Purple Dawn Till Dusk : dearest through the time -INDONESIA-

PERGANTIAN SITUASI



PERGANTIAN SITUASI

0Yang Yu merasa bingung, kemarin Tuannya tidak ingin Senja berada di dekatnya, tapi sekarang ia mau menguncinya di dalam ruangan. Terlepas dari itu ia menyetujuinya dan berlari keluar untuk mengumpulkan anggota Crescent Moon lainnya.     
0

Seperti Xiao Tianyou, ia juga menyadari betapa cerdiknya wanita itu. Ia bisa berhasil memasuki ruangan Tuannya beberapa kali di masa lalu tanpa sepengetahuannya. Terakhir kali adalah contoh lain. Maka, ia mengambil perintah ini dengan serius.     

Di dalam ruangan, Xiao Tianyou dan Senja masih menatap satu sama lain.     

"Tetap disini." Ucap Xiao Tianyou. "Aku harus menghadiri pertemuan. Kita akan membicarakan hal ini lagi nanti."     

Xiao Tianyou hendak berjalan keluar untuk meninggalkan ruangan namun ia mendengar Senja berbicara dengan santai hingga membuatnya membeku.     

"Apa kau pikir penjaga biasa mampu mengurungku disini? Pikirkan hal itu lagi." Senja mencibir, ia melihat ekspresi Xiao Tianyou menjadi kaku ketika ia berbalik untuk menghadapnya.     

"Aku mampu menipu mereka dan kabur beberapa kali di masa lalu, kau pikir aku tidak bisa melakukannya sekarang?"     

Senja memberikannya senyuman yang lemah ketika ia menambahkan. "Pikirkan lagi."     

Xiao Tianyou menganggap ancaman Senja dengan serius. Ia menempatkan sepuluh penjaga di pintu depan, sepuluh lainnya di depan jendela karena itu adalah jalan keluar favoritnya dan sepuluh lagi berada di atap. Senja di kelilingi oleh mereka di dalam ruangan. Ditambah lagi dengan Xiao Tianyou yang akan datang untuk memeriksanya setiap satu jam.     

Ia hanya masuk ke dalam kamarnya dan setelah ia melihat Senja masih merajuk, ia akan keluar dan melanjutkan pertemuan.     

Xiao Tianyou mengabaikan keluhan Senja dan umpatannya setiap kali ia datang masuk, yang butuh ia tahu adalah Senja masih disana. Tidak peduli apa yang ia katakana atau lakukan, selama ia masih ada di dalam pandangannya, semua baik-baik saja.     

Matahari sudah terbenam di garis cakrawala dan salah satu penjaga membawakan makan malam untuk Senja, ia terus menunduk dan menjaga jarak di antara mereka berdua.     

Senja tidak tahu apa yang Xiao Tianyou atau Yang Yu perintahkan kepada para penjaga, tapi mereka terlihat resah di sekitar Senja dan mencoba untuk meminimalisir berkontak langsung dengan Senja, seakan ia adalah sebuah wabah.     

Ini membuat Senja kesal/     

"Dimana Xiao Tianyou?" Senja membentak salah satu penjaga. "Beritahu dia untuk bicara denganku sekarang." Ucap Senja. Namun tidak mendapatkan respon apapun.     

"Dengar!" Senja berdiri dari kursinya dan penjaga itu langsung kabur untuk menyelamatkan hidupnya. Ia membanting pintu untuk menutupnya dan menguncinya lagi.     

Ya! Terkunci!     

Xiao Tianyou terlalu melebih-lebihkan ini semua!     

Senja hampir merasa seperti seorang tersangka. Ini mempermalukannya dan Senja tidak suka diperlakukan seperti ini.     

**Jika Xiao Tianyou ingin bermain-main denganku dengan permainan semacam ini, ia harus tahu bahwa aku tidak memainkan permainan… aku memenangkannya.**     

Kedua mata Senja berkedip dengan nakal.     

......….     

Xiao Tianyou berjalan kembali ke kamarnya. Ia harus memeriksa Senja setiap jam karena ia tidak percaya dengannya. Senja terlihat sangat tenang saat terakhir kali ia masuk ke kamarnya.     

Ia hanya memberikannya tatapan tenang dan tidak mengatakan apapaun, bahkan tidak satu kata makian juga dan itu membuatnya khawatir.     

Karena pertemuan pembahasan strategi dan ia harus menemui para tentara di lapangan pelatihan, ia tidak bisa memeriksa Senja. Itu sudah berlalu tiga jam sejak terakhir kali Xiao Tianyou melihat Senja.     

Ia melangkah dengan cepat hingga akhirnya berlari menuju kamarnya.     

Ketika ia sudah berada di depan pitu kamarnya, salah satu dari penjaga membuka gembok yang ada di pintu itu.     

Kedua alis Xiao Tianyou berkerut ketika ia melihat ini, itu tidak adil untuk Senja dan tidak layak. Ia tidak pernah melakukan ini kepada seorang wanita. Tapi, jika ia tidak melakukannya, Senja pasti sudah berada entah dimana saat ini.     

Ia harus bicara padanya.     

"Apa dia sudah makan malam?" Xiao Tianyou bertanya kepada Yang Yu saat menunggu mereka membuka gembok.     

"Ya, Nona Muda Senja sudah menyelesaikan makan malamnya." Yang Yu berkata dengan gembira.     

Ia mengira berita itu akan membawakan senyuman untuk Tuannya, tapi sebaliknya itu malah membawa kerutan di dahinya.     

Apa lagi masalahnya kali ini?     

"Cepat!" Xiao Tianyou membentak, membuat penjaga itu menjadi gugup dan menjatuhkan kuncinya.     

Itu hampir seperti jantungnya yang terjatuh ketika ia melihat Tuannya menarik pedang, di dalam saat kritis seperti itu ia mengira bahwa Xiao Tianyou akan membunuhnya karena ia menjatuhkan kunci. Betapa sebuah alasan yang tragis untuk mati….     

Tapi, dengan cepat Yang Yu menariknya mundur dan ia selamat dati serangan tajam Tuannya.     

Ia meneguk liur dengan susah payah dan melihat lima gembok yang terbelah dua terjatuh ke lantai.     

Penjaga itu mengusap keringat dingin di dahinya sambil menatap gembok-gembok itu. Gembok yang malang…. Apa kah sampai harus seperti itu untuk membukanya?     

Xiao Tianyou bergegas masuk ke dalam kamar.     

Ia tahu itu. sesuatu tidak beres terjadi pada Senja.     

Ia tidak berargumen di akhir pertemuan dan ia sudah memakan semua makanannya. Ia lebih memilih Senja yang masih merajuk dan mengumpat sepanjang hari dari pada dirinya yang tenang.     

Karena hanya Tuhan yang akan tahu apa yang ada di dalam pikiran cerdiknya itu, ia pasti memiliki sesuatu di bawah lengan bajunya dan kali ini , Xiao Tianyou tidak menyukainya sedikitpun.     

"Senja!" Ia berteriak di dalam kamar walaupun ia baru saja masuk.     

Tidak ada apa-apa.     

Kalaupun Senja disana, ia tidak akan menjawabnya. Tapi, Xiao Tianyou terus memanggil nama wanita itu.     

Ketika ia memasuki ruang kamar, seluruh tempat itu berantakan. Isi dari lemari kaca berserakan, kertas-kertas tersebar di lantai dan kursi diterbalikkan.     

"Apa yang terjadi disini?!" Xiao Tianyou menatap sekelilingnya dan itu sangat kacau!     

Semua penjaga berkumpul ke dalam ruangan dengan rahang yang menganga. Mereka mulai menggumamkan sesuatu seperti; mereka tidak tahu, mereka tidak mendengar apapun atau mereka tidak mengerti bagaimana ruangan ini bisa menjadi kacau seperti ini.     

Semua anggota Crescent Moon gemetar ketakukan untuk melihat seberapa marahnya Tuan mereka. "Diamana Senja!!?" Xiao Tianyou mengamuk.     

Dengan serentak, semua penjaga berlutut ketika mereka tidak menemukan Senja. Itu ada sekitar tiga puluh anggota Crescent Moon di dalam ruangan, tapi tidak satupun dari mereka dapat melihat kilasan dari gadis itu.     

Akhirnya, salah satu penjaga berseru dengan terkejut.     

Xiao Tianyou berjalan menghampirinya untuk melihat apa yang terjadi ketika ia berjalan ke sisi lain ruangan penjaga itu sedang menunjukkan jarinya ke langit-langit.     

Disana, Xiao Tianyou melihat satu papan atap terbuka. Celahnya cukup untuk seseorang menyelinap.     

Dengan geram, ia menggertakkan giginya dan meneriakkan perintahnya untuk menemukan Senja bagaimanapun caranya dan ingin Yang Yu untuk mengumumkan kepada semua Penjaga untuk menemukannya juga.     

Mereka semua membungkuk denga hormat dan berlari dari ruangan, terlalu takut untuk berada di kamar itu lebih lama bersama dengan Tuannya yang sedang marah , Xiao Tianyou saat ini terlihat bahwa ia bisa memisahkan kepala mereka dari bahunya.     

Hanya Yang Yu yang masih berada disana.     

Itu membutuhkan hati yang kuat untuk tetap disana dan semua bawahan Xiao Tianyou kasihan padanya. Ada waktu dimana mereka bermimpi untuk berada di posisi Yang Yu, menjadi tangan kanan dari seseorang seperti Xiao Tianyou, tapi tentu saja itu bukan waktu yang seperti ini.     

Hanya pada saat itu mereka bersyukur dengan posisi mereka sebagai anggota Crescent Moon biasa.     

Yang Yu menundukkan kepalanya dengan rendah.     

Itu adalah tanggung jawabnya untuk menjaga Senja di dalam ruangan. tapi, ia tidak tahu bagaimana ia bisa kabur dari ruangan tanpa satu orang pun yang menyadarinya.     

Ia bahkan memposisikan jumlah penjaga yang sama di atap, tapi tidak ada juga yang mengetahui hal ini.     

"Tuan. Bawahan ini telah lalai dalam menjalankan tugas, aku pantas menerima hukuman."     

"TEMUKAN SENJA DAN KAU AKAN MENDAPATKAN HUKUMANMU!" Xiao Tianyou memukul gelas yang berada di atas meja hingga pecah ke lantai, itu menyebar menjadi ribuan kepingan.     

Setelah membuat Yang Yu berlutut dan gemetar dengan hebat, ia bergegas dengan cepat berlari ke luar ruangan untuk mencari Senja sendiri.     

Ini adalah pertama kalinya Tuannya yang biasa terlihat sangat tenang bertingkah seperti orang gila.     

.........     

Dalam waktu satu jam semua penjaga sudah mengetahui hilangnya Senja. mereka berjalan mondar-mandir di sekitar benteng luas, tapi tidak ada yang bisa menemukan keberadaan Senja. Ia seperti menghilang menjadi debu.     

Kabar ini tidak menyenangkan Xiao Tianyou sedikitpun, jika mungkin, ia sedang mengamuk sekarang dan akan menyerang kepada siapapun di sekitarnya. Termasuk Xiao Jun.     

"Sial! Jun, aku tidak akan lagi mendengarkan omong kosongmu!" Ia memaki kakaknya. Itu mengejutkan Xiao Jun, ia tidak tahu sejak kapan adiknya bisa mengumpat. Di masa lalu, tidak peduli seberapa marahnya Xiao Tianyou, ia tidak akan pernah menunjukkannya. "Jika kau tidak bisa menemukan Senja! kau sebaiknya diam!"     

Xiao Jun mengangkat kedua tangannya dengan menyerah sambil menghampiri adiknya. "Kau harus tenang. Ia tidak akan pergi jauh." Xiao Jun membujuk Xiao Tianyou untuk duduk.     

Ia tidak menerima gestur dari kakaknya dan menyingkirkan tangan Xiao Jun dari bahunya.     

Ia ingin Senja dan ia menginginkan istrinya sekarang!     

Ini membuatnya gila….     

Dan Xiao Tianyou membuat semua orang menjadi gila…     

Salah satu dari tiga pemimpin yang bergabung di dalam perang membuka mulutnya dan mulai mempertanyakan Xiao Tianyou. "Apakah dia Senja, cucu dari Tetua Dam?" Ia bertanya pada Xiao Tianyou dan hanya di jawab dengan isyarat yang mengatakan 'ya'.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.