Purple Dawn Till Dusk : dearest through the time -INDONESIA-

MALAPETAKA BAGI SANA



MALAPETAKA BAGI SANA

0Pada akhirnya, ia bukanlah seseorang yang bisa setara dengannya.      0

Perasaan dari tatapan Xiao Tianyou yang sekana menuduh cukup untuk membuat tulang belakangnya menjadi terasa kaku. "Tidak, Saudara Sepupu Kedua, aku tidak akan berani!" Sengan tergesa-gesa Xiao Wu Xie menyangkal semuanya, bahkan suaranya pun terdengar bergetar. "Aku tidak pernah mengatakan sesuatu semacam itu. itu adalah…" Dan lagi Xiao Tianyou memotong kalimatnya.     

Sangkalan dari Xiao Wu Xie berada dalam genggaman Xiao Tianyou. Jika ia tidak bisa memperoleh informasi yang ia butuhkan maka ia akan menghadapi ini secara langsung. "Baiklah, aku percaya padamu." Xiao Tianyou berkata dengan santai dan meneguk segelas airnya. "Setidaknya aku tahu siapa orang pertama yang harus kucari jika terjadi sesuatu mengenai masalah di Kota Q." Xiao Tianyou menduga hal itu.     

Ini juga merupakan peringatan secara lisan untuk Xiao Wu Xie. Cara Xiao Tianyou selalu seperti ini, memberikan mereka kesan bahwa ia akan dengan mudah dibodohi dengan berbicara santai, tapi pada akhirnya itu sudah terlambat untuk mereka menyadari seberapa serius dirinya.     

Mulai saat ini, jika sesuatu terjadi di Kota Q, itu pasti Xiao Wu Xie, ornag pertama yang akan dicari oleh Xiao Tianyou. Masalah ini telah mencapai pada titik ini, tidak peduli siapa yang bermain-main dengan masalah di Kota Q ia akan tetap menjadi tersangka pertama.     

Wajah Sana sudah terlihat lebih putih dari selembar kertas, bahkan ia kesulitan untuk meneguk liurnya. Tangannya yang memegang kipas di hadapan wajahnya terlihat gemetar. Ia berada dalam malapetaka. Xiao Wu Xie tidak akan melepaskannya begitu saja, dengan pikiran seperti itu keringat dingin mengalir di punggungnya.     

"Saudara Sepupu Kedua. Bagaimana bisa kau mempercayainya?! Aku adalah keluargamu!" Xiao Wu Xie mencoba untuk terlihat sedih dengan membawa masalah keluarga.     

Namun Xiao Tianyou mengabaikannya. "Feng Chang, panggil Nona Muda Senja untuk datang."     

Feng Chang menerima perintahnya dan berjalan keluar ruangan.     

Di dalam putaran emosi Xiao wu Xie dan Sana, mereka bahkan tidak menyadari kenapa Feng Chang yang menjalani tugas dari Xiao Tianyou dan bukannya Yang Yu. Sepertinya mereka tidak memiliki menyadari apapun dari situasi mereka.     

"Saudara Sepupu Kedua… Aku tidak pernah…" Xiao Tinayou mencoba lagi.     

"Jangan khawatir, kita adalah keluarga. Selama kau berkelakuan baik, aku percya padamu." Xiao Tianyou berkata denagn malah. "Tapi, jika aku mengetahui kau menusukku dari belakang, itu akan menjadi hal terakhir yang harus kau khawatirkan." Seperti biasanya, ia akan mengatakan kalimat ancaman tanpa menatap seakan ia berbicara tentang cuaca.     

"Aku tidak akan melakukan itu." Xiao wu Xie berkata dan giginya menggertak. Ia menundukkan kepalanya dengan sikap yang pasrah, tapi ketika Xiao Tianyou tidak melihat ke arahnya, ia menatap Sana dengan tatapan mematikan.     

Xiao Tianyou tidak mengatakan apapun atau menyatakan kata-kata Xiao Wu Xie. Ia hanya dengan santai kembali ke kursinya.     

"Pangeran Xiao Tianyou, karena Nona MUda Senja akan datang untuk mengidentifikasi suratnya, aku permisi untuk mengambil suratnya." Sana membuka mulutnya. Tidak peduli apapun, jika ia bisa mengalami kesedihan ini mala Senja akan menerima hal yang sama. Jika ia tidak bisa menemukan arti tersembunyi di balik surat itu, Sana menolak untuk percaya jika Senja bisa berbahasa Ki.     

"Tidak, diam disini." Kalimat Xiao Tianyou sangat tegas dan tidak meninggalkan ruang bagi Sana untuk menentangnya dan Sana terlalu takut untuk bertanya.     

Xiao Wu Xie dengan bijak tidak mengatakan apapun mengenai hal ini, berdasarkan dari reaksi Xiao Tianyou, itu terlihat seperti Sana belum mengungkapkan apapun, tapi itu tidak membuat situasinya lebih baik. Kepalanya berdenyut sakit karena ungkapan bahwa Sana hampir membocorkan rencananya.     

Xiao Wu Xie mengepalkan telapak tangannya dengan sangat kesal. Beraninya perempuan bodoh ini mengkhianatinya!     

Itu memakan waktu lebih dari lima belas menit untuk Feng Chang kembali bersama Senja.     

Gadis itu mengenakan pakaian berwarna abu-abu dan membiarkan rambut ungunya tergerai di belakang. Senyuman yang sangat manis muncul di bibirnya yang menunjukkan arti lain untuk Xiao Tianyou. Setelah beberapa saat, Xiao Tianyou dapat membaca sedikit gerak-gerik dari gadis ini seperti hal yang alami untuknya.     

"Pangeran Xiao Tianyou memanggilku?" Senja berbicara dengan ceria.     

"Ya." Xiao Tianyou mengisyaratkannya untuk duduk dan kembali ke Sana. "Nona Muda Sana, kau bisa mengambil suratnya sekarang."     

Sana dengan terburu-buru pergi keluar dari ruangan itu untuk mengambil surat itu dan hampir tersandung dalam ketergesaannya.     

"Ini masih pagi, mari kita sarapan terlebih dahulu." Dengan isyarat dari Xiao Tianyou, Feng Chang sekali lagi keluar ruangan untuk meminta seseorang menyiapkam makan pagi untuk mereka.     

Xiao Jun duduk di hadapan Xiao Tianyou dengan aura yang suram.     

***     

Senja meletakkan mangkuk bubur keduanya. Ia tidak sadar bahwa beberapa hari terakhir ini, ia kehilangan selera makan dan hanya makan dengan sedikit. Baru sekarang, Senja bisa menikmati makanannya.     

"Ah, aku sudah kenyang!" Senja mengusap perutnya dengan sikap yang tidak terlihat seperti seorang gadis.     

"Tentu saja kau kenyang," Xiao Tianyou menatap mangkuk kosong dan ekspresi puas di wajah Senja. "Aku akan sangat terkejut bila kau tidak kenyang."     

Senja tersenyum dengan lebar setelah mendengar ucapan Xiao Tianyou. Sebenarnya, itu tidak sopan utnuk tetap makan ketika Xiao Tianyou dan Xiao Jun telah menaruh mangkuk mereka. Tapi, ketika Xiao Tianyou melihat gadis yang berada disebelahnya itu menggigit sendok dengan tidak puas, ia ingat bahwa gadis ini memiliki nafsu makan yang besar, dan meminta satu porsi lagi untuknya.     

Karena yang memesan untuknya adalah Xiao Tianyou, jadi itu akan sangat tidak sopan jika Senja menolaknya, kan? Terlebih lagi, ia memang tidak berniat untuk menolaknya.     

"Kenapa Sana sangat lama untuk mengambil surat itu?" Xiao Jun sudah sangat gelisah sejak makan pagi dimulai. Ia bahkan tidak bisa menghabiskan maknanannya dan beralasan bahwa ia sudah kenyang.     

Sekarang, setelah porsi kedua habis dimakan oleh Senja, tapi Sana belum juga kembali. Ia tidak bisa duduk dengan tegak di kursinya.     

"Haruskah kita memeriksanya? Kenapa dia sangat lama?" Xiao wu Xie semakin tidak sabar.     

"Biarkan Feng Chang melakukannya."     

Ketika Feng Chang mendengar namanya, ia berjalan keluar dari ruangan itu lagi dan setiap kali ia keluar ia akan menabrak Yang Yu yang masih berlutut di samping pintu. Ia tidak bisa menahan rasa penasarannya, apa yang telah ia lakukan sampai ia harus menerima hukuman seperti itu?     

Feng Chang tidak memakan waktu lama sebelum ia kembali bersama Sana.     

Namun, Nona Muda yang terhormat itu terlihat berbeda dari saat ketika ia keluar untuk mengambil surat itu kembali. Sekarang, gaunnya terlihat berantakan, rambutnya terlihat kusut dan di wajahnya terlihat ekspresi tertekan. Sana bahkan lupa untuk memakai kipasn untuk menutupi hidungnya yang terluka. Penampilannya saat masuk ke ruangan itu benar-benar sangat kacau.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.