Pangeran Yang Dikutuk

241



241

0"Terima kasih," Emmelyn mengangguk. Ia duduk dengan anggun di kursi yang disediakan oleh Mars dan menarik napas dalam-dalam. Ia berusaha untuk tidak memusatkan perhatiannya pada rantai itu.     
0

Mars mengusap punggung istrinya dan kemudian meninggalkan Emmelyn sendirian dengan Killian. Ia membuka pintu lebar-lebar sehingga ia bisa melihat apa yang sedang terjadi, tetapi ia menjaga jarak cukup jauh sehingga ia tidak akan mendengar apa pun yang dibicarakan Emmelyn dan Killian.     

Ia hanya akan mengandalkan ekspresi mereka untuk melihat apakah mereka memang kerabat. Perlahan, ia mulai merasa yakin bahwa Killian memang kakak Emmelyn.     

Tetapi jika Killian benar-benar Killian Rosehill, saudara laki-laki Emmelyn, itu berarti... keluarga Rosehill mengenal Duke dan Duchess Bellevar.     

Kecuali Killian juga berbohong tentang itu.     

Emmelyn berbalik untuk melihat ke luar dan menemukan Mars sedang menunggunya cukup jauh, jadi ia tidak akan bisa mendengar apa pun.     

Ia langsung merasa bersyukur atas dukungan dan pengertian yang ditunjukkan suaminya dengan meninggalkannya sendirian bersama Killian namun tetap berusaha melindunginya.     

Emmelyn bisa melihat betapa Mars sangat mengkhawatirkannya, tapi pangeran tetap memberikan kesempatan kepadanya untuk berbicara dengan Killian.     

Itu sebabnya Mars mengambil jalan tengah, membiarkan Emmelyn memiliki momen pribadi dengan Killian, tetapi pada saat yang sama, ia akan tetap menjaga kewaspadaannya.     

Mars adalah suami yang pengertian dan pelindung yang tangguh.     

Emmelyn merasa sangat beruntung memiliki Mars dalam hidupnya. Ia berjanji untuk melakukan hal yang sama untuk pangeran.     

Sekarang hanya ada mereka berdua di dalam ruangan itu, Emmelyn memusatkan fokusnya kembali kepada Killian.     

"Aku minta maaf karena mereka harus merantaimu seperti ini. Mereka akan melepaskanmu jika mereka merasa aman melakukannya baik untukmu atau kami," katanya sambil meminta maaf kepada Killian.     

"Untuk 'kami'?" Killian tersenyum mengejek saat mendengar kata-kata yang dilontarkan Emmelyn. "Jadi, kau sudah menjadi bagian dari mereka sekarang?"     

"Killian... ini benar-benar cerita yang sangat panjang," Emmelyn menggigit bibirnya. Ia tahu Killian akan mengejeknya karena 'bergabung dengan musuh'.     

Emmelyn bisa tahu dari cara ia memandangnya saat di pesta kerajaan. Saat itu, Killian terlihat sangat kecewa kepadanya.     

Itulah mengapa Emmelyn sangat yakin bahwa pria yang ia temui malam itu memang kakaknya. Orang asing tidak akan memberinya tatapan menuduh seperti itu.     

"Aku bisa melihat bagaimana kau menjalani kehidupan yang nyaris sempurna di sini bersama musuh," Killian melanjutkan kata-katanya. "Kurasa, kau memang selalu menjadi kambing hitam dalam keluarga kita. Daripada membalas dendam untuk orang tua dan saudara kita... kau malah berakhir di ranjang musuh."     

Emmelyn harus menahan air matanya dan mempertahankan ekspresinya yang tenang, padahal ucapan Killian benar-benar melukai perasaannya.     

Ia tidak ingin Mars mengkhawatirkannya dan menerobos masuk. Ia benar-benar perlu berbicara dengan kakaknya secara pribadi.     

Emmelyn sangat terkejut melihat Killian menggunakan kata-kata yang merendahkan saat berbicara dengannya. Ia dulu dekat dengan Emmelyn dan selalu memperlakukannya dengan baik.     

Jadi, bagaimana mungkin Killian bisa bersikap seperti ini sekarang?     

"Aku akan meminta suamiku untuk membebaskanmu dan mengundangmu untuk tinggal di sini sebagai tamu kita. Lalu, kita bisa bicara... tolong, jangan bertindak gegabah. Aku tidak ingin kehilangan satu-satunya saudara laki-lakiku," pintanya dengan memohon kepada Killian.     

"Bagaimana jika aku tidak mau?" Killian bertanya kepada Emmelyn dengan nada yang lebih merendahkan. "Aku bukan penghianat seperti seseorang yang dulu kukenal dekat."     

"Killian!" Emmelyn menggertakkan rahangnya, berusaha keras untuk tidak berteriak atau mencengkeram bahu Killian untuk mengungkapkan perasaannya kepada sang kakak.     

"Aku tidak mengkhianati keluarga kita. Aku melanjutkan hidupku karena aku pikir aku tidak memiliki siapa pun lagi di di dunia ini. Aku datang ke sini dan menyamar sebagai pelayan untuk membunuh pangeran dan aku tertangkap."     

"Putra Mahkota bisa saja menghukumku dengan hukuman mati karena percobaan pembunuhan itu, tapi ia tidak melakukannya. Bahkan, ia meminta maaf atas apa yang terjadi di antara keluarga kita... dan ia ingin menebus apa yang dilakukan keluarganya," Emmelyn masih mencoba menjelaskan kepada Killian apa yang sebenarnya terjadi.     

"Aku tidak mengerti bagaimana ia bisa menebus apa yang mereka lakukan. Bisakah mereka menghidupkan kembali orang yang sudah mati?"Kecuali mereka bisa melakukan itu, maka mereka tidak bisa menebus kejahatan mereka yang telah menyebabkan kematian seluruh anggota keluarga kita," jawab Killian dengan lebih keras kepala.     

"Jadi, apa yang kau ingin aku lakukan? Bunuh diri dan mati bersama keluarga kita?! Aku pasti sudah mati sekarang jika Putra Mahkota tidak mengampuniku, Killian. Hidupku sekarang bukan lagi milikku. Ia memberikan hidup baru kepadaku ketika ia memaafkan aku atas percobaan pembunuhan itu," jawab Emmelyn. "Aku seharusnya sudah mati 5 bulan yang lalu."     

Ia melanjutkan kata-katanya dengan suara serak, berusaha keras untuk tidak menangis. "Kami berdua telah memutuskan untuk saling memaafkan dan melanjutkan hidup. Pangeran begitu baik kepadaku dan mencintaiku dengan segenap hatinya. Aku juga mencintainya, setelah aku mengenalnya lebih baik. Dan sekarang aku telah memaafkannya."     

"Bagulah jika memang itu keputusanmu," balas Killian. "Aku akan selalu membencinya dan keluarganya."     

"Aku memahami rasa sakit dan kebencian yang kau rasakan," kata Emmelyn. "Aku berharap hatimu akan luluh dan kau bisa memaafkan Putra Mahkota dan keluarganya suatu hari nanti. Ia telah berjanji untuk mengembalikan Wintermere kepada kita. Dan ia bahkan memberikan kerajaannya kepadaku sebagai kompensasi."     

"Tidak bisakah kau melihat bagaimana ia berusaha keras untuk menebus apa yang terjadi? Saat itu keadaannya sedang perang, dan orang-orang mati dalam peperangan. Apa yang ia lakukan bukanlah sesuatu yang didorong atas keinginan pribadi dan ia sangat menyesal atas apa yang telah terjadi."     

Killian tidak mengatakan apa pun. Perhatiannya terfokus pada perut buncit Emmelyn.     

Ia bisa melihat Emmelyn kini tengah hamil, dan karena Mars telah menyebut Emmelyn sebagai istrinya, itu berarti bayi yang akan ia lahirkan akan menjadi pewaris kerajaan ini.     

"Killian, tolong katakan sesuatu..." Emmelyn akhirnya menyadari bahwa Killian membisu untuk beberapa lama dan hanya Emmelyn yang terus berbicara.     

"Kau sedang mengandung anaknya?" Akhirnya, Killian mendongak dan menatap Emmelyn dengan saksama. "Jadi, anak itu akan menjadi ahli warisnya?"     

Emmelyn melihat perutnya dan mengangguk. "Iya."     

"Jadi... bayi itu akan menjadi keponakanku?" Killian bertanya lagi.     

"Iya, kami masih belum tahu laki-laki atau perempuan, tapi yang kau katakan itu benar..." Emmelyn tersenyum saat menyampaikan kabar gembira itu. Ia merasakan perasaan hangat merayap di dalam hatinya saat melihat Killian menunjukkan ketertarikan kepada anaknya.     

"Bolehkah aku menyentuhnya?" Killian bertanya kepadanya. Nadanya terdengar lembut.     

Jantung Emmelyn tiba-tiba berdetak kencang.     

Ia tidak menyangka perubahan sikap mendadak ini dari Killian ketika mereka membicarakan anaknya. Apa yang ia inginkan? Apakah ia akan mencoba menyakiti anaknya?     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.