Purple Dawn Till Dusk : dearest through the time -INDONESIA-

KENAPA KAU MELAKUKAN ITU?!



KENAPA KAU MELAKUKAN ITU?!

0Dengan mendengar kakaknya yang berniat untuk membiarkan mereka lari, Xiao Tianyou menggeram dan dengan ganas menyerang Xiao Jun lebih kejam dari sebelumnya.     
0

Xiao Tianyou saat itu terlihat sangat mengerikan, hanya dengan melihatnya saja sudah cukup untuk membuat Senja merasa amat ketakutan, Senja tidak pernah membayangkan untuk menerima amukan Xiao Tianyou. Senja tidak pernah melihatnya dalam keadaan seperti ini sebelumnya. Senja merasa senang, ia tidak bisa merasakan emosinya atau jika tidak, melihat intensitas dari kemarahannya ini itu bisa melukainya juga.     

Senja merasa khawatir kepada Xiao Tianyou tapi ia lebih khawatir dengan Xiao Jun.     

Senja tidak tahu siapa yang lebih baik menggunakan pedang di antara kedua kakak beradik itu, tetap saja siapapun itu, mereka akan berakhir menyakiti satu sama lain.     

Senja melihat saat Gong Xu dan Senja lain berjalan menjauh dari medan perang saat ketika Xiao Jun berkata pada mereka untuk pergi.     

Tapi, sebuah pisau belati melayang melewati jarak mereka dan menuju langsung ke arah Gong Xu dan tubuh Senja telah bergeser untuk menghalangi pisau itu dari arah Gong Xu bahkan sebelum pikirannya mengerti apa yang telah ia lakukan.     

Xiao Tianyou menendang Xiao Jun, maka ia mundur beberapa langkah darinya dan kemudian ia menatap ke arah Senja dengan tidak percaya.     

"Senja…" Ia hanya memanggil namanya tanpa tahu apa yang ingin ia katakan kepadanya.     

Senja hanya menghalangi pisau yang telah ia lempar ke arah Gong Xu. Hanya itu, untungnya ia mampu untuk menangkis pisau itu, karena sebaliknya jika yang buruk terjadi, Senja yang akan menjadi penerima terakhir dari pisau itu.     

Namun, Xiao Tianyou tidak dapat mengerti kenapa Senja melakukan hal yang baru saja ia lakukan.     

**Apakah dia mencoba untuk melindunginya? Tapi, dia tidak memiliki hubungan apapun dengannya. Sial! Dia bahkan tidak mengenalnya! Tapi, kenapa dia melakukan itu?! Dia bisa saja terluka!!!** Xiao Tianyou sangat marah kepada Senja dengan pikiran bahwa ia hampir melukai gadis itu.     

Namun, ia tidak percaya bahwa Senja memihak kepada musuhnya. Pasti ada sesuatu yang salah.     

"Apakah kau baru saja melindunginya?" Xiao Tianyou bertanya dengan dingin. Suaranya sangat berat, tidak terlihat emosi apapun saat ia mencoba semampunya untuk tidak mengeluarkan kemarahan yang semakin tumbuh di dalam hatinya. Ia tidak ingin meluapkannya kepada Senja.     

"Tianyou, aku…." Senja tergagap di bawah tatapan mematikan dari Xiao Tianyou.     

"Kau memihak mereka?" Pertanyaan Xiao Tianyou terdengar seperti sebuah tuduhan. Ia menyipitkan kedua matanya dengan sangat mengancam kepada Senja.     

"Tidak!" Senja berteriak dengan ngeri. "Tidak, kau salah paham denganku…" Ia merengek karena tatapan tajam yang Xiao Tianyou berikan kepadanya.     

"Tindakanmu sebelumnya tidak bisa dikatakan salah paham, Senja…" Xiao Tianyou menggertakkan giginya.     

"Dia berkata, bukan dia orang yang membunuh Luna…" Senja berargumen dengannya, tapi tidak berani menatapnya tepat di kedua mata menyeramkan itu.     

Kalimat Senja terdengar seperti sebuah komentar untuknya dan ia sangat marah. "Dan kau percaya padanya?! Hanya karena dia berkata bahwa dia tidak membunuhnya dan kau langsung percaya begitu saja?!"     

Xiao Tianyou bukanlah seseorang yang akan berteriak dengan marah ketika situasi menjadi buruk, khususnya tidak pada Senja. Ia adalah seseorang yang lebih memilih untuk berbicara dengan tenang dengan bisa ular di lidahnya.     

Maka, ketika ia berteriak kepada Senja, gadis itu melangkah mundur dengan ketakutan. Ia tidak suka sisi ini dari Xiao Tianyou.     

Senja tidak mempercayai Gong Xu seratus persen, tapi dengan kemampuan yang ia miliki, Senja tahu bahwa Senja lain tidak berbohing, terlebih lagi Gong Xu.     

Tapi, Xiao Tianyou sudah sangat marah bahkan hanya untuk mendengar penjelasannya.     

Pertama, Xiao Jun membelanya dan sekarang wanitanya juga berbalik arah untuk membela mereka. Apa yang sebenarnya terjadi ketika mereka terpisah?     

"Aku tidak mempercayai mereka begitu saja, Tianyou…" Senja berkata dengan lemah sambil menggelengkan kepalanya. "Tapi, kenapa kita tidak bertanya padanya? Aku akan tahu jika ia tidak jujur." Senja mencoba untuk membujuk.     

"Aku tidak ingin bernegosiasi." Xiao Tianyou membantahnya.     

Setelah itu, ia berjalan menuju arah Senja. Ia berpikir bahwa Xiao Tianyou akan menendangnya atau melakukan hal yang semacam itu, tapi ia berjalan melewatinya dan menghadapi Gong Xu saat ia menunjukkan pedang di hadapan wajah pria itu.     

"Keluarkan pedangmu." Ia memerintahkan.     

Gong Xu menatap Senja yang masih berdiri di belakangnya. "Pergilah.." Ia berkata dengan lembut. Tapi, Senja lain itu menggelengkan kepalanya dengan cepat. Ia malah menggenggam lengan baju Gong Xu dengan erat.     

"Aku akan baik-baik saja…" Gong Xu meyakinkannya, tapi gadis itu sangat tahu apa yang mampu Xiao Tianyou lakukan.     

"Dia akan membunuhmu." Senja lain menangis. Ia tidak ingin kehilangan Gong Xu, ia tidak bisa menghadapinya. "Dia ingin membunuhmu." Senja mengulangi kalimatnya di antara tangisan.     

Kesabaran Xiao Tianyou mulai menipis. Dengan linglung ia berjalan menuju Gong Xu dengan pedang yang terseret di tanah.     

Merasa berwaspada, Gong Xu menyingkirkan tangan Senja yang masih menggenggam lengan bajunya dan berlari maju untuk menghadapinya. Mereka berdua bertemu di pertengahan dan peperangan yang tak terhindarkan pun terjadi.     

"Tetap bersama Senja." Xiao Jun berkata pada Senja sambil berlari ke arah peperangan sengit itu terjadi.     

Senja menarik napasnya yang terasa dingin saat ia melihat Xiao Jun menempatkan dirinya di tangah-tengah pedang yang melayang dengan berbahaya. Tapi entah mengapa ia berhasil untuk melakukannya.     

Setelah merasa yakin bahwa Xiao Jun dapat menangani mereka, Senja mengalihkan pandangannya dari medang perang dan melihat dirinya. Seseorang yang sangat mirip dengannya, sedang gemetar di ujung tebing.     

Ia bisa mendapatkan serangan panik dalam keadaan ini jika gadis itu terjatuh ke belakang, hanya Tuhan yang tahu apa yang akan terjadi.     

Senja memutari tiga orang yang masih terlibat di dalam peperangan, dengan hati-hati tidak memotong jarak mereka dari tempat perkelahian itu atau jika tidak ia bisa mendapatkan luka di lehernya dengan tidak sengaja.     

Senja tidak memakan waktu lama untuk menghampiri Senja lain yang sedang menangis tanpa henti.     

"Kita harus pergi dari sini." Senja berkata padanya.     

Tidak ada yang bisa mereka lakukan disini kecuali memperhatikan pertempuran darah yang terjadi di hadapan mereka. Senja merasa cukup yakin bahwa Xiao Jun dapat menanganinya.     

"Kita harus pergi, tidak ada yang bisa kita lakukan." Senja mencoba untuk menarik tangan gadis itu, tapi ia menariknya kembali.     

"Tidak! Aku tidak akan meninggalkannya!" Ia berteriak sekarang.     

"Xiao Jun dapat menanganinya." Senja menjawab, tapi ia tidak bisa bergerak satu inci pun dari posisinya.     

Ia berada dekat dari ujung jurang dan ia bahkan tidak menyadarinya.     

"Kemarilah!" Senja berteriak ketika ia dengan linglung berjalan mundur untuk menghindarinya. "Tidak! Kemari!"     

Senja lain terus mencoba untuk menghindar dari genggaman Senja, hingga ia merasa tanah yang ia injak bergetar.     

Kengerian di mata kedua Senja terlihat sangat jelas, saat pemahaman menghampiri mereka.     

Senja dapat melihat ketakutan yang sama tercermin di matanya juga ketika tanah di bawah Senja lain itu mulai runtuh.     

Senja berteriak dengan kencang saat ia melihat tubuh gadis itu perlahan jatuh, kedua lengannya mengayun tak berdaya.     

Secara reflek Senja melangkah maju dengan tujuan untuk menangkap tangannya, namun hal yang terjadi selanjutnya adalah hal yang sebaliknya. Jantungnya terasa seakan terjatuh ketika ia menyadari bahwa dirinya pun hendak terjatuh.     

Ia terjatuh ke dalam tebing gelap gulita bersama dengan gadis itu.     

Dengan mendengar suara teriakan yang mengerikan dari Senja, Xiao Tianyou, Xiao Jun dan Gong Xu membeku di posisi mereka. Saat kemudian pemahaman muncul di antara mereka, pertarungan itu berhenti seketika.     

Hal terakhir yang terlihat di pangangan mata Xiao Tianyou adalah rambut ungu Senja yang terkibas, terjatuh ke jurang dalam yang jauh darinya.     

Itu sudah terlalu terlambat bagi mereka untuk menyelamatkan wanita-wanita itu, tapi itu tidak membuat mereka berhenti berlari seperti orang gila menuju ujung dari tebing itu.     

Jantung Xiao Tianyou berdetak dengan cepat hingga terasa sakit saat kesadaran menghampirinya.     

Senja baru saja jatuh dari tebing!     

Xiao Tianyou berhenti tiba-tiba saat ia sudah sampai di ujung tebung bersama dengan Xiao Jun dan Gong Xu. Mereka bertiga menatap ke dalam kegelapan, mencari sinyal dari kedua gadis itu. Tapi tidak ada tanda apapun. Semua yang mereka lihat hanyalah kegelapan. Seakan, itu telah menelan mereka tanpa sisa.     

Mereka bertiga memanggi kedua gadis itu, tapi tidak ada jawaban. Satu-satunya suara yang menjawab mereka adalah suara mereka sendiri yang menggema di antara bebatuan.     

Xiao Tianyou tidak percaya hal ini terjadi kepadanya. Ia tidak percaya bahwa Senja terjatuh ke dalam jurang tak berujung. Apakah ia telah kehilangan wanitanya lagi?     

Xiao Tianyou menarik rambutnya dengan frustasi.     

"Apa yang terjadi dengan mereka?! Bagaimana bisa mereka terjatuh?!" Xiao Tianyou tidak menyadari suaranya yang parau ketika ia menuntut jawaban.     

Tidak ada yang menjawabnya, ia tidak membutuhkan jawaban juga. Ia benar-benar tahu apa yang baru saja terjadi. Tapi, ia membutuhkan sesuatu untuk melapiaskan amarahnya.     

Maka, ia menarik kerah Gong Xu dan melumpuhkannya dengan satu kali gerakan, ia memegangi tangan Gong Xu dari belakang dengan kasar.     

Xiao Tianyou hanya butuh melepaskan genggamannya dan mendorongnya dengan pelan, maka kemudian Gong Xu dapat bergabung dengan kedua wanita itu di bawah sana.     

Dengan mata yang menghadap jurang di hadapannya dan Xiao Tianyou menahan tangannya di belakang, tidak ada yang bisa ia lakukan. Gong Xu tidak merasa takut jika Xiao Tianyou memutuskan untuk menjatuhkan dirinya. Jika Senja telah pergi, ia tidak memiliki alasan lain untuk hidup juga.     

"Sebelumnya, kau yang telah membunuh Luna, sekarang wanitamu membahayakan wanitaku!!!" Xiao Tianyou menggeram di telinga Gong Xu dari belakang sementara Xiao Jun menarik bahunya sebagai bentuk peringatan.     

"Tianyou, mereka berdua terjatuh karena tanah yang mereka injak runtuh." Xiao Jun mencoba untuk memberitahu adiknya.     

Tapi dalam kondisi ini, Xiao Tianyou tidak mempedulikan peringatan dari kakaknya, yang ia pedulikan adalah Senja tidak berada disana. Itu hampir membuatnya gila untuk mengetahui bahwa ia gagal melindungi wanitanya, lagi.     

"Senja tidak berada disana sebelumnya!!!" Xiao Tianyou menggeram lagi.     

Ia sangat mengingat dengan jelas bahwa Senja berada berlawanan dari sisi ujung jurang. Senja berada di tempat kosong, jauh dari jurang. Senja tidak akan terjatuh jika ia tetap disana.     

Xiao Jun mengepalkan telapak tangannya. "Akulah yang menyuruhnya untuk datang ke sisi ini." Ia menyatakan.     

Xiao Tianyou sangat marah ketika ia melepaskan Gong Xu dan langsung mengarahkan tinjuan ke arah wajah kakaknya.     

"Kau keparat!" Napasnya menjadi tidak beraturan saat ia mencoba untuk mengejar emosinya. "Apa yang kau lakukan padanya?!"     

Xiao Jun terjatuh ke tanah dengan darah yang keluar dari ujung bibirnya saat ia bisa merasakan rasa logam di dalam mulutnya dan ia menutupi luka itu dengan tangan. Adiknya memukul tanpa merasa keberatan dan itu sudah sangat lama sejak seseorang memukulnya dengan sangat keras.     

Di sisi lain Gong Xu nyaris berhasil menyeimbangkan tubuhnya ketika Xiao Tianyou melepaskan tubuhnya secara tiba-tiba. Ia merasa linglung. Tapi, satu hal yang ia yakin adalah…     

"Ayo cari mereka lebih dulu." Gong Xu berkata dengan tegas.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.