Purple Dawn Till Dusk : dearest through the time -INDONESIA-

PERCAKAPAN BERSAMA XIAO MUGI



PERCAKAPAN BERSAMA XIAO MUGI

0Senja tidak memiliki pilihan lain selain menenagkan Selir Qi. Senja menyentuhnya lagi dan memberikan penekanan di atas tangannya.     
0

Secara perlahan, teriakan Selir Qi terhenti.     

"Kemarilah," Senja memberi isyarat untuk gadis itu. "Bantu aku untuk membawanya kedalam." Senja berkata.     

Gadis itu menatap Senja dengan kosong dan tidak bergerak mendekat untuk mebantunya, bahkan setelah Senja berdiri dari kursi, ia masih terlihat ketakutan.     

"Hey! Bantu aku!" Senja berteriak karena ia tidak mungkin bisa membawa seorang wanita dewasa sendirian.     

Hanya setelah Senja memanggilnya untuk yang ketiga kali. Ia terlihat kembali kedalam kesadarannya dan menghampiri Senja dengan tergesa-gesa lalu membantunya dengan menahan sisi lain dari tubuh Selir Qi.     

Bersama, mereka berdua berjalan masuk ke dalam rumah dan berjalan dengan perlahan sepanjang lorong sebelum mereka bisa membaringkan Selir Qi di dalam kamarnya.     

Dengan lelah, Senja merenggangkan otot tubuhnya, itu adalah hal yang baik bahwa lukanya telah sembuh, jika tidak itu akan mengeluarkan darah lagi.     

"A.. apa yang terjadi?" Gadis itu tergagap. Masih tidak bisa menyingkirkan ketakutannya karena teriakan keras tadi.     

Senja berpura-pura tidak tahu apa-apa dan menjawabnya. "Aku tidak tahu, tiba-tiba ia berteriak. Aku tidak melakukan apapun…"     

Selir Qi sudah berbaring di atas tempat tidurnya sambil menatap ke langit-langit, ia menggumamkan sesuatu yang tidak jelas dan air mata mengalir dari ujung matanya.     

Senja duduk di sebuah kursi kayu terdekat dan mengingat apa yang ia lihat dari ingatan yang masih dimiliki oleh Selir Qi.     

Senja sangat yakin bahwa itu adalah bagian dari hal terakhir yang terjadi sebelum ia kehilangan ingatannya. Sekarang setelah Senja melihatnya bahwa ada dua hal yang dapat ia simpulkan.     

Pertama, itu sepertinya Qi Xunyi bukanlah pewaris terakhir dari Kerajaan Xinghe. Dari cara Selir Qi berbicara kepadanya dan dengan caranya menyebutkan pada pria itu dari kalimat 'Ayahmu' itu membuktikan bahwa Wuxing adalah satu dari anak laki-laki Kaisar. Sepertinya tidak hanya Klan Misty Cloud yang telah berhasil menghancurkan seluruh Kerajaan tapi mereka juga mendapatkan rekan.     

**Namun, dimana Wuxing sekarang? Setelah ia bersekutu dengan Klan Misty Cloud, ia seharusnya masih hidup sekarang, kan?** Senja terus menatap Selir Qi yang berbaring di tempat tidur.     

Gadis itu telah menyelimutinya dan menidurkannya.     

Kedua, kebenaran bahwa Selir Qi adalah orang yang membunuh Kaisar Kerajaan Xinghe karena berada di bawah hipnotis adalah sebuah fakta yang tak terbantahkan.     

Pertanyaan yang masih tertinggal di benak Senja… **Siapakah pria yang memiliki rambut putih itu?** Ia cukup mampu menggunakan kemampuannya untuk memaksa Selir Qi membunuh Kaisar. Pengendali pikiran yang seharusnya mati bertahun-tahun lalu…     

**Tapi, tunggu…** Senja merendahkan kepalanya saat berpikir tentang Luna. **Jika pengendali pikiran telah mati, Luna seharusnya tidak ada sejak awal…**     

Satu-satunya kemungkinan, adalah adanya pengendali pikiran lain yang masih selamat.     

Pikiran itu membuat Senja meringis dan perasaan tidak nyaman terasa di perutnya. Pengendali pikiran yang lain masih selamat di suatu tempat. Itu tidak tersengar bagus karena ia menggunakan kemampuannya untuk membunuh orang lain.     

Dan ada sesuatu yang diperhatikan oleh pria berambut putih itu… Klan Pedang Hitam.     

Namun, Senja menggelengkan kepalanya, ia tidak mau memikirkan hal itu untuk sekarang… atau mungkin nanti…. Senja tidak tahu, karena kata-kata itu membawa luka yang tidak bisa Senja hadapi.     

Gadis remaja itu menghampiri Senja saat ia menatap kosong ke arah jari-jarinya.     

"Aku telah meminta seseorang untuk memberitahu Tuan Qi Xunyi, ia pasti sudah di dalam perjalanan pulang sekarang." Gadis itu memberitahu Senja dengan sopan. "Aku akan mengambilkanmu segelas air, kau terlihat pucat."     

"Terima kasih." Senja memberikannya senyuman lemah yang tidak mencapai kedua matanya yang terlihat khawatir.     

Gadis itu tersenyum kembali kepada Senja sebelum menghilang keluar ruangan.     

Itu tidak memakan waktu lama sampai ia kembali membawa segelas air untuk Senja. Senja menerima gelas itu dan meneguknya sampai habis. Cairan segar yang mengalir di tenggorokannya terasa sangat enak, itu seperti sedikit menghilangkan kekhawatirannya.     

Beberapa menit kemudian Qi Xunyi muncul. Ia terengah-engah dan berkeringat di dahinya. Ia secara langsung berlari ke tempat tidur dimana Selir Qi sedang tidur.     

"Apa yang terjadi?" Matanya menatap kea rah seorang gadis yang berdiri tidak begitu jauh darinya.     

Senja berdiri dari kursinya dan menghampiri Qi Xunyi. "Selir Qi tiba-tiba berteriak mengeluarkan luapan." Senja berkata dengan sederhana.     

"Luapan?" Qi Xunyi mengerutkan alisnya ketika mendengar informasi dari Senja. "Itu sudah sangat lama sejak terakhir kali hal seperti ini terjadi." Qi Xunyi bergumam.     

"Aku minta maaf." Senja berkata dengan sedih. "Aku sedang bersamanya ketika hal itu terjadi."     

"Tidak, tidak.. jangan berkata seperti itu Senja," Ia mengayunkan tangannya dengan cepat. "Aku yang seharusnya meminta maaf, ini sangat jarang untuk ibuku melakukan hal itu, dank au hanya kebetulan datang di waktu yang kurang tepat." Qi Xunyi berkata dengan ramah.     

Kalimat Qi Xunyi membuat Senja sedikit merasa bersalah, itu adalah dia yang memicu emosi dari ingatan wanita itu. jadi, saat Senja meminta maaf, ia sangat tulus dengan hal itu. tapi, Qi Xunyi tidak perlu mengetahui hal itu.     

Senja ingin bertanya tentang hal yang berkaitan dengan Xinghe, tapi Senja tahu saat itu sedang tidak di dalam waktu yang tepat untuk menanyakannya tentang apapun. Maka, ketika Qi Xunyi mempersilahkan gadis itu pergi, Senja pun pamit untuk pergi.     

Itu sudah sepuluh hari dan Senja bertanya-tanya kapan Xiao Tianyou akan sampai di Gunung Greenhill.     

...…..     

Hari ini adalah hari ke dua belas semenjak Senja datang ke Gunung Greenhill, tapi Xiao Tianyou belum juga sampai.     

Senja bertanya kepada Qianru berapa hari yang dibutuhkan bagi Xiao Tianyou untuk bisa sampai ke tempat ini dan jawabannya tidak memuaskan Senja sama sekali. Ia berkata bahwa Xiao Tianyou akan membutuhkan waktu sekitar lima belas hari untuk melakukan perjalanan dari Kota L. itu artinya bahwa ia harus menunggu untuknya selama tiga hari lagi.     

Senja menghela napas dengan mendengar jawaban ini.     

"Kenapa kau terus menanyakan ayahku?" Xiao Mugi bertanya dengan kesal.     

Itu adalah siang hari ketika Senja sedang duduk di dalam sebuah paviliun kecil yang sedikit jauh dari desa. Senja menemukan tempat ini secara tidak sengaja ketika ia sedang berjalan-jalan untuk menghilanhkan rasa bosan.     

"Apa yang kau lakukan disini?" Senja mengangkat kedua alisnya dengan terkejut dan melihat ke sekelilingnya untuk mencari seseorang yang menemani anak kecil itu.     

Melihat yang Senja lakukan, Xiao Mugi mendengus dan duduk di kursi yang berseberangan dengan Senja. "Aku datang sendirian." Ia menjawab.     

"Oh," Hanya itu jawaban dari Senja sebelum ia membaringkan kembali kepalanya di atas meja yang ada di hadapannya, meletakkan lengannya sebagai bantalan dan menutup mata.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.