Purple Dawn Till Dusk : dearest through the time -INDONESIA-

MASA LALU XIAO TIANYAO (2)



MASA LALU XIAO TIANYAO (2)

Itu tidaklah buruk, karena faktanya, ia juga peduli dengan adik dari suaminya, sejak orang tua mereka meninggal, Xiao Jun dan Xiao Tianyou telah melalui banyak sekali hal pahit di masa lalu dan ia berada disana untuk memperhatikan semua ancaman jahat yang datang dari setiap sisi ke arah kedua kakak beradik itu, tidak perlu menyebutkan bahwa ia melihat Xiao Tianyou seperti adiknya sendiri juga.     

Hingga saat ini, Qianru belum juga memiliki seorang anak bersama dengan Xiao Jun, jadi ia merasa sangat senang ketika Xiao Tianyou memintanya untuk merawat Xiao Mugi. Ia memperlakukan Mugi seperti anaknya sendiri.     

Maka, dengan seluruh perhatian Senja terhadap Xiao Tianyou, itu adalah sebuah pertanyaan bagi Qianru. Tianyou tidak pernah memiliki seorang gadis sebagai temannya dan ia lebih memilih untuk tidak terlalu terlibat secara emosional dengan mereka jika ia harus menghadapi salah satunya. Tetapi dengan Senja, ia merasakan hal yang berbeda.     

"Ya, aku memang memiliki hubungan dengan Xiao Tianyou." Senja tersenyum dengan halus.     

Qianru mengawali pertanyaannya setelah mendengar pernyataan dari Senja, tapi kemudian sebuah senyuman tulus muncul di bibirnya. "Apakah kau tunangannya?" Qianru mempertanyakan hal itu di sela tawanya.     

"Tidak," Senja menggelengkan kepalanya. "Sebenarnya, aku adalah istrinya." Senja menjawab dengan angat halus dan terkekeh. Kali ini, senja merasa seperti seorang anak yang nakal untuk memamerkan kenyataan bahwa ia telah menikah dengan Xiao Tianyou.     

Ekspresi terkejut di wajah Qianru mengingatkan Senja kepada ekspresi yang Xiao Jun tunjukkan kepadanya beberapa bulan lalu, ketika pertama kali ia mengetahui hal ini.     

"Uhm, baiklah, selamat untuk kalian berdua." Qianru memberinya selamat dengan nada yang terdengar seperti kebingungan, "Tapi aku tidak mendengar bahwa ada pernikahan yang terjadi dan aku.. apa yang kumaksudkan adalah…" Qianru terlihat kebingungan ketika ia sedang mencoba untuk menjelaskan maksudnya.     

Tapi, senyuman di wajah Senja menghilang saat ia mengingat bagaimana Xiao Tianyou dan dirinya terjebak kedalam pernikahan itu. Senja merasakan pahit di dalam tenggorokannya mulai muncul, lebih pahit dari obat yang telah ia minum selama tujuh hari terakhir ini.     

Senja berdeham untuk menghilangkan rasa pahit yang tiba-tiba ia rasakan itu di ujung hatinya. Senja mencoba untuk menghilangkan perasaan tidak nyaman ini dengan mencoba untuk tidak mengingatnya sedikitpun.     

"Aku akan menemuimu lagi nanti…" Senja bergumam dan membawa dirinya pergi dari ruangan itu.     

......…     

Senja berjalan keluar dari kamarnya dan menemukan jalan menuju ke pintu utama dari rumah itu, ia memutar gagalng pintu untuk membukanya dan mendorong pintu itu. Sebuah pedesaan kecil muncul terlihat di hadapan matanya.     

Ini adalah pertama kalinya Senja keluar dari kamar setelah selama satu pekan penuh hanya berada di dalam kamar. Tapi, pemandangan di hadapannya membuat Senja merasa terkejut.     

Ia mengira bahwa Gunung Greenhill akan sama seperti benteng militer yang lainnya. Tapi, sepertinya tidak seperti itu.     

Banyak anak-anak berlarian di sekitar desa di area terbuka sementara para orang dewasa mengawasi mereka. Tapi, hal yang kurang disini adalah, tidak ada wanita di tempat ini. Kebanyakan dari mereka adalah anak-anak dan pria.     

"Jika kau ingin mencari Paman Su, akan lebih baik jika kau bertanya kepada saudara kembar terlebih dahulu." Qianru berkata dari belakang.     

Senja berbalik untuk menatapnya, tapi sesaat kemudian kedua matanya terpaku kepada seorang anak yang berada di samping Qianru. Disanalah, anak laki-laki yang angkuh itu.     

Qianru merasakan tatapan Senja yang terpaku kepada Xiao Mugi, jadi ia mendorong anak itu dan memperkenalkannya.     

"Oh, ini adalah anak dari Xiao Tianyou, Xiao Mugi." Qianru memegangi bahu anak itu di hadapannya. "Dan ini…"     

"Aku mengenalnya." Xiao Mugi berkata dengan singkat, dengan wajah yang tidak senang.     

Senja merasa seperti ia ingin memutar kedua bola matanya. **Jangan bilang bahwa anak ini masih merasa kesal dengan kata-kataku…**     

"Ya, kita bertemu sebelumnya, kan?" Senja berusaha untuk terus memperlihatkan senyumannya setulus mungkin di hadapan anak yang sedang cemberut itu.     

"Kalian sudah bertemu?" Qianru memastikan, tapi ketika ia ingin menanyakan tentang sesuatu, nada suara kekanak-kanakan dari Xiao Mugi memutusnya.     

"Tapi, aku tidak menyukainya…" Xiao Mugi berkata.     

Setelah kata-katanya yang blak-blakan, suasana menjadi canggung. Qiaru yang terhenti di tengah-tengah ucapannya, membuka dan menutup mulutnya berkali-kali, tapi tidak dapat menemukan kata-kata yang tepat untuk memperbaiki situasi.     

"Mugi, apa yang baru saja kau katakana…" Qianru mencubit pelan pipi Mugi yang gembul dan tersenyum getir.     

"Tidak apa-apa Qianru," Senja berkata sambil mengangkat bahunya. "Bagaimanapun dia hanyalah anak kecil." Ketika Senja mengatakan hal ini, Senja memastikan bahwa ia memusatkan pandangannya terhadap Xiao Mugi, jadi ia dapat menerima pesan tersembunyi darinya dengan jelas.     

Sebelumnya Xiao Mugi kesal karena Senja berkomentar tentangnya yang seperti anak kecil, sekarang ia melakukannya lagi dengan sengaja untuk membuat anak laki-laki itu merasa kesal.     

Xiao Mugi menyipitkan kedua matanya, seperti bagaimana Xiao Tianyou selalu melakukan hal itu dan itu membuat Senja semakin terhibur.     

"Aku bukan seorang anak kecil." Xiao Mugi menciba untuk berdepat dengan Senja.     

"Katakan itu lagi ketika kau sudah lebih tua dari sekarang." Senja membalas.     

"Aku sudah besar." Xiao Mugi mendengus dan bertahan dengan argumennya dengan cara kekanak-kanakan.     

"Katakan itu lagi ketika kau sudah lebih besar dari sekarang." Senja menjawabnya.     

Di sisi lain, Qianru menggelengkan kepalanya saat melihat pertengkaran mereka. Ia tidak tahu siapa yang lebih kekanak-kanakan diantara mereka berdua.     

"Aku sungguh akan menjadi lebih besar darimu." Pada saat ini, pipi gembul Xiao Mugi telah berubah menjadi kemerahan.     

"Baiklah, baiklah…" Senja mengayunkan tangannya dengan acuh tak acuh sambil berjalan menjauh. "Itu akan membutuhkan waktu yang lama sebulum hal itu terjadi."     

"Ketika itu terjadi kau akan menjadi seorang wanita tua!" Xiao Mugi benar-benar berteriak ke arah Senja.     

"Apa?!" Senja berbalik dan menatapnnya tajam.     

Tampaknya, Xiao Mugi melakukannya tepat sasaran. Tidak peduli di era manapun, wanita selalu memiliki rasa takut mengenai usia mereka dan secara kebetulan Xiao Mugi tepat sasaran.     

Qianru merasakan perkembangan dari situasi ini tidak berjalan dengan baik, dengan reflek Qianru menarik Xiao Mugi dan membungkam mulutnya untuk menghalangi anak itu agar tidak berargumen lagi.     

"Kau pergilah temui saudara kembar itu di lapangan pelatihan. Bertanya saja kepada sekitar dan mereka akan menunjukkan jalannya kepadamu." Qianru berkata dengan tergesa sambil membawa Xiao Mugi di dalam dekapannya. "Aku akan datang nanti." Ia menambahkan sebelum melangkah masuk ke dalam rumah bersama dengan anak kecil itu yang sedang mencoba untuk melepaskan tubuhnya dari genggaman Qianru.     

"Baiklah!" Senja menjawab dengan singkat.     

============     

Baca juga The Story of Dusk -Indonesia- untuk mengetahui cerita Senja yang asli.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.