Purple Dawn Till Dusk : dearest through the time -INDONESIA-

SEORANG ANAK SEPERTI DIA



SEORANG ANAK SEPERTI DIA

1"Kakek harus berbicara dengan Xiao Tianyou, kau kembali lebih dulu, ya?" Tetua Dam menyingkirkan rambut Senja yang berantakan dari keningnya.     1

Senja dapat merasakan bahwa Tetua Dam sedang dalam keadaan mendesak hingga ia harus bicara dengan Xiao Tianyou, maka Senja mengangguk dan menjauh dari mereka berdua. Mengenai masalah yang ingin dibicarakan dengan Tetua Dam dan Xiao Tianyou, Senja dapat menanyakannya kepada Xiao Tianyou ketika ia kembali, bagaimanapun juga pria itu berkata bahwa ia ingin membicarakan sesuatu dengan Senja juga.     

Ketika sosok Senja telah menghilang di balik pepohonan, Tetua Dam menampilkan ekspresinya yang serius kembali dan berkata dengan dingin. "Jadi, itu Wang Yu?"     

"Ya, itu adalah dia. Semua bukti menuju ke arahnya sebagai seseorang yang telah memberikan akses pada Klan L untuk menetap di Kota M." Xiao Tianyou menjelaskan.     

Cahaya di kedua mata Tetua Dam menjadi redup. "Itu dia lagi!" Tetua Dam mendengus dengan marah.     

Ia tidak pernah mengira bahwa anaknya sendiri akan mengkhianatinya seperti ini. ia telah cukup lama mengetahui niat Wang Yu untuk mengamil alih Klan Pedang Hitam, tapi masalah yang sangat mengejutkannya adalah Wang Yu dengan sukarela berada di pihak musuhnya hanya untuk menjatuhkan Klan ini.     

Tetua Dam mengira bahwa Wang Yu akan membuktikannya bahwa ia pantas, tapi ia bukan hanya mengecewakan Tetua Dam dengan keterlibatannya dengan para musuh, namun ia juga membuktikan bahwa ia tidak pantas sedikitpun atas Klan Pedang Hitam.     

Tetua Dam tidak tahu dosa apa yang telah ia perbuat sehingga memiliki seorang anak sepertinya.     

"Aku tidak akan pernah menyerahkan Klan Pedang Hitam kepada anak kurang ajar sepertinya! Meskipun itu adalah hal terakhir yang bisa kulakukan!" Dan Tetua Dam sangat serius dengan setiap kata yang ia ucapkan itu.     

Xiao Tianyou melihat sebuah tekad yang bulat di mata Tetua Dam dan yakin bahwa ia tidak akan menyerahkannya kepada Wang Yu, meskipun ia adalah anaknya sendiri.     

Sepertinya hubungan mereka tidak dapat didamaikan.     

Tidak perlu menyebutkan bahwa Xiao Tianyou menambahkan informasi tentang aktivitas kotor Wang Yu yang lainnya dan kerjasamanya dengan Kaisar Xiao Zi selama ini.     

Kemarin malam adalah pekan yang dijanjikan oleh Utara, ia datang untuk memberikan laporan mengenai tanaan langka itu yang telah Wang Yu bawa dari Kerajaan Rockstone dan hasilnya membuat Xiao Tianyou menjawa sangat berwaspada.     

"Kakek, ada hal lain yang harus kau ketahui juga." Pernyataan Xiao Tianyou menarik perhatian sepenuhnya dari Tetua Dam terhadapnya. "Tanaman langka yang dibawa oleh Wang Yu dari Kerajaan Rockstone adalah jamur amanita."     

Tetua Dam menatapnya dengan penuh bertanya-tanya. "Apa itu?"     

Xiao Tianyou memberitahukan Tetua Dam segalanya yang telah diberitahukan oleh Dokter Lin kepada Utara. Efek samping dari jamur amanita itu adalah naiknya suhu badan, euforia dan yang paling mungkin adalah halusinasi.     

"Halusinasi?" Mata Tetua Dam melebar karena terkejut. "Untuk apa Xiao Zi membutuhkan tanaman itu?"     

"Bawahanku masih menyelidiki mengenai hal itu." Xiao Tianyou menjawab dengan serius. "Dan juga, ternyata Wang Yu telah meninggalkan Kota M siang tadi."     

"Kemana ia akan pergi?"     

"Pusat Kota."     

"Dia akan menemui Xiao Zi?" Tetua Dam memberikan pertanyaan tajam, seakan nama dari Kaisar memberikan rasa yang sangat pahit di dalam mulutnya.     

"Kemungkinan untuk hal itu sangat tinggi."     

Keseriusan mengenai masalah ini telah mencapai titik dimana segalanya harus mulai dipertimbangkan. Satu langkah yang salah dapat meruntuhkan semua rangkaian rencana mereka.     

Semoa orang yang terlibat akan berada di dalam situasi yang mengerikan jika apapun rencana dari Xiao Zi membuahkan hasil.     

Tetua Dam sudah hidup terlalu lama untuk melihat proses mengerikan atas ini semua. Ia telah menyaksikan bagaimana Xiao Tianyou dan Xiao Jun bertumbuh menjadi laki-laki sebagaimana mereka saat ini dan sebagai seorang mantan penasihat untuk mendiang Kaisar dan juga orang terdekatnya, Tetua Dam merasa sangat bangga dengan mereka. Khususnya Xiao Tianyou, Tetua Dam menganggapnya sebagai anaknya lebih dari ia menganggap Wang Yu.     

"Tianyou, ikuti aku." Tetua Dam menatap pria di hadapannya itu dan mengetahui bahwa ia akan membuat keputusan yang sangat tepat.     

Mereka berdua berjalan sepanjang lebatnya hutan, kembali ke rumah utama Klan Pedang Hitam. Sepanjang jalan itu tidak ada yang berbicara seakan mereka masing-masing sedang berada di dalam pemikiran yang serius tentang masalah yang mereka hadapi.     

Tetua Dam menuntun Xiao Tianyou berjalan menuju gudang miliknya di dekat lapangan pelatihan Penjaga Bayangan. Ia membuka pintunya, dan walaupun dari kejauhan, Xiao Tianyou dapat melihat apa yang ada di dalamnya.     

Itu adalah gudang senjata. Tapi, bukan senjata biasa yang disimpan disana, itu seperti pameran barang antik.     

Ruangan itu tidak begitu besar, ruangan itu diisi dengan du arak besar di sisi kanan dan kiri dinding yang menyimpan semua senjata kecil. Xiao Tianyou mengenali benda-benda ini sebagai barang sitaan perang.     

Menyadari fakta bahwa Tetua Dam telah terlibat dengan medan perang bahkan sebelum ia lahir, barang sitaannya pasti lebih banyak dari ini.     

Namun, bukan itu hal yang ingin ditunjukkan pada Xiao Tianyou. Saat mereke berjalan masuk ke dalam gudang itu lebih jauh, ada sebuah pintu kecil yang terlihat padat terbuat dari kayu berwarna gelap. Ia menarik sebuah kunci kecil dari bawah lengan bajunya dan membuka pintu itu.     

Sekali lagi, mereka tidak berbicara, hanya pemahaman diam-diam yang membuat Xiao Tianyou terus melangkah lebih jauh ke dalam ruangan itu.     

Tiba-tiba tetua Dam menghentikan langkahnya dan menghadap dinding bata yang ada di sisi kirinya. Ia menarik salah satu bata di dinding itu dan mengeluarkannya, di balik itu ada sebuah kotak kecil yang terlihat sangat usang dan kuno.     

Ia mengambilnya dengan hati-hati dan menempatinya di sebuah meja di dekat mereka. Lalu kemudian ia membuka kotak itu.     

Xiao Tianyou melihat ke sebuah token dengan kebingungan sambil mengambil token yang transparan itu lalu meneliti benda yang kin berada di tangannya itu. Ia tidak pernah melihat benda seperti ini atau bahkan mendengar tentang token yang transparan.     

"Token ini merupakan sebuah simbol atas kesepakatan di antara Klan Pedang Hitam dan Kerajaan Azura bertahun-tahun lalu." Tetua Dam menjelaskan. "Token ini memegang kekuatan yang sangat besar terhadap Azura. Ada sebuah cerita singkat di balik ini, tapi aku tidak tahu apakah itu benar atau tidak, beberapa diantaranya terdengar seperti dongeng."     

Xiao Tianyou tetap diam untuk membiarkan Tetua Dam menjelaskan dari sisi pandangnya.     

"Penjaga Bayangan dari Klan Pedang Hitam bukan hanya sekedar nama biasa, ada kekuatan seshungguhnya dari asal-usul Penjaga Bayangan. Mereka dinamai dengan Prajurit Bayangan. Namun karena Kerajaan Azura telah meningkatkan kekuatan mereka sendiri dan tidak ada ancaman berat dari Kerajaan lain atau kekuatan lain dari luar, maka kekuatan dari Prajurit Bayangan tidak dibutuhkan lagi. Maka mereka kembali ke kegelapan."     

Dan hanya pewaris sesungguhnya dari Klan Pedang Hitam yang dapat menemukan mereka dan memanggilnya kembali ketika mereka dibutuhkan."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.