir kalau dia tidak bersalah."     

Mars terdiam saat mendengar kata-kata Gewen. Temannya memang ada benarnya. Bahkan sejak ia mendengar Thessalis mengatakan Emmelyn diutus ke Draec untuk merayunya dan menemukan cara untuk membunuh ibunya, ia sudah mengatakan pada dirinya sendiri bahwa ia berharap Emmelyn akan memberi tahunya bahwa ia bukanlah pelakunya, meskipun itu bohong.     

Mars berharap wanita itu lebih baik berbohong saja padanya, jika ia benar-benar membunuh ibunya.     

"Sekarang tergantung padamu. Kalau kau cuma ingin mendengarkan semua pendapat yang bagus tentang Emmelyn, oke, lebih baik aku tidak ikut campur dalam kasus ini," tegas Gewen. "Aku tidak ingin persahabatan kita hancur hanya karena aku menuduh wanita yang kau cintai itu melakukan pembunuhan dan kau tidak mau menerima kenyataannya."     

Mars menunduk dan menghela napas. Ia tahu Gewen benar. Ia sangat memihak Emmelyn karena begitu mencintainya sehingga ia bahkan akan memalingkan muka jika benar wanita itu telah melakukan kejahatan yang mengerikan.     

Tapi bagaimana dengan ibunya? Bukankah seharusnya ia mencari keadilan untuk ibu kandungnya yang sudah begitu menderita demi dirinya?     

Jika Mars ingin mendapatkan keadilan untuk ibunya, ia tidak boleh memihak satu orang. Jika Emmelyn benar-benar bersalah, ia perlu tahu itu.     

"Tidak, Gewen. Kau tidak perlu menahan diri untuk menyimpan pendapatmu," sahut Mars akhirnya. "Aku akan mendengarkan ceritanya dari berbagai sisi. Aku akan berusaha untuk tidak akan memihak."     

Gewen terlihat begitu lega saat mendengar jawaban Mars. Ia menepuk punggung pangeran dan tersenyum. "Terima kasih."     

"Yang Mulia." Tiba-tiba Lily menyela. Sejauh ini, ia telah mendengarkan para pria itu berbicara tentang kasus itu dan sekarang ia merasa terdorong untuk membagikan apa yang ia dengar dari Emmelyn sebelum wanita itu meninggal. Ia percaya Mars perlu mendengar cerita dari sisi Emmelyn juga.     

"Ya, Lily?" Mars menoleh ke arah Lady Greenan dan bertanya padanya. "Kau ingin mengatakan sesuatu?"     

"Ya, Yang Mulia." Lily berdeham sebelum melanjutkan kata-katanya. "Emmelyn memberi tahuku... sebelum dia meninggal… bahwa... Lady Ellena Greystorm-lah yang membunuh ibumu."     

Bahkan jika ada sambaran petir dari luar, Mars dan Gewen tidak akan seterkejut ini dibandingkan saat mendengar pernyataan Lily barusan.     

Emmelyn menuduh Ellena membunuh ratu??     

Mengapa Ellena melakukan itu? Ratu Elara sangat baik kepadanya dan memperlakukannya seperti putrinya sendiri. Ellena, Gewen, Mars, dan Edgar sangat dekat sejak mereka tumbuh bersama dan sang ratu selalu bersikap baik kepada mereka semua.     

"Jangan berani-berani bicara omong kosong tentang Ellena!" Gewen langsung membentak Lily. "Aku tahu kau adalah istri Athos, tapi aku tidak akan menolerir omong kosongmu tentang teman baik kami!"     

Lily langsung lemas di tempatnya saat melihat kemarahan Gewen. Ia tidak menyangka jenderal tampan itu akan membentaknya seperti ini.     

Melihat istrinya ketakutan, Athos langsung bangkit dari duduknya dan berdiri di depan istrinya, seolah melindunginya dari amukan Gewen.     

"Jangan berani-berani berbicara dengan nada seperti itu kepada istriku!" Athos menyentuh gagang pedangnya sambil memasang ekspresi murka. "Dia hanya memberi tahumu apa yang dia dengar dari Lady Emmelyn. Di mana celotehanmu barusan dengan prinsip tidak memihak dan mendengarkan semua sisi cerita? Dasar munafik berlendir!"     

Mata Gewen melotot saat mendengar Athos menyebutnya munafik berlendir. Bagian mana dari dirinya yang berlendir? Ia sudah bercukur dan tampak setampan sebelum perjalanan yang menentukan ke Wintermere.     

Dan Gewen jelas bukan orang munafik. Ia juga hanya mengutarakan pikirannya. Ia mengenal Ellena dengan baik dan yakin bahwa wanita itu tidak akan pernah melakukan kejahatan keji seperti itu kepada seseorang yang mereka cintai dan kagumi seperti Ratu Elara. Sebaliknya, Emmelyn justru memiliki semua motif, peluang, dan bahkan senjata pembunuh untuk melakukannya.     

Mars sama terkejutnya melihat Athos menuduh Gewen dengan kata-kata itu. Ia belum pernah melihat sepupunya terlihat semarah ini.     

Athos biasanya pria yang sangat tenang, seperti dirinya. Namun ternyata, Athos bisa berubah menjadi monster demi menjaga kehormatan istrinya.     

'Yah, sepertinya gen kami mirip,' pikir Mars. Semua pria dari keluarga Strongmoor sangat setia dan melindungi istri dan keluarga mereka.     

"Hentikan, kalian berdua!" Mars dengan cepat mengangkat tangannya dan memberi isyarat agar kedua pria itu mundur. Ia menoleh ke arah Gewen dengan alis terangkat. "Athos benar, Gewen. Kau tidak bisa menyebut dirimu netral jika kau tidak memihak Emmelyn dan lebih percaya Ellena."     

"Tapi dia menyebutku munafik berlendir!" Gewen mengerucutkan bibirnya. "Hanya anak perempuan dan anak kecil yang punya panggilan ejekan begitu."     

Mars beralih menatap Athos dan mengangguk. "Gewen benar. Kita semua orang dewasa di sini. Bisakah kita berbicara seperti orang dewasa? Aku hanya ingin mendengar kebenaran dan mengumpulkan informasi. Jika kalian mempersulit tujuanku, tidak ada gunanya kita lanjutkan percakapan ini. Lebih baik aku pergi saja dengan Harlow. Aku tidak butuh omong kosong ini!"     

Athos dan Gewen saling terdiam. Mereka menyesali pertengkaran mereka barusan ketika mereka seharusnya membantu Mars untuk mengungkap fakta dan mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi antara ibunya, Emmelyn, dan Ellena.     

"Maafkan aku," sahut Athos sambil menghela napas. "Aku tidak akan memanggilnya munafik berlendir lagi. Tapi aku tidak bisa diam saja kalau dia membentak istriku. Atau…."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.