Purple Dawn Till Dusk : dearest through the time -INDONESIA-

MABUK



MABUK

0Siapa yang menyangka, Senja akan berakhir meminumnya juga.      1

Xiao Tianyou menggendong Senja ke atas tempat tidur dan membaringkannya. Kemudian gadis itu meringkukkan tubuhnya dan menggumamkan sesuatu.     

"Tunggu disini. Aku akan mengambilkan obat untukmu." Xiao Tianyou menyentil dahi Senja dengan pelan.     

Ia berjalan menjauh dan kembali setelah dua menit, ia membawa dua pil berwarna putih dan satu gelas air.     

"Minum ini." Xiao Tianyou menopang kepala Senja dan membantunya untuk menelan dua pil itu dan kemudian membiarkannya kembali berbaring di atas tempat tidur. "Bisakah kau berhenti membuatku khawatir?" Xiao Tianyou berkata dengan lembut.     

Senja tidak membalasnya karena merasakan kepalanya seakan berkabut.     

......     

Senja bangun, kepalanya masih terasa sangat sakit dan sekelilingnya terlihat redup. Sepertinya, Senja hanya tertidur beberapa jam dan matahari belum terbit.     

Senja merasa pusing, seperti orang mabuk ia duduk dan menatap sekelilingnya. Tenggorokannya terasa terbakar karena haus dan itu memaksanya untuk turun dari tempat tidur dan dengan lamban berjalan menuju meja.     

Setelah minum air sebanyak tiga gelas, tenggorokan Senja terasa lebih baik. "Dimana dia?" Dalam kondisinya yang mabuk ia masih ingat bahwa ia datang ke kamar Xiao Tianyou untuk menemuinya, tapi pria itu sekarang tidak terlihat.     

Dengan menghela napas dalam, Senja berjalan keluar dari kamar dan langsung menuju ruang penyelidikan Xiao Tianyou.     

Lampu yang berada di ruang penyelidikannya masih menyala, jadi Xiao Tianyou pasti ada di dalam ruangan itu. Senja membuka pintunya agar tebuka.     

Saat ketika pintu ruangan itu terbuka lebar, Senja dapat melihat Xiao Tianyou dengan ekspresi terkejutnya, ia berdiri di sebelah meja saat bibir Senja membentuk sebuah senyuman, setelah menemukan pria yang sedang ia cari.     

"Disini kau rupanya!" Senja menepuk tangannya dengan gembira saat dengan tertatih berjalan ke seberang ruangan. ���Tianyou-ku." Senja menjatuhkan tubuhnya di dekapan Xiao Tianyou dan tertawa sambil mengaitkan kedua lengannya di leher Xiao Tianyou.     

Xiao Tianyou sangat menyukainya ketika Senja memanggil namanya seperti itu. Ia memeluk Senja, agar Senja tidak terjatuh.     

"Tianyou-ku… Tianyou-ku…" Senja menyanyikan nama Xiao Tianyou seperti itu sehingga membuat Xiao Tianyou tertawa.     

"Aku disini…" Xiao Tianyou menjawab dengan lembut di telinga Senja.     

Senja adalah wanita pertama yang selalu menyebabkan banyak masalah untuknya, wanita pertama yang dengan sangat berani menciumnya, gadis pertama yang dengan sangat berani menyelinap masuk ke dalam kamarnya, wanita pertama yang dengan berani mengancamnya dan mengutuknya dengan kata-kata kasr tepat di hadapan wajahnya. Senja adalah wanita pertama yang memiliki banyak wajah sehingga ia bisa berubah-ubah di setiap situasi yang berbeda dan juga ia adalah wanita pertama yang bisa terlihat sangat menghibur di mata Xiao Tianyou bahkan dalam keadaan mabuknya.     

Terlepas dari semuanya, Xiao Tianyou menyukai semua sifatnya dengan sangat. Xiao Tianyou sangat menyayangi caranya yang unik dalam mengekspresikan diri, Senja bisa sangat jujur tapi di waktu yang lain ia akan menjadi kejam kepada siapapun yang telah melewati batas kesabarannya.     

Ia akan menangis seperti anak kecil, tapi ia akan menendang dan memukul siapa saja tanpa keraguan. Senja membuat emosi Xiao Tianyou bisa berubah dengan cepat hanya dengan kata-kata dan gerakan darinya.     

Senja seperti hadiah tak terduga yang Xiao Tianyou tidak pernah mengerti apa yang akan ia lakukan selanjutnya. Ia mengejutkan Xiao Tianyou dalam tiap perlakuannya. Senja seperti cahaya di dalam hidup Xiao Tianyou yang membosankan dan penuh dengan kelicikan juga kebencian. Senja seperti jiwa bebas yang seakan mengendalikan hidupnya.     

Xiao Tianyou merasa bingung. Apakah ini dirinya yang sebenarnya?     

Senja yang masih terkekeh di pelukannya, melepaskan pelukannya dan menatap Xiao Tianyou dengan serius sambil berhenti terkekeh.     

"Batalkan pertunanganmu dengan kakak tiriku dan nikahi aku." Senja berkata dengan sangat berani.     

Xiao Tianyou menatap gadis di hadapannya itu dengan terhibur. "Tapi, kenapa aku harus menikahimu?"     

Senja memiringkan kepalanya ke satu sisi dan tersenyum miring dengan centil, "Karena aku pintar dan cantik." Senja mengangkat dagunya dengan bangga dan membuat Xiao Tianyou menatap ke wajahnya dengan pasrah. Kedua pipinya yang merah terlihat sangat menarik perhatian di mata Xiao Tianyou.     

"Hanya itu?" Xiao Tianyou menggoda Senja.     

Mata Senja yang terlihat jernih menatap tepat ke mata Xiao Tianyou dan ia berkata, "Aku tahu bagaimana untuk menemukan Gong Xu."     

Dengan mendengar apa yang Senja katakana, senyuman di bibir Xiao Tianyou memudar dan tubuhnya menjadi kaku. Ia menatap Senja dengan perasaan yang tidak karuan.     

"Kenapa kau pikir aku peduli dengan laki-laki bernama Gong Xu itu." Xiao Tianyou bertanya dengan suara yang dingin.     

"Tentu saja kau peduli, dia adalah orang yang telah membunuh istrimu." Senja berkata dengan yakin.     

Xiao Tianyou melepaskan tangannya dari pinggang Senja dan menatapnya dengan tatapan yang tajam. Bibirnya yang tipis tertutup rapat sebelum ia berkata dengan suara yang serak. "Apa kau sedang mengancamku?"     

Senja terlihat kaget sebelum ia tersenyum dengan sangat lemah. "Aku tidak akan berani." Dengan pikirannya yang berkabut, kegelisahannya mengenai kemungkinan Xiao Tianyou memanfaatkannya untuk menggali informasi untuk keuntungan dirinya sendiri muncul dan membuatnya dengan berani menyatakan. "Mari kita sebut ini sebagai 'hubungan saling menguntungkan'."     

Senja sangat tidak yakin dengan perasaan Xiao Tianyou terhadapnya dan pengaruh dari alkohol membuat pikirannya kacau, akhirnya ia tahu semua alasan di balik sikapnya yang seperti musuh terhadapnya sebelumnya dan sekarang, ia mendekati Senja dengan cara yang tidak ia kira.     

Senja tidak ingin melepaskannya, tapi Senja juga tidak ingin dimanfaatkan. Senja menatap ekspresi Xiao Tianyou yang keras dengan sedih.     

"Keuntungan?" Xiao Tianyou mengucapkan kata itu dengan pahit. "Aku tidak mau itu!" Ia berteriak.     

Dan sengan satu kali gerakan yang sangat kasar ia menangkup pipi Senja dan mencium bibirnya sangat dalam. Ia menggigit bibir Senja dengan kasar yang diikuti dengan sebuah protes dari Senja, tindakannya yang tiba-tiba itu membuat Senja terkejut.     

Usaha Senja untuk mendorongnya agar menjauh hanya membuat Xiao Tianyou menggeram marah. Ia mengeratkan genggamannya di pinggang Senja dan kemudian menariknya dengan keras sehingga Senja kehilangan kestabilannya. Xiao Tianyou mencium Senja dengan kasar, melampiaskan rasa marahnya karena kalimat yang ia ucapkan. Dengan kenyataan bahwa ia mengenal Gong Xu dan mengetahui keberadaannya, Xiao Tianyou tahu bahwa ia tidak seharusnya langsung percaya begitu saja, bagaimanapun Senja sedang mabuk. Tapi, Xiao Tianyou sedang tidak berada dalam pikirannya yang baik untuk memikirkan hal itu lebih jauh.     

Senja merasakan kemarahan Xiao Tianyou, "Tidak… berhenti." Ucapan itu keluar dari bibirnya.     

Xiao Tianyou dapat merasakan usaha lemah gadis itu untuk menghentikannya dan dengan wajah yang muram ia berpindah untuk mencium leher Senja dan berkata diantara giginya yang terkatup. "Beginikah?"     

Ia telah mencurigai Senja sejak lama, dan sekarang ketika ia akhirnya merasa akan menyerah, Senja mengatakan semua hal itu. Xiao Tianyou tidak tahu apa yang ia rasakan tentang kebenaran ini.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.