Purple Dawn Till Dusk : dearest through the time -INDONESIA-

DIA BAIK- BAIK SAJA, KAN?



DIA BAIK- BAIK SAJA, KAN?

0Keesokan paginya, ketika Senja kembali dari latihannya bersama dengan Utara, ia membangunkan Yoona dan memberikannya beberapa sugesti. Senja telah cukup ahli melakukan hal semacam ini sekarang.     
0

Senja memberikannya sugesti bahwa saudara kembar yang ditemui oleh Yoda dan ibunya beberapa hari lalu adalah orang-orang yang membawanya kembali. Yoda dan ibunya percaya dengan mudah, tidak ada alasan untuk mengatakan yang sebaliknya.     

Keluarga kecil itu akhirnya berkumpul kembali dan Senja merasa sangat senang untuk mereka, di hari yang sama, Senja memberitahu kakeknya mengenai hal ini dan seperti biasa, Tetua Dam akan mengabulkan apapun keinginan Senja.     

Yoona adalah anak gadis yang manis dan suka bebicara mengenai banyak hal. Senja suka untuk mendengarkan ceritanya, tapi perhatian utamanya untuk saat ini adalah kebanyakan surat yang berada di dalam lemari 'Senja' belum ia baca.     

Ada banyak sekali tumpukan surat di dalamnya dan Senja tidak mungkin bisa membaca itu semua dalam satu hari, karena selain itu ia harus melakukan makan pagi, makan siang dan makan malam bersama dengan kakeknya, terkadang Tetua Dam akan meminta Senja untuk menemaninya berjalan-jalan ke Kota.     

Pada malam hari, Senja masih harus menjalani latihan bersama dengan Utara. Senja harus bisa mengatur waktunya dengan baik, atau jika tidak ia mungkin bisa pingsan karena kelelahan .     

Cerita Yoona dan 'Senja' yang asli membuatnya tidak merasa bosan, dalam sekali kedipan mata, itu sudah sekitar satu setengah bulan sejak Xiao Tianyou pergi. Tidak ada berita apapun darinya dan Kakeknya juga tidak mengetahui rencanya Xiao Tianyou ataupun keberadaannya.     

Khawatir. Itu yang Senja rasakan, ia bertanya kepada Utara tentang Xiao Tianyou tapi ia tidak pernah menjawab, terus mengatakan bahwa Xiao Tianyou akan kembali secepatnya dan bahwa ia baik-baik saja. Setelah usaha kemarin malam untuk membuatnya bicara, gagal dengan sangat menyedihkan. Senja meyakinkan dirinya dengan fakta bahwa Xiao Tianyou baik-baik saja.     

Siang ini, seperti biasanya ia akan meminta Bibi Hu, Yoona dan ibu Yoda untuk pergi dari kamarnya, maka Senja bisa membaca tumpukan terakhir dari surat-surat itu. Alasannya adalah karena ia ingin tidur siang dan tidak mau ada orang di dekatnya.     

Dari apa yang telah Senja baca sejauh ini, ia bisa mengumpulkan informasi tentang seseorang yang disembunyikan oleh 'Senja'.     

Namanya adalah Gong Xu dan sepertinya, Gong Xu ini adalah seseorang yang menyelamatkannya ketika Carye mencoba untuk menjual 'Senja' ke pasar gelap lima tahun lalu.     

Senja mengetahui hal ini dari cerita yang disampaikan oleh Tetua Dam. Jika bukan karena ayah Senja yang membela Carye saat itu, wanita itu dan anak-anaknya tidak akan ad di Kediaman Klan Pedang Hitam saat ini.     

Selama ini Senja terus bertanya-tanya, **Dimana dia menyembunyikan laki-laki itu? Jika itu bukan di dalam kamarnya, jadi dimana?** Dan pertanyaannya yang lain adalah mengenai ayah 'Senja', sepertinya walaupun 'Senja��� adalah anaknya sendiri, tapi rasa cintanya terhadap Carye telah membutakannya. Xiao Tianyou telah memperingatkan Senja juga mengenai ayahnya. Kesimpulannya, ayah Senja bukanlah orang yang tepat untuk berlindung. Kakeknya adalah satu-satunya orang yang bisa menjadi sandaran baginya.     

Senja tidak bisa membayangkan bagaimana cucu Tetua Dam hidup di dalam lingkungan yang mengerikan seperti ini, ditambah lagi dengan fakta bahwa Tetua Dam saat itu berada jauh dari rumah karena masih aktif di dunia kemiliteran. Tidak heran, Senja yang asli sekarang menghilang. Senja menganggap bahwa gadis itu pasti melarikan diri.     

**Siapa yang dapat tahan hidup dengan orang-orang jahat seperti mereka? Jika aku adalah 'Senja' aku juga pasti akan melarikan diri.** Senja cemberut dengan kesal sambil membaca empat lembar kertas yang terakhir. "Batapa butanya Tetua Dam untuk meninggalkan cucunya bersama dengan mereka? Tidak bisakah ia melihat, bahwa mereka memakan cucunya hidup-hidup?" Senja bergumam karena kelalaian Tetua Dam yang tidak bisa menyadari semua yang terjadi itu.     

Senja merenggangkan tubuhnya saat ia akhirnya mendaparkan sebuah gambaran besar dari sudut pandang Senja yang asli ketika ia melihat sura-surat yang berserakan di atas lantai yang belum i abaca.     

Di salah satu lembaran kertas, ia membaca sesuatu yang menjawab semua pertanyaannya.     

(Mereka mengira bahwa aku suka membaca buku, jadi mereka tidak bertanya-tanya jika kau menghabiskan sepanjang hari di dalam perpustakaan.)     

Kalimat ini memberikan Senja sebuah pengertian dengan tempat yang belum pernah ia datangi sebelumnya. **Itu di dalam perpustakaan? Dia menyembunyikan pria itu di dalam perpustakaan?**     

Senja dengan cepat berdiri dan merapikan semua kertas yang berserakan dimana-mana itu, menaruhnya kembali ke dalam lemari pakaian dan menyembunyikannya ke tempat semula. Ia berlari keluar dari kamar setelahnya.     

"Nona Muda Senja, kakekmu berkata bahwa dia menunggumu untuk makan siang." Ibu Yoda menghentikan langkah Senja.     

Senja berada dalam semangat yang tinggi untuk menemukan tempat dimana 'Senja' yang asli telah menyembunyikan laki-laki itu. "Katakan pada kakek aku ingin mencari buku dan ingin membacanya secara langsung. Aku akan menemuinya saat makan malam." Senja berkata dan langsung berlari ke arah perpustakaan.     

Ketika Senja telah sampai di perpustakaan, ia menutup pintunya rapat-rapat. Senja tidak pernah mengunjungi tampat ini sebelumnya. Tempat ini adalah tempat besar yang telah di bangun oleh Tetua Dam untuk 'Senja' yang asli karena ia sangat suka membaca.     

Senja pernah mendengar mengenai perpustakaan ini, tapi tidak pernah terbesit di pikirannya untuk datang ke tempat ini.     

Sekarang, ia sudah berada di dalam ruangan itu dan dapat merasakan rasa dingin dari bangunan ini. kesendirian yang dirasakan oleh Senja yang asli, itu seperti penjara baginya.     

Senja ingat bahwa salah satu dari suratnya mengatakan bahwa Rindy menguncinya di dalam perpustakaan setelah menyiramnya dengan air dingin dan membiarkannya berada disini sepanjang malam. Itu menyebabkan 'Senja' mengalami demam berhari-hari selanjutnya.     

Kebencian timbul di dalam hati Senja. Ia memastikan bahwa keluarga tiri Senja akan mendapatkan balasannya.     

"Sekarang, adalah waktunya untuk pembalasan yang sebenarnya." Senja merenggangkan tubuhnya dan berjalan di sekeliling perpustakaan memeriksa tiap sudut dari rak buku dengan hati-hati.     

Pemikiran pertama yang muncul di pikiran Senja adalah, pasti ada sebuah ruangan tersembunyi di dalam perpustakaan karena itu hampir tidak mungkin jika 'Senja' menyembunyikan orang itu di dalam ruangan biasa seperti ini. Siapapun dapat menemukan Gong Xu secara langsung jika ia melakukannya.     

Senja mencoba untuk mendorong semua rak buku, berharap bahwa itu akan bergeser. Dalam percobaannya yang ketiga, ia menemukan sebuah pengait kecil yang hampir tidak terlihat yang menempel di dinding di sebelah sebuah rak buku. Senja mendorong dirinya untuk mencapai pengait itu.     

Setelah terdengar suara 'klik' sebuah rak buku di sebelahnya bergeser dan memperlihatkan sebuah lorong kecil di dalamnya. Senja merasakan percampuran dari rasa gembira dan takut. **Siapa yang tahu apa yang ada di dalam ruangan itu?**     

Namun, Senja menguatkan hatinya dan melangkah masuk.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.